Share

43. urusan yang belum terselesaikan

Zea tersedak air di dalam mulutnya, muka mantan gadis itu terlihat memerah bak tomat busuk karena terus saja terbatuk-batuk.

Dengan sigap, Natan memberi Zea segelas air putih lagi.

“Makanya hati-hati, Baby! Kamu kenapa sih bisa tersedak tiba-tiba seperti ini? Tadi aku cuma nanya aja loh.” Natan membantu Zea minum dengan begitu telaten.

Natan berbicara seperti itu seolah bukan dia pelaku yang membuat Zea tersedak.

Natan sungguh pandai berakting sok tak merasa bersalah padahal dirinya adalah pelaku utama.

‘Bangke! Padahal gue keselek juga gara-gara dia.’ Zea merutuki Natan di dalam hati.

Zea menghirup udara dengan rakus setelah merasa kerongkongannya tidak se-perih tadi lagi.

Nafas Zea sukses dibuat sesak akibat tersedak air minum yang belum tertelan.

“Sudah lebih baik?” Natan masih setia mengusap tengkuk Zea begitu perhatian.

Padahal kalimatnya satu menit lalu lah yang sudah menjadi penyebab utama Zea seperti ini.

‘Cih, dia sok perhatian padahal gue hampir mati begin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status