Share

bab 5

Author: Delly Asmal
last update Last Updated: 2025-01-14 12:08:32

“Lebih baik kita kembali Aryan!”

Laila mengajak Aryan untuk kembali ke padepokan.

“Baiklah,” ujar Aryan.

Sampai di padepokan Aryan kembali ke kamarnya.

‘Sepertinya aku harus istirahat, tempat ternyaman adalah kamar sendiri’ Aryan sambil merebahkan tubuhnya namun, tiba-tiba tangannya ada yang menahannya di sisi kiri dan kanan nya.

“Akkhh, lepaskan!!” teriak Aryan.

Aryan berusaha melihat sosok yang sedang berada di kamarnya. Sosok itu membawa sebuah tongkat besi dengan tubuh besar, dia mendekati Aryan.

“Aryan, kamu harus meneruskan ritual itu!!” ucap sosok itu.

“Siapa kau?” tanya Aryan.

“Ha-ha-ha, aku? Yang jelas nyawamu ada di genggamanku!!” ujarnya.

“Jin Marid!?” tegas Aryan

“Akhirnya kau tahu, jadi lakukan apa yang telah diperintahkan, demi Sudiro,” jelas Jin Marid.

“Tidak akan!!” tegas Aryan.

“Kau tahu dia pengikut setiaku,” jelas Jin Marid.

Kukunya menyentuh wajah Aryan dan lari ke perutnya. Tanpa banyak bicara kukunya di tancapkan ke pusarnya.

Cruuttt!!

Perut Aryan mengeluarkan darah, Aryan merasakan sakit yang tak tertahankan, sedangkan Jin Marid itu meninggalkan Aryan , tanpa rasa bersalah.

“Berhenti!!” teriak Aryan.

Buggkhh!!

Aryan terjatuh dari tempat tidurnya.

“Aduh, sialan Cuma mimpi,” ujar Aryan.

Dia melihat perutnya , dia kaget ada bekas seperti luka yang tertusuk namun, dia tidak menemukan luka itu.

“Hm, apakah ini sebuah firasat dan petunjuk?” ucap Aryan.

Aryan terdiam lalu mencoba duduk di bibir ranjang. Dia mendengar sesuatu, suara orang meminta tolong.

“Tolong, tolong, tolong ...”

Suara itu jelas namun, sangat jauh. Aryan coba mendekati sumbernya dan asalnya yang tidak dia tahu. Dia coba membuka gorden jendela, begitu dia melihat. Mata Aryan melotot seperti tidak percaya saat melihatnya.

“Mamaaaa ...!!” teriaknya.

Wanita dengan balutan kain putih seperti sedang tersiksa, wajahnya menangis meminta tolong pada Aryan. Wanita itu ternyata adalah mamanya.

Aryan mendekati mamanya, dia coba melihat lebih dekat, begitu kain putih itu tersingkap tampak tubuhnya sedang di ikat oleh rantai besi.

Aryan coba melepaskannya tapi rantai itu sangat panas.

“Mama, ini benar mama?” tanya Aryan bingung.

Dia mencoba membuka mata batinnya dan mengeluarkan ilmu kanuragannya “Pendingin Jiwa”

Tiba-tiba tubuhnya dingin seperti salju, guna melepaskan ikatan rantai tersebut.

“Jangan Aryan, biarkan saja, mama tidak akan bisa kembali saat ini.” Ucapnya.

Aryan tetap ingin melepaskan ikatan rantai yang menyiksa mamanya.

Dhuarrr!!

Suara perlawanan antara panas dan dingin membuat Aryan terhempas jauh, sedangkan mamanya ditarik oleh makhluk mengerikan, dengan gigi taring tajam dia menggenggam mamanya Aryan.

“Hentikan, jangan siksa mamaku!!” teriak Aryan.

Sebuah gerakan memutar dari kedua tangannya lalu kakinya yang digerakkan setengah lingkaran. Sebuah sinar berwarna biru dihempaskan untuk sosok yang mengerikan tersebut

Buggkkhh!! Dhuaar!!

