Beranda / Urban / Menantu Sang Mafia / Seorang Pelayan Kasino

Share

Seorang Pelayan Kasino

Penulis: Kiki Miki
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-23 17:58:50

"Papa?" pekik Crystal tertahan.

"Sebaiknya kalian berdua menikah saja," usul Benigno.

"Tidak! Aku tidak mau! Apa-apaan Papa mengusulkan hal seperti itu. Aku tidak mau menikah dengannya!" tolak wanita itu tegas.

"Crys ...."

"Apa Papa masih sehat? Papa ingin aku menikah dengannya? Hah! Buat apa! Itu ide paling konyol dan paling gila yang pernah ku dengar!" umpat wanita itu lagi.

"Crys, ikut Papa sebentar!"

Setelah meminta ijin pada pengacara itu, Benigno pun menarik Crystal ke luar sebentar.

"Crys, tolong mengerti! Kau setujui saja permintaan Papa untuk kau menikah dengannya. Ini hanya untuk sementara, Crys!"

Crystal geleng-geleng kepala.

"Tidak, tidak, tidak ... ini gila! Aku tidak mau menuruti inginnya Papa. Itu tidak lucu sama sekali."

"Hanya sementara, Crys. Sampai Papa menemukan satu alasan kuat untuk menendang dia dari kehidupanmu dan Clarissa. Kau tahu kan kalau Papa tidak bisa berurusan dengan hukum dulu akhir-akhir ini?"

"Tapi aku mana mungkin menikah dengan orang itu. Dia adiknya Alessandro, dan aku juga tidak mengenalnya sebelumnya!" kilah Crystal frustasi.

"Hanya untuk beberapa bulan Crys. Ini tidak akan beda dengan pernikahanmu yang sebelumnya. Kau hanya perlu bersabar sedikit. Kau tidak mau kehilangan hak asuh atas Clarissa, kan?"

"Tentu saja ..."

"Kalau begitu percayakan semuanya pada Papa."

Crystal tak punya pilihan lain. Saat mereka kembali ke ruangan pengacara itu, mereka kembali fokus ke pokok permasalah.

"Bagaimana denganmu, Ethan? Kau bersedia menikahi Crystal?" tanya Benigno.

Ethan melirik pada wajah jengkel Crystal sebelum ia menjawabnya.

"Ya, menikah tidak masalah."

Crystal membelalakkan matanya. Ia tadinya berharap agar pria itu menolak, namun pria itu menerimanya? Sungguh sial!

****

Mensina Casino terletak tak jauh dari pantai kota C. Di hadapannya terhampar laut Mediterania atau yang dikenal sebagai laut Tengah yang luas. Laut penghubung antar benua.

"Jordy, bisakah aku memulai pekerjaan ini dari bawah?" tanya Ethan pada Jordy.

"Apa maksud anda, Tuan? Tuan Benigno menyuruh saya untuk mengajari dan melatih Tuan agar dapat mengelola kasino ini. Jadi sebaiknya kita mulai dari administrasi keuangan kasino. Tuan perlu mempelajari beberapa hal yang berhubungan dengan administrasi keuangan. Apakah sebelumnya Tuan pernah belajar tentang itu?" tanya Jordy.

Ethan mengangkat bahunya.

"Entahlah, saya tidak mengingatnya. Dulu waktu saya sekolah saya tidak pernah memperhatikan hal-hal seperti itu. Hanya datang, duduk, diam, dan pulang," jawab Ethan dengan acuh.

Jordy mengangguk-anggukkan kepalanya, tanda ia paham akan penjelasan yang dikatakan oleh Ethan.

"Tidak masalah soal itu. Saya bisa meminta akuntan Kasino untuk mengajari anda secara pelan-pelan nanti," jawab Jordy.

"Tapi Jordy, tolong ijinkan saya untuk memulai ini dari bawah. Biarkan saya menjadi pelayan Kasino untuk satu bulan pertama. Saya rasa itu lebih efektif untuk mengajari saya tata kelola casino ini lebih cepat daripada mempelajarinya secara materi," tawar Ethan.

"Tapi Tuan .... saya disuruh oleh Tuan Benigno mengajari Anda .... bagaimana kalau ...."

