Share

Bab 9

Author: Delly Asmal
last update Huling Na-update: 2025-01-25 03:25:59
“Aryaaaannn!!”

Laila yang melihat Aryan terkapar dengan tetesan darah dari hidung dan mulutnya. Dia segera menolongnya, sedikit panik namun, dia dan Ari dengan sigap memberi energi lewat tenaga dalam mereka.

“Mbak, roh Mas Aryan terperangkap. Bagaimana kita menolongnya?” tanya Ari.

“Hufft,” Laila hanya menarik nafas.

Laila mencari jalan keluar agar bisa menolong Aryan, dia mencoba bersemedi. Agar bisa bertemu kakeknya yang seorang guru aliran putih. Tak lama Laila menemuinya di sebuah persimpangan. Dia memakai baju putih dengan sorbannya.

“Assalamualaikum kakek Bagas Sudrajat,” sapa Laila.

“Walaikumsalam...” sahutnya dia memalingkan wajahnya ke Laila.

Wajah yang senduh dan cukup teduh, dia melihat cucunya. Ternyata dia bisa mengetahui maksud kedatangannya. Kakek yang bernama Bagas Sudrajat tanpa basa-basi dia langsung memberi tahu kepada Laila.

“Laila, kamu pergi ke arah selatan, ambil beberapa daun Nirwana di dekat cadas tersebut dan temui aku di sana.” Jelasny
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 10

    Dhuarrr!! Suara petir bersahutan saat dua orang pendekar sedang bertarung. Bagas mencoba mengalahkan Sudiro dan ingin menolong Aryan yang sudah terjerat di kain kafan wasiat. “Jangan coba berani mengganggu urusanku!” bentak Sudiro. “Kau sudah salah jalan,” ucap Bagas. Hiiaaaakkk!!! Terjadilah adu kekuatan tenaga dalam yang mengakibatkan dentuman seperti suara bom yang di jatuhkan. Dhuaaar!! ‘Aku pikir dia tidak bisa menangkisnya’ batin Sudiro. Bagas mencoba mengeluarkan tasbihnya, lalu dia melemparkan ke arah Sudiro. Sebelum itu terjadi, Sudiro sudah mengetahuinya, akhirnya dia membangkitkan makhluk yang berada di dalam kubur. Semua terlihat sangat menjijikkan, Bagas yang terlihat tenang membuat Sudiro sedikit panik. Roh-roh yang berada di peti seketika berteriak meminta tolong agar mereka di lepaskan. “Toloonng, tolong, Aryan banguun!!” teriak salah satu roh tersebut. Bagas mendengar suara tersebut, seperti mengenalnya. Dia mencoba menyimaknya, akhirnya

    Huling Na-update : 2025-01-25
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 11

    Hentikannn!!!Dika membawa Laila yang sudah terikat tak berdaya, membuat Aryan menghentikan kegiatannya. Dia berdiri meminta agar Dika melepaskan ikatan Laila. “Lepaskan Laila Dika!!” teriak Aryan.“Ha-ha-ha, tidak bisa. Kenapa kamu tidak mau memberi apa yang kami minta,” ujar Dika.“Mati pun aku, pedang dan buku itu tidak akan kau dapatkan!” seru Aryan.“Tapi pedang itu sudah berada di tangan Sudiro, kami bisa menguasai semua ilmu persilatan dan dengan keabadiannya,” jelas Dika.“Silah kan saja, Naga Hitam tidak akan menyatu dengan hati orang yang busuk seperti kalian!!” teriak Aryan geram.Wajah Dika berubah seketika, mendengar ucapan Aryan yang penuh amarah. Dia merasa ucapan Aryan tidak main-main. Saat Laila sadar, dia melihat Aryan sedang berdebat dengan Dika seketika itu juga dia teriak meminta tolong kepada Aryan. “Aryannnn!!!” tteriak Laila.Dika menoleh, sambil tersenyum tipis. Dia tahu kalau Laila tidak akan bisa lepas dari ikatan kain kafan tersebut. “Dika, kamu

