Share

38. BOCAH GILA

Aku tidak tahu apa jawabanku cukup memuaskan mas Rendra yang terus menatap. Sampai aku berharap agar mataku yang berkedip tak menunjukkan kejujuran apapun.

"Kalau Mas sendiri, adakah dongeng yang mas sukai dengan sangat?"

"Dengan sangat?"

Aku mengangguk, menunjuk buku dengan cerita bergambar yang sudah mas Rendra letakkan.

"Anak Menjangan ini, misalnya?"

Ucapanku membuat mas Rendra tertawa, geli. Sampai ia mengambil cergam yang gambar sampulnya ia pandangi.

"Dengan sangat? kurasa tidak ada, Runi," pandangannya berlatih padaku sesaat. "Tapi, kisah kancil yang mengerjai pak tani begitu mengingatkanku pada Ares."

Rasanya, aku bisa membayangkan bagaiman Ares kecil di mata mas Rendra yang sorot matanya pun tampak tersenyum. Seolah mengingat masa lalu yang membuatnya menarik nafas dalam sebelum meletakkan buku yang ia pegang kembali pada rak.

"Jika bukan dongeng anak-anak yang kamu baca, apa yang jadi bacaanmu dulu, Runi?"

Bayangan buku-buku tebal dalam ruang kerja bapak terbayang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status