Detektif Bee dan Opposite Briella dipanggil ke Sidney untuk menyelidiki serangkaian pengeboman misterius oleh organisasi EVIT yang dipimpin oleh Mr. Zero. Saat menyelidiki, Detektif Bee mendapati hubungannya pengeboman dengan kekasihnya, Rin, yang berada dalam bahaya! Lantas, apakah Detektif Bee dan Briella bisa mengungkapkan kebenaran di tengah tekanan seperti ini?
Lihat lebih banyakRin memutuskan kembali menjalani kuliah seperti biasanya. Kesimpulan kasus kematian di ruang perpustakaan itu memang ulah James."Sementara ini kau boleh kabur, James," ujar Bee. Sementara itu...Briella menerima informasi tentang cincin misterius yang dilihat Bee. Dia memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut tentang Ordo Phoenix.Briella menemukan dokumen rahasia tentang cincin tersebut, yang terhubung dengan organisasi rahasia Ordo Phoenix. Dia menyadari bahwa Operasi Phoenix hanya salah satu bagian dari rencana besar mereka.Briella memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut tentang Ordo Phoenix. Dia menghubungi atasan polisi untuk meminta bantuan.Briella: "Saya perlu akses ke database internasional untuk melacak jejak Ordo Phoenix."Atasan Polisi: "Saya akan memberikan akses tersebut. Berhati-hatilah, Briella."Siapa pemimpin Ordo Phoenix? ***Hari yang cerah di Sidney, Bee, Briella, dan Rin memutuskan untuk mengunjungi Museum Seni Sidney. Mereka berjalan-jalan, menikmati peman
Bee dan tim membawa Dr. Taylor ke kantor polisi untuk interogasi. Bee memulai pertanyaan.Bee: "Dr. Taylor, ceritakan tentang Operasi Phoenix. Apa tujuannya?"Dr. Taylor: "Operasi Phoenix bertujuan menghancurkan universitas ini karena kegagalan mereka dalam mengembangkan proyek kami."Briella: "Proyek apa?"Dr. Taylor: "Proyek psikologi eksperimental. Kami ingin menguji perilaku manusia di bawah tekanan."Rin: "Dan James terlibat dalam proyek ini?"Dr. Taylor: "Ya, James adalah asisten kami. Dia menjadi tidak stabil setelah eksperimen gagal."Bee memperhatikan ekspresi Dr. Taylor. "Apa yang membuat James begitu dendam?"Dr. Taylor: "James merasa universitas ini telah menghancurkan hidupnya. Dia ingin balas dendam."Briella mencatat informasi. "Kita perlu menemukan bukti tentang proyek ini. Apakah ada dokumen atau rekaman?"Dr. Taylor: "Semua dokumen ada di laboratorium psikologi. Tapi, James sudah memusnahkan sebagian besar bukti."Bee memutuskan. "Kita harus segera menuju laboratoriu
Bee menatap layar komputer dengan serius, matanya menyempit mempelajari pesan tersembunyi. "Operasi Phoenix? Apa maksudnya?" tanyanya pada Briella dan Rin. Briella menggelengkan kepala. "Tidak ada catatan tentang operasi tersebut dalam database kami." Rin memperhatikan tanggal pada pesan. "24 Desember, hari sebelum pembunuhan Sarah. Ini pasti terkait." Bee menekan tombol keyboard, mencari informasi lebih lanjut. "Kita perlu mengetahui apa yang direncanakan James. Apakah ini serangan teroris atau konspirasi?" Briella memanggil tim forensik. "Kita perlu menggeledah ruangan Lucas lagi. Cari bukti tentang Operasi Phoenix." Rin memperhatikan kode pada pesan. "Kode ini menggunakan teknik kriptografi canggih. Mungkin ada petunjuk lain." Bee menatap Briella. "Kita harus bekerja cepat. James bisa melancarkan serangan lain kapan saja." Briella: "Apakah kita sudah menghubungi universitas tentang ancaman ini?" Rin: "Belum. Kita perlu memastikan keamanan sebelum mengumumkan." Bee: "Benar.
