Share

Bab 3

Author: Delly Asmal
last update Last Updated: 2025-01-14 12:04:26

“Aryan, kamu baik- baik saja?”

“Oh, iya, bagaimana kakek?” Aryan balik bertanya.

Laila menghampiri Aryan yang sedang duduk seperti orang bertapa.

“Ayo keluar, dari sini!” ajak Laila.

Aryan berdiri, ternyata sebelumnya dia mendengar suara langkah kaki mendekatinya. Sehingga dia harus mengubah posisinya saat terjatuh.

Aryan dan Laila menghampiri Sudiro yang kini terbaring. Matanya nanar melihat Aryan dia memberi isyarat agar mendekat.

Sudiro menyampaikan sesuatu kepada Aryan agar bisa menggantikan posisinya, sebagai pemimpin padepokan Naga Hitam. Aryan hanya bisa diam karena, menurutnya belum tentu dia mampu menguasai semua ilmu Naga Hitam. Sudiro memberi alasan karena umurnya sudah tidak lama lagi.

Dengan sedikit berat hati dia menerima tawaran Sudiro.

“Baiklah kek,” ucap Aryan.

Dalam hati Sudiro sangat senang saat mendengar ucapan Aryan. Secara tidak langsung Aryan sudah menyerahkan dirinya, sebagai jaminan atau tumbal berdasarkan keturunan.

Sudiro memberikan sebuah kitab kepada Aryan.

“Kamu pelajari tentang padepokan, semua ada di sana,” ucap Sudiro.

Laila tampak sedikit bingung saat melihat Sudiro menatap tajam ke arah Aryan.

“Baiklah kek,” ucap Aryan.

Laila menarik lengan baju Aryan, seperti ada sesuatu yang ingin di ucapkan, dia hanya meliriknya. Akhirnya terjadi sesuatu dengan Sudiro. Dia kesakitan seperti orang ingin menghembuskan nafas terakhir.

“Kakek!” teriak Aryan.

Anehnya Sudiro berusaha berdiri untuk melakukan sesuatu, yaitu ritual yang biasa dia lakukan. Namun, ritual tersebut ditolak, lalu Sudiro diangkat dan dihempaskan oleh sosok mengerikan yaitu Jin Marid. Dia menyerap kekuatan Sudiro.

Di sudut ruangan berdiri sosok tinggi besar memandangi Sudiro dia menyeringai ke arah Aryan. Laila yang melihatnya secara spontan menarik Aryan dengan membuat dia kaget.

“Ada apa Laila?” tanya Aryan.

Laila hanya diam, dia tidak mengatakan sesuatu pada Aryan. Sehingga membuat Aryan bingung, karena saat ini kakeknya sedang terbaring tidak berdaya.

“Jika tidak ada yang ingin kau katakan biarkan aku melihat kakek untuk yang terakhir kalinya.” Ujar Aryan sedikit ketus.

Laila tidak menjawab, dia hanya bisa mengikuti Aryan dari belakang. Tak lama Sudiro menghembuskan nafas terakhirnya. Aryan mulai meneteskan air matanya.

‘Rasanya tidak adil semua meninggalkanku’ ucap Aryan dalam hatinya.

“Aryan, sudahlah jangan bersedih kita harus segera mengurus jenazah kakek.” Ujar Laila.

“Baiklah,” sahut Aryan.

Semua murid-murid dan warga padepokan Naga Hitam berkumpul, mereka membantu pengurusan pemakaman Sudiro.

Anehnya cara pemakaman yang mereka lakukan tidak seperti biasanya, Aryan bingung harus bagaimana. Akhirnya salah satu murid Sudiro menyampaikan apa yang harus dilakukan Aryan.

Pemakaman dilakukan dengan dua buah makam, satu makam untuk jenazah sedangkan satu lagi kain kafan yang sudah disediakan. Ritual dari ritual dengan terpaksa Aryan lakukan. Semua mata mereka tertuju kepada Aryan. Setelah selesai pemakaman Aryan bertanya kepada Laila.

“Laila, apakah seperti ini pemakaman dilakukan?” tanya Aryan.

