Share

49. Donor darah

“Kamu kenapa, Sayang? Apa yang terjadi?”

Natan panik melihat Zea menjatuhkan ponselnya setelah berbicara dengan seseorang.

Maka dari itu, Natan langsung meninggalkan pekerjaannya lalu menghampiri Zea.

Wajah Zea tidak menunjukkan ekspresi apa-apa, hanya matanya saja memerah. Bahkan, tubuh Zea kini gemetaran. Rasa panik Natan semakin bertambah saat merasakan tangan Zea begitu dingin.

“Sayang, hey!” Natan sedikit menghuyung lengan Zea agar kesadaran gadis itu kembali seutuhnya.

Mata Zea mengerjab beberapa kali, nafasnya yang sempat terasa terhenti kini sudah kembali dengan hadirnya Natan di sampingnya.

“M-mas!” panggil Zea terbata.

Nafas Zea naik turun, lidah Zea terasa kelu untuk mengatakan apa yang terjadi pada sang suami.

Tubuh Zea terasa melemas, makanya sekarang Zea memilih berpegangan pada lengan kekar Natan agar masih bisa duduk dengan kokoh.

“Iya, Baby. Aku di sini, tenangkan diri kamu. Rileks, oke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status