"Jordy, kenapa kau sangat kaku? Jangan khawatir!" Ethan menepuk-nepuk punggung Jordy, seakan mereka adalah sahabat lama yang sangat dekat. "Aku tidak akan membuat masalah apapun. Janji!"

"Tapi ..."

"Sekarang tunjukkan padaku di mana ruang karyawan?"

Usai mengatakan hal itu, Ethan segera melengos masuk terlebih dahulu ke area Kasino. Jordy masih berada di dalam mobil, segera keluar dan memandang punggung etan yang perlahan semakin menjauh. Segera Jordy menghubungi Benigno.

"Ada perlu apa? Kalian sudah sampai?" Benigno langsung memberondong Jordy dengan pertanyaan.

"Tuan, tuan Ethan ingin memulai ini dari bawah. Ia ingin memulai pekerjaannya dari pelayan kasino biasa, apa yang harus saya lakukan?"

Benigno yang sedang berada di kediamannya di temani oleh kekasihnya Arabella mengernyitkan keningnya.

"Apa maksudnya ingin memulai pekerjaan dari bawah? Tujuannya apa?" tanya Benigno.

"Katanya agar ia bisa mempelajari tata kelola kasino dari bawah. Langsung terjun di lapangan akan lebih efektif baginya untuk mempelajari semua. Begitulah alasan yang diberikan oleh Tuan Ethan kepada saya, Tuan," jawab Jordy.

Benigno yang sedang memadu cinta dengan Arabella tak bisa benar-benar fokus pada berita yang yang dikabarkan oleh Jordy. Saat ini matanya hanya fokus pada Arabella yang sedang polos tanpa busana di atas ranjangnya. Seorang jalang naik kelas yang dia pungut dari salah satu klub malam miliknya di daerah Ragusa.

"Bagaimana, Tuan?" tanya Jordy lagi.

"Biarkan dia melakukan apapun yang dia mau. Namun kau harus tetap mengawasinya dan jangan biarkan dia membuat kekacauan di sana!" kata Benigno mengeluarkan titahnya.

"Oh, baiklah Tuan!" jawab Jordy.

"Kalau begitu cepat tutup teleponnya! Dan jangan ganggu kalau kalau benar-benar tidak ada yang urgent. Kau paham?!" kata Benigno mengeluarkan ultimatumnya.

"Baiklah, selamat sore dan selamat bersenang-senang, Tuan." Dan Jordy pun menutup panggilan teleponnya.

Usai menelpon Benigno, pandangan Jordi pun kembali lurus ke depan, ke arah Mensina Casino yang ada di depan matanya. Di sana terlihat Ethan sedang bertengkar dengan empat orang bodyguard bertubuh besar yang berada di depan pintu masuk. Jordy pun bergegas menuju Ethan yang kini dijinjing dan hampir dilemparkan oleh dua orang bodyguard menjauh dari area Kasino.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Jordy pada kedua orang pengawal itu.

Kedua pengawal itu sepertinya sangat mengenali Jordy. Ah, ya! Dia adalah tangan kanan Benigno yang sering kali mengurusi masalah usaha Benigno yang ada dimana-mana termasuk di Mensina Kasino ini. Jadi sudah pasti mereka segera mengenali Jordy.

"Lelaki ini bersikeras ingin masuk ke dalam kasino, Tuan Jordy. Lihat penampilannya sangat tidak meyakinkan. Bagaimana kalau dia adalah anak buah dari Demond del Cielo?" tanya salah seorang bodyguard itu dengan muka datar.

Jordy menghela napas. Ia memindai penampilan Ethan dari ujung rambut ke ujung kepala. Untuk masuk ke dalam casino ini memang ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Salah satunya adalah penampilan. Pengunjung Casino diwajibkan berpakaian rapi, kemeja, jas, tuksedo. Dan lihat apa yang dipakai oleh Ethan, pria urakan ini? Baju tanpa lengan, dan celana panjang dengan hiasan robek dimana-mana. Sungguh tidak berkelas sama sekali. Jadi tidak mengherankan kalau pengawal yang ditempatkan di depan Casino ini ingin melemparnya menjauh dari area ini. Karena mereka memang ditugaskan bukan untuk menyambut tamu, melainkan mengawasi dan menjauhkan segala macam tamu yang berpotensi membuat keributan.

"Lepaskan dia!" perintah Jordy. "Aku yang membawanya ke sini untuk bekerja. Di lain waktu jika dia ingin masuk, beri dia ijin."

Bodyguard itu melepaskan Ethan, tetapi pandangan mata mereka tetap awas, memindai pria itu dari ujung kaki hingga ujung kepala.

Jika Jordy sendiri yang membawanya, bukankah itu berarti kalau orang ini merupakan orang yang cukup penting? begitu pikir mereka.

"Boleh kami tahu dia akan menjabat sebagai apa di sini?" tanya salah seorang lagi dari pria itu.

Jordy menatap sejenak pada Ethan, lalu ia pun menjawab.

"Waiters."

****

Bab terkait

  • Menantu Sang Mafia   Mensina Casino

    "Ethan, antar ini ke meja nomor delapan!" seru kepala pelayan pada Ethan yang baru saja datang dari mengantar minuman di meja dua belas. "Okay! Aku datang!" seru Ethan seraya menghampiri kepala pelayan yang segera menyambutnya dengan nampan yang di atasnya telah disusun beberapa kaleng minuman bersoda siap minum. Segera keduanya bertukar nampan kosong dengan nampan yang harus diantar oleh Ethan pada pengunjung tamu yang berada di meja nomor delapan. Mensina Grand Casino adalah kasino terbesar di wilayah kota C dan sekitarnya. Sebanyak 500 mesin judi dan 100 meja judi poker dan meja judi lainnya ada disitu. Bukan hanya itu, Mensina Grand Casino juga memiliki hotel dengan jumlah kamar 590 kamar serta memiliki 8 restoran di dalamnya. Untuk para wanita yang senang bermain judi, di sini juga mereka bisa menggunakan jasa salon pribadi. Dan untuk kaum pria para petualang cinta satu malam, Mensina Grand Casino juga menyediakan ada banyak wanita

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Menantu Sang Mafia   Hal Misterius Yang Mengganggu

    "Taruhanmu yang sebenarnya adalah €500 bukan €15. Silahkan dibayar, Tuan!" Semua terkejut akan penemuan Ethan. Sungguh mereka tidak menyangka kalau orang yang mereka kira selama ini sebagai raja judi ternyata tak lebih dari seorang pecundang yang suka bermain curang."Breng sek!! Apa-apaan ini? Kau membodohi kami semua di sini?" teriak salah seorang dengan emosi. Bagaimana tidak emosi? Selama beberapa kali bertaruh dalam satu hari ini di meja judi ia selalu saja kalah. Bahkan kekalahannya di putaran terakhir ini adalah satu-satunya uang terakhir yang ia punya. Sekarang ada orang yang dengan seenaknya bermain curang. Siapa yang bisa dengan mudah menerima hal itu?"Aku tidak bermain curang! Pelayan ini bohong! Kalian kalah makanya kalian ini padaku. Itu sebabnya kalian menyuruh pelayan ini untuk berpura-pura menangkap basah aku. Padahal aku tidak berbuat curang sama sekali!" sangkal Mark.Mark masih saja ingin membantah. Ia tidak mau meng

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Menantu Sang Mafia   Kau Memanggilku Apa?

    Crystal seperti biasa bangun setelah jarum jam menunjukkan di atas pukul 08.00 pagi. Rutinitas pagi hariannya begitu ia bangun adalah membuka jendela kamarnya yang berada di lantai dua rumah ini. Lalu seperti hari-hari sebelumnya iapun akan keluar ke balkon dan menikmati udara pagi sekaligus matahari pagi untuk ia sedikit berjemur. Katanya sinar matahari pagi dibawah jam 9 pagi sangat bagus untuk kesehatan kulit dan tulang. Oleh karena itu wanita itu selalu menyempatkan diri untuk berjemur di pagi hari.Mungkin semua akan terasa biasa, andai pagi ini ia tidak melihat dan merasakan sesuatu yang sedikit berbeda seperti saat ini ia melihat si bo-doh Ethan itu sedang berada di depan kap mobil terbuka milik ayahnya. Ethan terlihat serius sedang memperbaiki mobil itu. Dengan kain lap dan kunci-kunci di tangannya serta hitam oli yang sedikit belepotan di wajahnya membuat ia terlihat tampan dan eksotik. Setidaknya demikianlah penilaian pribadi Crystal sekilas pandang kepadanya.

