Ellena merasa lebih santai setelah melihat Romi tersenyum padanya. Dia mengangguk dan duduk sambil membalas senyum pria itu. “Presiden, tadi perawat bilang kalau presiden mencariku untuk membicarakan tentang kondisi adikku. Benarkah?” Ellena bertanya dengan agak ragu. “Apa ada perubahan pada kondisi Kelvin?”
Romi mengambil cangkir kopi di atas meja dan menyeruput kopinya sedikit, lalu menjawab, “Ya ada yang berubah sedikit. Ellena tiba-tiba menjadi gugup, “Apa itu?,” “Penyakit adikmu seharusnya dioperasi lebih awal agar hasilnya lebih optimal. Tetapi karena serangan jantungnya kambuh lagi kali ini, dia sebenarnya sudah melewati waktu yang optimal untuk operasi.” Wajah Ellena tiba-tiba berubah dan suaranya bergetar. “Apa artinya Kevin sudah melewati periode operasi terbaiknya? Apa artinya dia tidak akan mungkin bisa menjalani operasi lagi?” “Bukannya dia tidak dapat dioperasi, tapi hasil operasinya akan kurang optimal. Nona Ellena operasi adiknya tidak dapat ditunda lagi.” “Aku tahu,” Ellena mengepalkan tangannya. “Aku akan mencari cara agar dia bisa menjalani operasi secepat mungkin. Tapi, bukankah presiden baru saja bilang kalau, Kelvin dioperasi sekarang hasil operasinya tidak akan begitu baik?” “Itu tergantung pada siapa yang mengoperasi Kelvin.” jawab Romi, dia kemudian berpura-pura menyebut secara tidak sengaja, “Aku kenal seseorang yang sangat ahli dalam melakukan operasi seperti ini. Kalau kamu bisa membuat orang itu melakukannya, harapan untuk adikmu sembuh akan lebih banyak. Tapi,” Mencapai 90%? Batin Ellena. Hatinya langsung penuh harapan dan dia langsung bertanya, “Tapi apa presiden? Apa kamu mengenalnya? Apa dokternya ada di rumah sakit ini?” “Tidak.” Romi menggelengkan kepalanya. “Dia seorang pengusaha yang sudah bertahun-tahun tidak lagi berurusan dengan dunia kedokteran. Karena itulah, aku ragu apa dia mau membantumu.” Secercah harapan yang baru saja muncul di hati Ellena kembali padam. Sudah tidak berkecimpung di dunia kedokteran selama bertahun-tahun? Apa dia masih bisa mengoperasi Kelvin? Tapi walau Ellena hanya memiliki satu persen harapan saja, dia tidak boleh menyerah. Kelvin adalah satu-satunya adik kandungnya yang dimilikinya di dunia ini. Tidak peduli metode apa yang orang itu akan gunakan, dia akan berjuang untuk Kelvin. Setelah termenung sejenak, dia menatap Romi dengan tatapan memohon. Dia merasa gelisah dan gugup saat meminta, “Presiden, apa anda bersedia memberiku kontak pengusaha itu? Aku akan berusaha untuk berbicara dengannya.” Mata Romi langsung berkilat-kilat, tetapi wajahnya tampak malu. Setelah beberapa detik hening, dia mengangguk dan berkata. “Baiklah, aku akan memberi nomor telepon dan alamat pengusaha itu. Tapi, saat bertemu dengannya, jangan bilang padanya kalau aku yang memintamu mencarinya.” Ellena menunjukkan kegembiraan. “Terima kasih, presiden.” Hari itu juga, Ellena menatap gedung tinggi yang menjulang ke langit itu. Kini dia berdiri di luar pintu kaca yang berputar di depan perusahaan Brahmana international. Dia mendadak tidak berani, nyalinya tiba-tiba menciut. Tapi saat teringat tentang Kelvin, dia berusaha mengumpulkan keberanian. Dia menarik nafas panjang dan segera melangkah masuk. Ada dua karyawan wanita yang cantik dengan perawakan menarik di meja resepsionis. Saat Ellena sampai di sana, salah satu dari mereka yang mengenakan riasan di wajahnya dan beberapa perhiasan mewah, membuat wanita itu terlihat semakin cantik dari pandangan pertama. Penampilannya terlihat seperti