Kehidupan Ellena begitu malang. Di malam dia memergoki perselingkuhan calon tunangan dan adik tirinya, di malam itu juga dia harus kehilangan keperawanan. Dia juga harus menikahi pria asing demi menyelamatkan nyawa adik kandungnya yang sedang kritis. Tetapi, sang suami yang dinikahinya ternyata adalah seorang Triliuner yang bisa membuatnya membayar semua penindasan mereka.
Lihat lebih banyakReni tidak kalah ketakutan dan terjatuh ke lantai. Wajahnya juga berubah menjadi pucat. Mereka semua masih pelajar. Meskipun mereka agak sombong dan mendominasi, mana mereka bisa melihat adegan kekerasan seperti itu? Sekarang mereka sudah sangat ketakutan setengah mati setelah menyaksikan kedua kaki David dipatahkan hingga pingsan. Mereka menangis, dan seluruh tubuh mereka gemetar.Pengawal itu berjalan ke arah Ellena dan membungkukkan badan dengan sikap yang sangat hormat, lalu bertanya, "Nona Ellena, apa mereka berdua ini teman sekelas Nona? Nona Ellena ingin kami melakukan apa terhadap mereka berdua?""Ellena, kami salah. Tolong maafkan kami.""Ellena, karena kita tinggal di asrama yang sama, semoga kamu bisa memaafkan kami kali ini."Vira dan Reni gemetar hebat karena takut membayangkan kaki mereka akan dipatahkan. Mereka berdua memohon belas kasihan pada Ellena dan terus menangis hingga air mata dan ingus mereka bercucuran. Saat ini mereka berdua tampak begitu malu dan tertekan.
Vira dan Reni juga menoleh saat mendengar gerakan itu. Mereka semua mendadak tertegun ketika mereka melihat sekelompok pria berotot, tinggi, kekar, dan berseragam hitam berjalan ke arah mereka. Ada sekitar sepuluh pria berotot dengan tinggi di atas 185 cm. Dilihat dari fisik mereka, sepertinya semua sangat terlatih dan kuat. Para pria berseragam itu jelas tidak sebanding dengan sekelompok berandalan dari pihak mereka.Sementara beberapa orang masih belum menyadari kenapa sekelompok pria berseragam hitam ini muncul di sini, mereka mendengar salah satu dari pria itu berkata dengan suara berat, "Tuan kita sudah memerintahkan untuk jangan sampai melepaskan satu pun dari mereka."Setelah pria itu berkata begitu, sekelompok pria berseragam hitam bergegas mendekat. Para berandalan kecil yang akan menangkap Ellena adalah orang pertama yang mereka tangkap. Tak lama kemudian, terdengar beberapa teriakan yang menyedihkan dengan suara patah tulang yang samar-samar. Dalam sekejap mata, beberapa
Ekspresi wajah David menjadi tidak enak dipandang. Dia baru saja ditolak di depan umum. Matanya menggelap, kemudian dia berbicara lagi dengan suara yang dua kali lipat lebih dingin, "Kamu tahu perusahaan Raharja?"Ellena tersenyum dingin dan merentangkan tangannya. "Aku nggak tahu. Apa ada yang salah? Apa nama itu sangat terkenal? Tapi aku belum pernah dengar."David merasa marah karena kali ini dia dibantah lagi. Para pemuda generasi kedua keluarga kaya biasanya hanya ingin bersenang-senang dan akan menggunakan berbagai cara.Mengejar wanita juga merupakan hal yang mudah bagi mereka. Ini adalah pertama kalinya seorang wanita berani mempermalukannya dengan menolaknya lagi dan lagi."Gadis bodoh! Kamu kuberi kesempatan, tetapi kamu malah nggak tahu malu. Aku bertanya sekali lagi, kamu mau pergi denganku atau nggak?"Vira dan Reni yang mulanya kesal karena David menyukai Ellena, kini mulai merasa senang. Mereka bersorak dalam hati saat melihat Ellena malah benar-benar menjadi nggak tahu
Ketika pandangan Vira bertemu dengan kedua mata dingin Ellena, dia nggak dapat menahan rasa takut di hatinya. Secara naluriah, dia ingin melangkah mundur. Tetapi, saat dia memikirkan begitu banyak orang yang memperhatikannya, dia menggertakkan gigi dan mengutuk dengan marah, “Wanita jalang!"Vira kemudian melayangkan tangannya ke arah wajah Ellena. Tapi, mana mungkin Ellena membiarkan Vira menamparnya begitu saja? Sebelum tamparan Vira mendarat di wajahnya, dia menangkap Vira di udara."Ah, sakit! Jalang, lepaskan aku!"Pergelangan tangan Vira dicengkeram dengan erat hingga Vira merintih kesakitan. Dia berusaha keras melepaskan cengkraman tangan Ellena. Namun, kekuatan tangan Ellena sangat besar.Terlebih lagi, Vira adalah seorang yang manja. Ellena hanya menggunakan sedikit kekuatan, tapi wajah Vira sudah sampai memerah karena kesakitan. Vira nggak memperdulikan citranya lagi dan berteriak dengan keras, "Ellena! Lepaskan aku! Aku mau bertarung denganmu!""Oh, oke."Ellena mengangguk
Leo mengingat jika sebentar lagi dia akan menghadapi begitu banyak eksekutif senior. Dia merasa tertekan. Kenapa aku merasa akhir-akhir ini Tuan Hanzero semakin hari semakin berubah? Saat Hanzero mengatakan akan pulang kerja lebih awal, pria itu memang benar pulang lebih awal.Tetapi, Tuan Hanzero barusan pergi begitu saja setelah membuka pertemuan penting yang baru setengah jalan. Jelas-jelas dia tidak pernah seperti ini sebelumnya!Sedangkan di Asrama.Begitu Ellena merapikan tempat tidur, dia mendengar suara keras dari lantai bawah. Sepertinya ada banyak langkah kaki beberapa orang berlari keluar dari kamar masing-masing untuk menonton. Ellena dan Yunita pun juga keluar.Mereka melongokkan kepala ke bawah dan melihat sekelompok pemuda berpakaian yang trendi ingin memasuki asrama perempuan. Bibi penjaga asrama yang sudah berusia lebih dari lima puluh tahun tentu saja bukan lawan pemuda-pemuda itu. Jika bibi penjaga asrama ingin menghentikan mereka, dia pasti tidak akan sanggup mela
Suara itu seperti seutas tali yang menggelitik hati Ellena dengan lembut. Dia merasa tenang. Saat ini Ellena benar-benar merasa beruntung memiliki seseorang yang bisa diandalkan.Dia tampaknya telah menemukan pelabuhannya, sehingga dia tidak perlu lagi khawatir terkena angin dan hujan lagi. Dia belum pernah merasakan kedamaian dan ketenangan hati seperti ini.Setelah menutup telepon, Ellena menyimpan ponselnya dan berjalan menuju kamar tidur. Dia merapikan kembali barang-barangnya yang dilempar oleh Vira ke lantai.Melihat Ellena kembali ke kamar, dua teman sekamar yang lain saling memandang dan bertanya, "Ellena, kamu benar-benar nggak mau bersembunyi untuk sementara waktu?""Ellena, kamu masih punya waktu untuk pergi sekarang," kata Yunita yang masih sangat khawatir.Ellena berjongkok di lantai dan mengembalikan barang-barangnya satu per satu ke tempat tidur. Dia berkata pada Yunita dengan tenang, "Yunita, kapan kamu melihatku menderita?"Yunita memikirkannya. Ellena memang terlihat
Ellena hanya menatap Reni dengan dingin. Saat Reni bergegas mendekatinya, Ellena dengan santai mengulurkan satu kakinya dan menjegal Reni."Ah!" Reni jatuh ke lantai dengan keras, hidungnya membentur lantai hingga hampir mengeluarkan air mata.“Dasar kamu, Ellena! Beraninya kamu melakukan ini sama aku dan Vira! Aku nggak akan melepaskanmu!" Teriaknya dengan penuh amarah.Vira, yang masih merasa pusing setelah jatuh, perlahan menyentuh dahinya yang berdarah. Dia terkejut dan semakin murka. "Ellena, beraninya kamu... Wanita jalang! Apa kamu pikir Reno masih mau melindungi kamu sekarang? Kamu tunggu saja. Aku akan buat kamu malu di kampus!""Kamu tunggu saja, Ellena! Kami akan buat kamu nyesel!" bentak Vira dengan penuh kebencian.Vira dan Reni bangun dari lantai, wajah mereka penuh amarah. Setelah melontarkan sumpah serapah, keduanya buru-buru keluar kamar.Melihat kejadian itu, Yunita langsung panik. "Ellena, bagaimana ini? Vira dan Reni kenal dekat sama kakak senior itu. Dia generasi
"Hm." Ellena mengangguk. "Aku turun ya? Emm, itu... sampai jumpa," ujarnya dengan malu dan ragu. Ellena kemudian hampir membuka pintu dan bersiap untuk keluar."Apa aku sudah mengizinkanmu pergi?"Suara Hanzero terdengar samar-samar dari belakang Ellena. Tapi itu tetap membuat Ellena berhenti dan menoleh lalu bertanya, "Apa ada hal yang lain?"Pria tampan itu mengerutkan kening dan tampak sedikit tidak senang. "Kemarilah sebentar."Ellena ragu-ragu untuk menggerakkan tubuhnya. Begitu dia mendekat, Hanzero menariknya ke dalam pelukannya. Sebelum dia sempat bereaksi, ciuman panas pria itu jatuh ke bibirnya.Ellena seperti hampir pingsan dan membuat Hanzero tersadar lalu segera melepaskannya. Jari Hanzero menempel di bibir Ellena, dan dia berkata, "Maaf. Ini cuma untuk ciuman perpisahan."Ellena hanya bisa menarik napas panjang dan nggak tahu mau bicara apa, lalu dia bergerak untuk turun.Saat dia sudah keluar dari mobil, kakinya masih lemas. Dia menutupi pipinya yang merah, lalu melirik
Beberapa pelayan yang berdiri di ruang makan merasa terkejut dengan adegan ini. Wanita muda itu tampaknya sangat dicintai oleh Tuan mereka. Walaupun dia cantik, dia masih sangat muda. Mereka sungguh tidak menyangka Tuan mereka akan menyukai gadis seusia itu.Tapi, mereka merasa lega. Tuan mereka ternyata benar-benar sembuh dari penyakitnya.Hanzero tidak melepaskan pelukannya. Sebaliknya, dia mengangkat dagu Ellena dan mengelusnya dengan lembut, lalu berkata dengan suara rendah, "Kamu semalam memelukku sampai pagi. Sekarang aku gantian memelukmu kok nggak boleh?”Ellena membuka matanya lebar-lebar. "Aku... Aku tadi malam...""Ya." Hanzero menyentuh pipi Ellena dengan ujung jarinya dan bergumam pelan."Tau nggak, kamu semalam seperti gurita yang nggak mau melepaskan mangsanya. Kamu tidur dengan sangat nyenyak, sementara aku nggak bisa tidur sepanjang malam."Wajah Ellena semakin memerah. Mungkin semalam dia kecapean sampai tertidur di mobil Hanzero dan tidak mengingat apapun lagi setel
Malam ini, Ellena akan pergi menemani Reno untuk ke pesta pernikahan kerabat keluarga Sanjaya.Meskipun Keluarga Lewis tidak mendapatkan undangan khusus, mungkin karena saat ini perusahaan mereka masih ada di masa penurunan yang kritis, tetapi Ellena tetap harus hadir untuk menemani Reno, calon suaminya dari keluarga Sanjaya.Ellena sudah bersiap, dia kemudian mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi nomor Reno. Tetapi, berulang kali panggilannya tidak diangkat justru tidak lama setelah itu nomor Reno tidak aktif lagi.Dia menunduk, menatap ponselnya. Dia tidak memiliki pikiran buruk apapun dan berinisiatif untuk menunggu Reno di luar gerbang asrama tempat tinggalnya sekarang ini.Begitu dia keluar dari gerbang, dia melihat mobil Reno terparkir di ujung sana sedikit jauh dari jalan besar. Resta berjalan untuk menghampiri. Tapi baru beberapa langkah berjalan, Ellena menghentikan langkahnya karena melihat Reno dan Salma sedang berdiri berhadap-hadapan di sana.Mereka terlihat akrab, pad
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen