Beranda / Urban / Menantu Sang Mafia / Siapa Kau Sebenarnya?

Share

Siapa Kau Sebenarnya?

Penulis: Kiki Miki
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-23 17:54:28

Pria yang diteriaki itu tersentak dari keterkejutannya mendengar teriakan Ethan. Spontan ia menoleh pada Ethan yang kini hanya berjarak beberapa meter darinya.

Tak ingin merasa malu karena salah satu anak buahnya tumbang oleh lemparan piring pria itu, Andrew Bosseli tertawa terkekeh dengan nada meremehkan.

"Wah, pengantin pria sepertinya sangat marah sekali. Ingin menjadi hero di depan Crystal, heh?" kekehnya. "Baiklah, akan kukabulkan. Jadilah hero untuk istri tersayangmu itu!"

Usai mengatakan itu, Andrew lagi-lagi memberi isyarat dengan dagunya agar sniper yang satunya menyerang Crystal. Sniper itu pun mengangkat senjatanya.

Ethan yang melihat hal itu langsung berlari secepat angin ke arah sniper itu. Dan ....

BUUGGHH!!!!

Belum sempat pelatuk itu ditarik, sebuah tendangan dari Ethan mendarat di rahang sniper itu. Sniper itu tumbang dan masih sempat mencoba untuk bangkit, namun satu tendangan lagi dari Ethan di kepalanya cukup membuat pria itu kehilangan tenaga untuk bangkit.

"Arggghhh!!"

Pekik tertahan lagi-lagi terdengar dari para undangan yang ada di ruangan itu. Mereka terperangah melihat sniper itu kini bernasib sama dengan temannya.

Melihat dua sniper yang dibawanya dikalahkan dengan begitu mudah oleh Ethan, Andrew kini menelan salivanya. Semua orang melihat padanya. Dan kini, lihat! Ethan sedang berjalan menuju ke arahnya.

Dengan gerak cepat dan langkah kaki yang panjang, tak butuh waktu lama bagi Ethan untuk sampai di hadapan Andrew. Ethan langsung memukulnya.

BUGGHH!!

Dan lagi ...

BUGGH!!

Kini tak hanya memukul, dengan lututnya Ethan juga menumbuk perut pria itu berkali-kali. Andrew benar-benar tak diberi kesempatan oleh Ethan untuk melawan.

Setelah puas memukuli Andrew, Ethan pun menarik kerah baju lawannya dengan kasar dan menyeret Andrew Bosseli ke luar aula. Dengan gerak kasar Ethan mendorong Andrew hingga pria itu jatuh terhempas di tangga aula.

"Sampaikan salamku pada ayahmu, Diego Bosseli. Dan katakan padanya agar dia bisa mendidikmu dengan baik, Andrew! Atau kalau tidak ... dia tahu apa konsekuensinya! Dan sekarang kau pergilah dari sini!" usir Ethan.

Pemandangan yang luar biasa aneh. Benigno bahkan sampai menganga. Semudah itu Ethan mengusir anak dari pimpinan Demond del Cielo itu, entah dengan cara apa. Sebenarnya apa yang dikatakan oleh pria itu? Dia mengenal Diego Bosseli? Siapa sebenarnya Ethan? Benarkah dia hanya seorang mekanik?

*****

Pesta pernikahan itu usai ketika jarum jam menunjukkan hampir pukul 2.30 dini hari. Semua undangan telah membubarkan diri, begitupun dengan Benigno, Crystal dan Ethan yang telah kembali ke kediaman pimpinan mafia kelas kakap itu.

Tak seperti pasangan pengantin baru pada umumnya, Crystal dan Ethan tidak menginap di hotel untuk melakukan ritual malam pertama. Mereka berdua ikut pulang bersama Benigno dan kekasihnya.

"Baiklah, di mana kamarku?" tanya Ethan tanpa basa-basi, begitu mereka tiba di rumah mewah itu.

Crystal tak langsung menjawab. Dia masih memandang pria dihadapannya ini dengan mata tak berkedip. Sungguh lelaki yang tidak bisa ditebak. Sebenarnya siapa dia? batin Crystal bertanya-tanya.

Sebenarnya meski Crystal menikah dengan Alessandro, namun dia tidak begitu mengenal keluarga dari mendiang suaminya itu. Pernikahannya dengan Alessandro pun tak ada beda dengan pernikahannya yang kedua ini. Menikah karena sebuah alasan yang bukan cinta. Ia terpaksa menikahi Alessandro karena satu malam yang sial di tiga tahun yang lalu yang menyebabkan dia mengandung Clarissa.

Dia bukan wanita yang baik, tetapi Crystal juga bukanlah seorang ibu yang buruk. Ia menikahi Alessandro hanya agar Clarissa memiliki pengakuan dari ayah kandungnya.

Alessandro bagi Crystal hanya lelaki yang kebetulan datang dan singgah. Bukan orang penting yang harus ia tahu kehidupannya. Yang dia tahu Alessandro sudah tak memiliki orang tua lagi. Ia memiliki adik yang tinggal di kota lain namun hingga Alessandro wafat, Crystal belum pernah bertemu dengannya. Dan lihat? Sekarang adik iparnya itu kini jadi suaminya! Double sial!

"Hallo?"

Ethan mengibas-ngibaskan tangannya di hadapan wajah Crystal karena wanita itu terlihat melamun.

Crystal tersentak dari lamunannya.

"Hum?"

"Aku bertanya, dimana kamarku? Apa pertanyaanku salah? Atau seharusnya kita tinggal dalam satu kamar?" tanya Ethan, terkesan tidak sabaran.

Ethan sudah sangat lelah. Yang dia butuhkan untuk saat ini hanyalah istirahat.

"Aku akan menunjukkan di mana kamarmu, kalau kau bicara jujur padaku siapa sebenarnya dirimu?" tanya Crystal sambil berlipat tangan di atas dada.

"Kita sudah menikah, dan kau baru saja bertanya siapa aku? Uh, sudah sangat terlambat, Nona."

"Jangan berbasa-basi denganku! Katakan, sebenarnya kau siapa? Apa kau mata-mata dari Demond del Cielo?" tanya Crystal berang.

Ethan menatap wanita garang di depannya itu sambil membuka tuksedonya, melepas dasi kupu-kupu yang melekat di kancing paling atas kemejanya, serta tak lupa membuka kancing baju di bagian pergelangan tangannya.

"Aku tidak tahu apa maksudmu, Crys. Sebaiknya kau tunjukkan di mana kamarku sekarang, atau aku akan tidur di kamar mana pun yang aku mau," kata pria itu.

"Jangan mengelak dari pertanyaanku, Bajingan! Katakan padaku! Apa kau di suruh mereka untuk membunuhku dan Papa?"

"Tuduhanmu padaku terlalu berlebihan, Crys," jawab Ethan acuh.

Kini tanpa mempedulikan Crystal, ia menaiki tangga dan naik ke lantai dua rumah.

"Ethan! Aku belum selesai bicara!" teriak Crystal.

"Kita akan bicara besok, Honey," ucap Ethan tak peduli.

Ia pun segera berjalan melewati kamar-kamar yang ada di lantai dua itu dengan diekori Crystal di belakangnya. Lalu ia menghentikan kakinya tepat di depan sebuah kamar. Ia menunjuknya sebentar lalu melirik Crystal, dan tanpa berpikir panjang ia pun segera masuk ke meraih handle pintu dan melenggang masuk ke dalam.

"Siapa yang menyuruhmu masuk ke sini? Keluar!!!" perintah Crystal dengan galaknya.

Senyum menyeringai terpampang di wajah Ethan.

"Untuk apa aku keluar? Ini kamarmu. Kau istriku, berarti tempatku juga ada di sini, kan?" jawab Ethan lagi-lagi dengan acuh.

Kini ia membuka kemejanya hingga tersisa hanya kaos dalam dan membaringkan tubuhnya di ranjang milik Crystal.

