"Bagaimana bisa aku menguasai ilmu kakek dan menjaga perguruan ini?" gumam Aryan yang ragu akan wasiat dari kakeknya. Aryan, pemuda tampan yang baik hati, pergi ke sebuah desa dan meneruskan perguruan kakeknya. Melaksanakan ritual wajib yang membuatnya menghadapi suatu yang mengerikan. Akankah dia sanggup untuk menjalankan wasiat itu? Atau justru menjadi alat dalam segala kesesatannya?
View MoreRevan, merasa di tipu oleh seseorang. Darah yang keluar dari lehernya membuat dia tidak bisa menahan rasa sakitnya. Cruutt!! Sebuah tusukan kembali ke tubuh Revan, perutnya koyak seperti sapi yang ingin di babat. “B-brengsek k-kauu!” Matanya mendelik, akhirnya dia terjatuh dan tak berdaya.Bruugkkhh!!Laila mulai menampakkan wujudnya, dia tersenyum licik. Merasa dia berhasil mengalahkannya.Namun, tiba-tiba justru dia di serang seekor ular raksasa yang melintas bagaikan kilat. Bruugkkhh!!Kembali Laila terjatuh, dia melihat ular tersebut hendak melahapnya. Laila mencoba melihatnya tapi mulut ular itu menelannya. Tak lama kemudian ular itu teriak, seperti kesakitan. Aarggkhh ...Arrggkkhh ...Suara itu bergema, di udara siapa pun yang mendengar akan terasa kesakitan.Ular itu menggelepar dan akhirnya mati.Seorang gadis keluar dari dalam tubuh ular i
Alfred menuju jendela yang sudah pecah, dia melihat dari ketinggian. Sedangkan Dewi kembali ke atas lalu... Bruugkkhh!! Dia mencekik leher Alfred yang sedang melihatnya, saat itu juga dia membawanya ke udara. Di susul oleh Aryan yang ingin menolong ayah angkatnya. Wusshh!! Aryan melesat bak kilat yang menyambar, dia berusaha menolong Alfred. Namun, Dewi justru membelah menjadi dua. Aryan sempat bingung, ternyata Dewi memiliki ilmu tersebut. Pertarungan terjadi antara mereka di udara, awan pun menjadi gelap. Gulungan awan itu menuju mereka, akhirnya mereka hilang di telan oleh awan tersebut. Laila yang melihat dari jendela, bingung karena Aryan menghilang. Orang-orang yang berada di ruangan tersebut pun kembali seperti sedia kala. “Aduh! Kenapa kita kumpul di sini?” “Oh tadi kalian kan habis mendengar pengumuman dari pak Aryan,” jawab Laila. “Pen
“Ha-ha-ha!!” Laila terkejut saat melihat manusia itu, ternyata Dewi Kemuning. Laila tak habis pikir kenapa Dewi bisa datang kembali. “Dewi Kemuning! Kenapa kau tega dengan kami?” “Ha-ha-ha. Kalian bodoh!” Ternyata Dewi menahan kekuatan Aryan, Laila mencoba menolongnya. Dia mengeluarkan jurus andalannya, dia menghilang tak menampakkan tubuhnya. “Laila! Jangan licik!”Laila hanya tersenyum tak terlihat, “ kau tidak akan bisa mendapatkan aku!”Dewi menghempaskan jurusnya, wusshh! Wusshh!Laila segera melepaskan Aryan dengan kemampuannya. Dia meminta bantuan dengan gurunya yang dulu. Akhirnya datang juga gurunya, sinar putih menyala menyoroti Aryan. Mata Aryan, sedikit terbuka, Laila tersenyum begitu melihat Aryan menggerakkan tangannya. Sementara Dewi panik, dia mencari terus keberadaan Laila. “Laila datang kau, jangan jadi pengecut!!”Dewi terlihat sangat marah, dia pun membuka portal ke dunia lain untuk mencari Laila. Begitu terbuka portal itu, dia pun menemukan Dew
Aryan merasakan kesakitan saat berjabat tangan dengan Revan, sedangkan dia tersenyum sinis. “Aryan, tolong kamu terima dia ya,” ujar Alfred. “Hem, iya baiklah.” Aryan masih saja mengibaskan tangannya. Alfred memperhatikan Revan dengan tajam dia seperti tidak senang. ‘Jika kau bukan bawaan Dewi, sudah aku bunuh kau!’ Alfred memaki-maki sendiri. Aryan juga melihat sinis mata Alfred kepada Revan, ternyata mereka beradu pandang. Alfred sedikit gugup saat Aryan memperhatikannya. “Ya sudah, Ayah tinggal ya.” Alfred meninggalkan tempat tersebut. Aryan dan Laila mengangguk, setelah itu Laila pamit untuk keluar. Tinggal Aryan bersama Revan. Aryan memberi keterangan kepada Revan tentang pekerjaannya. Namun, sebenarnya Aryan mengetahui kalau Revan bukan mencari pekerjaan. Ada sesuatu di balik itu. Akhirnya Aryan memberanikan diri bertanya, “Siapa kau sebenarnya?” Revan kaget, begitu mendengar perkataan Aryan. Dia pun mengelak pertanyaan dari Aryan. Akhirnya dia mengambil berkas
“Aryan!!” Alfred dengan segera melawan orang yang menyerang Aryan, dia sepertinya tidak ikhlas begitu Aryan terjatuh. “Siapa kau?” tanya Alfred. Alfred berdiri di depan Aryan, dia ingin menghalangi orang tersebut untuk menghabisinya. Keadaan di kantor menjadi tegang, saat melihat pertarungan mereka. Orang tersebut keluar lewat jendela dia melompat seperti katak.Praannkk!!Pecahan kaca mengenai kulit Aryan, karena dia berada dekat jendela. Alfred segera mendekati Aryan, dia melihat putranya terluka. Aryan sangat bingung dengan perubahan karakter dari Alfred. ‘Kenapa dia, seolah-olah aku benar putranya?’ Aryan bertanya-tanya dalam hatinya. “Aryan, kamu tidak apa-apa kan? Ayo ayah obati sebentar.” Dalam hati Aryan bertanya-tanya, dia pun merasa aneh, orang yang kemarin sedang bertarung dengannya mengatakan kalau Alfred tidak sebaik yang dia pikirkan. Tapi kali ini tampak berbeda. Alfred sangat baik terhadapnya, Aryan masih mencoba mengikuti alurnya. “Aku tidak apa-apa k
Seseorang yang sudah mengamati pertempuran Aryan sejak tadi. Sebenarnya Aryan sudah mengetahui kedatangan orang tersebut. Hanya saja, jika dia tidak menyakitinya, Aryan diam. “Aryan ayo kita kembali!” ajak Alfred. “Baiklah Ayah.” Tanpa banyak bicara lagi, Aryan mengikuti Alfred. Namun, dalam hatinya sedang perang melawan pertanyaannya yang tidak nyaman di otaknya. Tapi dia berusaha untuk terlihat baik-baik saja. Sampai di rumah, Aryan sudah di tunggu oleh Laila. “Kamu dari mana saja Aryan?“ tanya Laila. “Hem, aku jalan-jalan bersama ayah.” jawabnya tenang. Laila tahu itu jawaban klise, dalam hatinya dia berkata akan menanyakan kembali nanti. Sementara Aryan melihat gerak-gerik Laila yang tidak merasa puas atas jawabannya. Alfred yang melihat tatapan mereka berdua, dia mengetahui kalau mereka sedang berbicara. “Kalian kenapa?” tanya Alfred tiba-tiba. Aryan dan Laila terkejut, sepertinya mereka merasa sedang di perhatikan olehnya. “Ohh, maaf ayah. Kami hanya bercan
Aryan melihat masa lalu pria tersebut, dia merasa tak percaya kalau itu adalah Ari. Namun, kenyataannya benar hanya raganya saja dia pinjam. Tapi siapa yang berhasil membuat dia lupa akan jati dirinya. “Ari!” seru Aryan. Pria tersebut menghentikan gerakannya, dia juga merasa kalau Aryan adalah sahabatnya. “Siapa kau Aryan?” dia balik bertanya. Tapi saat pria tersebut sedikit melemah, sesuatu masuk ke dalam pikirannya. Dia seperti melihat ke masa lalu. Seseorang menghentikan ingatannya.“Sadar kau Niko!!” seru orang itu. Aryan menyadari ternyata pria yang di hadapannya itu sedang dikendalikan oleh seseorang. Akhirnya yang bernama Niko tersebut kembali menyerang Aryan, kali ini Aryan di serang oleh mereka. Alfred yang melihatnya pun turun tangan. Mereka pun mempertahankan diri agar tidak terluka. Aryan tidak mengeluarkan ilmunya sepenuhnya. Dia tahu kalau saat ini sedang dijebak oleh Alfred. Tiba-tiba yang bernama Niko mengubah dirinya menjadi sosok yang menakutkan, menyer