Laila tampak sedikit ragu untuk menjawab pertanyaan Aryan.

“Kenapa kamu diam saja Laila?” tanya Aryan kembali.

“Nanti kamu juga tahu sendiri,” jawab Laila.

Saat mereka kembali ke padepokan rombongan orang-orang berbaju hitam menghadangnya.

“Siapa kalian?” tanya Lailla.

“Eh, kamu bocah. Masih setia kamu di Naga Hitam?” tanya seseorang.

“Aku bertanya siapa kalian, kenapa kau balik tanya?” ketus Laila.

Ternyata mereka tidak suka dengan ucapan Laila. Tanpa aba-aba mereka menyerang Laila dan Aryan.

Aryan bingung, sebab dia belum menguasai apa-apa dari perguruan Naga Hitam. Dia hanya punya bela diri dari tempat belajarnya dahulu.

Bugkkhh!!

Satu pukulan mengenai punggungnya Aryan hingga dia terjatuh.

“Aryan!!” pekik Laila.

Laila mencoba mendekatinya namun, seseorang yang tiba-tiba mengikutinya membuka topengnya lalu,

“Dika,” ucap Laila.

“Lebih baik, kau berikan surat wasiat Sudiro bersama peti yang kau simpan.” Ujar Dika.

Dika mencoba menarik kerah baju Aryan secepat kilat Laila mencegahnya.

“Hem, ternyata kekuatan kau bertambah!” tukas Dika.

Duggkh!

Dika terhempas oleh tendangan kilat Laila.

“Jangan coba-coba mengganggu Aryan?” ujar Laila.

“Ha-ha-ha , sebelum aku mendapatkan peti dan surat wasiat itu, aku tetap akan mengacak-ngacak tempat ini!” ancam Dika.

Akhirnya Dika meninggalkan tempat itu, Laila hanya berdiri terpaku sedangkan Arya mendekatinya.

“Laila, kenapa dia selalu datang?” tanya Aryan.

“Nanti aku ceritakan. Lebih baik kamu mulai latihan dan menguasai semuanya,” ujar Laila.

Setelah sampai di padepokan Laila kaget, salah satu mereka berlari mendekatinya. Laila kaget melihat semua berantakan, dia pun berlari melihat ke dalam.

Aryan bingung saat mendengar suara Laila yang kencang menggelegar secara tiba-tiba. Laila pun berteriak.

“Ariiiii ...!!”

Bersambung

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 4

    “Iya maaf kak, semua warga diserang oleh warga Harimau Langit.” Seseorang yang bernama Ari mendekatinya.Raut wajahnya tampak murung, Aryan mendekatinya mencoba cari tahu apa yang terjadi.“Ari, apa yang terjadi sebenarnya?” tanya Aryan. “Sudah nanti saja, semua dijelaskan. Sekarang kita urus mereka!” perintah Laila. Aryan merasa pertanyaannya sejak tadi tidak digubris, dalam hatinya bersungut-sungut. ‘Sialan, perempuan ini, sombong sekali!’ Ternyata Laila bisa membaca pikiran Aryan. “Kamu yang sabar ya, kita harus urus padepokan dulu,” sambung Laila. Setelah di depan padepokan Aryan kaget saat melihat murid-murid kakeknya hampir semua terluka.‘Sepertinya padepokan ini memang butuh penerusnya!’ batin Aryan.Aryan berlari ke sebuah ruangan yang pernah Sudiro katakan. Dia latihan malam itu juga. Ruangan tersebut gelap dan sunyi, hanya ada lilin kecil.Di sebuah meja ada sepucuk surat di dalamnya, tersusun rapi. Cara-cara bagaimana ritual yang dilakukan oleh Sudiro. L

    Last Updated : 2025-01-14
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   bab 5

