Share

39. PEMANDU KARAOKE

Bapak dan ibu yang membawaku dan Santo pulang, memperlakukan kami layaknya anak sendiri.

Ucapan pengurus panti benar adanya. Karena tanpa meminta, segala kebutuhan kami sudah terpenuhi.

Sandang, pangan, papan.

Bahkan lebih dari itu.

Tapi, sambutan hangat dan penerimaan tidak berlaku untuk saudara-saudara bapak. Mereka tidak pernah menerima kami.

Aku dan adikku adalah orang asing yang kehadirannya tidak diharapkan oleh mereka.

Sementara bapak dan ibu yang memang tidak memiliki anak, benar-benar mencurahkan waktu dan kasihnya pada kami berdua. Hal yang membuat saudara-saudara bapak memikirkan banyak cara untuk menyingkirkan kami.

Dan pada akhirnya, adikku yang namanya tidak pernah lagi di sebut benar-benar pergi. Meninggalkanku yang tidak bisa pergi karena ibu-

"Jadi, masuk golongan yang mana keluarga Lo?"

Ucapan Sarah yang sorot matanya menantang, membuatku kembali dari apa yang melintas dalam pikiran.

Mataku hanya berkedip untuk tatapan menusuk remaja putri yang rasanya tida
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status