    Huling Na-update : 2025-01-25
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 12

    Auuuww ...Suara serigala bersahutan tanpa henti, Laila dan Ari harus menghadapi masalah yang lebih berat. Di depan mereka jin dengan ukuran 5 kali lipat dari manusia. Baunya yang sangat busuk membuat perutnya mual. “Laila, apa kau bisa mengalahkan jin itu?” tanya Aryan lemah. “Tenang saja Aryan, kamu coba duduk di sini dulu.” Jawab Laila. Jin itu mendekati Aryan, bahkan dia mengendus baunya. Laila mencoba menarik jin tersebut dengan kekuatannya. Tampak wajahnya semakin garang begitu tahu Laila mencoba mencegahnya. Jin itu mendekatinya, Laila memperhatikan langkahnya.Grrrhhhh, “Kau manusia berani datang ke kawasan ini lalu membawa manusia dengan keadaan terluka, sama saja kau menyerahkan nyawamu,” ucap jin itu bergema. “Kami hanya ingin mencari jalan keluar dari sini,” ujar Laila. “Ha-ha-ha, kalian tidak bisa keluar dari sini.” Ucap jin tersebut.Ari yang sejak tadi diam, dia melihat di kaki jin tersebut ada rantai yang mengikatnya, dia berpikir itu artinya jin yang merek

    Huling Na-update : 2025-01-26
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 13

    “Jangaaann!!” Laila merasa bersalah begitu melihat Aryan di bawa oleh Jin Marid, penyesalannya yang tidak bisa menyelamatkannya. Kini nasibnya akan lebih buruk bersama Ari, saat mereka mendekati Laila. “Laila, kamu akan tetap menjadi budak kami,” ucap Sudiro.“Sekarang ikut bersama kami.” Ujar Dika.Tanpa perlawanan mereka harus ikut bersama mereka, Laila dan Ari saling melihat dan tampak pasrah. Namun, mereka punya rencana. Berhasil keluar dari alam ini akan mudah dia mencari bagaimana menyelamatkan Aryan.Sudiro membuka jalan untuk mereka ke dunia nyata, walaupun dalam keadaan tak berdaya Laila berusaha meninggalkan jejak di tempat tersebut. Tak lama sampailah mereka di padepokan Naga Hitam. Beberapa murid dan warga di sana kaget, melihat kedatangan Sudiro kembali. Kepala mereka tertunduk saat mata Sudiro tajam melihat mereka.“Perhatian, sekarang kalian harus bisa menuruti apa yang di katakan oleh kakek guru Sudiro!!” ujar Dika. Semua hening, tak berani menjawab, bakal terjad

    Huling Na-update : 2025-01-26
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 14

    Bugkkhh!!Laila terjatuh ada yang memukul punggungnya dari belakang, orang tersebut menyeret Laila. Dia menyeringai saat melihat gadis itu.“Gadis tolol, apa yang dia lakukan di sini?” ujar sosok itu. Dia membawa Laila di sebuah gua yang sedikit gelap dan dingin. Tempat tersebut seperti penjara, dalam tanah terbagi beberapa bagian.Byuuurr!!Laila di siram air yang sangat dingin dengan kasar. “Banguunnn!!” bentaknya.“Ukhhg, siapa kalian ?”tanya Laila.“Kenapa kamu bisa ke sini?” sosok itu kembali bertanya.Laila diam, di bingung karena bisa tertangkap, dia mencoba melihat sekeliling untuk memastikan orang yang dia lihat tadi.“Hei kamu! Di tanya kenapa diam?” orang itu mendesak Laila.Sosok itu sangat geram dengan ucapan Laila tanpa berpikir panjang mereka mencambuknya.Sett! Seettt!“Akh, akh!” teriak Laila.‘Bangsat siapa mereka? Apa aku salah masuk dimensi?’ batin Laila.“Rasakan, berani kau masuk wilayah kami!” ucap mereka.Akhirnya Laila harus tersiksa oleh merek