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Menantu Sang Mafia   Gaun Pink

    Kau berani memanggilku apa?" tanya Crystal marah.Ethan tidak menghiraukan kemarahan Crystal. Sekarang ia malah membawa Clarissa di gendongannya menuju mobil Benigno berwarna merah dengan bak terbuka."Ethan!! Apa maksudmu berkata seperti itu padaku?!" kesal Crystal berusaha menghadang Ethan yang membawa Clarissa ke mobil. Namun oleh Ethan, ia sengaja didorong sehingga meminggir dan tak menghalangi jalan pria itu."Kau pikirkan saja sendiri! Ayo, Clarice! Papa akan bawa kau jalan-jalan!" "Hum!" Clarissa pun mengangguk mengiyakan.Apa? Papa katanya?! Dasar pria tidak punya malu! Bisa-bisanya dia mengajari Clarissa untuk memanggilnya papa.Tanpa perlu membuka pintu mobil, Ethan pun mendudukkan Clarissa di kursi samping kemudi. Lalu ia pun memasang sabuk pengaman yang melintang miring pada bocah kecil berusia 2,5tahun itu.Melihat putrinya siap dibawa pergi oleh Ethan, maka Crystal pun tidak mau berdiam diri. Segera ia me

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Menantu Sang Mafia   Kau Belum Masuk Kategori Cantik Bagiku

    "Kau belum ingin jujur padaku tentang siapa kau sebenarnya?" tanya Crystal kepada Ethan. Ethan yang sedang berbaring begitu saja di rumput tanpa alas itu menatap wajah Crystal dengan pandangan malas. "Ethan!!!" Dengan tak sabar, Crystal pun mengguncang-guncangkan bahu Ethan. "Astaga!! Perempuan ini?! Tidak bisakah kau sedikit tenang? Sehari saja mulutmu itu tidak berisik, apa tidak bisa?!" umpat Ethan dengan sebal. "Makanya kamu jawab pertanyaanku! Siapa sebenarnya kau?" tanya Crystal dengan sedikit memaksa, berharap ia mendapat jawaban lain selain dari identitas yang ia dan ayahnya ketahui. "Kamu sungguh-sungguh ingin tahu siapa aku?" tanya Ethan. "Kau yakin tidak akan menyesalinya nanti jika kau sudah tahu siapa aku?" Crystal memasang wajah ketus. "Untuk apa aku menyesalinya? Aku bahkan tidak mencintaimu. Dan hanya orang yang mencintai kekasihnya dengan sungguh-sungguh lah yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Menantu Sang Mafia   La Cosa Nostra

    Setelah mengantar Crystal dan Clarissa kembali ke kediaman Benigno, Ethan berpamitan ingin buru-buru pergi."Hei, kau masih ingin kemana lagi?" tanya Crystal kepada Ethan.Ethan yang sudah membuka pintu mobil siap berangkat kembali, kini berbalik dan menatap Crystal."Apa kau sedang bersikap seperti istri posesif yang sedang mencurigai suaminya?" selorohnya.Mendengar selorohan Ethan, tak urung membuat Crytal menjadi kesal karenanya."Terserah kau saja, Breng sek!" umpatnya sambil geleng-geleng kepala.Crystal benar-benar tak habis pikir kenapa Ethan memiliki sifat yang luar biasa tidak tahu diri cenderung ke tak tahu malu.Kemudian pria itu pun pergi dengan tawa berderai karena berhasil membuat Crystal menjadi kesal karenanya."Mama, Papa kemana?" tanya Clarissa.Crystal mengernyitkan keningnya kesal. Lihatlah! Bahkan putrinya saat ini benar-benar telah terpengaruh oleh kehadiran Ethan. "Saya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Menantu Sang Mafia   Tidak Semudah Itu Lepas Dariku

    "Kau baru pulang?" Ethan yang baru saja membuka pintu cukup terkejut melihat siapa yang kini sedang berbaring di ranjangnya."Apa yang kau lakukan disini, Crys?" Crystal yang sedari tadi menunggu di kamar Ethan melihat pria itu hanya berdiri di ambang pintu, kini memiringkan tubuhnya sambil menopang kepalanya dengan pose yang uhhh, cukup menggoda! Bagaimana tidak menggoda? Wanita itu menunggu di kamarnya hanya dengan menggunakan lingerie satin berwarna hitam yang walaupun tidak minim dan terbuka, tetapi gaun malam itu cukup kooperatif membentuk tubuh Crystal hingga terlihat lekuk-lekuk sekali lagi ohhh, sangat menggoda iman. Entah apa maksud wanita itu bersikap seperti itu, tetapi yang jelas Ethan cukup merasa terganggu karenanya. Bagaimana pun dia pria normal, you know? Dan Crystal entah dengan niat apa sengaja menunggunya di kamar dengan pose seperti itu."Wow, garang sekali kau, Ethan? Apa kau tidak tergoda melihatku? Apa bertemu d