Sosok itu tumbang tapi masih bisa berdiri seketika itu juga Aryan bingung, padahal dia sudah melepaskan ilmu penghancur sukma.

“Ingat Aryan selama kau memegang buku itu, aku akan tetap memanfaatkan mereka yang berada di peti tersebut,” ujar sosok itu.

Lalu sosok itu menghilang membawa wanita yang masih dalam genggamannya. Aryan duduk lemas, bingung harus bagaimana, dia berpikir seperti sedang makan buah simalakama serba salah.

Dia kembali ke kamarnya, untuk mencari jalan keluarnya, apa yang harus dia lakukan agar tidak terjadi kesalahan dalam perguruan Naga Hitam.

Tok! Tok!

Aryan segera membuka pintunya , di depannya Laila berdiri dengan wajah pucat.

“Ada apa Laila?” tanya Aryan.

“Cepat, kita harus keluar dari padepokan!!” ajak Laila.

Aryan mendengar suara petir menggelegar di langit pertanda akan ada kejadian. Semua warga dan murid-murid berhamburan mereka mendatangi Aryan.

“Ayo guru kita harus pergi!!” ucap salah satu warga padepokan Naga Hitam

Aryan berlari keluar dia melihat sesuatu di langit. Seekor naga berwarna hitam.

“Kenapa dia bisa keluar?” tanya Aryan.

“Pasti ada yang berhasil menghancurkan persembunyiannya.” Jawab Laila.

Tiba-tiba Aryan mencoba melompat ke atas kepala Naga itu, untuk menenangkannya.

Aaarrggkkhh!!!

Mata merah, dan kakinya yang ingin mencabik-cabik orang sekitarnya, Aryan sudah berdiri di atas kepalanya. Telapak tangannya di letakkan di atas kening naga hitam.

Laila kagum, ketika melihat Aryan dengan cepat menguasai ilmu itu. Tampak Aryan melayang di udara, dia mencoba membuat sebuah lingkaran cahaya. Seketika itu juga warga dan murid sujud di hadapan Aryan. Semua mata tercengang saat Naga Hitam tiba-tiba menjadi sebuah pedang.

“Apa!?”

.

Bersambung

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 6

    “Pedang Naga Ibra,” Pedang itu masuk ke tubuh Aryan, sinarnya membuat silau mata yang mendekatinya. Aryan saat itu turun dari udara, lalu tak sadarkan diri. Murid-murid menangkap tubuhnya dan menggotongnya ke dalam padepokan.Tubuh Aryan saat itu berubah, lebih berisi dari sebelumnya dadanya dan perutnya penuh otot. Wajahnya yang tampan menambah kejantanannya sebagai seorang pria.“Kenapa mbak? Sepertinya mbak jatuh hati?” tanya Ari sambil senyum-senyum.“Hussh, kamu berisik,” jawab Laila tersipu malu.Tak lama Aryan siuman, dia terkejut saat melihat sudah berada di tengah banyak orang. “Hem, kenapa saya di sini?” tanya Aryan.Laila mendekatinya , dia tersenyum dan memberi hormat kepada Aryan. Sedangkan Aryan masih dengan kebingungannya.‘Sepertinya dia belum mengetahui dan paham dengan ilmu yang dimilikinya’ ujar Laila dalam hatinya.Tanpa ragu Laila mengatakan pada Aryan bahwa dia sudah menguasai semua ilmu Naga Hitam. Namun, Aryan masih dengan wajah kepolosannya hanya tersenyum.

