LIGNEE

LIGNEE

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-28
Oleh:  Lovembers  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
7 Peringkat. 7 Ulasan-ulasan
36Bab
3.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Aldi Erlangga Hadiningrat adalah mantan pembalap dan playboy yang berubah menjadi pengusaha dan CEO muda. Dia menjalankan Unity Holdings yang merupakan bagian dari grup yang dibangun ayahnya sambil menghasilkan banyak uang dalam pembuatan kapal. Hasrat Aldi yang sebenarnya masih tentang mobil dan dia bermimpi untuk meluncurkan mobil baru. Saat dalam perjalanan bisnis di Italia dengan temannya Rayhan, mereka bertemu dengan Sasha, seorang dokter anak menawan yang membuat mereka berdua saling terkesan. Sebuah kejadian merubah kehidupan Aldi. Dari seorang single kaya dan hoby foya foya menjadi seorang ayah dari anak laki laki yang berusia 6 tahun. Bagaimana perjalanan hidup Aldi menjadi ayah diantara tekanan keluarga? Juga bagaimana akhir cinta nya pada Sasha yang telah memiliki seorang suami? Lignee berasal dari bahasa Perancis yang berarti garis keturunan.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

1. Hadiah Ulang Tahun

Hotel bintang Lima itu tampak meriah dengan berlangsungnya acara ulang tahun Aldi Erlangga. Siapa yang tak kenal dia? Seorang CEO dan pengusaha muda pemimpin perusahaan Unity Holdings Company. Aldi adalah sosok pengusaha sukses yang menjadi panutan semua orang. Disamping itu pula, garis wajah wajah yang kuat disertai tatapan tajamnya berhasil membuat semua wanita bertekuk lutut kepadanya. Pesta berjalan begitu sarat kemewahan, semua anggota keluarga Erlangga beserta rekan dan beberapa teman dekat di undangnya mereka menikmati minuman termahal juga makanan yang dibuat oleh koki terkenal. Tampak beberapa pejabat pemerintah dan artis-artis terkenal hadir di sana, memenuhi undangan sang pengusaha muda di hotel yang bintang lima bertaraf Internasional. Ini bukan hanya sekedar pesta ulang tahun biasa. Untuk Aldi, ini adalah langkah awal perubahan di perusahaanya. Aldi terlihat begitu bersemangat malam itu. Seorang wanita muda berpenampilan sederhana b

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Vieneze
up lagi Thor
2021-08-16 10:42:03
2
user avatar
Wintersnow
semoga Aldi cepet tobat sih hehehe
2021-08-16 09:40:00
2
user avatar
Wintersnow
semoga Aldi cepet tobat heheh ...
2021-08-16 09:38:19
2
user avatar
mysa.rh
lanjut up lagi, Thor
2021-08-16 09:20:35
1
user avatar
Istrieidaman
keren alurnya Thor, upkan lagi
2021-08-16 08:51:04
1
user avatar
athena_vivian
lanjuttttt, Thoorrr...crazy up
2021-08-16 08:43:29
1
user avatar
athena_vivian
Cover anti-mainstream, blurb-nya menarik, keep good working, Thor
2021-06-26 13:42:48
2
36 Bab

1. Hadiah Ulang Tahun

Hotel bintang Lima itu tampak meriah dengan berlangsungnya acara ulang tahun Aldi Erlangga. Siapa yang tak kenal dia? Seorang CEO dan pengusaha muda pemimpin perusahaan Unity Holdings Company. Aldi adalah sosok pengusaha sukses yang menjadi panutan semua orang. Disamping itu pula, garis wajah wajah yang kuat disertai tatapan tajamnya berhasil membuat semua wanita bertekuk lutut kepadanya. Pesta berjalan begitu sarat kemewahan, semua anggota keluarga Erlangga beserta rekan dan beberapa teman dekat di undangnya mereka menikmati minuman termahal juga makanan yang dibuat oleh koki terkenal.  Tampak beberapa pejabat pemerintah dan artis-artis terkenal hadir di sana, memenuhi undangan sang pengusaha muda di hotel yang bintang lima bertaraf Internasional. Ini bukan hanya sekedar pesta ulang tahun biasa. Untuk Aldi, ini adalah langkah awal perubahan di perusahaanya. Aldi terlihat begitu bersemangat malam itu. Seorang wanita muda berpenampilan sederhana b
Baca selengkapnya

2. Roma Memoria

Udara Roma siang itu sangat hangat. Orang orang lebih suka menghabiskan waktu mereka dengan berbincang ringan di sebuah Cafe atau menikmati angin pantai dengan keluarganya.Sebuah Alfa Romeo Giulia berwarna merah melesat melintasi jalanan Via Venti Settembre. Mobil mewah keluaran terbaru ini tampak cantik melenggok dikemudikan pria muda berperawakan tinggi dan berwajah tampan itu. Tampak sekali dia sangat handal membawa kendaraan dengan semburan 480 tenaga kuda itu menuju D'Angelo Gastronomia Caffe.Rayhan tersenyum simpul ketika melihat mobil itu mendekat dan berhenti tepat di hadapannya. Senyum lebar Aldi tersungging saat dia membuka jendela mobil barunya. “Kau pergi ke Italia untuk mendapatkan ini, bukan? aku seharusnya sudah tahu,” celetuk Rayhan.“Ayolah...Ayo jalan.” Aldi merajuk sepert
Baca selengkapnya

3. Two Man One Desire

Emir meletakkan ponsel selepas Sasha meneleponnya. Begitu rindunya Emir pada wanita yang selama ini selalu setia menemaninya. Meskipun Emir merasa sebagai laki-laki dia belum bisa membahagiakan Sasha, dia hanya memiliki Kaz Speed bengkel yang sebenarnya tidak terlalu menguntungkan, akan tetapi Sasha selalu menerima Emir apa adanya. Juga tulus mencintai ibu dan Joyce, adik perempuan Emir.“Emir, kamu datang lebih awal?” suara Indra membuyarkan lamunan Emir.“Pikiranku sibuk dengan sesuatu yang sedang aku kerjakan,” jawab Emir sambil kembali fokus pada layar monitor di hadapannya. “Tapi kau tidak di sini sepanjang malam, kan?” nada suara Indra sangat mengkhawatirkan Emir.“Aku….”
Baca selengkapnya

4. Ketinggalan Pesawat

Sebelum meninggalkan Kevin bekerja, Dea sempat mengobrol sedikit dengan bibi Ema. Wanita setengah baya yang mengasuh Kevin dari kecil ini berpamitan pada Dea karena dia harus pindah ke Bogor untuk mengurus cucunya. Sebenarnya Dea masih sangat membutuhkan bantuan bibi Ema. Dia sudah sangat percaya bahwa bibi Ema hafal karakter Kevin karena mengasuhnya dari kecil. “Kapan kamu pergi, Ema?” “Jika terserah aku aku tidak akan pernah pergi. Tapi anakku memanggilku. Aku tidak bisa mengatakan tidak. Dia akan segera melahirkan,” jawab Ema. “Kamu benar. Aku sudah terbiasa dengan si kecil ini.” Ema terlihat sangat berat meninggalkan mereka.  “Apa yang bisa kita lakukan?  Kami akan menemukan jalan untuk mengatur hal-hal dalam beberapa hari berikutnya.” Dea begitu berat melepaskan bibi Ema. Tapi dia juga tidak bisa b
Baca selengkapnya

5. Kembali ke Indonesia

"Aldi, bagaimana bisa kau bisa mengeluarkan uang sebesar itu untuk sebuah pena?” tanya Rayhan sambil melirik MonteGrappa di tangan Aldi yang baru saja dia pakai untuk menandatangani tagihan RS. “ Dimana Sasha?” lanjut Rayhan saat tersadar kalau pena Aldi telanjang karena body nya masih dipegang Sasha saat menolongnya untuk bernafas. “Aku akan mencarinya,” kata Aldi “Simpan ini, jaga-jaga kau terlalu banyak bicara.” Sambil tertawa, Aldi memberikan penanya pada Rayhan.Di Luar ruangan Aldi melihat Sasha seperti kebingungan karena gagal mendapatkan penerbangan buat hari itu. Berkali-kali Sasha menelepon maskapai penerbangan, mencari jadwal hari ini, tapi selalu gagal. Dia langsung menghampirinya untuk menawarkan bantuan. “Aku sungguh minta maaf, kau ketinggalan pesawat gar
Baca selengkapnya

6. Back On Duty

Sebelum pesawat lepas landas, ponsel Sasha kembali berbunyi. Alvin kembali menghubunginya berkenaan dengan Diva, pasien kecil Sasha yang menderita kelainan ginjal. Menurut Alvin, demam Diva sudah diatas normal hingga 41 derajat dan mengharuskan dia diselimuti selimut dingin. Sasha menyuruh Alvin mencari luka di tubuh Diva dan membuangnya.Setelah selesai memberi pengarahan pada Alvin. Sasha menghubungi Emir dan mengabarkan berita gembira bahwa dia akan pulang hari itu juga.“Aku harap itu tidak mendesak.” Rayhan berkomentar setelah Sasha menutup teleponnya.“Semoga kita tidak terlambat,” cetus Sasha dengan wajah yang sangat khawatir.***Disaat Aldi sedang dalam perjalanan menuju Indonesia. Agus, sebagai orang kepercayaan keluarga Erlangga, dia mencoba meyakinkan klien besar nya untuk bersedia bertemu dengan Tn Farouk sebagai ketidakhadiran Aldi. Untung saja hari itu Mr. William menerima kehadiran Tn Farouk dan negosiasi pun berjalan
Baca selengkapnya

