Share

44. Bos muda

“Tapi kok aku nggak percaya sama omongan Mas barusan? Mana mungkin Mas biarin aku pergi kalau Mas tau aku ketemunya sama Akas.” Zea mencibir Natan membuat empunya terbahak.

Nyatanya Natan tidak menampik tebakan Zea, Natan memang tidak akan membiarkan Zea pergi sendiri menemui pria lain.

“Nah ‘kan dia ketawa, aku udah bisa nebak isi otak kamu, Mas.” Seketika Zea melupakan rasa takutnya tadi setelah melihat Natan tertawa.

“Kali ini aku maafin kamu, tapi lain kali jangan diulangi lagi.” Natan sengaja menjeda kalimatnya. “Kalau mau kemanapun, ketemu sama siapapun izin dulu sama aku. Aku juga akan meminta izin sama kamu kalau mau ngapain aja di luar sana, kunci langgeng sebuah hubungan itu dari kejujuran, kesetiaan, dan saling mengerti, Sayang. Paham ‘kan maksud aku.” Natan mengakhiri ceramahnya sambil mengusap sayang pucuk kepala Zea.

Zea pun sukses dibuat tertegun. 'Demi apa, woi? Dia bener-bener bijak ternyata?' Si Zea malah salting karena kali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status