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Menantu Sang Mafia   Jangan Jatuh Ke Pelukannya Lagi!

    "Kau lelaki ba jingan!" desis Crystal marah.Ia kini sedang bersandar pada headboard ranjang setelah beberapa saat yang lalu Ethan berhasil menyetu buhinya. Lelaki itu sangat kuat, ia sampai tidak berdaya melawan. Ah, bukan! Crystal tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Lebih tepatnya Ethan sangat lihai sehingga ia bisa bungkam melihat dan merasakan lelaki itu berbuat semaunya padanya. Awalnya ia ingin memberontak, tetapi tetap saja ia adalah perempuan yang lemah. Lemah secara fisik dan juga .... iman. Sia lan!Ethan tidak menanggapi. Ia hanya tersenyum tipis mendengar Crystal yang mengomel dan menatapnya seperti aura orang yang ingin menelannya hidup-hidup."Apa yang kau tertawakan, Breng sek!" Crystal melempar sebuah bantal ke arah Ethan yang segera ditangkap oleh pria itu dengan sigap."Cukup, Crys! Aku tak ada waktu meladenimu. Harusnya kau berpikir ulang sebelum kau menuduhku berbuat macam-macam. Jika memang aku berselingkuh di hotel dengan pa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21

Bab terbaru

  • Menantu Sang Mafia   Espresso Golden Crema

    Pagi datang dan matahari terlihat cerah menyinari kawasan bumi Sisilia. Musim panas di Sisilia sama saja dengan musim panas di daerah lainnya. Cerah dan menyenangkan tentu saja, membuat masyarakat daerah setempat bersemangat dalam mengawali rutinitas hariannya. Begitu pun Ethan yang terlihat bersemangat keluar dari kamarnya dan turun menuju ruang makan di rumah Benigno Mensina.Bak rumahnya sendiri, ia pun bergabung dengan para penghuni rumah lainnya untuk sarapan. Selembar roti bakar ia tarik dari pemanggangnya tanpa mempedulikan asisten rumah tangga yang sedikit uring-uringan karena roti itu dipersiapkan untuk Tuan besarnya, Benigno Mensina."Hallo, selamat pagi semuanya!" sapanya dan langsung menyambar segelas cappuccino latte milik Crystal dan meneguknya.Crystal langsung saja melotot melihat betapa tidak tahu dirinya lelaki itu."Apa kau tak bisa sabar menunggu minumanmu disiapkan terlebih dahulu?" omel Crystal.Ah, ya .... Tumben s

  • Menantu Sang Mafia   Jangan Jatuh Ke Pelukannya Lagi!

    "Kau lelaki ba jingan!" desis Crystal marah.Ia kini sedang bersandar pada headboard ranjang setelah beberapa saat yang lalu Ethan berhasil menyetu buhinya. Lelaki itu sangat kuat, ia sampai tidak berdaya melawan. Ah, bukan! Crystal tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Lebih tepatnya Ethan sangat lihai sehingga ia bisa bungkam melihat dan merasakan lelaki itu berbuat semaunya padanya. Awalnya ia ingin memberontak, tetapi tetap saja ia adalah perempuan yang lemah. Lemah secara fisik dan juga .... iman. Sia lan!Ethan tidak menanggapi. Ia hanya tersenyum tipis mendengar Crystal yang mengomel dan menatapnya seperti aura orang yang ingin menelannya hidup-hidup."Apa yang kau tertawakan, Breng sek!" Crystal melempar sebuah bantal ke arah Ethan yang segera ditangkap oleh pria itu dengan sigap."Cukup, Crys! Aku tak ada waktu meladenimu. Harusnya kau berpikir ulang sebelum kau menuduhku berbuat macam-macam. Jika memang aku berselingkuh di hotel dengan pa