“Aryan!!” Aryan menoleh ke asal suara tersebut, dia kaget ternyata Alfred. Lalu dia membantu Alfred untuk berdiri. “Maafkan aku ayah,” “Hem, kamu kenapa sepertinya sedang melamun?” Aryan yang di tanya hanya diam, dia tidak menjawab sedikit pun. Alfred yang melihatnya bingung, karena baru kali ini dia sedikit pendiam. Alfred curiga dengan gerak-geriknya namun, agar Aryan tidak merasa sedang dicurigai dia mengajaknya duduk. “Aryan, besok kamu pimpin rapat ya,” ujar Alfred. “Baiklah Ayah, “ Tak ada percakapan yang mereka lanjutkan, Alfred akhirnya meninggalkan Aryan. Sedangkan Aryan masih duduk dengan tenang, sementara Alfred melihatnya dari kejauhan. ‘Apa yang dipikirkan oleh Aryan?’ Alfred bertanya sendiri sambil memperhatikannya. Aryan pun berdiri meninggalkan ruangan tersebut. Tanpa pikir panjang, Alfred mengikutinya. Dia bingung hari sudah mulai pagi tapi justru Aryan keluar rumah. Ternyata Aryan mengetahui kalau dia diikuti oleh Alfred. Dia memutuskan untuk pergi
“Astaga!!” Benar-benar ini mereka penganut yang sama, ini sama persis dengan punya kakek. Batin Aryan, sambil memegang kotak tersebut namun, kotak itu masih terkunci. Dia tidak bisa membukanya, dia pun berpikir untuk menyelesaikan masalah ini. Sepertinya semakin panjang, Aryan tak menyangka semua ada hubungannya dengan dunia persilatan. Dari kejauhan dia mendengar langkah sepatu mendekati ruangan itu. Dengan segera Aryan meninggalkan ruangan lewat jendela. Kreekk! Suara pintu di buka, akhirnya dia meninggalkan tempat itu dengan segera. Di perjalanan dia tak habis pikir, dengan apa yang dia lihat tadi. Aryan kaget begitu mengingat kalau Dewi akan ke kamar Alfred. Dia segera bertelepati dengan Laila, agar dia mendekati kamar Alfred. Laila menuruti apa yang dikatakan olehnya. Laila mencoba mencari tahu apa sebenarnya yang di katakan Aryan tentang Alfred. Dengan sedikit mengendap-endap dia mencoba mendengarkan suara Alfred, yang seperti sedang bicara. ‘Dia bicara dengan sia
Sett!!“Berhenti kalian!!” Seorang pemuda berteriak sambil meluncurkan anak panah ke arah Aryan dan Sudiro.“Siapa kau?” tanya Sudiro.“Ha-ha-ha,” tawa seseorang dari balik pohon besar.Sudiro mendekati sumber tawa tersebut, orang itu pun menampakkan dirinya. Sudiro hanya bisa memperhatikannya, ternyata dia mengetahui siapa dibalik topeng tersebut.“Buka saja topengmu, Dika!” seru Sudiro.Aryan yang mendengar ucapan Sudiro tersentak, Dia merasa kakeknya tahu segalanya.“Untuk apa kau membawanya ke sini?” tanya Dika.“Bukan urusan kamu, dasar bocah!” ujar Sudiro.Tanpa basa-basi Dika melepaskan pukulannya kepada Sudiro namun, mengenai Aryan.Bugkkh!“Aryan!!” teriak Sudiro.Lalu dia mendekati Aryan, tampak wajah Aryan sedikit kesakitan, Sudiro akhirnya menyerang Dika karena sudah melukai cucunya, terjadilah perkelahian antara mereka.Pukulan pertama mendarat di dada Dika, sehingga Dika terpental jauh ke pinggir sebuah tebing.“Jangan pernah ganggu cucu saya mengerti!!” seru Sudiro.D...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments