Toxic Boss

Toxic Boss

last updateLast Updated : 2022-03-02
By:  Vie Junaeni  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
96 ratings. 96 reviews
106Chapters
31.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Warning, harap bijak dalam membaca cerita ini. Delina Cantika terpaksa bekerja menjadi sekretaris di perusahaan milik Abimanyu Wijaya. Pria berengsek yang sombong itu memiliki sifat kasar dan suka mempermainkan wanita karena ia membenci sosok ibunya. Delina bahkan tak menyangka kalau pria yang ia benci itu akan menjadi suaminya yang kejam. Namun, Abi memiliki kutukan yang akan membuatnya malu. Apa kutukan yang sebenarnya menimpa Abi? Akankah Delina mampu mengarungi rumah tangganya bersama Abi dan mengatasi kutukan pria angkuh tersebut? Baca kelanjutan kisah TOXIC BOSS hanya di Good Novel. Cover : Saturasi Senja X Naviegirl

View More

Latest chapter

Free Preview

Prolog

Prolog - Toxic Boss Malam itu, di ruang kerja utama dalam gedung perkantoran bernama WE Corporation. Seorang wanita muda berusia 22 tahun sedang melampiaskan amarahnya. "Dasar pria berengsek, dasar menyebalkan, dasar iblis! Aku membencimu!" Delina berteriak dengan lantangnya ke arah figura besar yang memajang foto seorang pria tampan menggunakan jas hitam merek ternama. Pria bernama Abimanyu Wijaya itu telah membuatnya bekerja lebih keras belakangan ini. Sudah satu minggu, wanita bertubuh molek itu, harus pulang lebih lama dari jadwal biasanya. "Eh, kenapa kau malah menertawaiku, mau aku sobek wajahmu dengan ini, hah?" Gadis dengan rambut bergelombang panjang sepun

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Johan Gara
blurbnya sih menarik, coba dulu. salam dari calon penakluk seribu negeri siluman dalam cerita The Destinable Of Light
2022-07-04 10:20:15
3
user avatar
qory srikomala
wah parah si Abi ,main ninggalin delina gitu aja ,aku doa in supaya delina di deketin cowo bule ,..... delinaaaaa.....buat Abi cemburu .....
2021-08-10 20:05:41
1
user avatar
qory srikomala
cepat up lagi kak Vie.....
2021-07-14 11:48:22
1
user avatar
Yuliana Yustian
karya kak Vie The best baget deh aku suka
2021-07-13 15:24:09
1
user avatar
qory srikomala
aaaahhhh.....syukurlah .....delina selamat, terima kasih Abi terima kasih kak Vie .....
2021-07-12 22:04:10
0
user avatar
qory srikomala
aduh si Abi sialan ya , Maya di selamatin delina di biarkan ,please kak Vie jangan sampai delina berhasil di gitu gitu in 😭😭😭😭
2021-07-11 12:02:49
0
user avatar
qory srikomala
aaakkhhhh......bikin penasaran ,
2021-07-09 23:19:40
0
user avatar
qory srikomala
jiaahh.....sudah abis lagi ...... semangat terus kak Vie....
2021-07-08 23:16:58
0
user avatar
Myafa
Suka banget🥰
2021-07-07 20:33:20
0
user avatar
Kim Miso
Sukaaaa sekali 😍😍
2021-07-07 20:32:39
0
user avatar
JBlack
ceritanya bagus, keren banget mak. lanjott
2021-07-07 20:15:24
0
user avatar
Roseè
Abi bukan anak Mia? wow... lanjut thor
2021-07-06 18:10:59
0
user avatar
qory srikomala
aaakhhh bikin greget get get......semangat terus semangat💪
2021-07-04 10:38:39
0
user avatar
qory srikomala
aduh si delina aja ga apa apa,ko aku ngerasa panas ya,
2021-07-02 06:19:09
0
user avatar
Vie Junaeni
cek Ige aku ya di vie_junaeni ada pengumuman 4 pemenang pulsa 25rb untuk masing masing pembaca yang vote terbanyak ke Toxic Boss terima kasih...
2021-07-01 14:20:32
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 7
106 Chapters

Prolog

Prolog - Toxic Boss    Malam itu, di ruang kerja utama dalam gedung perkantoran bernama WE Corporation.  Seorang wanita muda berusia 22 tahun sedang melampiaskan amarahnya. "Dasar pria berengsek, dasar menyebalkan, dasar iblis! Aku membencimu!" Delina berteriak dengan lantangnya ke arah figura besar yang memajang foto seorang pria tampan menggunakan jas hitam merek ternama. Pria bernama Abimanyu Wijaya itu telah membuatnya bekerja lebih keras belakangan ini. Sudah satu minggu, wanita bertubuh molek itu, harus pulang lebih lama dari jadwal biasanya.   "Eh, kenapa kau malah menertawaiku, mau aku sobek wajahmu dengan ini, hah?"   Gadis dengan rambut bergelombang panjang sepun
Read more

