Share

44. Tente?

Sibuk mengagumi Natan tanpa disadari, Zea sampai tidak mendengar Natan bertanya padanya.

“Zea?” panggil Natan diiringi dengan usapan lembut di bahu Zea.

“Hah iya, Mas. Kenapa?” Zea bertanya seperti orang linglung.

Sangat terlihat sekali bahwa Zea habis melamun dan tidak fokus dengan keadaan sekitar.

“Kamu mau beli sesuatu dulu sebelum ke atas?” Natan mengulangi pertanyaan yang sama.

Bisanya Natan sangat anti mengulang kalimat yang sama pada siapapun itu karena memang karakter Natan yang dingin dan irit bicara.

Tapi pengecualian jika dengan Zea, Natan berubah menjadi cerewet, lebih hangat, dan sangat bertolak belakang dengan sikap yang selama ini ia tunjukkan pada orang lain.

“Nggak usah, Mas. Langsung ke atas aja, lagian katanya kita cuma dua jam di sini.” Zea menolak karena memang sedang tidak menginginkan apapun.

“Ya sudah, ayo!”

Tanpa meminta persetujuan dari Zea, Natan menggandeng tangan sang istri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status