  • Menantu Sang Mafia   Tidak Semudah Itu Lepas Dariku

    "Kau baru pulang?" Ethan yang baru saja membuka pintu cukup terkejut melihat siapa yang kini sedang berbaring di ranjangnya."Apa yang kau lakukan disini, Crys?" Crystal yang sedari tadi menunggu di kamar Ethan melihat pria itu hanya berdiri di ambang pintu, kini memiringkan tubuhnya sambil menopang kepalanya dengan pose yang uhhh, cukup menggoda! Bagaimana tidak menggoda? Wanita itu menunggu di kamarnya hanya dengan menggunakan lingerie satin berwarna hitam yang walaupun tidak minim dan terbuka, tetapi gaun malam itu cukup kooperatif membentuk tubuh Crystal hingga terlihat lekuk-lekuk sekali lagi ohhh, sangat menggoda iman. Entah apa maksud wanita itu bersikap seperti itu, tetapi yang jelas Ethan cukup merasa terganggu karenanya. Bagaimana pun dia pria normal, you know? Dan Crystal entah dengan niat apa sengaja menunggunya di kamar dengan pose seperti itu."Wow, garang sekali kau, Ethan? Apa kau tidak tergoda melihatku? Apa bertemu d

  • Menantu Sang Mafia   La Cosa Nostra

    Setelah mengantar Crystal dan Clarissa kembali ke kediaman Benigno, Ethan berpamitan ingin buru-buru pergi."Hei, kau masih ingin kemana lagi?" tanya Crystal kepada Ethan.Ethan yang sudah membuka pintu mobil siap berangkat kembali, kini berbalik dan menatap Crystal."Apa kau sedang bersikap seperti istri posesif yang sedang mencurigai suaminya?" selorohnya.Mendengar selorohan Ethan, tak urung membuat Crytal menjadi kesal karenanya."Terserah kau saja, Breng sek!" umpatnya sambil geleng-geleng kepala.Crystal benar-benar tak habis pikir kenapa Ethan memiliki sifat yang luar biasa tidak tahu diri cenderung ke tak tahu malu.Kemudian pria itu pun pergi dengan tawa berderai karena berhasil membuat Crystal menjadi kesal karenanya."Mama, Papa kemana?" tanya Clarissa.Crystal mengernyitkan keningnya kesal. Lihatlah! Bahkan putrinya saat ini benar-benar telah terpengaruh oleh kehadiran Ethan. "Saya

  • Menantu Sang Mafia   Kau Belum Masuk Kategori Cantik Bagiku

    "Kau belum ingin jujur padaku tentang siapa kau sebenarnya?" tanya Crystal kepada Ethan. Ethan yang sedang berbaring begitu saja di rumput tanpa alas itu menatap wajah Crystal dengan pandangan malas. "Ethan!!!" Dengan tak sabar, Crystal pun mengguncang-guncangkan bahu Ethan. "Astaga!! Perempuan ini?! Tidak bisakah kau sedikit tenang? Sehari saja mulutmu itu tidak berisik, apa tidak bisa?!" umpat Ethan dengan sebal. "Makanya kamu jawab pertanyaanku! Siapa sebenarnya kau?" tanya Crystal dengan sedikit memaksa, berharap ia mendapat jawaban lain selain dari identitas yang ia dan ayahnya ketahui. "Kamu sungguh-sungguh ingin tahu siapa aku?" tanya Ethan. "Kau yakin tidak akan menyesalinya nanti jika kau sudah tahu siapa aku?" Crystal memasang wajah ketus. "Untuk apa aku menyesalinya? Aku bahkan tidak mencintaimu. Dan hanya orang yang mencintai kekasihnya dengan sungguh-sungguh lah yang

