Maafkan Aku, Sayang

Maafkan Aku, Sayang

last updateLast Updated : 2024-12-31
By:   Sara Aminah  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
100Chapters
10views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Seingat Felix, Vioni adalah orang yang pendiam, bahkan tidak menarik. Setelah cerai, Felix baru menyadari mantan istrinya lemah lembut, bahkan sangat menawan. Namun, saat dia tidak tahan untuk mendekatinya lagi, Vioni hanya memberitahunya dengan senyum, "Pak Felix, kamu sudah keluar dalam hidupku."

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

Suhu hangat di dalam ruangan baru benar-benar mereda setelah dua jam berlalu.Suara air terdengar dari kamar mandi. Setelah beristirahat beberapa menit, akhirnya Vioni bangkit dari tempat tidur, berjalan dengan kaki gemetar untuk mengambil pakaian yang tergeletak di lantai.Gerakan pria itu hari ini sedikit kasar, sehingga pikirannya masih terasa kosong. Dia mencoba beberapa kali tetapi tetap tidak berhasil memasang kancing baju tidurnya.Tak lama kemudian, pria itu keluar dari kamar mandi.Posturnya tinggi, fitur wajahnya tegas tanpa kehilangan ketampanan. Baru saja selesai mandi, dia hanya mengenakan handuk yang dililitkan di pinggangnya, sementara tetesan air yang belum kering mengalir turun dari otot perutnya.Ketika melihat Vioni masih di sana, alis pria itu sedikit mengernyit.Vioni pun tidak lagi memandangnya, hanya menunduk dan terus berkutat dengan kancing bajunya."Besok Sally akan keluar dari rumah sakit."Pria itu melewatinya dan tiba-tiba berkata, "Pergilah jemput dia ke r...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
100 Chapters
Bab 1
Suhu hangat di dalam ruangan baru benar-benar mereda setelah dua jam berlalu.Suara air terdengar dari kamar mandi. Setelah beristirahat beberapa menit, akhirnya Vioni bangkit dari tempat tidur, berjalan dengan kaki gemetar untuk mengambil pakaian yang tergeletak di lantai.Gerakan pria itu hari ini sedikit kasar, sehingga pikirannya masih terasa kosong. Dia mencoba beberapa kali tetapi tetap tidak berhasil memasang kancing baju tidurnya.Tak lama kemudian, pria itu keluar dari kamar mandi.Posturnya tinggi, fitur wajahnya tegas tanpa kehilangan ketampanan. Baru saja selesai mandi, dia hanya mengenakan handuk yang dililitkan di pinggangnya, sementara tetesan air yang belum kering mengalir turun dari otot perutnya.Ketika melihat Vioni masih di sana, alis pria itu sedikit mengernyit.Vioni pun tidak lagi memandangnya, hanya menunduk dan terus berkutat dengan kancing bajunya."Besok Sally akan keluar dari rumah sakit."Pria itu melewatinya dan tiba-tiba berkata, "Pergilah jemput dia ke r
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
Bab 2
Orang yang berbicara adalah Rania Yuani, sahabat baik Sally sekaligus putri salah satu konglomerat.Rania dan Sally tumbuh besar bersama, dan sebelumnya dia adalah orang yang paling mendukung hubungan Felix dan Sally.Namun, sekarang posisi istri Felix telah direbut oleh Vioni. Maka, tidak heran Rania sama sekali tidak bersikap baik kepada Vioni.Termasuk saat dia melihat Vioni berdiri di pintu, raut wajahnya tetap tidak menunjukkan rasa canggung atau gelisah sedikit pun.Sebaliknya, Sally memanggil, "Kakak, kamu datang?"Vioni mengangguk. "Aku datang untuk jemput kamu pulang. Barang-barangmu sudah dibereskan?""Sudah, mari kita pergi."Sally terlihat sangat patuh, sementara Rania nggak bisa menahan diri untuk berkata, "Nyonya Vioni, Pak Felix mana? Hari ini Sally keluar dari rumah sakit, dia nggak datang jemput?""Hmm, dia pergi ke kantor.""Oh, sepertinya dia sangat sibuk. Tapi, aku nggak tahu apakah dia memang sibuk atau Nyonya Vioni nggak izinkan dia datang?"Mendengar Rania menuka
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
Bab 3
Pukul tujuh malam, Felix kembali ke vila tepat waktu.Saat itu, Sally sedang berada di ruang tamu. Ketika melihatnya, dia langsung melangkah beberapa langkah ke depan, "Kak Felix! Kamu pulang?"Felix tersenyum tipis padanya, lalu menengadah ke arah Vioni.Vioni mengatupkan bibirnya sejenak, kemudian melangkah maju untuk menerima mantel darinya, seraya berkata, "Makan malam sudah siap.""Maaf ya, kakak ipar, aku di sini apa ganggu kalian berdua?"Di meja makan, Sally melirik Vioni sejenak, lalu berkata dengan suara pelan, "Sebenarnya, aku sudah bilang pada Mami, aku bisa sendiri, tapi dia tetap nggak tenang ....""Nggak masalah," jawab Felix. "Kamu tinggal saja di sini. Kalau ada kebutuhan, katakan saja.""Ini ... benar? Apa nggak terlalu merepotkan?""Nggak.""Justru bagus kalau Nona Sally tinggal di sini," kata Bi Kiara sambil membawa hidangan ke meja makan. "Sudah lama rumah ini nggak seramai ini!"Begitu mendengar itu, sendok di tangan Vioni berhenti sejenak.Namun, ucapan Bi Kiara
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
Bab 4
Tubuh Vioni langsung menegang.Dia segera membuka matanya, tangannya juga berusaha mendorong pria itu dengan kuat.Namun, Felix seolah tidak mendengar apa-apa. Dia malah membalikkan tangannya untuk mencengkeram pergelangan tangan Vioni, lalu menekan tubuhnya ke dinding dengan kuat.Gerakannya masih sama dominannya seperti biasa.Vioni ingin berteriak, tetapi di benaknya terlintas sesuatu, dan suara itu terpaksa dia telan kembali.Suara air dari pancuran masih terus mengalir.Ditambah lagi, pintu yang tertutup membuat Sally di luar tampaknya tidak menyadari apa-apa.Dia kembali memanggil, "Kak Felix?"Vioni memalingkan wajahnya ke arah Felix.Entah karena marah atau alasan lain, wajahnya kini memerah, dan sepasang matanya terbelalak.Berbeda dari sosoknya yang biasanya tenang dan suram, ekspresi ini membuatnya terlihat jauh lebih hidup.Felix menatapnya, dan gerakannya makin intens, seolah sedang melampiaskan sesuatu.Tubuh mereka yang saling menyatu dengan sempurna, membuat Vioni denga
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
Bab 5
Sally tumbuh besar bersama Felix.Dengan rumah besar Keluarga Soris ini, dia jelas lebih akrab dibandingkan dengan Vioni.Begitu masuk ke dalam rumah, dia langsung mendekati nenek dengan penuh kehangatan, "Nenek!""Ah, ini Sally yang datang?"Nenek sangat senang, "Coba Nenek lihat, kenapa kamu kelihatan makin kurus?""Nggak kurus kok." Sally menjawab dengan senyum, "Lihat, aku bahkan buat bakso kepiting untuk nenek.""Kamu ini, memang perhatian sekali!"Keduanya berbicara dengan penuh keakraban, wajah nenek pun dipenuhi senyuman.Namun, saat Vioni mendekat, senyuman nenek seketika memudar.Vioni berpura-pura tidak menyadari hal itu, hanya menyapa dengan hormat, "Nenek."Melihat sikap Vioni, sang nenek seperti ingin mengatakan sesuatu, tetapi Vioni dengan cepat mengalihkan perhatian, memandang ke arah tangga dan menyapa, "Ibu.""Bibi!"Melihat kedatangan orang itu, tubuh Sally yang semula bersandar di bahu nenek langsung berdiri tegak. Pandangannya terhadap wanita itu membawa sedikit ra
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
Bab 6
Felix kembali sebelum makan malam.Melihat cucunya, nenek tentu saja sangat gembira, terus menggenggam tangan Felix dan menanyakan banyak hal."Lihat, kamu kelihatan lebih kurus lagi." Nenek berkata dengan nada tidak puas, "Kamu lihat kehidupanmu ini, kenapa malah lebih kurus daripada sebelum menikah? Istrimu ini, bagaimana caranya rawat kamu?"Ucapan ini jelas ditujukan kepada Vioni.Vioni belum sempat menjawab, Sally sudah lebih dulu berbicara, "Nenek, jangan salah paham kepada Kakak. Kakak sangat sibuk setiap hari. Katanya, dia punya satu lagi komik yang akan diterbitkan. Nenek nggak lihat, Kakak juga kurusan banyak. Aku kemarin saja sampai merasa kasihan."Sally terlihat membela Vioni.Namun, ucapannya terdengar sangat tidak menyenangkan.Tentu saja, maksud tersirat itu hanya Vioni yang benar-benar memahaminya.Setelah mendengar kata-kata Sally, nenek justru makin tidak puas. "Komik apa? Lagi-lagi hal-hal yang nggak berguna. Kamu ...."Nenek bersiap untuk menguliahi, tetapi Felix l
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
Bab 7