1. Ayah Meninggal

  Walaupun raga telah terpisahkan oleh kematian, namun cinta sejati tetap akan tersimpan secara abadi di relung hati. (Bacharuddin Jusuf Habibie)   Chapter 1 ***** Satu bulan sebelumnya.   Delina Cantika terlahir sebagai anak tunggal di keluarga kecilnya. Ibunya bernama  Susi Manissa, wanita berusia 45 tahun yang juga seorang anak tunggal. Begitu juga dengan sang ayah, Hadi Purnomo yang juga anak tunggal. Hadi bekerja di sebuah perusahaan otomotif di bawah naungan WE Corporation, perusahaan terbesar nomor tiga di Kota Mekarsari.  Mereka sangat bersyukur karena selalu merasa hidup dengan cukup. Keluarga itu tak memiliki harta berlebih tetapi mereka juga tak pernah merasa  kekurangan. Hari itu saat di acara wisuda, ayahnya mengeluh sakit sehingga hanya punya waktu sebentar untuk hadir di acara wisuda Delina. Namun, kedua orang tuanya memastikan kalau sebaiknya dia ikut saja
Read more

2. Indera Keenam Delina

  Kekuatan tidak datang dari kemampuan fisik, tetapi datang dari semangat yang gigih. — unknown.   ***** Chapter 2   Delina benar-benar merasa hancur. Pria panutan di hidupnya itu harus pergi menghadap sang ilahi meninggalkan dia dan ibunya. "Lina." Gadis itu menoleh kala melihat sosok hantu yang menyerupai sang ayah hadir di ruangan itu. Delina langsung tak sadarkan diri kemudian. "Lin, bangun, Nak!" Suara ayahnya terdengar di telinga gadis itu. Kedua mata lentiknya perlahan terbuka. Delina melihat  sang ayah yang tersenyum memakai baju koko warna putih. Pakaian favoritnya saat pergi untuk beribadah. "Papa," lirihnya seraya mengerjap tak percaya. "Terima kasih sudah menjadi anak Papa yang baik, yang selalu berjuang untuk membanggakan Papa dan Mama. Tolong jaga Mamah kamu, ya, Papa sayang sekali sama kamu." "Papa kenapa harus bicara seperti itu, sih? Kita pulan
Read more

3. Sixpack

  "Pertemuan dua kepribadian seperti hubungan dua bahan kimia, jika terjadi reaksi, keduanya akan berubah." — unknown.   ***** Chapter 3   Kembali ke masa kini saat ayahnya Delina meninggal. Keesokan paginya di pemakaman sang ayah, Delina sedang memegang batu nisan yang tertulis nama "Hadi Wijaya". Gadis itu ditemani sang Ibu yang merangkul bahunya seraya menepuk-nepuk pelan agar gadis itu tenang. Ada penyesalan di hatinya karena terakhir bertemu ayahnya yang mengeluh sakit itu, ia malah menurut untuk pergi ke pantai. Di pemakaman itu juga ada para kerabat dan teman-temannya yang hadir untuk mendoakan dan turut berbela sungkawa. Karangan bunga dari WE Corporation juga menghias di pemakaman itu sebagai bentuk duka cita dari perusahaan tempat Hadi bekerja. Seorang pria mendekati Susi ketika acara pemakaman sudah selesai. "Selamat pagi, Bu, saya Irawan dari WE Corporation. Mohon maaf sebelumn
Read more

4. Hutang

  Ternyata benar, pertemuan pertama itu menumbuhkan rasa penasaran, sedang pertemuan kedua menumbuhkan rasa rindu, dan pertemuan selanjutnya hanya meninggalkan rasa candu. — unknown.   *****   Chapter 4     Pria itu lalu melangkah menuju tiap bilik toilet untuk memastikan tak ada siapapun di dalamnya. “Haduh, mati aku!” batin Delina. Tubuh gadis itu mulai gemetar ketakutan. Brak! "Heh, kau mengintip, ya?" Abi menendang pintu toilet dengan kencang. "Ti-ti-tidak, kok. Aku hanya, aku hanya..." "Hanya apa? Hanya mengintip, kan?" "Tidak! Aku hanya salah masuk toilet, tadi aku terburu-buru." Tiba-tiba, seseorang masuk ke dalam toilet tersebut dan membuat Delina panik. Ia malah menarik Abi masuk ke dalam toilet dan menguncinya. "Diam, jangan bersuara, aku malu kalau ketahuan," bisik Delina. Pria itu malah menelisik
Read more

5. Bertemu Nyonya Mia

Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa diri kamu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu." (Dale Carnegie) ***** Chapter 5 Delina dan ibunya berdiri di sebuah rumah mewah dengan pagar besi berlapis cat emas dilengkapi kepala singa di bagian tengahnya. Hari itu, mereka akan bertemu dengan Nyonya Mia.  “Permisi, ada yang bisa saya bantu, Bu?” tanya salah satu penjaga dari balik pagar. “Saya Ibu Susi temannya Nyonya Mia," sahut Susi. “Sebentar saya coba tanya Nyonya besar,” ucapnya. Pria itu menghubungi seseorang di dalam rumah melalui intercom di ruang satpam. Tak lama kemudian, ia datang menghampiri kedua wanita itu dan mempersilakan mereka untuk masuk. Kaki ramping gadis itu mengikuti si penjaga masuk ke dalam rumah bersama ibunya. Seorang wanita seusia dengan Ibunya Delina, memakai pakaian daster batik dan mengguna
Read more

