MADUKU TERNYATA KEMBARANKU

MADUKU TERNYATA KEMBARANKU

Oleh:  ZULIAPENACINTA   Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat
13Bab
765Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Saat cinta dan kesetiaan seorang istri pertama ternoda oleh hadirnya wanita lain; saat hati yang dia miliki tergadai dengan sebuah penghianatan; seorang istri akan memilih pergi. Namun, Diana bertekad akan meninggalkan "kenangan" tak terlupakan untuk pria tersebut, yakni sebuah badai di rumah tangganya yang baru. Hanya saja, bagaimana jika calon madunya ternyata kembarannya yang terpisah sejak dulu...? Apakah Diana akan tetap melanjutkan rencananya?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
ZULIAPENACINTA
Yuk mampir ke cerita saya
2023-04-18 18:17:38
0
13 Bab

PERTENGKARAN

Tiada hari tanpa pertengkaran. Itulah yang terjadi kepada pasangan muda yang telah menikah hampir dua tahun ini. Yoga tidak memberikan hak yang seharusnya diterima oleh Diana--istrinya, sehingga perempuan itu merasa tidak dihargai sebagai seorang istri.Tidak hanya itu. Diana harus melakukan begitu banyak pekerjaan di rumah suaminya seorang diri. Padahal, penghuninya tidak hanya dirinya. Namun, dialah yang bertanggung jawab penuh. Menyelesaikan semua pekerjaan rumah tangga yang tiada habisnya. Belum lagi, ibu mertua dan adik ipar perempuannya, selalu minta dimasakkan setiap saat, tanpa melihat kondisinya yang telah kelelahan--seperti saat ini."Lama sekali! Apa kamu tidak bisa lihat, kami sudah kelaparan dari tadi?" teriak bu Rossa marah. Suaranya menggelegar dari arah dapur, sangat memekikkan telinga. Wanita yang sibuk menatap makanan di meja, terkesiap mendengar teriakan ibu mertuanya. "Maafkan Diana. Diana sudah berusaha memasak semuanya dengan cepat," ucap Diana pelan sambil
Baca selengkapnya

RASA YANG HILANG

Diana segera keluar dari balik pintu--menahan gemetar di tubuhnya. "Semua pekerjaan sudah Diana selesaikan. Diana hanya istirahat siang sebentar Ibu," cicit Diana dengan suara bergetar."Ck!" Bu Rosa berdecak malas. "Sana! Buatkan kami makan siang yang enak. Awas kalau tidak!" Wanita itu memerintahnya dengan suara lantang.Diana terdiam. "Tapi, masakan tadi pagi masih banyak, Bu. Nanti mubazir.”"Heh! Banyak alasan kamu! Berani kamu membantah saya, Diana? Sadar diri! Kamu hanya menumpang di rumah ini. Lihat! Bahkan suamimu sudah tidak peduli lagi sama kamu. Dia bisa menceraikanmu kapan saja yang dia mau. Jangan banyak bicara lagi! Cepat masak! Saya dan Divia sudah lapar," ketus wanita itu seraya berlalu meninggalkan Diana.Mata Diana mulai memerah. Air matanya bisa luruh kapan saja. Sampai kapan dia seperti ini terus? Dia lelah.****Seharian Diana melayani ibu mertua dan adik iparnya. Ada saja yang dipinta mereka dari perempuan itu. Lama, Diana menunggu Yoga kembali--setidaknya
Baca selengkapnya

TEKAD DIANA

Di sisi lain, Yoga langsung meninggalkan Diana setelah memuaskan hasrat birahinya. Dia kini menyantap sarapan bersama sang ibu. "Yoga! Kapan kamu bawa Rista ke mari? Mama mau mengenalnya lebih dalam lagi. Mama juga ingin memastikan dia jauh lebih baik daripada istrimu yang tidak berguna itu," ucap bu Rossa sembari mengoles roti dengan selai kacang dan memberikannya kepada anak lelaki kesayangannya itu."Secepatnya, Ma. Aku sudah tidak sabar, menanti hari-hariku yang indah bersama Rista," sahutnya sambil tersenyum sumpringah."Lalu bagaimana dengan Diana? Apa kamu masih tetap mempertahankan perempuan tak tahu diri itu?" tanya bu Rossa sambil menutup wadah--tempat selai kacang."Tentu saja Ma, aku akan tetap mempertahankan dia. Memangnya Mama mau gaji pembantu naik? Kalau ada Diana, ada pekerja gratisan, Sementara Yoga tengah berbicara sengit dengan sang istri, Rista kini tengah asyik berbincang dengan mamanya. Perempuan itu tampak bahagia begitu membicarakan kekasihnya. Tak pedul
Baca selengkapnya

PERNIKAHAN SEMAKIN DEKAT

Sementara Yoga tengah berbicara sengit dengan sang istri, Rista kini tengah asyik berbincang dengan mamanya. Perempuan itu tampak bahagia begitu membicarakan kekasihnya. Tak peduli meski pria itu telah beristri."Apa kamu tidak salah pilih? Kamu tidak ingin memikirkan kembali keputusanmu yang tidak masuk akal ini? Kamu ingin menikah dengan laki-laki beristri? Apa kamu tidak pikirkan perasaan istrinya? Coba kamu bayangkan! Bagaimana perasaanmu, jika berada di posisi wanita yang suaminya kamu rebut paksa? Mama tidak setuju," ungkap bu Bianca tegas."Mama, Rista sangat mencintai mas Yoga. Lagian istri mas Yoga tidak keberatan, jika suaminya menikah lagi. Pokonya Mama harus mengizinkan kami menikah. Jika Mama tidak mau melakukannya, jangan harap Mama bisa bertemu denganku lagi di dunia ini. Lebih baik aku mati saja, daripada harus hidup tanpa mas Yoga," ucap Rista penuh penekanan dengan ekspresi wajah yang sendu. Tentu saja membuat hati mamanya rapuh. Mata Bu Bianca membesar. Terkejut
Baca selengkapnya

TERHUBUNG

"Diana Mama lapar, buatkan Mama nasi goreng yang enak!" titah bu Rossa, dengan memegangi perutnya dan muka memelas."Iya Ma," jawab Diana singkat.Diana segera ke dapur untuk membuat nasi goreng yang diminta mama mertuanya."Ini, nasi goreng spesial buat Mama. Ya sudah Diana mau ke kamar dulu, Ma." Diana meletakkan nasi goreng itu di meja makan, tepat di depan bu Rossa dan segera berbalik badan menuju ke tempat favoritnya.Bu Rossa menyuapkan suapan pertamanya. "Enak sekali." Bu Rossa melahapnya tanpa sisa."Memang betul apa kata Yoga, kamu perlu dipertahankan. Berjaga-jaga siapa tahu istri baru Yoga nanti tidak tahu masak." Bu Rossa terus saja berbicara sendiri.Tanpa disadari, rupanya Diana mendengar semuanya. "Oh jadi seperti ini permainan kalian. Saya tulus buatkan nasi goreng itu buat Mama, tapi, ah sudahlah. Mereka memang tidak akan benar-benar berlaku baik terhadapku. Oke aku ikuti permainan kalian.""Aku akan mengambil keuntungan yang lebih banyak lagi dari kamu, Mas. Kamu ket
Baca selengkapnya

HATI SEORANG ISTRI

"Sini, aku bantu bawa!"Diana lantas menyerahkan beberapa belanjaan kepada suaminya. Kali ini dia menatap suaminya dengan sangat dekat. Dia tidak menyangka pernikahannya dengan Yoga akan seperti ini."Ayo jangan lambat! Aku sudah lapar," ucap Yoga sambil menenteng beberapa barang.Diana tampak mengekorinya dari belakang. "Iya, ini juga sudah cepat. Kamu pikir kamu saja yang lapar? Aku juga lapar," ucap Diana ketus."Awas saja jika istri barumu nanti kurang ajar! Aku sudah banyak membantu persiapan pernikahan kalian. Ini sangat melelahkan," ucap Diana seraya mengibaskan rambutnya."Halah, orang membantu dibayar saja, hitung-hitungan," sindir Yoga kesal."Bayaranmu tidak seberapa, rasa lelahku tidak bisa dibayar dengan uangmu," ucap Diana ketus."Sudah! Sudah! Jangan membahas soal bayaran. Aku istrimu. Uangmu itu ada hakku juga. Tanpa harus menjadi suruhanmu, aku punya hak atas uangmu," ucap Diana yang sudah tak bisa menahan amarahnya."Ya sudah! Jangan bawel! Cepatlah masuk! kita cari
Baca selengkapnya