"Kau keterlaluan, Ethan! Menyingkir dari tempat tidurku!"

Ethan tidak peduli dengan segala hardikan dan makian Crystal. Dengan tangan berada di atas kepala sebagai bantal meskipun di bawahnya sudah ada bantal, Ethan pun memejamkan matanya.

"Brengsek! Jangan mengabaikanku!"

Crystal pun lalu menarik lengan bisep dan trisep Ethan itu dan berniat menjatuhkan pria itu dari ranjang. Namun jangankan menjatuhkannya, membuatnya bergeser dari tempatnya saja tidak.

"Bajingan!! Kalau kau tidak mau pergi dari ranjangku aku akan meminta Jordy untuk melemparmu dari sini sekarang juga!!" jerit Crystal marah.

Ethan membuka sebelah matanya dan melihat dengan aneh wanita yang sedang menjerit-jerit di sebelahnya ini. Sungguh wanita yang sangat berisik.

"Ethaaann!!!"

Ethan menutup telinganya yang hampir tuli karena jeritan wanita bar-bar itu.

"Crys, bisakah kau tidak berisik? Aku butuh beristirahat. Aku lelah berdiri hampir seharian menyambut para tamu di gedung resepsi dan kau masih ingin aku meladeni ocehanmu itu sekarang? Please, lanjutkan omelanmu itu besok saja. Aku mau tidur."

Mengatakan hal itu Ethan kembali menutup matanya. Kali ini lengan yang tadinya jadi bantal di bawah kepalanya kini berpindah menutupi matanya.

Kesal karena diacuhkan oleh Ethan, kini Crystal naik ke atas ranjang dan berdiri tepat di samping pria itu. Lalu sebelah kakinya pun kini telah menginjak dada bidang pria itu.

Merasa ada yang menekan dadanya, Ethan pun lagi-lagi menyingkirkan lengan yang menutupi matanya. Matanya menatap ke atas, ke arah Crystal yang berdiri sambil menginjakkan sebelah kaki di dadanya. Kaki mulus dan jenjang itu terekspose sempurna dari telapak kaki hingga ke paha bagian dalam melalui belahan gaun malam yang dipakainya di acara resepsi pernikahan tadi.

"Pergi dari kamarku!" hardik Crystal dengan marah.

Ethan melirik ke arah kaki yang bertengger di dadanya dan menyentuhnya.

"Crys, apa begini caramu mengajak suamimu melakukan malam pertama?"

Eh?

"Kau sangat berisik. Apa perlu aku membungkammu dengan cara yang berbeda? Hmm?"

Ethan menatap tajam wanita yang kini sedang menginjaknya seakan ia adalah orang yang tak punya harga diri.

"Oh, ya? Kau berani?" tantang Crystal, tak gentar.

****

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menantu Sang Mafia   Membungkammu Dengan Cara Berbeda

    "Kau sangat berisik, apa perlu aku membungkammu dengan cara yang berbeda? Hum?" kata Ethan sambil menatap tajam wanita yang kini menginjaknya seakan ia adalah orang yang sangat tak ada harganya."Oh, ya? Kau berani?" tantang Crystal tak gentar.Ethan kini menatap liar Crystal dari telapak kaki hingg ke satu titik di tubuh Crystal tanpa berkedip. Jangan lupakan tangannya yang kini telah berhasil menggenggam betis indah wanita itu.Crystal terkesiap dan berusaha melepas kakinya dari genggaman Ethan."Lepaskan!!" perintah Crystal dengan marah."Kau sudah menggodaku sampai seperti ini, bagaimana mungkin aku bisa melepaskanmu dengan mudah, Nyonya Trovatelli?" "Aku tidak menggodamu, Bodoh! Lepaskan kakiku!" Ethan kini dengan usilnya malah mengusap-usap kaki Crystal hingga lutut hingga membuat Crystal berusaha untuk menarik-narik kakinya dari genggaman tangan Ethan.Bukan salah Ethan jika Crystal yang memancingnya. Ethan kini malah memiringkan tubuhnya. Dengan setengah duduk ia malah memel