  • Menantu Sang Mafia   Gaun Pink

    Kau berani memanggilku apa?" tanya Crystal marah.Ethan tidak menghiraukan kemarahan Crystal. Sekarang ia malah membawa Clarissa di gendongannya menuju mobil Benigno berwarna merah dengan bak terbuka."Ethan!! Apa maksudmu berkata seperti itu padaku?!" kesal Crystal berusaha menghadang Ethan yang membawa Clarissa ke mobil. Namun oleh Ethan, ia sengaja didorong sehingga meminggir dan tak menghalangi jalan pria itu."Kau pikirkan saja sendiri! Ayo, Clarice! Papa akan bawa kau jalan-jalan!" "Hum!" Clarissa pun mengangguk mengiyakan.Apa? Papa katanya?! Dasar pria tidak punya malu! Bisa-bisanya dia mengajari Clarissa untuk memanggilnya papa.Tanpa perlu membuka pintu mobil, Ethan pun mendudukkan Clarissa di kursi samping kemudi. Lalu ia pun memasang sabuk pengaman yang melintang miring pada bocah kecil berusia 2,5tahun itu.Melihat putrinya siap dibawa pergi oleh Ethan, maka Crystal pun tidak mau berdiam diri. Segera ia me

  • Menantu Sang Mafia   Kau Memanggilku Apa?

    Crystal seperti biasa bangun setelah jarum jam menunjukkan di atas pukul 08.00 pagi. Rutinitas pagi hariannya begitu ia bangun adalah membuka jendela kamarnya yang berada di lantai dua rumah ini. Lalu seperti hari-hari sebelumnya iapun akan keluar ke balkon dan menikmati udara pagi sekaligus matahari pagi untuk ia sedikit berjemur. Katanya sinar matahari pagi dibawah jam 9 pagi sangat bagus untuk kesehatan kulit dan tulang. Oleh karena itu wanita itu selalu menyempatkan diri untuk berjemur di pagi hari.Mungkin semua akan terasa biasa, andai pagi ini ia tidak melihat dan merasakan sesuatu yang sedikit berbeda seperti saat ini ia melihat si bo-doh Ethan itu sedang berada di depan kap mobil terbuka milik ayahnya. Ethan terlihat serius sedang memperbaiki mobil itu. Dengan kain lap dan kunci-kunci di tangannya serta hitam oli yang sedikit belepotan di wajahnya membuat ia terlihat tampan dan eksotik. Setidaknya demikianlah penilaian pribadi Crystal sekilas pandang kepadanya.

  • Menantu Sang Mafia   Hal Misterius Yang Mengganggu

    "Taruhanmu yang sebenarnya adalah €500 bukan €15. Silahkan dibayar, Tuan!" Semua terkejut akan penemuan Ethan. Sungguh mereka tidak menyangka kalau orang yang mereka kira selama ini sebagai raja judi ternyata tak lebih dari seorang pecundang yang suka bermain curang."Breng sek!! Apa-apaan ini? Kau membodohi kami semua di sini?" teriak salah seorang dengan emosi. Bagaimana tidak emosi? Selama beberapa kali bertaruh dalam satu hari ini di meja judi ia selalu saja kalah. Bahkan kekalahannya di putaran terakhir ini adalah satu-satunya uang terakhir yang ia punya. Sekarang ada orang yang dengan seenaknya bermain curang. Siapa yang bisa dengan mudah menerima hal itu?"Aku tidak bermain curang! Pelayan ini bohong! Kalian kalah makanya kalian ini padaku. Itu sebabnya kalian menyuruh pelayan ini untuk berpura-pura menangkap basah aku. Padahal aku tidak berbuat curang sama sekali!" sangkal Mark.Mark masih saja ingin membantah. Ia tidak mau meng

  • Menantu Sang Mafia   Mensina Casino

    "Ethan, antar ini ke meja nomor delapan!" seru kepala pelayan pada Ethan yang baru saja datang dari mengantar minuman di meja dua belas. "Okay! Aku datang!" seru Ethan seraya menghampiri kepala pelayan yang segera menyambutnya dengan nampan yang di atasnya telah disusun beberapa kaleng minuman bersoda siap minum. Segera keduanya bertukar nampan kosong dengan nampan yang harus diantar oleh Ethan pada pengunjung tamu yang berada di meja nomor delapan. Mensina Grand Casino adalah kasino terbesar di wilayah kota C dan sekitarnya. Sebanyak 500 mesin judi dan 100 meja judi poker dan meja judi lainnya ada disitu. Bukan hanya itu, Mensina Grand Casino juga memiliki hotel dengan jumlah kamar 590 kamar serta memiliki 8 restoran di dalamnya. Untuk para wanita yang senang bermain judi, di sini juga mereka bisa menggunakan jasa salon pribadi. Dan untuk kaum pria para petualang cinta satu malam, Mensina Grand Casino juga menyediakan ada banyak wanita

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status