Beranda / Urban / Menantu Sang Mafia / Kau Belum Masuk Kategori Cantik Bagiku

Share

Kau Belum Masuk Kategori Cantik Bagiku

Penulis: Kiki Miki
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-20 14:00:03

"Kau belum ingin jujur padaku tentang siapa kau sebenarnya?" tanya Crystal kepada Ethan.

Ethan yang sedang berbaring begitu saja di rumput tanpa alas itu menatap wajah Crystal dengan pandangan malas.

"Ethan!!!" Dengan tak sabar, Crystal pun mengguncang-guncangkan bahu Ethan.

"Astaga!! Perempuan ini?! Tidak bisakah kau sedikit tenang? Sehari saja mulutmu itu tidak berisik, apa tidak bisa?!" umpat Ethan dengan sebal.

"Makanya kamu jawab pertanyaanku! Siapa sebenarnya kau?" tanya Crystal dengan sedikit memaksa, berharap ia mendapat jawaban lain selain dari identitas yang ia dan ayahnya ketahui.

"Kamu sungguh-sungguh ingin tahu siapa aku?" tanya Ethan. "Kau yakin tidak akan menyesalinya nanti jika kau sudah tahu siapa aku?"

Crystal memasang wajah ketus.

"Untuk apa aku menyesalinya? Aku bahkan tidak mencintaimu. Dan hanya orang yang mencintai kekasihnya dengan sungguh-sungguh lah yang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Menantu Sang Mafia   La Cosa Nostra

    Setelah mengantar Crystal dan Clarissa kembali ke kediaman Benigno, Ethan berpamitan ingin buru-buru pergi."Hei, kau masih ingin kemana lagi?" tanya Crystal kepada Ethan.Ethan yang sudah membuka pintu mobil siap berangkat kembali, kini berbalik dan menatap Crystal."Apa kau sedang bersikap seperti istri posesif yang sedang mencurigai suaminya?" selorohnya.Mendengar selorohan Ethan, tak urung membuat Crytal menjadi kesal karenanya."Terserah kau saja, Breng sek!" umpatnya sambil geleng-geleng kepala.Crystal benar-benar tak habis pikir kenapa Ethan memiliki sifat yang luar biasa tidak tahu diri cenderung ke tak tahu malu.Kemudian pria itu pun pergi dengan tawa berderai karena berhasil membuat Crystal menjadi kesal karenanya."Mama, Papa kemana?" tanya Clarissa.Crystal mengernyitkan keningnya kesal. Lihatlah! Bahkan putrinya saat ini benar-benar telah terpengaruh oleh kehadiran Ethan. "Saya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Menantu Sang Mafia   Tidak Semudah Itu Lepas Dariku

    "Kau baru pulang?" Ethan yang baru saja membuka pintu cukup terkejut melihat siapa yang kini sedang berbaring di ranjangnya. "Apa yang kau lakukan disini, Crys?" Crystal yang sedari tadi menunggu di kamar Ethan melihat pria itu hanya berdiri di ambang pintu, kini memiringkan tubuhnya sambil menopang kepalanya dengan pose yang uhhh, cukup menggoda! Bagaimana tidak menggoda? Wanita itu menunggu di kamarnya hanya dengan menggunakan lingerie satin berwarna hitam yang walaupun tidak minim dan terbuka, tetapi gaun malam itu cukup kooperatif membentuk tubuh Crystal hingga terlihat lekuk-lekuk sekali lagi ohhh, sangat menggoda iman. Entah apa maksud wanita itu bersikap seperti itu, tetapi yang jelas Ethan cukup merasa terganggu karenanya. Bagaimana pun dia pria normal, you know? Dan Crystal entah dengan niat apa sengaja menunggunya di kamar dengan pose seperti itu. "Wow, garang sekali kau, Ethan? Apa kau tidak tergoda melihatku? Apa bertemu dengan ja lang di hotel sudah membuat ga

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Menantu Sang Mafia   Jangan Jatuh Ke Pelukannya Lagi!

    "Kau lelaki ba jingan!" desis Crystal marah. Ia kini sedang bersandar pada headboard ranjang setelah beberapa saat yang lalu Ethan berhasil menyetu buhinya. Lelaki itu sangat kuat, ia sampai tidak berdaya melawan. Ah, bukan! Crystal tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Lebih tepatnya Ethan sangat lihai sehingga ia bisa bungkam melihat dan merasakan lelaki itu berbuat semaunya padanya. Awalnya ia ingin memberontak, tetapi tetap saja ia adalah perempuan yang lemah. Lemah secara fisik dan juga .... iman. Sia lan! Ethan tidak menanggapi. Ia hanya tersenyum tipis mendengar Crystal yang mengomel dan menatapnya seperti aura orang yang ingin menelannya hidup-hidup. "Apa yang kau tertawakan, Breng sek!" Crystal melempar sebuah bantal ke arah Ethan yang segera ditangkap oleh pria itu dengan sigap. "Cukup, Crys! Aku tak ada waktu meladenimu. Harusnya kau berpikir ulang sebelum kau menuduhku berbuat macam-macam. Jika memang aku berselingkuh di hotel dengan para ja lang seperti yang kau tud

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Menantu Sang Mafia   Espresso Golden Crema

    Pagi datang dan matahari terlihat cerah menyinari kawasan bumi Sisilia. Musim panas di Sisilia sama saja dengan musim panas di daerah lainnya. Cerah dan menyenangkan tentu saja, membuat masyarakat daerah setempat bersemangat dalam mengawali rutinitas hariannya. Begitu pun Ethan yang terlihat bersemangat keluar dari kamarnya dan turun menuju ruang makan di rumah Benigno Mensina.Bak rumahnya sendiri, ia pun bergabung dengan para penghuni rumah lainnya untuk sarapan. Selembar roti bakar ia tarik dari pemanggangnya tanpa mempedulikan asisten rumah tangga yang sedikit uring-uringan karena roti itu dipersiapkan untuk Tuan besarnya, Benigno Mensina."Hallo, selamat pagi semuanya!" sapanya dan langsung menyambar segelas cappuccino latte milik Crystal dan meneguknya.Crystal langsung saja melotot melihat betapa tidak tahu dirinya lelaki itu."Apa kau tak bisa sabar menunggu minumanmu disiapkan terlebih dahulu?" omel Crystal.Ah, ya .... Tumben s

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Menantu Sang Mafia   Demond Del Cielo

    Di sebuah ruangan bangunan megah di pusat kota C, bisnis serupa dengan milik Benigno, yaitu D&C Casino, seorang pria berusia sekitar tiga puluh tahunan sedang mendamprat para anak buahnya yang baru saja melaporkan kondisi terkini salah satu dari teman mereka yang kini terkapar di rumah sakit akibat salah sasaran menculik cucu Benigno Mensina."Apa kalian ini bo doh? Siapa suruh kalian menculik cucunya Benigno di keramaian seperti itu? Kalian ini bosan hidup bebas atau memang sudah tidak ingin hidup, heh!!" bentak Andrew Bosseli."Bos menyuruh kami memata-matai Crystal dan suami barunya, Ethan Travotelli. Berkebetulan kemarin mereka sedang berjalan-jalan di taman dengan putrinya. Dan anak itu dilepaskan pula di area taman, jadi kami pikir tak ada salahnya untuk menculiknya sekalian. Kalau kita berhasil menculik Clarissa, itu pasti akan menjadi pukulan telak bagi Benigno," tutur Alfredo kepada Andrew Bosseli, anak dari pendiri Demond del Cielo itu."Dasar Bo

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • Menantu Sang Mafia   Jangan Berani Menyentuh Istriku

    Bosan berada di rumah, Crystal hari ini berencana untuk bertemu teman-teman sosialitanya. Maklum, Crystal bukanlah wanita karir yang punya rutinitas harian setiap hari. Dia hanyalah seorang putri dari Benigno Mensina. Masa depannya telah terjamin. Jangan tanya apa saja yang akan ditinggalkan Benigno sebagai warisan pada Putri semata wayangnya itu jika ia telah meninggal nanti, bahkan ketika ayahnya itu masih hidup, ia telah banyak memiliki asset. Banyak, atau mungkin semuanya? Itu sudah pasti, kan? Kalau bukan kepada dirinya, terus kepada siapa lagi warisan ayahnya itu akan diturunkan? Tidak mungkin pada Arabella si ja lang itu, kan?Itulah sebab ia tidak memiliki karir apa pun. Lagipula Crystal bukanlah tipe wanita perfeksionis yang memiliki prinsip idealisme sebagai pedoman hidup. Sedari awal dia tidak punya cita-cita. Kehidupannya dari sejak ia kecil adalah menikmati hidup dalam gelimang harta milik Benigno Mensina. Jadi jangan tanya apa ia punya semacam cita-cita untuk

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • Menantu Sang Mafia   Malam Tiga Tahun Yang Lalu