Rin mendatangi perpustakaan, mencari mahasiswa pertama dalam daftar, Alex. Ia menemukan Alex di antara rak buku, terfokus pada buku psikologi. "Hey, Alex. Bisa bicara sebentar?" tanya Rin dengan ramah. Alex menoleh, terkejut. "Rin! Ada apa?" Rin duduk di sebelah Alex. "Aku ingin tahu tentang Proyek J. Apa kau tahu sesuatu?" Alex ragu-ragu sejenak. "Aku... tidak tahu apa-apa tentang pembunuhan. Tapi, aku tahu Proyek J adalah riset tentang perilaku manusia." Rin mendengarkan dengan saksama. "Apa kau kenal James?" Alex menggelengkan kepala cepat. "Tidak, aku tidak kenal." Rin memperhatikan reaksi Alex, mencari tanda-tanda kebohongan. Rin memandang Alex dengan curiga, mencari tanda-tanda kebohongan. Namun, sebelum ia bisa melanjutkan pertanyaannya, Bee muncul di belakang mereka dengan ekspresi serius. "Rin, aku sudah menemukan sesuatu yang penting," kata Bee, suaranya penuh ketegangan. Rin berpaling, penasaran. "Apa itu, Bee? Apakah kamu sudah menemukan petunjuk?" Bee menatap A
Cahaya senja memancar melalui jendela perpustakaan Universitas Sidney, menciptakan bayangan misterius di antara rak buku. Detektif Bee dan Rin berjalan santai, menikmati kebahagiaan baru mereka. Namun, kesenangan itu terusik oleh teriakan panik dari ruangan sebelah."Apa itu?" tanya Rin, terkejut.Bee segera berlari menuju sumber suara. Ia menemukan mahasiswi tergeletak di lantai, darah membasahi pakaian putihnya. Luka tusuk yang dalam terlihat jelas di dadanya.Selembar amplop besar tergeletak di samping korban, dengan tulisan tangan yang tidak rapi: "Dari J." Nama pengirimnya terpotong, meninggalkan misteri yang menggantung.Bee langsung beraksi, memanggil tim forensik dan polisi. Rin terlihat pucat, gemetar."Apa yang terjadi, Bee?" tanya Rin, takut.Bee menatap korban dengan serius. "Pembunuhan. Dan ini baru awalnya."Tim forensik tiba, memulai penyelidikan. Bee memeriksa lokasi kejadian, mencari petunjuk. Ia menemukan jejak kaki kecil di dekat jendela, menunjukkan pelaku melarika
Briella menatap Bee dengan rasa tidak percaya. "Apa maksudmu, Bee? Kau tidak bisa serius!" Bee mengangguk. "Aku serius, Briella. Kita harus menyelamatkan Rin dan mahasiswa lainnya. Aku memiliki rencana." Briella terdiam, memahami rencana Bee. "Tidak, Bee! Kau tidak bisa melakukan itu!" Bee tersenyum lemah. "Aku harus melakukannya, Briella. Kau harus hidup dan menyelamatkan Rin." Briella: "Tidak, Bee! Aku tidak bisa meninggalkanmu!" Bee: "Kau harus, Briella. Aku tidak ingin kau mati bersamaku." Detektif Bee memeluk Briella erat. "Jangan lupa, kau harus melompat ke dinding dan menyelamatkan diri. Aku akan mengalihkan perhatian penyadap." Bee berlari menuju penyadap, mengalihkan perhatian mereka. Briella melompat ke dinding, menyelamatkan diri. Bom meledak, menghancurkan gedung. Briella menatap ke belakang, melihat Bee yang terjebak dalam ledakan. Air matanya mengalir, menyesali kehilangan sahabatnya. "Terima kasih, Bee," katanya dalam hati. "Aku tidak akan melupakanmu.