6. Delina Melamar Kerja

Kerja keras tanpa bakat mungkin akan menimbulkan rasa malu, tapi bakat tanpa kerja keras adalah sebuah tragedi. – Robert Hall ***** Chapter 6 Delina mengetuk pintu bertuliskan nama Indra sang  COO atau yang dikenal dengan chief operating officer. COO ini adalah pimpinan yang bertanggung jawab pada pembuatan keputusan operasional perusahaan. Sering kali COO disebut sebagai orang kedua setelah CEO, bahkan di beberapa perusahaan, posisi ini disebut excecutive vice president atau umumnya disebut dengan direktur. "Silakan masuk!" seru seorang pria dari dalam ruangan tersebut. Kaki ramping gadis itu membawa ke sebuah ruangan berukuran 5x5 dengan interior yang minimalis. Cat dinding yang berwarna putih menambah sejuk ruangan tersebut. Di sudut ruangan terdapat rak buku dan juga rak untuk pajangan miniatur mobil yang dibuat perusahaan tersebut. "Kamu yang namanya Delina, ya?" tanya pria berkacamata dengan rambut kelimis yang ditat
Read more

7. Bos yang Berengsek

“Gunung yang tinggi, besar, luas dan gagah perkasa pun tidak pernah bangga. Lalu kenapa engkau yang hanya sejentiknya berani sombong? Tidak malukah kamu dengan gunung?" — unknown.*****Chapter 7Pria itu merebahkan diri di atas sofa dan mencoba mengingat perlakuannya pada Rania kemarin.Malam itu, Abi memerintahkan pada Rania untuk mengerjakan bahan presentasi karena ia akan membutuhkannya dalam meeting esok hari. Padahal suami Rania sudah menunggu wanita itu dalam rangka perayaan ulang tahun pernikahan."Bos, ini presentasi untuk besok," ucap Rania seraya melirik waktu yang terus berdetak di arloji tangan kirinya yang menunjukkan pukul tujuh malam."Hmmm..." Abi masih sibuk bermain game di layar ponselnya."Bos, saya harus pergi suami saya menunggu saya di rumah," ucap Rania."Oke," ucap Abi seraya meraih map berisi presentasi untuk meeting esok hari."Ah, akhirnya dia baca juga," batin Rania seraya berharap cemas.Tiba-t
Read more

8. Hantu di Kantor

“Terkadang hati dan pikiran itu tidak sejalan. Hati selalu ingin bertahan, sedangkan pikiran memaksa untuk melepaskan." —unknown. ***** Chapter 8 "Ba-baik, Bos!" Delina langsung meraih map biru di atas meja sekertaris lalu pergi dari ruangan Abi. Ia menuju meja resepsionis untuk menanyakan di mana ia harus membuat salinan dokumen tersebut. Setelah diberi tahu oleh resepsionis di lantai tersebut, Delina pergi ke ujung koridor lantai tersebut tepat di samping toilet ada ruangan yang berisi mesin fotokopi. "Bukankah harusnya aku di interview, ini malah sudah disuruh-suruh, huh menyebalkan." Tak ada siapapun di sana, akan tetapi mesin foyoji di sebelahnya berbunyi seolah ada yang sedang menggunakan. "Lho, kok bunyi? Duh, jangan-jangan rusak, atau jangan-jangan ada... Aku tak boleh berpikir seperti itu." Delina teringat tentang cerita misteri di kantor ayahnya terdahulu. Ayahnya pernah menceritakan pengalaman misteri yang sa
Read more

9. Sekretaris

“Orang yang tak pernah melakukan kesalahan adalah orang yang tak pernah mencoba sesuatu yang baru." — Albert Einstein.*****Chapter 9Delina kembali ke ruangan milik Abi seraya membawa dua puluh copy-an map presentasi hari itu."Ini, Bos, laporan yang Anda inginkan," ucap Delina."Hmmm... ikut aku! Bawa semua map itu!"Abi melangkah ke luar ruangan menuju ruang rapat di lantai 25. Delina buru-buru melangkah cepat mengikuti langkah pria itu. Ia benar-benar kesulitan membawa map-map tersebut.Pintu lift terbuka, Kevin melihat Delina yang kesusahan membawa map tersebut."Aku bantu, Lin," ucap Kevin."Terima kasih, ya," sahut Delina menyerahkan sebagian map."Eh, siapa yang suruh kamu bantu dia? Biarkan dua bawa semua map itu sendiri!" seru Abi."Iya, Bos!" sahut Kevin seraya menyerahkan kembali map tersebut ke tangan Delina.Pintu lift terbuka, Abi langsung melangkah keluar dengan langkah c
Read more
DMCA.com Protection Status