    Dari studio Ethan melajukan mobil Lam borghini Aventador orange milik mertuanya itu melaju di jalan raya kota C menuju wilayah utara. Ada Crystal yang duduk di kursi sebelah kemudi. sekali ia melirik setan yang terlihat fokus menyetir mobil dengan tatapan mata lurus ke depan. "Ehem ...." dehem Crystal mencoba untuk mencairkan ketegangan di antara mereka. Ethan tidak bergeming sama sekali. Ia masih saja fokus membawa mobil itu membelah jalan raya di antara kendaraan lain yang berlalu-lalang di sisi kanan-kiri mobilnya. "Kita mau ke mana?" tanya Crystal. Ia menurunkan gengsinya setelah Ethan mengabaikan dehemannya tadi. Masih, lelaki itu masih bungkam malas menjawab pertanyaan tentang yang terkesan berbasa-basi itu. "Hey Ethan!! Apa kau tuli? Aku ini berbicara padamu!" seru Crystal nyaris berteriak. Dia kesal karena Ethan tidak menghiraukan pertanyaannya. "Bisakah kau sebentar saja tidak berisik,

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • Menantu Sang Mafia   Tamu Tak Diundang

    Setelah melewati hutan pinus, mobil Lam borghini Aventador orange milik Benigno itupun sampai di depan sebuah bangunan dengan halaman depan yang cukup luas. Tempat itu berada di pinggir kota jalan poros lintas kota lintas provinsi yang menghubungkan kota C dengan kota-kota sekitarnya.Crystal menatap sekitarnya. Meski daerah ini belum ramai, namun sudah ada beberapa toko dan SPBU mini di sekitar daerah itu."Apa ini? Kita mau apa ke sini?" tanya Crystal pada Ethan.Ethan seperti biasa tak langsung menjawab, melainkan turun dari mobil. Crystal pun ikut turun mengekor di belakang Ethan.Pria itu langsung membuka pintu rolling door bangunan itu dan mendorongnya, sehingga terpampanglah pemandangan di dalam ruangan yang cukup mencengangkan bagi Crystal."Ini ...?""Bengkelku," jawab Ethan, sebelum wanita berisik itu mulai menanyainya dengan banyak pertanyaan.Crystal cukup takjub melihat banyaknya barang-barang otomotif yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-23

Bab terbaru

  • Menantu Sang Mafia   Kau Hyena, Bukan Singa

    "Kau masih bersikeras tidak mau mengaku kalau kau mengenalnya?"tanya Andrew.Ethan tersenyum tipis. "Kalau aku memang tidak mengenalnya lalu harus bagaimana? Apa aku harus mengaku kalau aku mengenal seseorang yang memang aku tidak kenal?" tanya Ethan balik.Andrew terkekeh. Dan kemudian meraih Paulo dan menjambak rambutnya."Betapa solidnya kalian berteman. Sungguh tak sia-sia capo dei capi merekrut kalian sebagai anggotanya. Benar-benar loyal dan terbukti kesetiaannya. Omerta sampai akhir, hmm?" ejeknya.Ethan terkekeh kecil."Aku tidak tahu ada lelucon apa ini. Terlihat lucu namun sebenarnya tidak sama sekali. Kau mengada-ada dan menebak-nebak apa yang ingin kau tahu lalu menyiksa orang lain untuk untuk mengatakan apa yang ingin kau dengar. Andrew, lelucon seperti apa yang sedang kau mainkan ini?" "Katakan itu setelah kau melihat ini!"Andrew tanpa peringatan menendang wajah Paulo dengan keras. "Argggh ..." Paulo mengerang namun tak berusaha tak menjerit.Sepatu mahal dengan sol

  • Menantu Sang Mafia   Mendatangi Markas D&C

    Malam ini Ethan tak langsung pulang ke rumah. Dia yang baru pulang dari kasino, di tengah jalan membelokkan mobilnya ke arah Via Oscar Romero. Tidak sulit menemukan markas Demone del Cielo, karena begitu ia memasuki kawasan Via Oscar Romero, tidak jauh dari persimpangan, Ethan sudah melihat neon box dengan huruf D&C dan ikon iblis yang bertengger di antara kedua huruf itu.Ethan pun segera meminggirkan mobilnya tepat di depan gedung itu. Belum keluar dari dalam mobil saja, Ethan sudah disambut salah dua orang pria berperawakan tubuh seperti seorang bodyguard. Khas para anggota organisasi mafia."Anda ingin bertemu dengan siapa?" tanya pria itu begitu ia keluar dari dalam mobil."Aku ingin bertemu dengan Andrew Bosseli. Dia ada?" tanya Ethan."Anda siapa? Keperluan anda dengan Tuan Andrew Bosseli apa?" Pria itu mengabaikan pertanyaan Ethan dan sebaliknya malah bertanya balik.Ethan tahu aturan untuk bertemu bos mafia. Walaupun tentu saja Andrew tidak ada apa-apanya dibandingkan dir