RAGU

Sementara bu Rossa dan Yoga berbincang, Rista hanya diam dan mendengarkan. Rupanya, dirinya masih memikirkan perbincangan dengan mamanya di rumah, tentang saudara kembarnya yang belum ketemu hingga sekarang."Rista, bagaimana denganmu? Apa kamu sudah siap menjadi istri kedua Yoga?" ucap bu Rossa membuat Rista terkejut."Iya Rista siap Tante," jawab Rista singkat."Lantas kenapa dari tadi kamu hanya diam saja? Apa kamu masih belum yakin?" tanya bu Rossa ragu."Bukan begitu Tante, Rista hanya dilema saja, dengan status baru Rista nanti, sebagai istri kedua mas Yoga. Bukan hal mudah Tante, pasti akan ada saja orang yang membenciku," ucap Rista ragu-ragu."Kamu tenang saja! Lagian kalian akan menikah dengan restu Diana. Diana sudah mengizinkan, jadi jangan khawatir akan hal itu!" ucap bu Rossa menenangkan."Baik Tante, Rista tidak lagi memikirkan hal itu. Rista sudah tidak sabar menjadi bagian dari keluarga ini," ucap Rista dengan senyum yang mengembang di wajahnya."Nah, begitu, jangan
Baca selengkapnya

RESAH

Pagi-pagi sekali Diana pergi. Diana berniat ke salon untuk mengubah penampilannya. Uang yang selama ini ia kumpulkan, sudah lumayan banyak. Tak hanya mengubah penampilan, Diana juga ingin mengubah cara berpakaiannya. Dirinya sudah lelah diremehkan oleh suami sendiri. "Cantik sekali!" ucap pegawai salon yang tengah mengerjakan tugasnya, mengubah gaya rambut Diana. Pegawai itu juga mengajari cara berdandan kepada Diana. Hasil kerjanya sangat baik. Diana berubah menjadi sangat cantik. "Terima kasih! Ini juga berkat kecekatan Mbak dalam bekerja, sehingga penampilan saya benar-benar berubah. Saya sendiri hampir tidak mengenali wajah saya," ucap Diana memberi pujian, seraya memutar-mutarkan badannya di depan cermin dengan rasa puas. "Sama-sama Mbak, semoga tidak jera perawatan di salon ini," ucap pegawai Salon sopan. Setelah selesai, Diana segera pulang. Ia tak sabar, mendengar pengakuan dari suaminya, tentang perubahannya. Sesampainya di rumah Diana terkejut, melihat ayah dan ibunya
Baca selengkapnya

CINTA PANDANGAN PERTAMA

Diana hanya bisa menangis dalam kesendirian. Di rumah ini hanya Papa Hansmertuanya dan mbok Ranti yang peduli padanya. Yang lain akan tertawa bahagia melihatnya rapuh dan menderita. Ini sebabnya Diana lebih memilih diam di kamarnya. Andai saja Papa mertuanya tahu, kelakuan istri muda Yoga, tentu saja Papa akan marah besar. Tapi sayangnya papa Hans tidak tahu. Diana juga tidak berniat untuk menceritakan semua hal yang dialaminya, kepada Ayah dan Ibunya. Diana tidak mau mereka terbebani oleh pikiran berat. Biarkan saat ini Diana yang memikulnya sendiri. Suatu saat Diana akan menceritakan kepahitan ini, jika dirinya sudah bahagia dan terlepas dari pernikahan palsu ini. Pernikahan yang sah atas hukum dan agama, tapi dipermainkan oleh manusianya. Suami yang tidak bertanggung jawab dan suka berlaku semena-mena terhadap istrinya.***** Pagi ini Diana terlihat jauh lebih baik. Walaupun matanya terlihat sedikit menyipit karena tengah menangis semalaman, tapi dia terlihat jauh lebih kuat.
Baca selengkapnya

DIAM-DIAM CEMBURU

Baiklah, Diana pasti bisa. Jangan biarkan mereka yang meremehkanmu semakin menjadi," ucap Diana menyemangati dirinya sendiri. Diana bekerja dengan cekatan. Hasil kerjanya juga tidak luput dari pujian atasannya. "Diana, setelah ini temani saya makan di restoran depan," ucap pria itu, membuat Diana mengedipkan matanya berkali-kali. Ini seperti mimpi. Atasannya berlaku begitu baik, jauh berbeda dengan Yoga suaminya."Maaf Pak, sebaiknya tidak usah, takutnya nanti istri Bapak salah paham," balas Diana.Seketika pria itu tertawa kecil. "Bagaimana bisa kamu berpikir saya sudah menikah? Calon saja saya tidak punya," ucap pria itu."Maaf Pak saya tidak tahu," Diana menunduk menahan malu."Tenang saja, kamu bukan orang satu-satunya yang mengatakan demikian. Ibu-ibu jualan sayur, juga mengira saya sudah menikah. Saya sering dikatai suami takut istri, karena selalu membeli kebutuhan dapur sendiri," balas pria itu. Diana menahan tawa, mendengar cerita atasannya. "Jadi bagaimana? Apa kamu mau
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status