    “Lebih baik kita kembali Aryan!” Laila mengajak Aryan untuk kembali ke padepokan.“Baiklah,” ujar Aryan. Sampai di padepokan Aryan kembali ke kamarnya. ‘Sepertinya aku harus istirahat, tempat ternyaman adalah kamar sendiri’ Aryan sambil merebahkan tubuhnya namun, tiba-tiba tangannya ada yang menahannya di sisi kiri dan kanan nya. “Akkhh, lepaskan!!” teriak Aryan.Aryan berusaha melihat sosok yang sedang berada di kamarnya. Sosok itu membawa sebuah tongkat besi dengan tubuh besar, dia mendekati Aryan. “Aryan, kamu harus meneruskan ritual itu!!” ucap sosok itu.“Siapa kau?” tanya Aryan.“Ha-ha-ha, aku? Yang jelas nyawamu ada di genggamanku!!” ujarnya.“Jin Marid!?” tegas Aryan“Akhirnya kau tahu, jadi lakukan apa yang telah diperintahkan, demi Sudiro,” jelas Jin Marid.“Tidak akan!!” tegas Aryan.“Kau tahu dia pengikut setiaku,” jelas Jin Marid.Kukunya menyentuh wajah Aryan dan lari ke perutnya. Tanpa banyak bicara kukunya di tancapkan ke pusarnya. Cruuttt!!Perut Aryan mengeluar

    Last Updated : 2025-01-14
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 6

    “Pedang Naga Ibra,” Pedang itu masuk ke tubuh Aryan, sinarnya membuat silau mata yang mendekatinya. Aryan saat itu turun dari udara, lalu tak sadarkan diri. Murid-murid menangkap tubuhnya dan menggotongnya ke dalam padepokan.Tubuh Aryan saat itu berubah, lebih berisi dari sebelumnya dadanya dan perutnya penuh otot. Wajahnya yang tampan menambah kejantanannya sebagai seorang pria.“Kenapa mbak? Sepertinya mbak jatuh hati?” tanya Ari sambil senyum-senyum.“Hussh, kamu berisik,” jawab Laila tersipu malu.Tak lama Aryan siuman, dia terkejut saat melihat sudah berada di tengah banyak orang. “Hem, kenapa saya di sini?” tanya Aryan.Laila mendekatinya , dia tersenyum dan memberi hormat kepada Aryan. Sedangkan Aryan masih dengan kebingungannya.‘Sepertinya dia belum mengetahui dan paham dengan ilmu yang dimilikinya’ ujar Laila dalam hatinya.Tanpa ragu Laila mengatakan pada Aryan bahwa dia sudah menguasai semua ilmu Naga Hitam. Namun, Aryan masih dengan wajah kepolosannya hanya tersenyum.

    Last Updated : 2025-01-14
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 7

    “Ha,ha,ha, aku kembali.”Suara tawa Sudiro membuat semua kaget terlebih Laila, dia melangkah mundur.Sudiro terlihat seperti bukan dirinya, tubuhnya berwarna gelap, petir keluar dari kedua belah tangannya.Aryan sempat melihat Sudiro ke bawah dan teriak agar jangan menyentuh Laila.“Dika, kenapa kau melakukan ini?’ tanya Aryan.“Demi padepokan dan guru Sudiro,” jawabnya.“Itu artinya kalian bersekongkol agar kalian bisa hidup abadi?” Aryan sangat marah, dia pun memberikan pukulan demi pukulan kepada Dika.Dika mengetahui teknik Aryan yang dilemparkan kepadanya.“Aryan! Menyerahlah!” tiba-tiba Sudiro berbicara. Dia ikut menyerang Aryan dengan pukulan mautnya. Pertama kalinya, pukulan tersebut mengenai dada Aryan. Bugkkh!!Dhuarr!!Aryan terjatuh ke tanah, saat dia ingin bangun Sudiro melempar sebuah pukulan angin yang dahsyat. Wushh!! Duggkhh!!“Aryan!” Laila mengejar Aryan secepat kilat dan menangkapnya. “Terima kasih Laila,” ucapnya.Aryan memegang dadanya yang terasa sedikit

    Last Updated : 2025-01-14
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 8

    “Tolong, tolong!!” Suara memanggil dan minta tolong dari dalam lubang makam itu. Ari yang masih berdiri mematung dikejutkan dengan tepukan tangan Laila.“Ari, ada apa?” tanya Laila.“I-itu mbak,” tunjuk Ari.Laila dan Aryan mendekati makam itu, dia melihat bangkai manusia yang naik ke atas kuburan.Mayat itu hidup lalu berjalan dengan merangkak ke arah mereka, beberapa makam juga ikut terbuka. Semua penghuni kubur merayap seperti seekor cecak yang hendak memangsa. “Kita pergi dari sini!” Aryan mengajak semua untuk menjauhi tempat tersebut namun, tiba-tiba sebuah selendang berwarna putih melayang ke udara, mengejar mereka.Seeett!! Breeet!!Laila pun terjerat oleh kain itu, dia tidak bisa bernafas sampai wajahnya memerah.“Huufftt, huuftt, A-Aryan ...” Aryan yang sempat menghindar, mencoba membantu mereka semua. Walaupun kini dia sedang diserang oleh mayat-mayat hidup. Dia melompat ke atas kain tersebut lalu mencabik kain tersebut.‘Aku tahu ini pasti ulah kakek juga, aku har

    Last Updated : 2025-01-14
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 9

    “Aryaaaannn!!” Laila yang melihat Aryan terkapar dengan tetesan darah dari hidung dan mulutnya. Dia segera menolongnya, sedikit panik namun, dia dan Ari dengan sigap memberi energi lewat tenaga dalam mereka. “Mbak, roh Mas Aryan terperangkap. Bagaimana kita menolongnya?” tanya Ari. “Hufft,” Laila hanya menarik nafas. Laila mencari jalan keluar agar bisa menolong Aryan, dia mencoba bersemedi. Agar bisa bertemu kakeknya yang seorang guru aliran putih. Tak lama Laila menemuinya di sebuah persimpangan. Dia memakai baju putih dengan sorbannya. “Assalamualaikum kakek Bagas Sudrajat,” sapa Laila. “Walaikumsalam...” sahutnya dia memalingkan wajahnya ke Laila. Wajah yang senduh dan cukup teduh, dia melihat cucunya. Ternyata dia bisa mengetahui maksud kedatangannya. Kakek yang bernama Bagas Sudrajat tanpa basa-basi dia langsung memberi tahu kepada Laila. “Laila, kamu pergi ke arah selatan, ambil beberapa daun Nirwana di dekat cadas tersebut dan temui aku di sana.” Jelasny

    Last Updated : 2025-01-25
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 10

    Dhuarrr!! Suara petir bersahutan saat dua orang pendekar sedang bertarung. Bagas mencoba mengalahkan Sudiro dan ingin menolong Aryan yang sudah terjerat di kain kafan wasiat. “Jangan coba berani mengganggu urusanku!” bentak Sudiro. “Kau sudah salah jalan,” ucap Bagas. Hiiaaaakkk!!! Terjadilah adu kekuatan tenaga dalam yang mengakibatkan dentuman seperti suara bom yang di jatuhkan. Dhuaaar!! ‘Aku pikir dia tidak bisa menangkisnya’ batin Sudiro. Bagas mencoba mengeluarkan tasbihnya, lalu dia melemparkan ke arah Sudiro. Sebelum itu terjadi, Sudiro sudah mengetahuinya, akhirnya dia membangkitkan makhluk yang berada di dalam kubur. Semua terlihat sangat menjijikkan, Bagas yang terlihat tenang membuat Sudiro sedikit panik. Roh-roh yang berada di peti seketika berteriak meminta tolong agar mereka di lepaskan. “Toloonng, tolong, Aryan banguun!!” teriak salah satu roh tersebut. Bagas mendengar suara tersebut, seperti mengenalnya. Dia mencoba menyimaknya, akhirnya

    Last Updated : 2025-01-25
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 11

    Hentikannn!!!Dika membawa Laila yang sudah terikat tak berdaya, membuat Aryan menghentikan kegiatannya. Dia berdiri meminta agar Dika melepaskan ikatan Laila. “Lepaskan Laila Dika!!” teriak Aryan.“Ha-ha-ha, tidak bisa. Kenapa kamu tidak mau memberi apa yang kami minta,” ujar Dika.“Mati pun aku, pedang dan buku itu tidak akan kau dapatkan!” seru Aryan.“Tapi pedang itu sudah berada di tangan Sudiro, kami bisa menguasai semua ilmu persilatan dan dengan keabadiannya,” jelas Dika.“Silah kan saja, Naga Hitam tidak akan menyatu dengan hati orang yang busuk seperti kalian!!” teriak Aryan geram.Wajah Dika berubah seketika, mendengar ucapan Aryan yang penuh amarah. Dia merasa ucapan Aryan tidak main-main. Saat Laila sadar, dia melihat Aryan sedang berdebat dengan Dika seketika itu juga dia teriak meminta tolong kepada Aryan. “Aryannnn!!!” tteriak Laila.Dika menoleh, sambil tersenyum tipis. Dia tahu kalau Laila tidak akan bisa lepas dari ikatan kain kafan tersebut. “Dika, kamu

    Last Updated : 2025-01-25

Latest chapter

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 87

    Serangan itu membuat anak buah Aryan kebingungan, lawan yang mereka hadapi adalah makhluk yang tidak harus mereka temui. Grrrkkhhh!Suara yang keluar dari mulut tersebut, makhluk itu tidak sendiri. Ada beberapa yang mendekati mereka dengan melayang. Laila ikut membantunya, perjalanan kali ini amat sulit. “Kalian harus waspada!” seru Aryan. “Baik tuan,” Semua melanjutkan perjuangan mereka, kali Aryan bergegas melumpuhkan mereka. sebab dia tak ada waktu untuk semua ini. Dia ingin menuntaskan semua apa yang telah terjadi. Bukan selesai tapi justru perlawanan di antara mereka semakin panas. Sosok yang mengerikan keluar dari dalam tanah. Seolah-olah mereka terpanggil untuk mengalahkan Aryan. Aryan tertegun begitu melihat mereka sudah bersiap menghabisinya, dengan mata elangnya, dia mencari kelemahan mereka. Makhluk itu berubah menjadi serigala buas yang menerkamnya lalu menerjangnya. Ggrrkkkhh, aaakkhh!!Aryan melawan sekuat tenaganya, dia mengeluarkan pedang, sinar dari pedang

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 86

    Saat Aryan mendekatinya, sesuatu keluar dari peti itu. Sebuah arwah mendekati Aryan sambil tersenyum meminta sesuatu. “Aryan, lepaskan kami. Bantu kami untuk pulang.” Ucapnya sambil menunggu.“Bagaimana caranya kek, sementara aku sudah pernah mencobanya, tapi gagal terus.” Ujar Aryan pasrah. Pak tua itu coba menyentuh Aryan, “ Aryan, coba sekali lagi, kamu temukan jasad kami di sebuah tanah kosong dekat rumah Sudiro.” Aryan berpikir lagi, ‘apa mungkin aku harus kembali ke desa itu?’ tampak keraguan di wajah Aryan. Arwah itu terdiam begitu melihat wajah Aryan berubah saat berpikir. Lalu dia juga memberitahu sesuatu kalau kain kafan itu harus dia pakai, guna menghancurkan semua kutukan. “Aryan cepat lakukan, kami sudah tidak tahan di sini. Kami merasa terpenjara.” “Baiklah kek, akan aku usahakan nanti.” Tak lama arwah itu menghilang, Aryan bersiap-siap untuk kembali ke tempat Sudiro. Dia keluar dari kamar memberitahu anak buahnya dan Laila. Untuk kembali ke desa menyelesaikan

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 85

    Sosok itu menyeramkan bagi orang yang tidak mengenalinya. Dari gerak – geriknya Laila sangat kenal siapa dia. “Aryan!” Aryan hanya tersenyum, lalu dia mencoba melindungi Laila, begitu dia melihat Alfred, dia mengendongnya membawa pergi dari tempat tersebut. Aryan pun mengubah tubuhnya kembali seperti semula. Mereka pergi ke rumah sakit segera membawa Alfred ke ruangan operasi. Mereka masih menjalani hidup semestinya, hanya saja permasalahan ilmu turunan yang membuat Aryan terjebak di dalamnya. Tak lama dokter keluar dari ruangan tersebut menyatakan kalau berhasil menyelamatkan Alfred. “Hufftt, syukurlah. Terima kasih Dokter.” Aryan dan Laila bernafas lega. Dokter meninggalkan mereka, Laila mencoba mendekati Aryan bertanya apa yang terjadi dengan dirinya saat ini. Aryan hanya melihat Laila dalam-dalam, dia merasa itu belum pantas di ceritakan. Laila masih menunggu jawaban atas pertanyaannya. Sementara Aryan tidak menjawabnya. Jika Aryan tidak menjawab itu artinya

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 84

    Aryan sempat melihat Alfred, dia melihat namun, dengan suara geraman. Alfred mencoba menenangkan Aryan agar jangan membunuh pria tersebut. Dia menginginkan jawaban atas semua pertanyaannya.Akan tetapi Aryan tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Alfred. Dia tetap mencengkeram leher orang tersebut. Anehnya Aryan berubah menjadi sosok yang menakutkan. “Aryan, lepaskan jangan sia-sia kan kebaikan yang ada di dirimu. Lawan sisi buruknya!” Teriak Alfred.Mendengar suara Alfred yang sedikit kencang, membuat Laila keluar mencarinya. Laila pun menemukan suara tersebut. “Aryan,” desisnya. Dia mendekati Alfred untuk mencari tahu apa yang di lakukan oleh Aryan. Alfred kaget saat Laila sudah berada di dekatnya. Laila mencoba bertanya, “apa yang di lakukan Aryan, ayah?!” Alfred menoleh, melihat Laila lalu dia memberi tahunya agar Aryan menghentikan semua itu, jangan melakukan kesalahan yang akan dia sesali seumur hidup.Laila mencoba menenangkan Aryan, tapi dia hanya melihat menatap d

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 83

    Aryan mencoba melihatnya dengan mata yang jelas, dia juga mencoba menyentuhnya. Tapi sentuhannya tidak mengenai, tembus pandang. “Siapa kau? Ada apa denganmu?” Sosok itu tidak menjawab, lalu dia mendekati Aryan. Saat itu juga Aryan seperti orang kesakitan. “Aaarrkkhhh!” Mata Aryan merah seperti darah. Kamarnya yang terang berubah menjadi gelap. Aryan pun seperti sedang di luar bukan berada di kamarnya. Dia melihat keliling yang sedang berada di sana. ‘Aku di mana?’ batinnya.Dia mencoba menyelusuri jalan yang berada di dekatnya. Tampak manusia sedang di ikat dan di siksa. Seorang wanita paruh baya. “Siapa kau?” tanyanya dengan lembut.Tubuhnya yang memar dan biru, banyak bekas luka cambukkan. Akhirnya Aryan mencoba melepaskannya, tampak raut wajahnya yang menyedihkan membuat Aryan iba. “Siapa kau sebenarnya? Kenapa berada di sini?* Aryan bertanya sambil melihat sekitar. Dia mencoba mencari jika ada seseorang di sana. Namun, tak ada satu manusia yang tampak. “Ba-bantu ak

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 82

    Revan, merasa di tipu oleh seseorang. Darah yang keluar dari lehernya membuat dia tidak bisa menahan rasa sakitnya. Cruutt!! Sebuah tusukan kembali ke tubuh Revan, perutnya koyak seperti sapi yang ingin di babat. “B-brengsek k-kauu!” Matanya mendelik, akhirnya dia terjatuh dan tak berdaya.Bruugkkhh!!Laila mulai menampakkan wujudnya, dia tersenyum licik. Merasa dia berhasil mengalahkannya.Namun, tiba-tiba justru dia di serang seekor ular raksasa yang melintas bagaikan kilat. Bruugkkhh!!Kembali Laila terjatuh, dia melihat ular tersebut hendak melahapnya. Laila mencoba melihatnya tapi mulut ular itu menelannya. Tak lama kemudian ular itu teriak, seperti kesakitan. Aarggkhh ...Arrggkkhh ...Suara itu bergema, di udara siapa pun yang mendengar akan terasa kesakitan.Ular itu menggelepar dan akhirnya mati.Seorang gadis keluar dari dalam tubuh ular i

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 81

    Alfred menuju jendela yang sudah pecah, dia melihat dari ketinggian. Sedangkan Dewi kembali ke atas lalu... Bruugkkhh!! Dia mencekik leher Alfred yang sedang melihatnya, saat itu juga dia membawanya ke udara. Di susul oleh Aryan yang ingin menolong ayah angkatnya. Wusshh!! Aryan melesat bak kilat yang menyambar, dia berusaha menolong Alfred. Namun, Dewi justru membelah menjadi dua. Aryan sempat bingung, ternyata Dewi memiliki ilmu tersebut. Pertarungan terjadi antara mereka di udara, awan pun menjadi gelap. Gulungan awan itu menuju mereka, akhirnya mereka hilang di telan oleh awan tersebut. Laila yang melihat dari jendela, bingung karena Aryan menghilang. Orang-orang yang berada di ruangan tersebut pun kembali seperti sedia kala. “Aduh! Kenapa kita kumpul di sini?” “Oh tadi kalian kan habis mendengar pengumuman dari pak Aryan,” jawab Laila. “Pen

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 80

    “Ha-ha-ha!!” Laila terkejut saat melihat manusia itu, ternyata Dewi Kemuning. Laila tak habis pikir kenapa Dewi bisa datang kembali. “Dewi Kemuning! Kenapa kau tega dengan kami?” “Ha-ha-ha. Kalian bodoh!” Ternyata Dewi menahan kekuatan Aryan, Laila mencoba menolongnya. Dia mengeluarkan jurus andalannya, dia menghilang tak menampakkan tubuhnya. “Laila! Jangan licik!”Laila hanya tersenyum tak terlihat, “ kau tidak akan bisa mendapatkan aku!”Dewi menghempaskan jurusnya, wusshh! Wusshh!Laila segera melepaskan Aryan dengan kemampuannya. Dia meminta bantuan dengan gurunya yang dulu. Akhirnya datang juga gurunya, sinar putih menyala menyoroti Aryan. Mata Aryan, sedikit terbuka, Laila tersenyum begitu melihat Aryan menggerakkan tangannya. Sementara Dewi panik, dia mencari terus keberadaan Laila. “Laila datang kau, jangan jadi pengecut!!”Dewi terlihat sangat marah, dia pun membuka portal ke dunia lain untuk mencari Laila. Begitu terbuka portal itu, dia pun menemukan Dew

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 79

    Aryan merasakan kesakitan saat berjabat tangan dengan Revan, sedangkan dia tersenyum sinis. “Aryan, tolong kamu terima dia ya,” ujar Alfred. “Hem, iya baiklah.” Aryan masih saja mengibaskan tangannya. Alfred memperhatikan Revan dengan tajam dia seperti tidak senang. ‘Jika kau bukan bawaan Dewi, sudah aku bunuh kau!’ Alfred memaki-maki sendiri. Aryan juga melihat sinis mata Alfred kepada Revan, ternyata mereka beradu pandang. Alfred sedikit gugup saat Aryan memperhatikannya. “Ya sudah, Ayah tinggal ya.” Alfred meninggalkan tempat tersebut. Aryan dan Laila mengangguk, setelah itu Laila pamit untuk keluar. Tinggal Aryan bersama Revan. Aryan memberi keterangan kepada Revan tentang pekerjaannya. Namun, sebenarnya Aryan mengetahui kalau Revan bukan mencari pekerjaan. Ada sesuatu di balik itu. Akhirnya Aryan memberanikan diri bertanya, “Siapa kau sebenarnya?” Revan kaget, begitu mendengar perkataan Aryan. Dia pun mengelak pertanyaan dari Aryan. Akhirnya dia mengambil berkas

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status