Share

44. BERTEMU CLARA DI HOTEL YANG SAMA

"Ui...!"

Panggilan diikuti tawa yang rasanya begitu nyata, membuatku membuka mata perlahan.

Tapi, suara yang kudengar nyatanya lebih pelan dari hembusan nafasku yang terasa begitu panas.

Sementara dekap hangat pemilik dada lebar yang memperdengarkan dengkuran pelan, tampak begitu nyaman dalam lelapnya.

Aku terbangun dengan mata basah dan kerinduan yang begitu menyesakkan. Seakan mendorong dadaku begitu kuat sampai sakit sekali rasanya.

"Runi?"

Kurasa, aku membangunkan lelaki yang tidur di sampingku dan membuatnya terkejut, karena aku menangis dalam diam, lalu menyandarkan kening pada dadanya yang terasa begitu hangat.

Tak ada kata apalagi tanya yang terucap dari bibir mas Rendra yang mengusapi kepalaku.

Sementara suara hujan masih saja terdengar begitu jelas. Seolah belum ingin berhenti membasahi apa yang sudah tergenang.

Aku benci sakit.

Sakit membuatku tidak bisa berpikir jernih. Apalagi mengontrol apa yang kurasakan.

Sakit tak hanya melemahkan tubuhku. Tapi juga hati, pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status