Share

Bab 79

Keantusiasan Bibi, mengundang banyak mata untuk melihat. Akhirnya, aku jadi tontonan tetangga yang rumahnya berdekatan dengan rumah Ibu.

Aku pun mengajak mereka masuk ke dalam rumah, sambil ngobrol-ngobrol. Di antara mereka yang datang ke rumah, ada yang pernah mengolok-olok wajah suamiku. Bahkan, mengatakan kalau aku ini wanita buta.

Namun, sekarang dia tidak bisa lagi bicara. Mulutnya bungkam dan hanya mampu melirikku dengan ujung mata.

"Azriel, panggil Rahma sama Diana, ya? Bilang, Bibi Aya, mau ketemu," ujarku pada cucunya Bibi, yang tidak lain adalah anaknya Naima yang berusia tiga tahun.

Balita itu mengangguk. Ia turun dari rumah dengan bersemangat. Kemudian lari ke arah rumah yang di tuju.

"Bibi Aya datang!!" teriak Azriel yang lari tunggang langgang.

Para tetangga sudah pergi, kini hanya ada saudara-saudaraku. Aku pun mulai mengeluarkan oleh-oleh untuk mereka.

Keponakan perempuanku ada dua. Yaitu Rahma dan Diana yang masing-masing masih duduk di bangku sekolah dasar. Sedangk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yulming Yulant Lagandesa Hehy
semakin seru
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status