    Huling Na-update : 2025-01-28
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 15

    “Ha-ha-ha-ha,” Jin marid itu tertawa terbahak-bahak melihat Aryan dan Laila sedang kesakitan. “Aryan tolong kamu bertahan,” ucap Laila. “Oh aku merasa sudah tidak kuat, Laila,” lirih Aryan.Laila berusaha membantu Aryan untuk berdiri. Melihat hal tersebut Jin Marid justru mendekati Laila kembali. Namun Laila segera melarikan diri membawa Aryan. Dengan tenaga yang tidak stabil Laila berusaha agar tidak tertangkap oleh di Marid. ‘sepertinya aku harus segera membawa Aryan ke dunia nyata’ gumam Laila sendiri. Laila pun berpikir bagaimana cara keluar dari alam gaib saat ini. Dari kejauhan ia mendengar suara seseorang memanggilnya. “Ari cepat bantu aku untuk keluar membawa Aryan dari sini!” seru Laila. “Baiklah, kamu tunggu aku di sana!” jawab Ari. Laila segera meninggalkan tempat tersebut. Berlari sekuat tenaganya, sesekali dia melihat ke belakang. Memastikan kalau dirinya dan Aryan tidak di kejar oleh Jin Marid. Terlihat cahaya terang benderang di kejauhan. Sebuah lor

    Huling Na-update : 2025-01-28
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 16

    “Apaaa!!”Sudiro melihat cucunya yang tampak bagaikan seorang satria. Dia tidak percaya akan terjadi seperti ini. “Tidak mungkin!” Ujar Sudiro. Aryan yang terbangun, dia berjalan mendekati Sudiro. “Kakek, awalnya aku tak percaya kakek sejahat ini. Tapi aku akan melepaskan semua roh-roh leluhur yang kau kurung termasuk mama dan papa!” Ujar Aryan tegas. “Dasar bocah tak tahu diri! Berani sekali kau mengancam ku.” Jawabnya. “Setiap kejahatan apa pun itu, baik saudara sendiri, tidak akan pernah abadi.” Jelas Aryan.Mendengar ucapan Aryan, mereka meninggalkannya tanpa permisi. Tapi sebelum itu dia sudah mengancam Aryan. Aryan hanya tersenyum, tapi dia berjanji akan melepaskan semua roh yang di kurung oleh kakeknya. “Aryan, syukurlah kamu baik-baik saja.” Ujar Laila. “Iya berkat kalian, sekarang tugas kita harus menghancurkan padepokan itu.” Ucap Aryan. “Mas, kok makin ganteng sih!” celetuk Ari. “Iyalah, harus dong!” canda Aryan.“Ha-ha-ha, “ semua tertawa. ****Sudiro

    Huling Na-update : 2025-01-28
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 17

    “Tante tenang saja, aku nanti ke sana,” ujar Tomi. “Terima kasih Tomi.” Ucap Mamanya Mila. ‘Aku rasa itu perbuatan Sudiro, dia sudah mengambil rohnya Mila. Astaga apa yang aku lakukan.’ Ucap Tomi dalam hatinya. Tomi merasa sedih begitu terjadi pada sepupunya sendiri. Tapi dia juga inginkan perusahaan nya maju. Tanpa pikir panjang Tomi kembali pulang ke rumahnya. Sebelum dia pulang, Tomi menelpon Sudiro. “Pak Sudiro, sebenarnya apa yang terjadi?” Tanya Tomi. “Hem, bukannya kamu yang bilang ingin perusahaan kamu baik?” Sudiro menjelaskannya. Sedangkan Sudiro bingung dengan maunya Tomi. “Baiklah pak, saya akan melihat dan pulang sebentar.” Ucap Tomi. “Itu lebih baik!” seru Sudiro. Tomi pun melangkah meninggalkan kantor, untuk melihat Mila dan tantenya. Setibanya di sana dia melihat tantenya yang menangis histeris. Tomi pun yang melihat Mila seperti makhluk aneh saat itu, dia menggaruk-garuk dinding dengan kukunya. Matanya menghitam, rambutnya yang tiba-

