WHO?

WHO?

last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-10
Oleh:  Sirius StarTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
100Bab
8.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Choi Aera adalah seorang mahasiswi yang popular di Universitas Garuda, ia sangat cantik dan ia memiliki darah keturunan Korea. Aera juga ramah dan humble kepada teman-temannya. Karena kecantikan dan keramahannya, banyak mahasiswa di Universitas Garuda yang menyukai Aera. Namun hatinya sudah di kunci oleh Aaron saat itu, Aaron Beldiq, mahasiswa terpintar di kampusnya ini pun menembaknya dan menjadikan dirinya seorang kekasih. Sejak menjalin hubungan pacaran dengan Aaron, Aera sedikit terlihat aneh, dan ketika mereka kencan di malam minggu di sebuah restoran ternama di pusat kota, Aera merasa kalau dirinya sedang diawasi oleh seorang laki-laki yang tidak tahu itu siapa. Karena laki-laki itu memakai topeng, Aera pun merasa penasaran, akhirnya Aera pamit kepada Aaron untuk pergi ke toilet. Semenjak kepergian Aera ke toilet, Aera tidak kembali ke meja makan mereka. Aaron pun khawatir dan pergi mencari Aera.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Orientation

05.30 WIB gedung A Universitas Garuda

"Ayok ayoookkk buat seluruh MaBa yang masih berada di parkiran segera merapat ke lapangan!!"

"Wooiii cepetan napa, kalian bisa cepet gak sih? Lama banget jadi mahasiswa!!"

"Itungan ke sepuluh, kalau ada yang masih diparkiran silahkan merangkak dari parkiran sampe lapangan!!"

Begitulah suara para senior yang saling bersautan memenuhi penjuru mata angin menggunakan speaker dan toak menyuruh kami untuk segera merapat ke lapangan tempat upacara pembukaan ospek hari ini.

Oh iya, perkenalkan gue Choi Aera, keturunan Korea-Indo. Gue lahir di Indonesia dan hidup di sini sampai gue kelas 3 SD. Lalu bokap gue ngajak gue dan keluarga pindah ke Korea untuk urusan pekerjaan. Dan sekarang gue balik lagi ke Indonesia untuk lanjut kuliah di negeri kelahiran.

Hari ini gue di anter bokap ke kampus untuk ospek, karena gue udah yakin bakalan macet jadi gue antisipasi untuk gak bawa kendaraan. Saat gue udah sampe di gedung A, ada cewe yang nyamperin gue dan ngajak gue bareng ke lapangan upacara.

"Hey, Lo Maba kan?"

"Iya, Lo juga Maba?"

"Yoi, kenalin nama gue Gabriela Ananski. Panggil aja Gabriel"

"Gue Kim Aera, panggil aja Aera"

"Kim? Lo ada darah Korea apa begimane?"

"Korea-Indo"

"Oohhh i see, oke lah lumayan dapet temen pertama keturunan Korea hahaha semoga kita jadi temen deket yaa"

"Aamiin. Btw, Lo jurusan apa?"

"Psikologi, Lo?"

"Sama, gue juga psikologi"

"Siip lah kita sejurusan juga. Yaudah lah kuy merapat ke rombongan psikologi itu"

"Yuk.."

Gue dan Gabriel pun menghampiri rombongan psikologi yang sedari tadi kami cari-cari. Sesi upacara pembukaan ospek ini tidak terlalu lama karna hanya sambutan dari para pimpinan kampus dan arahan untuk peserta dalam kegiatan ospek selama tiga hari kedepan.

Selesai upacara kami di arahkan ke GSG kampus untuk materi pertama, yaitu materi dari kepolisian dan psikolog sebagai materi pembuka. Kami pun duduk dengan tertib dan tenang memperhatikan pemateri berbicara di panggung.

Saat gue sedang asik mencatat poin-poin materi yang disampaikan, Gabriel menyikut lengan gue sambil ngasih kode buat liat rombongan sebelah jurusan gue.

"Apaan sih Briel" protes gue ke Gabriel karena gue ngerasa keganggu sama tingkah dia

"Itu, liat rombongan sebelah geh" kata Gabriel sambil bisik-bisik agar tidak menggangu peserta yang lain

"Liat apaan" gue pun celingak celinguk ke arah yang dimaksud tapi gak nemuin apa-apa

"Sebaris dengan bangku kita, Lo liat cowo rombongan anak kimia. Gilaa tiga cowo tampan duduk bejejer dong bikin mata gue seger" jelas Gabriel dengan sangat antusias.

Gue pun melihat ke arah yang di jelaskan oleh Gabriel, dan saat gue nengok ke mereka, satu dari tiga cowo itu ngeliat gue juga. Seketika gue langsung lepas kontak mata cowo itu dan langsung ngeliat ke arah panggung lagi.

"Gimana, bener kan cakep abis tiga cowo itu" Gabriel yang sadar gue udah fokus lagi ke pemateri pun segera menanyakan respon gue terhadap tampang tiga cowo itu.

"He.em... udah deh lu mending diem, lagi fokus nyatet nih gue. Ntar kalo senior nanya materi yang disampein disini apa terus gak bisa jawab mau apa lu?" Protes gue spontan karna gue degdegan dong diliatin cowo itu.

"Iihh iya Bu siap, nyatet yang bener yaa" Gabriel pun akhirnya kembali fokus ke pemateri.

-----

Ospek pun selesai dan gue nunggu bokap ngejemput di tempat tadi pagi bokap nganter. Saat sedang menunggu Gabriel pun lewat dan menawarkan tumpangan untuk pulang bareng, karena gue udah telfon bokap untuk jemput, akhirnya Gabriel pun pulang duluan.

Tidak lama dari Gabriel pulang, cowok yang tadi gue lihat di GSG lewat di depan gue dan ngeliat gue dengan sekilas. Tatapan mata kami bertemu sebentar dan diapun tersenyum ramah ke arah gue yang lagi berdiri di pinggir jalan. Cowok itu nggak sendirian, dia bawa mobil dan sebelahnya ada anak cowok yang tadi duduk di sebelah dia pas di GSG. Cowok yang di sebelah nya lebih terkesan dingin dan misterius sedangkan cowok yang bertatapan dengan gue terlihat ramah karena dia sempat senyum ke arah gue.

Nggak lama dari mobil cowok itu berlalu, mobil bokap gue pun datang dan gue langsung masuk ke dalam mobil lalu berjalan pulang ke rumah. Sesampainya di rumah gue pun disambut dengan wangi makanan favorit gue, refleks guepun lari masuk kedalam dan manggilin mama kesayangan.

"Mamaaahhh aku pulang" teriak gue manggilin mama sambil lari ke arah dapur.

Dan bener tebakan gue, mama lagi asik masak makanan kesukaan gue. Sesampainya di dapur gue pun langsung memeluk mama yang sedang membuat japchae.

"Eh anak mama pulang, sekarang buka mulutnya aaaaa" ucap mama yang langsung menyuapi gue dengan japchae yang masih di olah.

"Gimana? Enak?"

"Eeemmmm gak enak mah"

"Ah masa sih? Kurang apaan ya... Kayanya udah pas semua deh" mamapun penasaran dan ikut mencicip japchae yang sedang dibuatnya. Seketika guepun tertawa karna berhasil goda mama.

"Gak enak mah, karna mama nyuapinnya sedikit hahahahaha"

"Ih kamu yaaa... Yaudah mandi dulu sana terus ganti baju turun ke bawah, kita makan malam"

"Siap maa"

Saat gue mau ke kamar, papa pun lewat untuk nyamperin mama yang sedang masak.

"Itu si Aera kenapa ma mukanya seneng banget kaya gitu" tanya papa yang penasaran sama muka gue yang happy banget kaya abis menang lotre

"Ya jelas, liat aja aku lagi buat apa" mamapun menunjuk japchae yang sedang dibuatnya. Seketika papa pun paham kenapa putrinya sangat senang setelah seharian lelah karna ospek. Ternyata mamanya sedang membuat makanan kesukaan nya.

"Ooh pantesan dia hebring hahaha"

Selesai mandi, Aera bergegas menuju dapur untuk mengisi perut nya. Karena seharian sudah menghabiskan banyak tenaga, akhirnya Aera pun makan dengan sangat lahap. Disela-sela makan malam keluarga Aera, mamanya menanyakan kegiatannya hari ini dan menu bekal yang ingin di bawa Aera besok.

"Gimana ospek nya hari ini?" Tanya papa dan mama nya

"Seru kok pa, ma.. hari ini cuma materi doang dari kepolisian, psikolog, kakak-kakak senior, pimpinan kampus, dan lain-lain".

"Besok mau dibawain bekal apa sayang?" Kali ini mama yang nanya

"Kimbab sama juz enak kali ya maa, cuaca panas banget soalnya.. tadi aja AC ruangan sampe gak kerasa"

"Yasudah mama buatin besok yaa"

"Mama Aera emang yang paling the best" puji gue sambil memberi dua jempol ke arah mama

Selesai makan malam, gue balik ke kamar dan main ponsel sejenak. Saat sedang buka-buka beranda I*******m, ada notif chat wa masuk ke hp gue.

"Aeraaa ini gue Gabriel, save yak!!"

"Oke, otw"

Setelah membalas pesan Gabriel, gue pun tertidur karna merasa sangat lelah setelah seharian ospek dikampus hari ini.

------

Hari kedua ospek, hari ini kegiatannya adalah pengenalan area kampus ke seluruh mahasiswa baru Universitas Garuda. Gue dan Gabriel pun mengikuti kakak senior mereka yang mengarahkan seluruh peserta Maba psikologi ke setiap gedung dan ruang-ruang psikologi.

Saat selesai berkeliling gedung, peserta Maba pun diberikan waktu istirahat makan siang. Gue yang memang udah dibawain bekal sama mama akhirnya mengajak Gabriel mencari tempat yang sejuk untuk kami makan siang. Tibalah pilihan kami di bawah pohon yang sangat besar dan rindang di depan gedung B, gue dan Gabriel akhirnya makan siang hasil bawaan nyokap kami masing-masing. Saat makan dan sambil ngegosipin beberapa hal, gue kaya ngerasa kayak ada yang lagi ngeliatin gue sama Gabriel makan. Karena gue penasaran guepun celingak celinguk ke sekitar tempat kami duduk dan mendapati cowo kemaren lagi makan siang bersama dua teman cowonya dan dia lagi ngeliat ke arah gue dan Gabriel. Gue pun ngeliat cowo itu agak lama sampe dia senyum ke arah gue, saat itu baru gue lepas kontak mata gue dengan dia dan ngelanjutin makan siang gue.

Jam istirahat telah selesai, gue dan Gabriel akhirnya balik lagi ke titik kumpul yang udah di instruksikan oleh kakak senior. Sambil berjalan menuju titik kumpul, akhirnya guepun memutuskan untuk cerita ke Gabriel soal tadi pas makan siang.

"Briel, Lo tadi pas kita lagi makan ngerasa kaya lagi ada yang ngeliatin kita gak sih?" Tanya gue dengan penasaran, karna si Gabriel keliatan tenang aja gitu.

"Kagak, gue fokus ke makanan bawaan nyokap Lo, asli enak Ra hahaha" Gabriel pun merasa gak ada yang aneh.

"Tadi tuh ya, cowo yang kemaren Lo kasih tau gue... Salah satu dari mereka ngeliatin kita makan tau" jelas gue ke Gabriel.

"Hah, demi Lo? Gak lagi ngibul kan lu?" Gabriel pun terlihat senang dan antusias.

"Serius gue, makanya gue nanya ke lu ada yang aneh apa enggak. Tapi Lo asik fokus ke makanan bawaan nyokap gue, hadeehh"

"Hahaha ya maap, suruh siapa kimbab buatan nyokap Lo enak banget.. ya fokus lah gue makannya hihi.. eh btw, kira-kira kenapa ya dia ngeliatin ke arah kita terus? Apa jangan-jangan dia suka sama gue?" Gabriel pun menghayal sambil memasang wajah sok imut dan pipi nya yang merona.

"Gak usah kepedean, dia pasti suka sama gue hahahaha" sambil menoyor kepala Gabriel supaya dia sadar dari kehaluannya.

Kegiatan ospek hari ini selesai, dan kami hanya berkeliling setiap gedung. Karena bokap gue gak bisa jemput akhirnya gue berencana buat balik naek ojol. Tapi saat gue lagi buka hp dan mau pesen ojol, ada mobil berhenti di depan gue dan menurunkan kaca pintu mobil. Ternyata saat gue liat siapa yang ada di dalam mobil, gue pun ngerasa heran kenapa dia berenti disini.

"Butuh tumpangan?" Kata cowo itu

"Emm gak usah makasih, gue baru mau pesen ojol kok" jelas gue rada heran kenapa dia nyamperin gue

"Rumah Lo dimana?" Tanya nya lagi

"Di perumahan griya indah"

"Kita searah kok, naek aja gakpapa" dia pun berusaha meyakinkan gue supaya ikut tumpangan dia.

Karena gue penasaran sama anak ini akhirnya gue balik bareng dia.

"Oke, gue ikut.. makasih yaa" gue pun masuk ke kursi penumpang di sebelah dia, saat gue selesai pake sealtbealt mobil pun melaju.

Sekitar sepuluh menit suasana masih hening, dan jalanan yang kami lewati sedang macet. Maklum lah Jakarta, selalu ramai dan padat di jam-jam pulang kerja.

Karena gue gak tahan sama suasana canggung ini, gue pun ngeluarin ponsel gue dan buka-buka I*******m untuk liat notif dan beranda. Saat sedang asik main I*******m, dia akhirnya buka obrolan ke gue.

"Nama gue Aaron Beldiq, jurusan kimia. Nama Lo?" Dia memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan gue. Karena mobil kami masih berenti dan belum bisa bergerak karena macet, gue pun menyambut tangan dia dan memperkenalkan diri gue.

"Kim Aera, jurusan psikologi" jawab gue sambil tersenyum ke arah dia dan ngelepas jabatan tangan kami.

"Kim, dari Korea?" Tanya nya lagi

"Iya, baru pindah dari Korea bulan kemaren" jelas gue singkat.

"Tapi bahasa Indonesia Lo udah fasih ya..." Dengan sedikit heran dia pun mulai menanyakan bahasa Indonesia gue yang terlalu fasih untuk orang Korea.

"Iya gue emang lahir di Indo, besar di Indo sampe kelas 3 SD. Terus karena bokap ada urusan kerjaan di Soul, akhirnya gue dan keluarga pindah kesana dan gue lanjut sekolah di sana sampe lulus SMA"

"Oohh gitu, pantesan lancar banget ngomong Indo nya. Padahal muka Lo Korea banget" dia pun sambil ngangguk-ngangguk faham sama apa yang gue jelasin.

Sesampainya di depan rumah, guepun melepas sealtbealt dan mengucapkan terimakasih karna telah di beri tumpangan. Dan saat gue mau turun dia nahan tangan gue, spontan gue nengok ke dia.

"Emmm btw, boleh minta kontak hp Lo?" Tanya nya sedikit ragu-ragu

"Hah... Eh.. iya boleh" dalam hati gue merutuki diri gue yang kenapa jadi deg-degan gini sih ah elaaahh.. 

Diapun memberikan hp nya ke gue, dan gue masukan nomor hp gue. Lalu dia mencoba menelpon nomor yang gue kasih, saat itu juga hp gue berdering dan gue tunjukin ke dia kalau nomor dia pun udah masuk dan akan gue simpen.  Akhirnya gue turun dan menunggu mobilnya berlalu, baru gue masuk ke dalam rumah.