"Kak Felix, tadi terima kasih sudah bantu aku bicara."Di perjalanan pulang, Sally duduk di kursi belakang, tetapi suaranya terus saja terdengar, "Aku nggak sangka Mami akan bicarakan masalah ini pada Bibi. Aku hampir mati ketakutan tadi. Untung saja Kak Felix bantu aku. Kalau nggak, aku benar-benar nggak tahu harus bagaimana. Aku nggak mau menikah secepat ini."Felix mengemudi sambil hanya menjawab dengan gumaman pelan, sebagai tanggapan.Sikapnya tampak sedikit acuh, tetapi Sally tahu bahwa memang sifat Felix selalu seperti itu, jadi dia tidak mempermasalahkannya. Dia malah menoleh ke arah Vioni yang duduk di kursi depan, "Oh ya, Kak, tadi Bibi ajak kamu ke atas, apa yang dibicarakan?""Nggak ada apa-apa."Vioni menjawab, bahkan tidak cukup untuk dianggap sekadar basa-basi.Sally sedikit tidak senang, menggigit bibirnya, tetapi dia segera berkata lagi, "Baiklah. Oh ya, Kakak tahu nggak? Kak Andreas akan pulang negeri."Setelah kata-kata itu keluar, ekspresi Vioni sedikit berubah.Tep
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
Bab 8
Vioni tetap duduk di kursi depan.Dia awalnya mengira dirinya sudah cukup kebal, tetapi saat ini, dia masih merasakan sakit yang menusuk di hatinya.Rasanya seperti ada sesuatu yang sedang menggigit di dalam sana.Vioni tiba-tiba teringat pada sebuah kejadian lama.Itu terjadi tidak lama setelah dia kembali ke keluarga Tiura.Vioni mengingatnya dengan sangat jelas, hari itu bahkan turun hujan.Ibunya secara pribadi menjemput dia dan Sally dari sekolah untuk pulang ke rumah.Namun, di perjalanan, mereka mengalami kecelakaan mobil.Meskipun kecelakaan itu tidak terlalu serius, pengemudi, demi menghindari kendaraan di belakang, menabrak pembatas jalan yang dipenuhi tanaman hijau.Saat itu, kepala Vioni terbentur kaca, dan dia langsung jatuh pingsan.Meskipun dalam keadaan pingsan, dia masih dapat dengan jelas melihat, ibunya melewatinya dan menangis sambil memeluk Sally yang ada di sebelahnya.Pada saat itu juga, Vioni baru menyadari bahwa mereka mencarinya kembali hanya karena darah mere
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
Bab 9
Apakah kamu bahagia?Vioni lupa sudah berapa lama dia tidak mendengar pertanyaan seperti itu.Bahkan dia sendiri lupa untuk bertanya pada dirinya sendiri, apakah dia bahagia?Jawabannya sudah jelas.Namun, saat ini dia tetap menjawab tanpa ragu, "Baik-baik saja.""Hmm, kalau begitu baguslah."Andreas berkata.Namun, tak lama, dia kembali terdiam."Kalau nggak ada hal lain, aku tutup dulu?" Vioni berkata lagi."Baik."Andreas di seberang sana menjawab dengan sangat cepat, tetapi saat Vioni hendak menutup telepon, Andreas tiba-tiba berkata, "Maaf kalau dulu aku pergi tanpa pamit, tetapi selama beberapa tahun di luar negeri ini, aku sangat rindu kamu.""Sudah malam, istirahatlah lebih awal."Setelah berkata demikian, dia akhirnya menutup telepon.Vioni memegang ponselnya sambil berdiri di tangga. Beberapa saat kemudian, dia perlahan berbalik dan kembali ke kamarnya.Malam itu, Felix sama sekali tidak mencarinya.Namun, Vioni tetap tidak bisa tidur nyenyak.Mungkin karena telepon dari Andr
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
Bab 10
Kepribadian Vioni selalu tampak kaku dan suram di mata orang lain.Seringkali, bahkan perubahan emosinya pun jarang terlihat.Namun, saat ini, dia tampak seperti hewan liar yang terpojok di tepi jurang, menyembunyikan bulu halus yang lembut dan mengeluarkan cakarannya.Namun, ancaman kecil ini sama sekali tidak berarti bagi Felix.Dia bahkan tidak menjawab sepatah kata pun, hanya langsung mengangkat tubuh Vioni dari tempat tidur.Lalu, dengan tangannya sendiri, dia membantunya mengganti pakaian.Vioni ingin mendorongnya, tetapi kekuatan mereka sangat berbeda, akhirnya dia tetap ditarik keluar dan dibawa turun ke bawah."Tuan Muda, Nyonya Muda ...."Bi Kiara sudah berada di bawah, dan saat melihat adegan ini, dia jelas terkejut.Melihatnya, Vioni segera menenangkan dirinya dan tidak lagi melawan, hanya membiarkan Felix membawanya keluar dari pintu.Setelah mobil berjalan beberapa jarak, Vioni mulai tenang.Dia menarik napas dalam-dalam, lalu melihat orang di sampingnya, "Kita nggak perl
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more
DMCA.com Protection Status