    Huling Na-update : 2025-01-30

Pinakabagong kabanata

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 87

    Serangan itu membuat anak buah Aryan kebingungan, lawan yang mereka hadapi adalah makhluk yang tidak harus mereka temui. Grrrkkhhh!Suara yang keluar dari mulut tersebut, makhluk itu tidak sendiri. Ada beberapa yang mendekati mereka dengan melayang. Laila ikut membantunya, perjalanan kali ini amat sulit. “Kalian harus waspada!” seru Aryan. “Baik tuan,” Semua melanjutkan perjuangan mereka, kali Aryan bergegas melumpuhkan mereka. sebab dia tak ada waktu untuk semua ini. Dia ingin menuntaskan semua apa yang telah terjadi. Bukan selesai tapi justru perlawanan di antara mereka semakin panas. Sosok yang mengerikan keluar dari dalam tanah. Seolah-olah mereka terpanggil untuk mengalahkan Aryan. Aryan tertegun begitu melihat mereka sudah bersiap menghabisinya, dengan mata elangnya, dia mencari kelemahan mereka. Makhluk itu berubah menjadi serigala buas yang menerkamnya lalu menerjangnya. Ggrrkkkhh, aaakkhh!!Aryan melawan sekuat tenaganya, dia mengeluarkan pedang, sinar dari pedang

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 86

    Saat Aryan mendekatinya, sesuatu keluar dari peti itu. Sebuah arwah mendekati Aryan sambil tersenyum meminta sesuatu. “Aryan, lepaskan kami. Bantu kami untuk pulang.” Ucapnya sambil menunggu.“Bagaimana caranya kek, sementara aku sudah pernah mencobanya, tapi gagal terus.” Ujar Aryan pasrah. Pak tua itu coba menyentuh Aryan, “ Aryan, coba sekali lagi, kamu temukan jasad kami di sebuah tanah kosong dekat rumah Sudiro.” Aryan berpikir lagi, ‘apa mungkin aku harus kembali ke desa itu?’ tampak keraguan di wajah Aryan. Arwah itu terdiam begitu melihat wajah Aryan berubah saat berpikir. Lalu dia juga memberitahu sesuatu kalau kain kafan itu harus dia pakai, guna menghancurkan semua kutukan. “Aryan cepat lakukan, kami sudah tidak tahan di sini. Kami merasa terpenjara.” “Baiklah kek, akan aku usahakan nanti.” Tak lama arwah itu menghilang, Aryan bersiap-siap untuk kembali ke tempat Sudiro. Dia keluar dari kamar memberitahu anak buahnya dan Laila. Untuk kembali ke desa menyelesaikan

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 85

    Sosok itu menyeramkan bagi orang yang tidak mengenalinya. Dari gerak – geriknya Laila sangat kenal siapa dia. “Aryan!” Aryan hanya tersenyum, lalu dia mencoba melindungi Laila, begitu dia melihat Alfred, dia mengendongnya membawa pergi dari tempat tersebut. Aryan pun mengubah tubuhnya kembali seperti semula. Mereka pergi ke rumah sakit segera membawa Alfred ke ruangan operasi. Mereka masih menjalani hidup semestinya, hanya saja permasalahan ilmu turunan yang membuat Aryan terjebak di dalamnya. Tak lama dokter keluar dari ruangan tersebut menyatakan kalau berhasil menyelamatkan Alfred. “Hufftt, syukurlah. Terima kasih Dokter.” Aryan dan Laila bernafas lega. Dokter meninggalkan mereka, Laila mencoba mendekati Aryan bertanya apa yang terjadi dengan dirinya saat ini. Aryan hanya melihat Laila dalam-dalam, dia merasa itu belum pantas di ceritakan. Laila masih menunggu jawaban atas pertanyaannya. Sementara Aryan tidak menjawabnya. Jika Aryan tidak menjawab itu artinya

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 84

    Aryan sempat melihat Alfred, dia melihat namun, dengan suara geraman. Alfred mencoba menenangkan Aryan agar jangan membunuh pria tersebut. Dia menginginkan jawaban atas semua pertanyaannya.Akan tetapi Aryan tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Alfred. Dia tetap mencengkeram leher orang tersebut. Anehnya Aryan berubah menjadi sosok yang menakutkan. “Aryan, lepaskan jangan sia-sia kan kebaikan yang ada di dirimu. Lawan sisi buruknya!” Teriak Alfred.Mendengar suara Alfred yang sedikit kencang, membuat Laila keluar mencarinya. Laila pun menemukan suara tersebut. “Aryan,” desisnya. Dia mendekati Alfred untuk mencari tahu apa yang di lakukan oleh Aryan. Alfred kaget saat Laila sudah berada di dekatnya. Laila mencoba bertanya, “apa yang di lakukan Aryan, ayah?!” Alfred menoleh, melihat Laila lalu dia memberi tahunya agar Aryan menghentikan semua itu, jangan melakukan kesalahan yang akan dia sesali seumur hidup.Laila mencoba menenangkan Aryan, tapi dia hanya melihat menatap d

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 83

    Aryan mencoba melihatnya dengan mata yang jelas, dia juga mencoba menyentuhnya. Tapi sentuhannya tidak mengenai, tembus pandang. “Siapa kau? Ada apa denganmu?” Sosok itu tidak menjawab, lalu dia mendekati Aryan. Saat itu juga Aryan seperti orang kesakitan. “Aaarrkkhhh!” Mata Aryan merah seperti darah. Kamarnya yang terang berubah menjadi gelap. Aryan pun seperti sedang di luar bukan berada di kamarnya. Dia melihat keliling yang sedang berada di sana. ‘Aku di mana?’ batinnya.Dia mencoba menyelusuri jalan yang berada di dekatnya. Tampak manusia sedang di ikat dan di siksa. Seorang wanita paruh baya. “Siapa kau?” tanyanya dengan lembut.Tubuhnya yang memar dan biru, banyak bekas luka cambukkan. Akhirnya Aryan mencoba melepaskannya, tampak raut wajahnya yang menyedihkan membuat Aryan iba. “Siapa kau sebenarnya? Kenapa berada di sini?* Aryan bertanya sambil melihat sekitar. Dia mencoba mencari jika ada seseorang di sana. Namun, tak ada satu manusia yang tampak. “Ba-bantu ak

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 82

    Revan, merasa di tipu oleh seseorang. Darah yang keluar dari lehernya membuat dia tidak bisa menahan rasa sakitnya. Cruutt!! Sebuah tusukan kembali ke tubuh Revan, perutnya koyak seperti sapi yang ingin di babat. “B-brengsek k-kauu!” Matanya mendelik, akhirnya dia terjatuh dan tak berdaya.Bruugkkhh!!Laila mulai menampakkan wujudnya, dia tersenyum licik. Merasa dia berhasil mengalahkannya.Namun, tiba-tiba justru dia di serang seekor ular raksasa yang melintas bagaikan kilat. Bruugkkhh!!Kembali Laila terjatuh, dia melihat ular tersebut hendak melahapnya. Laila mencoba melihatnya tapi mulut ular itu menelannya. Tak lama kemudian ular itu teriak, seperti kesakitan. Aarggkhh ...Arrggkkhh ...Suara itu bergema, di udara siapa pun yang mendengar akan terasa kesakitan.Ular itu menggelepar dan akhirnya mati.Seorang gadis keluar dari dalam tubuh ular i