-----

Hari terakhir ospek di kampus gue ada acara pemilihan Maba favorit pria dan wanita, seluruh peserta bisa memasukkan nama Maba yang menjadi favorit mereka masing-masing. Ini kegiatan yang unik, karena baru gue temuin disini. Setelah dari pagi-siang banyak peserta yang masih memasukkan nama yang mereka tunjuk sebagai Maba favorit.. gue dan Gabriel pun memilih bersantai di bawah pohon rindang depan gebung B sambil minum sebotol juz.

"Lo milih siapa Ra cowo favoritnya?" Tiba-tiba Gabriel menanyakan siapa yang gue pilih untuk jadi Maba favorit tahun ini.

"Cowo nya Aaron Beldiq, anak kimia yang kemaren kita liat itu. Cewe nya elu" jelas gue singkat lalu menenggak juz gue yang udah sisa setengah

"Hah cius? Kok Lo bisa kenal cowo itu, sampe tau namanya lagi... Waahh keduluan start nih gue hahaha terus kenapa lagi yang cewe nya harus nama gue" tanya nya penasaran

"Kemaren gue ditebengin balik sama dia, jadi kenalan lah... Karena dia good boy yaudah gue pilih dia aja, kalo ceweknya kenapa elu karena gue kasian sama elu takut gak ada yang milih kan hahahahah" seketika tawa gue pun pecah, Gabriel yang gak terima akhirnya masang muka masam dan mencubit lengan tangan gue. Ekspresinya yang lucu buat gue makin semangat ngetawain dia.

Gak kerasa udah jam 15.00, ini waktunya kami di kumpulkan untuk pengumuman hasil pemenang Maba pria dan wanita favorit di angkatan tahun ini. Saat di umumkan hasilnya ternyata Maba pria favorit adalah Aaron Beldiq.. banyak juga yang fans sama dia fikir gue dalam hati, Gabriel pun langsung ikut tepuk tangan meriah saat Aaron maju ke atas panggung untuk terima mahkota Maba pria favorit. Disaat bersamaan rombongan anak cewe sebelah gue pun membicaran Aaron  yang sangat stylish, keren, cakep, dan ternyata Aaron  sudah terkenal di kota ini karna sering memenangkan kejuaraan olimpiade kimia saat masa bangku sekolah di tingkat Provinsi dan Nasional. Ditambah Aaron  adalah anak konglomerat pengusaha properti yang usaha nya sudah bercabang sampai ke Luar Negeri. Gue yang mendengar pembicaraan mereka pun akhirnya paham kenapa dia menjadi pemenang, ternyata selain ramah dia juga pintar dan kaya.

Kini giliran Maba wanita favorit...

"Baiklah untuk pasangan Maba wanita favorit di tahun ini, berdasarkan hasil yang di dapat jatuh kepada...... Dari jurusan psikologi.. Chooii Aeraaa" teriak sang MC di atas panggung. Gue yang kaget pun hanya bisa bengong di tempat sambil menyadarkan pendengaran gue kali aja salah denger kan hahaha

Saat gue masih bengong, Gabriel pun mukul badan gue dan menyadarkan gue kalo gue harus naik ke atas panggung. Karena gue masih sedikit nervous akhirnya gue jalan ke atas panggung dan banyak yang memberikan siulan dan tepuk tangan yang sangat meriah sambil memanggilkan nama gue. Waaahhh segini terkenalnya kah gue di kampus ini, perasaan gue biasa aja deh... Pikiran gue kemana-mana karena masih kaget sama hasil pemilihan kali ini.

"Oke, selamat untuk dua Maba favorit kita yang baru, Aaron Beldiq dan Choi Aera... Beri tepuk tangan yang meriah guys!!" MC pun memasangkan mahkota ratu ke kepala gue sebagai bentuk dinobatkannya gue sebagai Maba wanita favorit di angkatan tahun ini.

Ternyata banyak yang menyukai gue karena muka gue yang korea banget, tapi gue tetep ramah dan sangat aktif saat kegiatan ospek selama tiga hari ini, ditambah lagi bahasa Indonesia gue yang sangat lancar sehingga gue mudah berkomunikasi dengan mereka. Gue gak nyangka banyak yang memperhatikan gue sampai gue bisa jadi Maba favorit kaya sekarang. Seneng banget sii cuma masih shock aja ye kan wkwkwk

Selesai upacara penutup, akhirnya kami pun pulang. Hari ini gue pulang bareng Gabriel dan janjian untuk mampir ke cafe untuk merayakan peresmian status mahasiswa kami.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Kunto ari Wahyudi
love it, .
2021-11-15 07:03:02
1
100 Bab
Orientation
05.30 WIB gedung A Universitas Garuda   "Ayok ayoookkk buat seluruh MaBa yang masih berada di parkiran segera merapat ke lapangan!!" "Wooiii cepetan napa, kalian bisa cepet gak sih? Lama banget jadi mahasiswa!!" "Itungan ke sepuluh, kalau ada yang masih diparkiran silahkan merangkak dari parkiran sampe lapangan!!" Begitulah suara para senior yang saling bersautan memenuhi penjuru mata angin menggunakan speaker dan toak menyuruh kami untuk segera merapat ke lapangan tempat upacara pembukaan ospek hari ini. Oh iya, perkenalkan gue Choi Aera, keturunan Korea-Indo. Gue lahir di Indonesia dan hidup di sini sampai gue kelas 3 SD. Lalu bokap gue ngajak gue dan keluarga pindah ke Korea untuk urusan pekerjaan. Dan sekarang gue balik lagi ke Indonesia untuk lanjut kuliah di negeri kelahiran. Hari ini gue di anter bokap ke kampus untuk ospek, karena gue udah yakin bakalan macet jadi gue an
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-29
Baca selengkapnya
Aura
Gak kerasa udah sebulan gue kuliah di Universitas Garuda , aktifitas gue masih belum terlalu padat karna kami masih mengambil mata kuliah paket yang sudah disediakan oleh bagian akademik kampus.Selama sebulan kuliah, udah selama itu pula gue makin deket dengan Aaron. Yah kami dekat sejak terakhir kali dia nganterin gue pulang pas hari kedua ospek, sejak saat itu gue dan dia sering chattingan, nongkrong, atau bahkan saling nemenin ngerjain tugas atau ke toko buku untuk mencari buku mata kuliah bareng.Dua temen Aaron yang pas ospek duduk bareng dia ternyata sahabat baik Aaron sejak duduk di bangku SMA, mereka sama-sama menyukai kimia dan ternyata kebetulan diterima di kampus yang sama. Temen Aaron yang terlihat dingin waktu dia semobil dengan Aaron adalah James Anderson keturunan Indo-US, yang satunya lagi Dimasta Anggara anak pengusaha kuliner yang terkenal karna bokap nya adalah chef ternama yang sering wara-wiri di televisi.Dimas orang nya humble dan asik, d
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-29
Baca selengkapnya
Teror Paket
Di dalam taxi, dia mengamati sepasang kekasih yang baru saja jadian di depan gerbang rumah sang wanita. Terlihat pancaran aura kebahagiaan dari pasangan baru tersebut. Setiap aktivitas di depan rumah besar itu tak luput dari pengamatannya. Sedangkan seorang laki-laki yang memakai hodie serba hitam, kacamata, topi dan masker yang kini sedang mengamati mereka dari dalam taxi hanya bisa menyunggingkan senyumannya dibalik masker yang ia pakai.Setelah mobil Aaron pergi meninggalkan halaman rumah Aera, dia masih tetap setia mengamati gadis keturunan Korea itu. Sampai saat Aera sadar bahwa sedang ada yang mengawasi dia dari dalam mobil, ia baru menyuruh taxi untuk menjalankan mobilnya."Jalan pak" kata pria itu"Baik tuan" jawab sang supirMobil taxi itu pun melaju ke pekarangan apartemen mewah di daerah Jakarta pusat.---------Pagi ini sangat cerah, secerah suasana hati pasangan baru jadian tadi malam. Aaron yang ada kelas pagi ini segera bersia
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-29
Baca selengkapnya
 Who?
Sudah satu jam Aera masih terbaring di kamarnya sejak insiden teror paket yang ia terima. Mama nya yang sedang masak untuk makan malam pun tadi sampai harus berlari dari dapur ke kamar Aera saat mendengar putri satu-satunya itu menjerit histeris dan pingsan di kamar."Bagaimana ini pah.. Aera belum bangun juga" tanya mama ke papa dengan sangat khawatir."Sabar ma, kata dokter kan Aera hanya shock dan pasti akan bangun" papa pun berusaha menenangkan mama yang sudah satu jam tidak berhenti menangis karna khawatir dengan keadaan Aera."Apa kita gak lapor ke polisi aja pah soal paket ini? Mama khawatir ada yang usil dan berniat jahat sama putri kita" saran mama ke papa"Jangan dulu, mungkin ini hanya orang iseng. Nanti kalo Aera dapet teror paket kaya gini lagi baru kita bisa lapor. Kita juga belum tau kenapa Aera dapet paket seperti ini, jadi tunggu Aera sadar dan kita tanyakan dulu ke dia.. oke ma?" Jawab sang papa menjelaskan"Hm baiklah, apapun itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-29
Baca selengkapnya
The Man in The Mask
-Sebelum kejadian di toilet wanita toko buku- Sreekk kesrek kesrek kesrek.. suara pisau yang sedang di asah berbunyi nyaring memenuhi seluruh ruangan bawah tanah yang pengap dan gelap ini. Lelaki itu pun dengan wajah bahagia mengasah pisau agar tajam saat digunakan untuk membunuh mangsa nya kali ini.Selesai mengasah pisau, ia berjalan ke ruang yang penuh dengan kucing dan berbagai hewan yang ia pelihara. Lalu ia mengambil salah satu kucing kecil dan membawanya ke ruangan yang penuh dengan alat medis di sebelah ruang penyimpanan hewan itu. Tanpa fikir panjang, lelaki itu menceking kucing itu hingga kucing kehabisan nafas dan tenaga lalu tak berdaya. Saat sudah mati, lelaki itu mencabik-cabik kucing kecil itu dan menadahkan darahnya ke sebuah wadah tertutup lalu kucingnya di kubur di belakang ruang bawah tanah.Dengan senyum yang mengembang dan tawa jahat memenuhi seluruh ruangan bawah tanah itu. "Im coming
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-29
Baca selengkapnya
Weekend
Setelah kejadian di toko buku dua hari yang lalu, Aera dan Gabriel pun memilih untuk pergi berlibur bersama Aaron dan teman-temannya untuk sedikit menghilangkan stress dan ketakutan akibat terror yang diterima selama beberapa hari terakhir.Aera kini tengah membantu mama nya menyiapkan makanan yang akan ia bawa ke pantai bersama teman-temannya. Saat sedang membuat kimbab, tiba-tiba bel rumah Aera pun berbunyi. “Sayang, coba cek siapa yang datang”, pinta sang mama ke Aera untuk melihat tamu yang datang.“Paling si Gabriel udah sampe ma, aku bukain pintu dulu”, jelas Aera.“Oh gitu, yaudah sana.. ini biar mama yang ngelanjutin”, jawab sang mama.“Oke ma” Aera pun pergi keruang tamu untuk membukakan pintu, dan benar saja Gabriel yang datang untuk membantunya menyiapkan makanan yang akan dibawa ke pantai hari ini.“Sorry ya Ra baru dateng, gue nyiapin barang yang mau gue bawa dulu karna semalem abis
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-20
Baca selengkapnya
A Message
Hari sudah semakin sore, matahari sudah mulai tenggelam dan langit sudah berubah warna menjadi senja. Sekumpulan anak muda yang kini tengah sibuk menyiapkan barbeque party didepan penginapan terlihat sangat bahagia dan tertawa lepas.“Kita mau mulai bakar-bakar jam berapa guys?” Tanya Dimas ke teman-temannya yang tengah asik berbincang hingga para wanita sedang asik tertawa lepas entah menertawakan apa.“Nanti aja jam tujuh malem, biar gak kesorean dan kemaleman. Masih agak kenyang juga gue abis makan siang tadi” jawab Aaron“Iya sama gue juga masih kenyang” lanjut Gabriel menimpali“Yaudah gue mah ngikut” kata James dan diangguki oleh Aera juga.“Yaudah abis ini kelar beresin bahan yang mau dibakar, kita ngopi-ngopi aja dulu kali ya” balas Dimas memberikan masukan ke teman-temannya itu.“Nah setuju gue!” jawab Aera dengan sangat antusias.“Hmmm kamu kalo ud
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-20
Baca selengkapnya
Terror
Menikmati pagi yang disambut dengan suara ombak serta matahari yang mulai menampakkan sinarnya membuat Aera tenggelam dalam imajinasinya di depan penginapan mereka. Pagi ini Aera bangun lebih cepat dari pada yang lain untuk menghirup udara pantai yang sejuk dan segar sambil menikmati segelas susu coklat hangat yang ia buat.Berbeda dengan Aera yang sudah bersantai didepan penginapan sambil meminum susu coklat hangat, teman-temannya yang lain masih asik tertidur pulas dibalik selimut karna kelelahan akibat perjalanan panjang yang harus mereka tempuh kemarin.Aera sangat bersyukur karena selama tinggal di Indonesia ia mendapat teman-teman yang begitu peduli dan asik, sehingga ia tidak terlalu begitu merindukan teman-teman masa sekolahnya yang ada di Korea.Saat sedang melamun, Aera dikagetkan dengan kedatangan Aaron yang tiba-tiba memeluknya dari belakang. “Kamu udah bangun dari tadi hmm?” Tanya Aaron saat baru tiba.“Eh kamu, ngagetin aja
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-20
Baca selengkapnya
Telephone
Karena insiden sore kemarin di penginapan tempat mereka berlibur, Aera dan teman-temannya memutuskan kembali ke Jakarta pukul 06.00 pagi hari agar tidak terjebak macet selama diperjalanan. Sejak saat itu pula, Aera jatuh sakit karna shock menerima paket bangkai hewan disaat mereka sedang berlibur.“Siapakah dia? Apa yang dia inginkan? Kenapa dia mengincar Aera?”, Pertanyaan itu terus menguasai pikiran Aaron yang tengah mengemudi saat ini. Pikirannya terbagi fokus antara harus tetap mengemudi sama memikirkan keadaan Aera yang sudah tidak baik-baik saja. Karena fikirannya yang semakin kalut, ditambah Aera yang tertidur di kursi samping kemudi dengan keringat yang bercucuran, Aaron memutuskan untuk memberhentikan mobilnya dan diikuti mobil Dimas dibelakangnya.“Kenapa berenti Aaron?” Tanya Gabriel khawatir.“James gantiin gue nyetir dong bro, pikiran gue kalut. Ditambah Aera makin gak baik-baik aja, gue mau mindahin dia ke kursi belaka
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-20
Baca selengkapnya
Aaron Beldiq
Aron POV Sejak kejadian saat liburan kemarin, gue berfikir keras siapa yang mendalangi semua ini. Pesan, terror, telfon, dan paket. Hal ini gak bisa gue diemin karena menyangkut keselamatan pacar yang gue sayang. Tapi suara di telfon kemarin… rasanya tidak asing, siapa dia?“Aaarrrgghhhh” gue pun mengerang frustasi di dalam kamar karena memikirkan masalah ini.“Gue harus minta bantuan” yah itu yang ada difikiran gue saat ini, akhirnya gue memutuskan untuk meminta bantuan sama temen gue yang ada di Amrik untuk cari tau dalang dibalik semua ini. Tidak menunggu waktu lagi, guepun mendial nomor telfon temen gue yang ahli soal masalah ini.Tuuutt… tuuuttt… tuuuttt…“Hallo, Aaron .. tumben lo nelfon” sapa orang diseberang telfon.“Hai Lex, im sorry about that. But, I really need your help” jawab gue to the point ke Alex. Yah,
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-20
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status