  • Menantu Sang Mafia   Pengakuan Thomas Morrone

    "Kalian sepertinya sedang sibuk? Apa aku mengganggu?" Suara Ethan yang datang dengan tiba-tiba tanpa pemberitahuan ke bengkel Thomas Morrone seketika membuyarkan perhatian para mekanik yang sedang sibuk dengan tugasnya masing-masing."Ah, Ethan. Kau datang? Angin apa yang membuat orang sibuk sepertimu mau berkunjung ke bengkel milikku yang seperti gubuk ini?" sambut Thomas.Ia yang sedang memeriksa mesin di bawah kap mobil, berhenti sejenak saat melihat siapa yang datang. Lalu, Thomas pun mengelap tangannya dan mendatangi Ethan yang berdiri di ambang rolling door bengkel mereka itu.Sesaat keduanya saling berjabat tangan hingga Thomas mempersilahkan Ethan untuk masuk. "Ayo masuk, Ethan! Silahkan duduk di sini!" ajak pria itu sambil mengarahkan Ethan ke tempat duduk yang sering digunakan para mekaniknya untuk istirahat dan kadang juga dipakai oleh pengunjung yang sedang menanti mobil mereka selesai diperbaiki."Wow, bengkelmu sangat maju, membuatku merasa insecure saja," puji Ethan p

  • Menantu Sang Mafia   Progress Bengkel

    "Kau lama tidak ke bengkel, Ethan!" sapa Jack manakala Ethan datang siang ini ke bengkel di pinggir timur utara kota.Ethan menghela napas."Ya, ada banyak hal yang harus kuurus," jawab Ethan."Apa ini soal perampokan itu? Aku mendengar berita tentang itu dari anggota AN ( Aquila Nera) di Mare Nostrum Hotel," kata Jack.Ethan mengangguk."Katanya kau sudah menangkap orang itu, orang yang mengaku-ngaku sebagai capo dei capi? Ngomong-ngomong di mana dia sekarang? Kau tidak membawanya ke sini?" tanya Jack penasaran."Untuk apa aku membawanya ke sini? Kau tidak tahu betapa banyak resiko di jalan kalau membawa dia ke sini. Di sana adalah tempat paling baik untuk menahannya," kata Ethan.Jack mengangguk-angguk paham sambil ia memperhatikan Ethan yang membuka baju kemejanya dan kini berjalan masuk ke dalam kamar."Ya, aku paham. Tapi sangat disayangkan aku tidak bisa ikut memukuli sialan itu!" umpat Jack.Ethan hanya tertawa kecil."Aku sudah memukulnya untuk mewakilimu.""Benarkah?" "Ya."

  • Menantu Sang Mafia   Aku Menunggumu Di Via Oscar Romero

    "Arabella, sebaiknya mulai sekarang kurangi aktivitasmu di luar rumah. Kau harus lebih banyak beristirahat. Jangan sampai kau kelelahan," nasihat Benigno pada calon istrinya itu.Arabella mengangguk dengan hati yang sangat bahagia. "Iya, Ben. Aku akan di rumah saja," kata wanita itu."Pagi ini aku ingin menemui beberapa orang tamu dari Sirakusa. Mungkin itu bisa menghabiskan waktu hingga 2 atau 3 jam, sepulang dari sana aku akan langsung ke sini untuk mengantarmu ke dokter kandungan," kata Benigno pada Arabella."Benarkah? Kau akan meluangkan waktumu untuk membawaku ke dokter? Untuk melihat calon putra kita?" tanya Arabella dengan sangat antusias."Ya, tentu saja. Selain itu kalau kau tidak lelah, kita mungkin bisa sekalian pergi ke salah satu event organizer untuk mempersiapkan pesta pernikahan kita. Kamu mau, kan?" Lagi-lagi Arabella mengangguk dengan sangat antusias. Dia benar-benar bahagia. Sungguh anak dalam perutnya sangat membawa keberuntungan. Biasanya Benigno tidak akan se-