    Last Updated : 2025-01-14
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 7

    “Ha,ha,ha, aku kembali.”Suara tawa Sudiro membuat semua kaget terlebih Laila, dia melangkah mundur.Sudiro terlihat seperti bukan dirinya, tubuhnya berwarna gelap, petir keluar dari kedua belah tangannya.Aryan sempat melihat Sudiro ke bawah dan teriak agar jangan menyentuh Laila.“Dika, kenapa kau melakukan ini?’ tanya Aryan.“Demi padepokan dan guru Sudiro,” jawabnya.“Itu artinya kalian bersekongkol agar kalian bisa hidup abadi?” Aryan sangat marah, dia pun memberikan pukulan demi pukulan kepada Dika.Dika mengetahui teknik Aryan yang dilemparkan kepadanya.“Aryan! Menyerahlah!” tiba-tiba Sudiro berbicara. Dia ikut menyerang Aryan dengan pukulan mautnya. Pertama kalinya, pukulan tersebut mengenai dada Aryan. Bugkkh!!Dhuarr!!Aryan terjatuh ke tanah, saat dia ingin bangun Sudiro melempar sebuah pukulan angin yang dahsyat. Wushh!! Duggkhh!!“Aryan!” Laila mengejar Aryan secepat kilat dan menangkapnya. “Terima kasih Laila,” ucapnya.Aryan memegang dadanya yang terasa sedikit

    Last Updated : 2025-01-14
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 8

    “Tolong, tolong!!” Suara memanggil dan minta tolong dari dalam lubang makam itu. Ari yang masih berdiri mematung dikejutkan dengan tepukan tangan Laila.“Ari, ada apa?” tanya Laila.“I-itu mbak,” tunjuk Ari.Laila dan Aryan mendekati makam itu, dia melihat bangkai manusia yang naik ke atas kuburan.Mayat itu hidup lalu berjalan dengan merangkak ke arah mereka, beberapa makam juga ikut terbuka. Semua penghuni kubur merayap seperti seekor cecak yang hendak memangsa. “Kita pergi dari sini!” Aryan mengajak semua untuk menjauhi tempat tersebut namun, tiba-tiba sebuah selendang berwarna putih melayang ke udara, mengejar mereka.Seeett!! Breeet!!Laila pun terjerat oleh kain itu, dia tidak bisa bernafas sampai wajahnya memerah.“Huufftt, huuftt, A-Aryan ...” Aryan yang sempat menghindar, mencoba membantu mereka semua. Walaupun kini dia sedang diserang oleh mayat-mayat hidup. Dia melompat ke atas kain tersebut lalu mencabik kain tersebut.‘Aku tahu ini pasti ulah kakek juga, aku har

    Last Updated : 2025-01-14
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 9

    “Aryaaaannn!!” Laila yang melihat Aryan terkapar dengan tetesan darah dari hidung dan mulutnya. Dia segera menolongnya, sedikit panik namun, dia dan Ari dengan sigap memberi energi lewat tenaga dalam mereka. “Mbak, roh Mas Aryan terperangkap. Bagaimana kita menolongnya?” tanya Ari. “Hufft,” Laila hanya menarik nafas. Laila mencari jalan keluar agar bisa menolong Aryan, dia mencoba bersemedi. Agar bisa bertemu kakeknya yang seorang guru aliran putih. Tak lama Laila menemuinya di sebuah persimpangan. Dia memakai baju putih dengan sorbannya. “Assalamualaikum kakek Bagas Sudrajat,” sapa Laila. “Walaikumsalam...” sahutnya dia memalingkan wajahnya ke Laila. Wajah yang senduh dan cukup teduh, dia melihat cucunya. Ternyata dia bisa mengetahui maksud kedatangannya. Kakek yang bernama Bagas Sudrajat tanpa basa-basi dia langsung memberi tahu kepada Laila. “Laila, kamu pergi ke arah selatan, ambil beberapa daun Nirwana di dekat cadas tersebut dan temui aku di sana.” Jelasny

    Last Updated : 2025-01-25
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 10