Gedung pemerintahan terguncang oleh detak jam di dinding. Detektif Bee berdiri di depan panel kontrol bom, keringat dingin membasahi dahinya. Matahari merah menyinari ruangan, menyoroti kecemasan di wajahnya."Bee, cepat! Waktu habis!" teriak Briella dari luar ruangan.Detektif Bee memandang panel kontrol dengan takjub. Kabel-kabel berwarna merah, biru, dan hijau terjalin seperti ular berbisa. Tombol-tombol berkedip seperti mata-mata yang mengintai."Aku tidak tahu cara menonaktifkannya!" desahnya.Dia memeriksa panel kontrol lebih dekat. Kabel merah terhubung ke tombol hijau. Apakah itu benar? Ataukah itu jebakan?Detektif Bee menggigit bibirnya. "Aku harus berani," katanya pada dirinya sendiri.Detektif Bee menekan tombol hijau. Panel kontrol berkedip lebih cepat. Bom bergetar lebih keras.Briella menyerobot masuk, matanya terbelalak. "Bee, apa yang kau lakukan?!"Detektif Bee menutup mata, menunggu ledakan yang tak terhindarkan. Tapi, tidak ada suara. Dia membuka mata dan melihat p
Lokasi Gudang tua di pinggiran kota Sidney, Jalan Industri No. 12. Waktu Malam hari, pukul 22.00. Gudang tua yang terlantar dan kusam terlihat seperti kota mati yang membingungkan. Detektif Bee dan Briella memasuki gudang dengan hati-hati, menyinari sekitar dengan senter. Suara derak dan langkah kaki mereka memecah kesunyian. Detektif Bee: (berbisik) "Briella, kita harus berhati-hati. Alexander bisa bersembunyi di mana saja." Briella: (berbisik) "Saya tahu, Bee. Saya sudah siap." Petugas Keamanan 1: "Detektif Bee, kami sudah menyisir sekitar. Tidak ada tanda-tanda kehadiran Alexander." Detektif Bee: "Teruslah menyisir. Kita tidak bisa membiarkan kesalahan." Detektif Bee dan Briella memeriksa kotak-kotak penyimpanan. Petugas keamanan menyisir sekitar gudang. Briella menemukan pintu tersembunyi di balik kotak. Briella menemukan dokumen rahasia yang tersembunyi di balik pintu. Dokumen tersebut menunjukkan rencana penyerangan Alexander. Jalan Industri No. 12, ruang penyimpanan.
Malam Sidney masih gelap, dengan bayang-bayang misteri yang mengelilingi kota. Detektif Bee dan Briella bergerak dengan hati-hati, menuju rumah Alexander Gray. Mereka telah merencanakan penyergapan yang tepat, tapi kekeliruan mulai mengintai.Detektif Bee: "Briella, pastikan tim siap. Kami tidak tahu apa yang akan terjadi."Briella: "Semua siap, Bee. Kami akan menangkap Alexander hidup-hidup."Saat mereka mendekati rumah Alexander, sebuah mobil misterius melintas, memicu kecurigaan Detektif Bee.Detektif Bee: "Briella, mobil itu... Apakah itu teman Alexander?"Briella: "Tidak ada informasi tentang rekan Alexander. Ini tidak beres."Detektif Bee dan Briella memutuskan untuk menyergap rumah tersebut. Mereka masuk dengan hati-hati, tapi menemukan rumah kosong.Detektif Bee: "Briella, ini perangkap! Alexander tidak ada di sini!"Briella: "Apa yang terjadi? Bagaimana dia bisa tahu?"Tiba-tiba, telepon Detektif Bee berdering. Suara di seberang membuatnya terkejut.Suara Misterius: "Detektif
Moskow, Polandia. Pagi hari yang cerah. Detektif Bee berdiri di depan jendela apartemennya, memandang kota Moskow yang sibuk. Dia mengenakan piyama putih dan rambutnya masih acak-acakan. Teleponnya berdering. Detektif Bee: (mengangkat telepon) "Halo?" Inspektur Renji: (suara dari seberang) "Bee, saya butuh bantuanmu. Kasus pengeboman misterius terjadi di Sidney. Saya membutuhkan keahlianmu." Detektif Bee: "Apa yang terjadi?" Inspektur Renji: "Tiga ledakan dalam seminggu. Tidak ada korban jiwa, tapi kerusakan parah. Saya percaya Anda dapat memecahkan kasus ini." Detektif Bee memandang jam dinding, 06:00 pagi. Dia mengambil secarik kertas dan pena, mulai mencatat detail kasus. "Apa yang terjadi di Sidney? Siapa di balik serangkaian pengeboman ini?" Detektif Bee berpikir dalam diam, matanya menyala dengan semangat. Detektif Bee memandang kertas catatannya, pikirannya sudah terfokus pada kasus pengeboman di Sidney. Dia mengambil secangkir kopi dan duduk di meja kerja. Dete...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen