Share

41. TAHU DIRILAH

"Satenya gak jadi dimakan?"

"Ish, Mas, nih. Kita lagi nungguin mbak Runi tauk."

Aku yang tak hanya melihat pantulan diri dalam cermin, tidak perlu menoleh untuk tahu mas Rendra yang mengambil satu tusuk sate, ikut melirikku yang punggungnya pasti akan berlubang jika tatapan penasaran mampu mengeluarkan sesuatu.

Sampai aku yang mengelap tangan basahku, kembali bergabung dengan cucu-cucu pemilik rumah yang pandangannya terus mengikuti.

"Mbak jalan sama siapa, Mbak?"

"Cewwek? Cowwok?"

Aku ingin tersenyum untuk tanya yang rasanya tidak akan berhenti dari dua anak kembar yang benar-benar mengabaikan sate mereka. Sementara wajah orang-orang yang menjadi rekan kerjaku terbayang.

"Mbak jalan sama cewek," ucapku menciptakan binar dalam mata Riris dan Ares yang menghilang saat kalimat keduaku terucap, "juga cowok."

Begitu mudahnya harap keduanya terbaca mata, "dan cowok kecewek-cewekan."

Sementara kalimat ketiga yang kuucap, membuat mas Rendra yang sedang mengunyah menoleh padaku lalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status