7. Pertemuan

Makan malam yang sudah dipersiapkan Aisya untuk anaknya telah terhidang di atas meja. Sementara itu di ruangan lain, Fatima sibuk bertanya pada Joice darimana dia bisa mendapatkan uang untuk membeli tas barunya. Sasha yang tidak langsung ke rumah tapi malah pergi ke RS melihat kondisi Diva, kembali menelepon Emir, menyuruh dan ibunya nya agar makan malam duluan karena Sasha masih harus memastikan keadaan Diva baik-baik saja.“Aku mengerti, akung...Tapi hanya karena kau datang, mereka telah melakukan banyak persiapan...itu tidak sopan.”“Apa yang terjadi?” tanya Aisya pada menantunya.“Dia harus pergi ke rumah sakit,” singkat Emir menjawab. “Ayo mulai. Ayo, Bu….” Emir mengajak ibu, ibu mertua nya makan malam duluan.***Suasana persiapan makan malam keluarga di rumah keluarga Erlangga juga tampak tidak terlalu menyenangkan. Sementara semua asisten rumah tangga mempersiapkan makanan. Tampak mereka sedikit
Baca selengkapnya

8. Dihantui Rasa Bersalah

Sebelum kembali ke rumahnya tak lupa Nisa juga mampir ke tempat Aldi Erlangga. Dia mencoba meyakinkan Aldi untuk tidak mundur dengan usahanya menjalin lagi kedekatan bersama Feyza dan Ayahnya.“Pak Aldi, aku tidak bisa menyelesaikan ini tanpa bantuan Anda,” tutur Feyza.“Lihat, kamu bersikeras dan aku datang ke makan malam itu. Apakah ada yang berubah?,” Nada suara Aldi sedikit putus asa.“Tetapi Anda tidak boleh menyerah begitu saja. Dengar, kita rayakan ulang tahunmu. Ini adalah kesempatan besar untuk keluarga berkumpul. Anda dapat berbicara dengan Feyza di sana.” Nisa memberi usul agar Aldi mau merayakan ultahnya yang hanya beberapa bulan lagi.“Merayakan ulang tahun dan konfrontasi. Dua kata yang tak berarti dalam hidupku,” sanggah Aldi.“Mungkin Anda harus menghadapi diri sendiri terlebih dahulu.”“Maaf tapi aku tidak butuh terapi. Jika aku membutuhkannya, aku akan memberitahumu.”“Sebaiknya aku pergi….” Nisa beranjak dari sofa mewah di kediaman Aldi. “Teri
Baca selengkapnya

9. Cemburu

ruDea baru saja selesai mempersiapkan makanan untuk anaknya. Buah potong yang diberi susu adalah cemilan favorit Kevin disela-sela waktu makan dia.Kevin merasa keheranan karena beberapa minggu ini ibunya selalu berada di rumah. Dia langsung bertanya. “Apakah kau tidak akan bekerja lagi, Bu?”“Tidak, ibu tidak kerja lagi sayang,” jawab Dea.“Hore! Kita selalu akan bersama terus,” teriak Kevin kegirangan.” Dea tersenyum sambil membelai rambut anaknya. Kevin meneruskan makan cemilan buahnya dengan sangat lahap. Dea kemudian dia berdiri mengambil ponselnya. Diam sejenak karena ragu dengan apa yang akan dia kerjakan. Dia pandangi lagi kontak yang akan dia hubungi. “Baba” seketika air mata menetes di wajahnya yang pucat. Akankah ayahnya mau bicara dengannya? Bagaimana jika Baba masih marah padanya? Tanpa berfikir lagi Dea langsung menghubungi Baba.Terdengar suara seorang laki-laki tua, suara yang begitu Dea kenal. Karena laki-laki itu teramat dia cintai dan dia hormati.
Baca selengkapnya

10. Pertengkaran

Sasha masuk ke dalam rumah. Selang beberapa menit Emir juga menyusul masuk ke dalam rumah. Raut wajah Emir sudah tidak bagus. Sasha tetap menyambut Emir dengan suka cita.“Selamat datang sayang. Bagaimana malammu? kau mabuk ya? tahan, biarkan aku membuatkanmu kopi dan menyadarkanmu,” sahut Sasha“Siapa pria yang mengantarmu pulang?” pertanyaan dengan nada suara yang tinggi Emir langsung to the poin.“Aku sudah memberitahumu tentang dia. Dia adalah teman dari orang yang jatuh sakit di Italia. Jika kau sudah melihat kami tadi diluar kenapa kamu tidak menyapa?” Sasha balik bertanya sambil mengernyitkan dahinya.“Mengapa aku harus datang dan menyapa?” Emir mengelak “Apa yang dilakukan teman pria itu saat makan malam?”“Dia adalah temannya, dia mengundangnya juga. Haruskah aku bertanya mengapa dia mengundangnya?” Sasha merasa Emir terlalu memojokkan dia.“Iya!” cetus Emir.“Kamu serius?” mata Sasha yang bulat kini terbelalak seakan tidak mengenal pria yang kini berdi
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status