Share

16. Kata SAH diiringi air mata

Alea menahan untuk tidak menjerit sambil menunjuk Natan yang duduk di hadapan penghulu dan Papa Abraham dengan dagunya.

Zea hanya menjawab dengan anggukan kecil mengingat saat ini mereka tengah menjadi pusat perhatian semua tamu undangan.

“Kehilangan seribu Akas sekalipun demi cowok seganteng dia mah nggak masalah kali, Zea,” celetuk Anes dengan mata berbinar menatap ketampanan calon suami Zea.

Untuk pertama kalinya Alea setuju dengan ucapan si polos Anes.

Zea melirik Anes dengan tatapan yang tidak bersahabat. Anes berbicara seperti itu karena ia tidak merasakan se-cinta apa Zea pada Akas.

“Itu mah namanya bukan om-om, orang masih muda banget begitu. Haduh paket komplit ini mah, Zea. Udah gantengnya jauh berkali-kali lipat dibanding Akas, pinter, bisa jadi COE yang mimpin banyak perusahaan di usia muda lagi.”

Berbagai kalimat pujian dari Alea dan Anes tertuju pada Natan membuat Zea merasa tak suka dan kuping Zea terasa sanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status