Share

Bab 48

"Maaf sekali," ucap Samuel segera.

"Nggak apa-apa." Emma menatap pakaiannya yang kotor, lalu berkata, "Aku ke toilet sebentar."

Emma pergi ke toilet untuk menyeka noda kopi di pakaiannya. Setelah kembali ke ruang privat, Samuel meminta maaf dan berucap lagi, "Emma, sebaiknya kamu pikirkan baik-baik nasihatku. Ini demi kebaikan semua orang. Kalau kamu sudah mendapat jawabannya, telepon saja aku. Aku bisa membayarmu kompensasi."

Kompensasi? Samuel bukan ayah kandung Russel, tetapi berusaha sangat keras demi Russel.

"Sepertinya kamu akan kecewa kali ini." Emma mengambil berkas di meja, lalu berkata, "Paman, aku masih punya kerjaan. Aku pamit dulu."

Samuel tidak berbicara lagi. Setelah Emma pergi, tatapan Samuel sontak menjadi dingin. Tangannya mencengkeram cangkir kopi dengan sangat erat, seolah-olah ingin menghancurkannya.

Setelah pulang ke rumah, Emma masuk ke ruang kerjanya dan membaca rekaman medis Russel dengan saksama. Ketika melihatnya, Emma cukup terkejut.

Peluru itu hampir mengen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status