Share

Telepon Misterius

Aku sudah seperti orang gila. Berteriak memanggil nama Aluna berulang kali. Tangis tak lagi bisa terhenti, meski banyak pasang mata menatap penuh tanda tanya.

Jalan raya hingga gang kecil sudah kami jelajahi. Namun jejak Aluna tetap tak kutemukan. Entah di mana dia sekarang, aku tak tahu.

"Ketemu, Yang?"

Satriya mendekat, kepalanya menggeleng. Lemas, tubuhku luruh di trotoar. Tangisku kembali pecah.

Aluna bak separuh jiwa, kehilangan dia bak kehilangan separuh hidupku. Entah apa yang terjadi jika ia tak kutemukan.

Perlahan Satriya membantuku berdiri. Dia papah tubuh lemahku menuju mobil. Aku hanya bisa pasrah mengikuti gerakan lelakiku.

"Makan dulu ya, Sayang," ucap Satriya setelah kami masuk ke mobil.

"Aku gak laper. Aku mau Aluna, Yang."

Satriya menghela napas, tak mampu berkata apa pun lagi. Bingung harus berbuat bagaimana. Namun dapat kulihat kekhawatiran dari sorot mata itu.

"Kamu harus makan biar bisa cari Aluna. Kalau gak makan nanti kamu sakit, Yang. Bagaimana mau cari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status