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 81

    Alfred menuju jendela yang sudah pecah, dia melihat dari ketinggian. Sedangkan Dewi kembali ke atas lalu... Bruugkkhh!! Dia mencekik leher Alfred yang sedang melihatnya, saat itu juga dia membawanya ke udara. Di susul oleh Aryan yang ingin menolong ayah angkatnya. Wusshh!! Aryan melesat bak kilat yang menyambar, dia berusaha menolong Alfred. Namun, Dewi justru membelah menjadi dua. Aryan sempat bingung, ternyata Dewi memiliki ilmu tersebut. Pertarungan terjadi antara mereka di udara, awan pun menjadi gelap. Gulungan awan itu menuju mereka, akhirnya mereka hilang di telan oleh awan tersebut. Laila yang melihat dari jendela, bingung karena Aryan menghilang. Orang-orang yang berada di ruangan tersebut pun kembali seperti sedia kala. “Aduh! Kenapa kita kumpul di sini?” “Oh tadi kalian kan habis mendengar pengumuman dari pak Aryan,” jawab Laila. “Pen

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 80

    “Ha-ha-ha!!” Laila terkejut saat melihat manusia itu, ternyata Dewi Kemuning. Laila tak habis pikir kenapa Dewi bisa datang kembali. “Dewi Kemuning! Kenapa kau tega dengan kami?” “Ha-ha-ha. Kalian bodoh!” Ternyata Dewi menahan kekuatan Aryan, Laila mencoba menolongnya. Dia mengeluarkan jurus andalannya, dia menghilang tak menampakkan tubuhnya. “Laila! Jangan licik!”Laila hanya tersenyum tak terlihat, “ kau tidak akan bisa mendapatkan aku!”Dewi menghempaskan jurusnya, wusshh! Wusshh!Laila segera melepaskan Aryan dengan kemampuannya. Dia meminta bantuan dengan gurunya yang dulu. Akhirnya datang juga gurunya, sinar putih menyala menyoroti Aryan. Mata Aryan, sedikit terbuka, Laila tersenyum begitu melihat Aryan menggerakkan tangannya. Sementara Dewi panik, dia mencari terus keberadaan Laila. “Laila datang kau, jangan jadi pengecut!!”Dewi terlihat sangat marah, dia pun membuka portal ke dunia lain untuk mencari Laila. Begitu terbuka portal itu, dia pun menemukan Dew

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 79

    Aryan merasakan kesakitan saat berjabat tangan dengan Revan, sedangkan dia tersenyum sinis. “Aryan, tolong kamu terima dia ya,” ujar Alfred. “Hem, iya baiklah.” Aryan masih saja mengibaskan tangannya. Alfred memperhatikan Revan dengan tajam dia seperti tidak senang. ‘Jika kau bukan bawaan Dewi, sudah aku bunuh kau!’ Alfred memaki-maki sendiri. Aryan juga melihat sinis mata Alfred kepada Revan, ternyata mereka beradu pandang. Alfred sedikit gugup saat Aryan memperhatikannya. “Ya sudah, Ayah tinggal ya.” Alfred meninggalkan tempat tersebut. Aryan dan Laila mengangguk, setelah itu Laila pamit untuk keluar. Tinggal Aryan bersama Revan. Aryan memberi keterangan kepada Revan tentang pekerjaannya. Namun, sebenarnya Aryan mengetahui kalau Revan bukan mencari pekerjaan. Ada sesuatu di balik itu. Akhirnya Aryan memberanikan diri bertanya, “Siapa kau sebenarnya?” Revan kaget, begitu mendengar perkataan Aryan. Dia pun mengelak pertanyaan dari Aryan. Akhirnya dia mengambil berkas

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status