Share

12. Pelunas hutang

“WHAT?” pekik Alea dengan mata melotot seakan ingin keluar dari sarangnya. “Jangan ngadi-ngadi lo kalau ngomong, perasaan tadi di sekolah kalian baik-baik tuh. Tadi lo juga anterin Zea pulang ke rumahnya ‘kan?” Alea sangat tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari Akas barusan.

“Buat apa gue bohong soal beginian?” Akas tertawa miris. “Sepupu lo itu mutusin gue katanya dia mau dijodohin sama orang lain dan bakal nikah malam ini juga, gimana gue nggak sakit hati coba? Untung aja Gue masih inget pakai kolor buat keluar rumah, gue juga nggak bakal peduli kalau seandainya gue keluar nggak pakai apa-apa.”

Alea ingin tertawa melihat wajah sedih Akas, tapi di satu sisi Alea juga merasa prihatin mendengar curahan hati Akas.

Eh, tapi tunggu sepertinya Alea baru menyadari satu hal.

“Lo bilang apa tadi? Siapa tahu aja gue salah denger ‘kan?” tanya Alea.

Kali ini tidak ada lagi tawa apalagi raut canda di wajah Alea.

“Zea bilang dia bakal d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status