    Dhuarrr!! Suara petir bersahutan saat dua orang pendekar sedang bertarung. Bagas mencoba mengalahkan Sudiro dan ingin menolong Aryan yang sudah terjerat di kain kafan wasiat. “Jangan coba berani mengganggu urusanku!” bentak Sudiro. “Kau sudah salah jalan,” ucap Bagas. Hiiaaaakkk!!! Terjadilah adu kekuatan tenaga dalam yang mengakibatkan dentuman seperti suara bom yang di jatuhkan. Dhuaaar!! ‘Aku pikir dia tidak bisa menangkisnya’ batin Sudiro. Bagas mencoba mengeluarkan tasbihnya, lalu dia melemparkan ke arah Sudiro. Sebelum itu terjadi, Sudiro sudah mengetahuinya, akhirnya dia membangkitkan makhluk yang berada di dalam kubur. Semua terlihat sangat menjijikkan, Bagas yang terlihat tenang membuat Sudiro sedikit panik. Roh-roh yang berada di peti seketika berteriak meminta tolong agar mereka di lepaskan. “Toloonng, tolong, Aryan banguun!!” teriak salah satu roh tersebut. Bagas mendengar suara tersebut, seperti mengenalnya. Dia mencoba menyimaknya, akhirnya

    Last Updated : 2025-01-25
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 11

    Hentikannn!!!Dika membawa Laila yang sudah terikat tak berdaya, membuat Aryan menghentikan kegiatannya. Dia berdiri meminta agar Dika melepaskan ikatan Laila. “Lepaskan Laila Dika!!” teriak Aryan.“Ha-ha-ha, tidak bisa. Kenapa kamu tidak mau memberi apa yang kami minta,” ujar Dika.“Mati pun aku, pedang dan buku itu tidak akan kau dapatkan!” seru Aryan.“Tapi pedang itu sudah berada di tangan Sudiro, kami bisa menguasai semua ilmu persilatan dan dengan keabadiannya,” jelas Dika.“Silah kan saja, Naga Hitam tidak akan menyatu dengan hati orang yang busuk seperti kalian!!” teriak Aryan geram.Wajah Dika berubah seketika, mendengar ucapan Aryan yang penuh amarah. Dia merasa ucapan Aryan tidak main-main. Saat Laila sadar, dia melihat Aryan sedang berdebat dengan Dika seketika itu juga dia teriak meminta tolong kepada Aryan. “Aryannnn!!!” tteriak Laila.Dika menoleh, sambil tersenyum tipis. Dia tahu kalau Laila tidak akan bisa lepas dari ikatan kain kafan tersebut. “Dika, kamu

    Last Updated : 2025-01-25
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 12

    Auuuww ...Suara serigala bersahutan tanpa henti, Laila dan Ari harus menghadapi masalah yang lebih berat. Di depan mereka jin dengan ukuran 5 kali lipat dari manusia. Baunya yang sangat busuk membuat perutnya mual. “Laila, apa kau bisa mengalahkan jin itu?” tanya Aryan lemah. “Tenang saja Aryan, kamu coba duduk di sini dulu.” Jawab Laila. Jin itu mendekati Aryan, bahkan dia mengendus baunya. Laila mencoba menarik jin tersebut dengan kekuatannya. Tampak wajahnya semakin garang begitu tahu Laila mencoba mencegahnya. Jin itu mendekatinya, Laila memperhatikan langkahnya.Grrrhhhh, “Kau manusia berani datang ke kawasan ini lalu membawa manusia dengan keadaan terluka, sama saja kau menyerahkan nyawamu,” ucap jin itu bergema. “Kami hanya ingin mencari jalan keluar dari sini,” ujar Laila. “Ha-ha-ha, kalian tidak bisa keluar dari sini.” Ucap jin tersebut.Ari yang sejak tadi diam, dia melihat di kaki jin tersebut ada rantai yang mengikatnya, dia berpikir itu artinya jin yang merek

    Last Updated : 2025-01-26
  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 13

    “Jangaaann!!” Laila merasa bersalah begitu melihat Aryan di bawa oleh Jin Marid, penyesalannya yang tidak bisa menyelamatkannya. Kini nasibnya akan lebih buruk bersama Ari, saat mereka mendekati Laila. “Laila, kamu akan tetap menjadi budak kami,” ucap Sudiro.“Sekarang ikut bersama kami.” Ujar Dika.Tanpa perlawanan mereka harus ikut bersama mereka, Laila dan Ari saling melihat dan tampak pasrah. Namun, mereka punya rencana. Berhasil keluar dari alam ini akan mudah dia mencari bagaimana menyelamatkan Aryan.Sudiro membuka jalan untuk mereka ke dunia nyata, walaupun dalam keadaan tak berdaya Laila berusaha meninggalkan jejak di tempat tersebut. Tak lama sampailah mereka di padepokan Naga Hitam. Beberapa murid dan warga di sana kaget, melihat kedatangan Sudiro kembali. Kepala mereka tertunduk saat mata Sudiro tajam melihat mereka.“Perhatian, sekarang kalian harus bisa menuruti apa yang di katakan oleh kakek guru Sudiro!!” ujar Dika. Semua hening, tak berani menjawab, bakal terjad

    Last Updated : 2025-01-26

Latest chapter

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 69

    “Aryan!?” Mata Alfred terbelalak saat melihat kekuatan Aryan, dia tidak menyangka kalau ternyata Aryan punya ilmu bela diri yang bagus. Ada terbersit di otaknya, agar dia bisa terus menyayangi Aryan. ‘Sepertinya aku bisa berlindung dan memberi kepercayaan kepada Aryan’ batin Alfred saat itu.“Kalian jangan berani mendekati ayahku! Bayar saja utangmu tuan!!” Seru Aryan.Klien Alfred seketika memberikan uang senilai 1,3 Milyar di dalam sebuah koper. Aryan mengambil uang tersebut dan memberi salam pada mereka.“Jika kalian masih ingin berbisnis segera hubungi kami!” Aryan meninggalkan klien ayahnya, lalu dia mengajak Alfred untuk kembali. Para pengawal kagum akan kehebatannya. “Terima kasih Aryan, ternyata ayah tidak sia-sia membawamu.” Ujar Alfred. Aryan hanya mengangguk dia hanya ingin melihat siapa sebenarnya Alfred itu. Apa dia mengembangkan bisnisnya dengan baik atau dengan kejahatan. Mereka pun kembali pulang, kali ini Aryan di bawa ke sebuah tempat. Tampak tempat itu

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 68

    Semua mata memandang asal suara tersebut, mereka terkejut kedatangan seseorang yang juga diseganinya. “Betran! Buat apa kamu ke sini?” tanya Alfred. “Aku akan memberi tahu siapa kau!” ucapnya. Namun, sebelum Betran kembali bercerita, semua pengawal Alfred mengusirnya. Aryan yang tidak mengetahui kejadian itu hanya bisa diam. Sementara Laila demikian, dia juga menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. “Ada apa itu tuan?” tanya Aryan. “jangan panggil tuan, tapi Ayah.” jawab Alfred. Aryan hanya mengangguk kembali, saat itu dia melihat Laila yang berdiri sendiri. Akhirnya dia memanggil Laila.“Kesini nak!” panggil Alfred. Laila mendekatinya, tepat di hadapan Alfred. “kamu cantik sekali, siapa namamu nak?”Laila tersenyum, lalu menjawab, “Laila.” “Hem, nama yang bagus sekali.” Laila di gandeng ole3h Alfred, sedangkan pengawalnya dia perintahkan untuk memanggil pelayan wanita. “Kamu panggil Nani untuk membantu Laila membersihkan dirinya. Lalu siapkan kamar untuknya!” per

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 67

    Aryan teriak melihat Laila tidak berdaya, akhirnya dia juga berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan cengkeraman makhluk itu. Beberapa detik Aryan terdiam, akhirnya dengan kekuatannya, suasana berubah mencekam, langit menjadi gelap. Aryan pun berubah menjadi besar bak raksasa, dengan bola matanya berubah menjadi biru. Tentakel tersebut hancur berkeping-keping. Sementara Laila yang terlempar segera Aryan tangkap. Dhuaarrr!!Tentakel berserakan di tanah, tampak ada yang masih bergerak-gerak. Seperti ekor cecak yang terlepas. Aryan melihat itu seperti jijik, “Oeeaakk!!” Jasad Ari pun hancur seketika namun, tiba-tiba ruh Ari mendekati Aryan sambil tersenyum.Dia mengatakan sesuatu, “terima kasih Aryan, sekarang lebih baik kau pergi jauh bawa Laila, tinggalkan semua tentang dunia persilatan!”Aryan bingung dan masih memikirkan ucapan Ari, “bagaimana dengan kutukan kain kafan itu?”“Sudahlah, nanti kau akan tahu bagaimana mengatasinya.” seketika itu juga Ari menghilang, Akhirnya A

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 66

    “Jangan takut Aryan,” Pria mungil tersebut memberikan sebuah dorongan kepada Aryan yang tampak sudah waspada. “Hem, siapa kalian?” Pria yang tampak sedingin salju itu mendekati Aryan, lalu memintanya agar untuk tenang. Ketika tangannya menyentuh bahunya, Aryan merasakan dingin yang sangat amat. Menjalar ke tubuhnya hingga ke dasar kepalanya. Aryan tak percaya, karena tubuhnya seperti menerima sesuatu, “apa yang kau lakukan?”“Aku memberikan sebuah kekuatan untukmu,” ujarnya.“Oh, kenapa kau berikan padaku?”“Sebuah amanat,”Dia pun menghilang dan meninggalkan tempat tersebut. Aryan hanya bisa diam memperhatikan dia pergi. Dari kejauhan Laila berlari mendekatinya, dia mengajak Aryan untuk meninggalkan tempat tersebut. “Ayo Aryan, kita harus segera pergi dari sini!”Aryan yang masih tampak bingung namun, tetap menurutinya. Laila tak menjelaskan sedikit pun mereka menjauh dari tempat tersebut, tapi apa yang terjadi di luar expetasinya. Mereka justru menunggu di tempat yan

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 65

    Pusaran salju yang membuat Laila menjadi beku, Aryan merasa bersalah. Jika jurus itu tidak dikeluarkan olehnya maka tak akan terjadi pada Laila. “Laila maafkan aku ya,” ucap Aryan sambil berbisik di telinganya. Air mata Aryan tak terasa menetes dan jatuh di wajah Laila, dia pun membuka matanya dan berkata, “oh, sudahlah Aryan,” Aryan menyeka air matanya, hingga tak terlihat kembali kesedihannya di depan Laila. Dia berusaha menyembuhkannya dengan kekuatan penuh. Saat Aryan sedang konsentrasi, seseorang melihatnya dari kejauhan. Dia menyampaikan sesuatu sedikit berbisik, “Aryan, semoga kamu bisa mengatasinya.” Seketika Laila terbatuk-batuk, dia mengeluarkan darah dari mulutnya, lalu dia melirik Aryan. Tampak dari wajahnya sangat lelah. “Aryan ...” sapa Laila. Aryan tersenyum namun, tiba-tiba dia terjatuh membuat Laila kebingungan. Sebab baru kali ini dia terlihat lelah. Seseorang yang mengintip merasa sedih saat melihatnya. Dia menggerutu, “bagaimana cara aku menolongny

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 64

    Aryan yang melihat Zian terikat oleh iblis itu merasa tak percaya, kenapa dia bisa mengalahkannya. Aryan berusaha mengeluarkan naga hitamnya. Laila yang khawatir pun berusaha melepaskan cengkeraman iblis itu. Dengan usaha yang maksimal Aryan akhirnya bisa mengeluarkan naga hitam dari tubuhnya.Ggrrkkhh!!Laila terharu saat itu, sebab tidak semudah itu naga hitam bisa keluar dari tubuhnya. “Aryan cepat!!” Seru Laila. Aryan melompat ke atas kepala naga hitam, dengan memegang pedangnya. Iblis itu tampak marah, dia merasa terpojok. Perlawanan berlangsung di udara, hingga langit berubah warna menjadi jingga. Aaaarrggkkhhh!!!Suara naga itu menggelegar di udara, membuat telinga menjadi sangat sakit mendengarnya. Zian yang masih di genggam oleh iblis itu, seketika terlepas karena dia terkena sisi pedang. Settt!!“Aarrgkkh, Aryan!!” Iblis itu tak terima saat tangannya terluka, kali ini naga hitam mengeluarkan apinya.Dia menyemburkan api ke tubuh iblis tersebut. Akhirnya ibl

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 63

    Aakkhhh!! ‘Sialan tuh pohon, aku terjerat lagi di sini,’ batin Aryan “Makanya jangan ceroboh!” Ujar Laila. Aryan hanya melihat dengan emosi Laila yang sedikit meremehkan dia. “Lah aku ceroboh, lantas kamu?” Tanya Aryan. “Sampai kapan kita di sini?” Aryan diam saat mendengar perkataan Laila. Dia tidak peduli mau bicara seperti apa Laila, yang dia pikirkan saat ini bagaimana cara melepaskan ikatan akar pohon. Aryan mencoba memejamkan matanya untuk fokus memanggil Zian. Namun, baru saja dia mencobanya, iblis itu mengganggu konsentrasinya. “Ha-ha-ha, bagaimana kamu bisa. Manusia aneh!” ujar iblis itu. “Sialan, memangnya siapa yang aneh?” tanya Laila. “Kalian!” Aryan dan Laila saling melihat, mereka bertanya-tanya dalam hatinya. Maksudnya apa dengan perkataan iblis itu. Aryan kembali berusaha memecahkan dirinya. Sedikit makan waktu tapi dia berhasil melakukannya. Iblis yang melihatnya terlihat sangat marah, wajahnya berubah memerah, menyala seperti api. “Ha-ha-

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 62

    Suara pak tua itu menggema di dalam peti tersebut. Namun, tetap saja tak bisa di kendalikan. Pak tua terpaksa di kurung di dalam peti itu, sedangkan tubuhnya hancur. “Pergi kau ke asalmu kembali!” Ujar Sudiro. Dia mengarahkan ke tanah, jasad pak tua itu hancur jadi debu. Sedangkan rohnya masuk ke dalam peti tersebut. Aryan yang melihat kejadian itu hanya bisa melotot. Rasa tak percaya, akhirnya membuat dia kesal ingin melawan Sudiro. Hanya karena beda dimensi, Aryan tak bisa melawannya. Dia pun melihat kembali kejadian yang sangat menakutkan. Kali ini dia melihat Sudiro yang menghabisi istri pak tua itu. “Pergi kau ke neraka nenek tua!” teriaknya. “Jangaaann!!” ujar Aryan.Namun, percuma dia tak melihat Aryan, sungguh sadis memang perbuatannya. Nenek itu di tebas dengan pedangnya hingga terbelah. Seperti daging sapi, yang hendak di masak. Sungguh pemandangan yang tidak sangat manusiawi. Ternyata Sudiro bukan sekedar punya ilmu hitam saja, dia juga mengonsumsi, makanan da

  • Kutukan Kain Kafan Wasiat   Bab 61

    “Tidaaakk!!” Laila tidak menerima kepergian Ari, rasa tak percaya merasuki Aryan, dia mulai panik begitu melihat Ari sudah kesakitan saat meregang nyawanya. Mereka pun berduka begitu tahu Ari sudah tak lagi bernyawa lagi. Aryan tak mampu membantu Ari untuk kembali namun, sesuatu berkelebat di hadapannya. Sebuah cahaya memasuki tubuh Ari, semua mata tertuju kembali ke Ari. Namun, anehnya lagi Ari duduk. “Ariii!!” teriak Laila.“Sebentar, Laila jangan kamu dekati dia,” ujar Aryan. ‘Aku gak yakin, itu Ari.’ Aryan terdiam dan menunggu apa yang akan di lakukannya. Wajahnya tiba-tiba menghitam. “Aku yakin itu bukan Ari,” ucap Aryan.“Maksud kamu?” tanya Laila.Aryan memanggil murid-muridnya, untuk mendekati Ari dan mengikatnya. Ternyata benar saat mereka mendekati Ari, dia berontak. Semua yang ingin menariknya terlempar jauh, kekuatannya seperti melebihi sepuluh orang. Mereka tak berani mendekati Ari, semua menjauh. Aryan mencoba menghampirinya, sebelum mendekat Ari justru

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status