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Menantu Sang Mafia   Pekerjaan Tak Berguna

    "Lalu, kalau begitu apa yang harus kukerjakan?" tanya Ethan."Jordy!" panggil Beniqno pada anak buahnya. "Ya, Bos!" Jordy segera mendekat."Aku menyuruhmu untuk menjelaskan pada Ethan tentang seluk beluk kasino kita yang berada di dekat pelabuhan! Mulai sekarang kau harus membimbing dia agar bisa menjadi penggantiku memimpin The Black Roses, pimpinan mafia terhebat sepanjang masa!" kata Benigno dengan penuh kebanggaan.Ethan terlihat menganga. Bukannya apa-apa, mertuanya bilang dia akan dibimbing untuk menjadi mafia terhebat sepanjang masa. Yang benar ..."Maaf, Papa Ben! Bolehkah aku menolak? Aku rasa aku lebih cocok menjadi seorang mekanik," tolak Ethan dengan hati-hati."Kau tidak boleh menolak! Aku menikahkanmu dengan putriku Crystal bukan agar kau bebas melakukan pekerjaan tak berguna itu! Cukup sekali aku memiliki menantu tak berguna. Jangan menjadi Alessandro kedua! Selain itu kalau bukan kau yang akan meneruskan kepemimpinan The Black Roses, lalu siapa lagi?"Ethan sampai men

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Menantu Sang Mafia   Seorang Pelayan Kasino

    "Papa?" pekik Crystal tertahan."Sebaiknya kalian berdua menikah saja," usul Benigno."Tidak! Aku tidak mau! Apa-apaan Papa mengusulkan hal seperti itu. Aku tidak mau menikah dengannya!" tolak wanita itu tegas."Crys ....""Apa Papa masih sehat? Papa ingin aku menikah dengannya? Hah! Buat apa! Itu ide paling konyol dan paling gila yang pernah ku dengar!" umpat wanita itu lagi."Crys, ikut Papa sebentar!"Setelah meminta ijin pada pengacara itu, Benigno pun menarik Crystal ke luar sebentar. "Crys, tolong mengerti! Kau setujui saja permintaan Papa untuk kau menikah dengannya. Ini hanya untuk sementara, Crys!"Crystal geleng-geleng kepala."Tidak, tidak, tidak ... ini gila! Aku tidak mau menuruti inginnya Papa. Itu tidak lucu sama sekali.""Hanya sementara, Crys. Sampai Papa menemukan satu alasan kuat untuk menendang dia dari kehidupanmu dan Clarissa. Kau tahu kan kalau Papa tidak bisa berurusan dengan hukum dulu akhir-akhir ini?""Tapi aku mana mungkin menikah dengan orang itu. Dia adi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Menantu Sang Mafia   Mensina Casino

    "Ethan, antar ini ke meja nomor delapan!" seru kepala pelayan pada Ethan yang baru saja datang dari mengantar minuman di meja dua belas. "Okay! Aku datang!" seru Ethan seraya menghampiri kepala pelayan yang segera menyambutnya dengan nampan yang di atasnya telah disusun beberapa kaleng minuman bersoda siap minum. Segera keduanya bertukar nampan kosong dengan nampan yang harus diantar oleh Ethan pada pengunjung tamu yang berada di meja nomor delapan. Mensina Grand Casino adalah kasino terbesar di wilayah kota C dan sekitarnya. Sebanyak 500 mesin judi dan 100 meja judi poker dan meja judi lainnya ada disitu. Bukan hanya itu, Mensina Grand Casino juga memiliki hotel dengan jumlah kamar 590 kamar serta memiliki 8 restoran di dalamnya. Untuk para wanita yang senang bermain judi, di sini juga mereka bisa menggunakan jasa salon pribadi. Dan untuk kaum pria para petualang cinta satu malam, Mensina Grand Casino juga menyediakan ada banyak wanita

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Menantu Sang Mafia   Hal Misterius Yang Mengganggu

    "Taruhanmu yang sebenarnya adalah €500 bukan €15. Silahkan dibayar, Tuan!" Semua terkejut akan penemuan Ethan. Sungguh mereka tidak menyangka kalau orang yang mereka kira selama ini sebagai raja judi ternyata tak lebih dari seorang pecundang yang suka bermain curang."Breng sek!! Apa-apaan ini? Kau membodohi kami semua di sini?" teriak salah seorang dengan emosi. Bagaimana tidak emosi? Selama beberapa kali bertaruh dalam satu hari ini di meja judi ia selalu saja kalah. Bahkan kekalahannya di putaran terakhir ini adalah satu-satunya uang terakhir yang ia punya. Sekarang ada orang yang dengan seenaknya bermain curang. Siapa yang bisa dengan mudah menerima hal itu?"Aku tidak bermain curang! Pelayan ini bohong! Kalian kalah makanya kalian ini padaku. Itu sebabnya kalian menyuruh pelayan ini untuk berpura-pura menangkap basah aku. Padahal aku tidak berbuat curang sama sekali!" sangkal Mark.Mark masih saja ingin membantah. Ia tidak mau meng

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Menantu Sang Mafia   Kau Memanggilku Apa?

    Crystal seperti biasa bangun setelah jarum jam menunjukkan di atas pukul 08.00 pagi. Rutinitas pagi hariannya begitu ia bangun adalah membuka jendela kamarnya yang berada di lantai dua rumah ini. Lalu seperti hari-hari sebelumnya iapun akan keluar ke balkon dan menikmati udara pagi sekaligus matahari pagi untuk ia sedikit berjemur. Katanya sinar matahari pagi dibawah jam 9 pagi sangat bagus untuk kesehatan kulit dan tulang. Oleh karena itu wanita itu selalu menyempatkan diri untuk berjemur di pagi hari.Mungkin semua akan terasa biasa, andai pagi ini ia tidak melihat dan merasakan sesuatu yang sedikit berbeda seperti saat ini ia melihat si bo-doh Ethan itu sedang berada di depan kap mobil terbuka milik ayahnya. Ethan terlihat serius sedang memperbaiki mobil itu. Dengan kain lap dan kunci-kunci di tangannya serta hitam oli yang sedikit belepotan di wajahnya membuat ia terlihat tampan dan eksotik. Setidaknya demikianlah penilaian pribadi Crystal sekilas pandang kepadanya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Menantu Sang Mafia   Gaun Pink

    Kau berani memanggilku apa?" tanya Crystal marah.Ethan tidak menghiraukan kemarahan Crystal. Sekarang ia malah membawa Clarissa di gendongannya menuju mobil Benigno berwarna merah dengan bak terbuka."Ethan!! Apa maksudmu berkata seperti itu padaku?!" kesal Crystal berusaha menghadang Ethan yang membawa Clarissa ke mobil. Namun oleh Ethan, ia sengaja didorong sehingga meminggir dan tak menghalangi jalan pria itu."Kau pikirkan saja sendiri! Ayo, Clarice! Papa akan bawa kau jalan-jalan!" "Hum!" Clarissa pun mengangguk mengiyakan.Apa? Papa katanya?! Dasar pria tidak punya malu! Bisa-bisanya dia mengajari Clarissa untuk memanggilnya papa.Tanpa perlu membuka pintu mobil, Ethan pun mendudukkan Clarissa di kursi samping kemudi. Lalu ia pun memasang sabuk pengaman yang melintang miring pada bocah kecil berusia 2,5tahun itu.Melihat putrinya siap dibawa pergi oleh Ethan, maka Crystal pun tidak mau berdiam diri. Segera ia me

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Menantu Sang Mafia   Kau Belum Masuk Kategori Cantik Bagiku

    "Kau belum ingin jujur padaku tentang siapa kau sebenarnya?" tanya Crystal kepada Ethan. Ethan yang sedang berbaring begitu saja di rumput tanpa alas itu menatap wajah Crystal dengan pandangan malas. "Ethan!!!" Dengan tak sabar, Crystal pun mengguncang-guncangkan bahu Ethan. "Astaga!! Perempuan ini?! Tidak bisakah kau sedikit tenang? Sehari saja mulutmu itu tidak berisik, apa tidak bisa?!" umpat Ethan dengan sebal. "Makanya kamu jawab pertanyaanku! Siapa sebenarnya kau?" tanya Crystal dengan sedikit memaksa, berharap ia mendapat jawaban lain selain dari identitas yang ia dan ayahnya ketahui. "Kamu sungguh-sungguh ingin tahu siapa aku?" tanya Ethan. "Kau yakin tidak akan menyesalinya nanti jika kau sudah tahu siapa aku?" Crystal memasang wajah ketus. "Untuk apa aku menyesalinya? Aku bahkan tidak mencintaimu. Dan hanya orang yang mencintai kekasihnya dengan sungguh-sungguh lah yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20

Bab terbaru

  • Menantu Sang Mafia   Keributan di Pagi Hari

    "Clarice! Siapa yang kau maksud sialan? Kau memanggil Mama sialan?" hardik Crystal.Clarissa menganggukkan kepalanya dan menatap Crystal dengan wajah seakan tak merasa berdosa, membuat Crystal semakin membelalakkan matanya. Sebelum Crystal memarahi Clarissa, gadis kecil itu pun bertanya padanya."Mama, Sialan itu apa?" Crystal yang tadinya ingin marah, akhirnya tak lagi dapat berkata-kata mendengar pertanyaan putri semata wayangnya itu."Apa? Sialan itu apa?" tanya Clarissa masih sabar menunggu jawaban dari sang mama."Em .... sayang, Clarice. Sia ... lan .... itu  maksudnya ada ....lah ...."Lihatlah! Crystal menjadi bingung menjawabnya."Kau lihat? Kau pun akhirnya kebingungan menjawabnya, kan?" ejek Ethan."Oh, diamlah! Ini semua karenamu. Biasanya Clarissa tak se-kritis itu menanggapi apa yang kukatakan. Ini karena kau menyinggung hal ini tadi!" kesal Crystal.Ethan menggeleng."Kau salah,

  • Menantu Sang Mafia   Penyakit Gila Mama Kambuh

    "Anna, kau belum memandikan Clarice?" tanya Crystal yang juga kini telah menuruni anak tangga hingga ia sampai di bawah.Anna pun segera mendekat."Belum, Nona Crystal.""Cepat mandikan dia!" perintah Crystal."Ayo, Clarice. Kita mandi!" ajak Anna sambil mengulurkan tangannya pada Clarissa yang sedang digendong oleh Ethan.Clarissa menggelengkan kepalanya dan kini malah mempererat pelukannya di leher Ethan."Clarice, jangan membuat Anna susah!" omel Crystal.Crystal berusaha membantu mengatasi putrinya yang sedang menempel erat pada Ethan. Ia mengulurkan tangannya berusaha mengambil Clarissa dari gendongan Ethan.  Ethan pun melonggarkan gendongannya agar Crystal bisa menarik Clarissa untuk diberikan pada Anna. Tetapi sayangnya, Clarissa malah semakin erat memeluk leher sang ayah."Aku tidak mau ... tidak mau .... Clarice mau dengan Papa Ethan!" tolak gadis kecil itu."Ya Tuhan, Clarice! Papa i

  • Menantu Sang Mafia   Bagaimana itu mungkin?

    "Kau dengar, Crys. Bantu aku menyembunyikan semua itu. Karena kau memaksa untuk tahu maka kau juga harus menyembunyikan identitasku sebagai capo dei capi dan menutupnya rapat-rapat. Aku bisa mengandalkanmu, kan?" tanya Ethan dengan nada membujuk.Crystal menelan salivanya yang terasa pahit. Sebagai putri dari seorang mafia dari sejak ia kecil, Crystal sangat tahu betapa beresikonya jalan hidup yang dipilih oleh seorang mafia. Mafia berarti adalah musuh nyata negara yang wajib untuk dimusnahkan hingga ke akarnya. Belum lagi dengan musuh dari kelompok mafia lain.Sewaktu-waktu akan ada berita buruk yang datang bagi keluarga mafia. Entah itu salah seorang dari anggota keluarga itu meninggal karena dibunuh oleh klan mafia tandingan, atau pun mafia itu sendiri yang tertangkap oleh petugas penegak hukum.Crystal kini dapat mengerti bagaimana posisi Ethan. Ia dapat merasakan sendiri betapa berbahayanya menjadi seorang Ethan sehingga Ethan perlu menyembunyikan ide

  • Menantu Sang Mafia   Tolong Rahasiakan Ini Dari Siapa Pun

    Ethan menghela napas dan memegang kedua pundak Crystal. Crystal bisa sendiri acuh dan kini semakin fokus memasang dasi. Pertama ia mendirikan kerah baju Ethan dan meluruskan kembali dasi yang sempat  kusut tadi dan melingkarkannya di leher pria itu. Kemudian ia pun mulai membentuk simpul yang membuat dasi panjang itu terpasang dengan sempurna di leher kemeja Ethan. Yang terakhir dia melipat kembali kerah baju Ethan dan merapikannya.  Cara memasang dasi pria itu sengaja ia pelajari ketika Ethan disuruh Benigno untuk bekerja di kasinonya dan baru dia praktekkan ketika hubungannya dan Ethan semakin membaik."Maafkan aku, Crys. Aku salah. Harusnya waktu itu aku langsung mencarimu, tapi waktu itu aku pun sebenarnya mabuk dan tidak begitu mengingat tentang malam itu. Ya ... maksudku, aku ingat sebagian, tapi aku pikir kau adalah wanita panggilan yang memang dicarikan oleh Edward untukku. Aku tidak terpikir kalau kau juga dijebak dalam situasi itu. Maaf," ucap

  • Menantu Sang Mafia   Kau Lebih Kejam

    "Jangan menatapku seperti itu!" kata Crystal dengan ketus.Saat ini ia sedang membantu Ethan mengancingkan baju kemeja dan memasangkan dasi pada pria itu. "Waah, istriku sangat cantik, dia juga baik," puji Ethan dengan senyum mengolok.Crystal melotot mendengarnya dan mengencangkan dasi yang dipakaikannya pada Ethan hingga membuat pria itu hampir tercekik."Awww!! Crys!!! Uhhhuk, Uhhukk!!""Ethan! Kau menyebalkan!" omel Crystal.Dia masih uring-uringan karena pengakuan Ethan kemarin padanya. Padahal kalau boleh ia jujur tentu saja di dalam lubuk hatinya yang paling dalam ia merasa lega dan bahagia saat mengetahui bahwa orang yang menghabiskan malam 3 tahun yang lalu dengannya adalah Ethan sekaligus ayah biologis dari putrinya. Namun itu membuat ia merasa salah tingkah."Crystal, kau ingin membunuhku?" gerutu Ethan."Ya, rasanya aku ingin sekali menembak dan membunuhmu saat ini juga. Hanya saja kasihan Clarissa

  • Menantu Sang Mafia   Ti Amo, Mia Cara!

    "Bacalah dahulu bagian bawahnya, baru aku memberitahumu," kata Ethan santaiCrystal melihat pada Ethan masih tak percaya. Separuh hatinya sudah menebak menjurus kemana arah si pemilik hasil DNA itu."Bacalah!" desak Ethan saat Crystal masih saja menatapnya dengan sorot mata tak percaya.Lalu dengan lirih setengah bergumam, wanita itu pun mulai membacakan hasil tes DNA itu"Penentuan profil DNA dilakukan dengan menggunakan metode standar terhadap sampel darah atas nama Mr. E sebagai terduga ayah dan sampel rambut dari terduga anak, yaitu baby C. Bukti ilmiah diperoleh dengan mengacu pada sampel yang diperiksa, menunjukkan sebagian besar alel loci marka STR yang dianalisis dari terduga ayah Mr. E, cocok dengan alel paternal dari baby C sebagai anak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa probabilitas ayah Mr. E sebagai ayah biologis dari baby C adalah 98,7%. Oleh karena itu Mr. E sebagai terduga ayah dapat dipastikan adalah ayah biologis dari baby

  • Menantu Sang Mafia   Hasil Tes DNA Siapa Ini?

    "Ingat sesuatu, Nona?" Senyum smirk yang ditampilkan oleh Ethan terlihat sangat memesona Crystal. Entah apakah ia harus mempercayai kata-kata Ethan itu. Namun yang pasti  untuk beberapa saat, Crystal merasa speechless terhadap apa yang dia dengar. Ia segera menjauhkan dirinya dari pria itu. Seolah tak pernah mendengarkan apapun, Crystal membuang mukanya menjauh dari tatapan Ethan."Crys!" panggil Ethan. "Aku ingin ke toilet dulu!" kata Crystal sambil berlalu dari hadapan pria itu.Di westafel, Crystal  membasuh wajahnya, setelah itu ia pun menatap wajahnya di cermin.Benarkah apa yang didengarnya sesaat lalu dari mulut suaminya itu? Dia adalah pria yang melewatkan satu malam bersejarah kali itu dengan Crystal? Jadi itu memang bukan Alessandro? Tetapi kenapa Alessandro ...? Crystal melirik ke arah pintu tertutup yang menghubungkan pintu kamar mandi dan kamarnya seolah ia bisa melihat tembus pandang ke arah Ethan yang saat ini s

  • Menantu Sang Mafia   Pengakuan Ethan Pada Crystal

    Ethan melirik Crystal yang lagi-lagi tampak merenung."Sebenarnya kau sedang memikirkan apa?" tanya Ethan.Dia sungguh tak terbiasa melihat Crystal yang seperti ini. Di matanya, Crystal harusnya tidak seperti ini. Bukankah wanita itu biasanya cerewet."Ethan ... " panggil Crystal.Ethan menunggu wanitanya itu bersuara. Namun lagi-lagi wanita itu hanya menghela napas, dan membuang napas. Lalu tak jadi mengatakan apa yang ingin dikatakannya.Sejak tadi siang mereka pulang dari pernikahan Christina, Crystal lebih banyak diam dan merenung. Sungguh tak asyik sama sekali melihat istrinya ini begini. Ethan merasa seperti sedang bersama orang lain. Lagi pula dia sedang tidak ke kasino hari ini. Dan hanya begini saja yang dia dapat di rumah?"Ethan," panggil Crystal lagi.Kali ini Ethan yang mendengus kasar."Ya. Kalau kau mau bicara, bicara saja Crys. Jangan membuatku kesal!" omel Ethan yang sepertinya sudah tidak tahan

  • Menantu Sang Mafia   Dia Putri Benigno Mensina

    "Kau kenapa?" tanya Ethan sesaat setelah Crystal dan Christina telah selesai berbicara. Mereka pun telah berpamitan untuk pulang pada mempelai wanita itu. Sepertinya Crystal bahkan tak sempat lagi untuk bertemu dengan kedua orang tua Christina. Dia hanya bisa menitipkan salam saja lewat Christina pada keduanya.Crystal menggeleng."Tidak apa-apa," dustanya.Sesungguhnya dia sedang tidak baik-baik saja saat ini mendengar pengakuan Christina. Bagaimana mungkin suaminya  Christina itu adalah capo dei capi? Itu tidak mungkin, kan? Jikalau itu benar, bukankah itu berarti kalau orang yang telah menghabiskan malam dengannya tiga tahun silam itu adalah Alfonso, suaminya Christina saat ini? Ya Tuhan! Bagaimana itu mungkin? Crystal tak habis pikir karenanya.Maka dari samping gereja tempat dia tadi mengobrol singkat dengan Christina, hingga ke parkiran mobil yang ada di depan gereja, Crystal hanya bisa melamun."Hei, Crys! Kau bilang kau

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status