Share

Bab 42

Emma merasa dirinya tertidur untuk waktu yang lama. Dia bermimpi panjang. Dia memimpikan ayahnya yang tersenyum penuh kasih sayang padanya. Kemudian, ayahnya tiba-tiba berdiri di lantai paling atas dan terjun ke bawah.

Pada akhirnya, ayahnya tergeletak di atas genangan darah dan mengejang karena kesakitan. Sorot mata ayahnya mulai buyar. Ayahnya kesakitan hingga tidak bisa melontarkan sepatah kata pun.

Hati Emma sungguh sakit. Dia berusaha keras membuka matanya. Ketika terbangun, wajahnya telah berlinang air mata.

"Bukannya kamu sangat hebat waktu berhadapan denganku? Kenapa malah begitu lemah di depan keluarga pasien?" Setelah bangun, hal pertama yang didengar Emma adalah sindiran seorang pria.

Emma memandang ke sekeliling dengan lemas. Lagi-lagi di kamar mewah itu. Pria itu membawanya kemari lagi?

Russel telah memahami keseluruhan kejadian. Dari sisi manusiawi, Emma tidak bersalah. Namun, menurut aturan rumah sakit, dia telah melakukan kesalahan.

Russel juga melihat bagaimana pria it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status