  • Menantu Sang Mafia   Ide Licik Crystal

    Crystal melempar tasnya ke ranjang dengan hati dongkol. Jangan ditanya bagaimana kesalnya dia saat ini. Mengetahui kalau ayahnya membawa lagi Arabella ke rumah ini, itu saja sudah menjadi satu alasan bagi Crystal untuk marah-marah.Apalagi dengan berita terrrr ... terrr .... menggelikan sekaligus mengesalkan seperti ini, Crystal pun auto jengkel, dongkol yang tak bisa diungkapkannya seperti saat ini."Bagaimana bisa? Bagaimana bisa?" kesalnya sambil bersungut-sungut. Ethan yang menyusul masuk ke kamar mereka yang berada di lantai dua itu, hanya bisa melihat dan mendengar Crystal uring-uringan tak jelas. Wanita itu berjalan mondar-mandir di sepanjang kamar sambil menggerutu dan mengomel. "Ya Tuhan, ini tidak mungkin!!" ratap Crystal seperti seseorang yang baru saja mendapat musibah terbesar dalam hidupnya.Ethan berusaha tidak mempedulikan tingkah laku istrinya itu. Sebab Ethan tahu, jika dia mengajak Crystal untuk berbicara apalagi mencoba membujuknya alhasil itu adalah sesuatu yang

  • Menantu Sang Mafia   Kau Akan Punya Adik, Crys!

    "Apa maksud anak itu, Arabel?" tanya Benigno pada kekasih sekaligus calon istrinya itu.Arabella memutar keras otaknya untuk berpikir."Organisasi Ethan apa yang dimaksud oleh gadis itu?" tanya Benigno.Arabella mengangkat pundaknya."Entahlah. Aku pikir anak itu mungkin hanya salah paham pada Ethan," kata Arabella berdalih.Ia telah berjanji tidak akan mengatakan rahasia besar Ethan kepada siapa pun, meski itu kepada Benigno."Salah paham bagaimana?" desak Benigno. Dan mau tidak mau sambil berjalan menuju ke bawah, ke tempat mobil Benigno diparkir, Arabella pun terpaksa menceritakan kejadian saat Ethan mengantarnya beberapa waktu yang lalu. "Jadi Ethan berkelahi dengan orang-orang yang menganggu anak itu dengan ayahnya?" tanya Benigno.Arabella mengangguk."Ya, begitulah. Mungkin itu sebabnya Diana mengira kalau Ethan juga memiliki organisasi mafia. Ya, itu dikarenakan orang-orang yang dilawan Ethan waktu itu adalah orang-orang dari kelompok mafia juga," kata Arabella memberi tahu.

  • Menantu Sang Mafia   Organisasi Paman Ethan

    "Arabella mengandung?" gumam Benigno.Pria berusia jelang kepala enam itu terperangah mendengar kata-kata Margaretha.Margaretha mengangguk."Arabel, kenapa kau tak mengatakan apa-apa padaku?" tanya Benigno pada Arabella yang sedang duduk sambil memalingkan wajahnya."Memangnya apa yang harus kukatakan?" tanya Arabella. "Meski aku mengatakannya memangnya akan ada yang berubah? Anakku tetap saja tak pantas menyandang nama belakang Mensina."Arabella terlihat sedih mendengar ucapannya sendiri."Hei, kenapa kau berkata seperti itu?""Karena memang begitulah adanya. Aku ini bukan perempuan baik-baik, Ben. Mana mungkin aku berani menuntutmu untuk mengakui anak ini, hmmm? Crystal pasti akan membunuhku. Aku yakin itu!" "Crystal tidak seburuk itu, Arabella. Yah, walaupun untuk beberapa hal aku sepakat kalau sering kali memang kata-katanya terlalu kasar padamu. Aku sebagai ayahnya meminta maaf padamu. Aku tidak bisa mendidiknya dengan baik. Kau tahu sendiri dia ditinggalkan oleh ibunya ketika

  • Menantu Sang Mafia   Pendapat Jordy

    Benigno termangu setelah beberapa saat sambungan telepon antara dia dan putrinya Crystal terputus setelah ia berbicara dengan Andrew Bosseli tentunya.Kata-kata Andrew itu masih terngiang-ngiang di telinganya. Semua yang dijabarkan oleh Andrew tentang kecurigaannya terhadap Ethan dan capo dei capi itu membuatnya antara percaya dan tidak percaya."Tuan Ben, apa kita berangkat sekarang?" teguran Jordy membuatnya tersadar dari lamunannya."Ah, ya! Sebelumnya kita datangi dulu Arabella, Jordy. Aku mengkhawatirkannya," kata Benigno sambil berdiri dari tempat duduknya."Baik, Tuan." Jordy pun berjalan mengikuti Benigno menuju mobil yang sudah siap berangkat dari tadi. Benigno tanpa perlu dibukakan pintu mobil pun langsung masuk dan duduk di kursi depan, samping kemudi."Jadi kita ke Via Denaro sekarang, Capo?" tanya Jordy."Hem." jawab singkat dari Benigno.Lalu mobil yang disetir oleh Jordy itupun melaju di jalanan kota C menuju ke Via Denaro, tempat orang tua angkat Arabella berada.Di p

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status