orang kaya. Saat karyawan itu melihat Ellena yang sangat cantik natural tanpa adanya riasan ataupun perhiasan, dia pun merasa benci. Dia juga melihat pakaian Ellena yang biasa saja dan membuatnya merasa semakin sombong. “Nona, jika anda mencari seseorang, anda harus membuat jadwal terlebih dahulu. Siapa yang ingin anda cari?” tanyanya. “Aku ingin bertemu dengan Hanzero. Apa dia ada di sini?” Saat Ellena menyebutkan nama yang diberikan oleh Romi dengan ragu-ragu, dua karyawan wanita itu sedikit terkejut. Karyawan wanita yang sombong itu terlihat kesal pada Ellena dan menatapnya dengan tajam. “Siapa kamu? Beraninya menyebut nama Tuan Hanzero. Kalau kamu mencari Tuan Hanzero, kamu harus membuat janji terlebih dahulu. Apa kamu sudah ada janji dengan Tuan Hanz?” Ellena bergumam dalam hati. Melihat reaksi dari dua karyawan di meja resepsionis, sepertinya Hanzero yang dia sepertinya orng yang sangat penting, dia pun menjawab dengan jujur, "Belum ada janji.” "Oh." Ketika karyawan wanita itu mendengar kalau Ellena tidak punya janji, dia mencibir dengan acuh tak acuh. "Bukan sembarang orang yang dapat bertemu dengan Tuan Hanzero. Kamu tidak punya janji, tapi masih ingin bertemu dengan Tuan Hanzero? Akhir-akhir ini memang banyak wanita yang sangat sembarangan. Apa kamu pikir, Tuan Hanzero bisa kamu inginkan sesuka hati?" Ellena mengerutkan kening. Lalu dia berusaha menjelaskan dengan sabar, "Sepertinya anda salah paham. Saya tidak…” Sebelum Ellena selesai berbicara, karyawan wanita itu menyela dengan tidak sabar, "Saya tidak tertarik mendengar apa yang anda bicarakan. Singkatnya, Tuan Hanzero tidak akan pernah bertemu dengan anda tanpa janji. Anda bisa pergi sekarang." Ellena awalnya mengira pria yang dicarinya ini hanyalah seorang karyawan biasa, dia tidak menyangka jika untuk bertemu dengan Hanzero ternyata akan sesulit ini. Tapi karena dia sudah datang ke tempat ini, dia tidak akan pergi sebelum bertemu dengan orang yang bernama Hanzero itu. Tanpa mengatakan apapun pada kedua karyawan wanita di meja resepsi dan melihat sekeliling untuk mencari tempat beristirahat. Lalu, dia berjalan ke ruang tunggu untuk duduk dan berencana untuk menunggu sampai Hanzero pulang kerja. Saat kedua karyawan itu melihat Ellena yang tidak berniat pergi, mereka kembali mencibir dan mengejeknya. “Dia sangat berani sampai dia menolak untuk pergi.” "Tuan Hanzero sangat suci dan dia tidak pernah dekat dengan wanita. Bahkan, meskipun wanita itu sangat cantik, Tuan Hanzero tidak akan tertarik pada wanita seperti dia." Saat Leo turun untuk mengurus sesuatu, langkahnya tiba-tiba terhenti di depan meja resepsionis karena seorang karyawan wanita memanggilnya. "Sekretaris Leo, ada seorang wanita miskin datang dan berkata jika dia ingin bertemu dengan Tuan Hanzero. Kami sudah memberitahunya kalau dia tidak akan pernah bertemu dengan Tuan Hanzero jika tidak ada janji, tetapi dia masih menolak untuk pergi. Dia sudah duduk di ruang tunggu selama dua jam dan kami khawatir itu akan mempengaruhi citra perusahaan kita. Haruskah dia diusir?”Karyawan perempuan itu berbicara pada Leo sambil menatap Ellena. Matanya menampakkan kecemburuan. Mungkin karena, meskipun Resta terlihat miskin, tapi memiliki wajah yang sangat cantik."Seseorang mencari Tuan Hanz?" Tanya Leo. Dia melirik ke tempat istirahat di ruang tunggu dengan penasaran. Saat matanya tertuju pada Ellena, dia seketika membeku. Kemudian, matanya tampak terkejut. “Wanita itu? Bukankah itu,.. Nona Ellena yang Tuan minta untuk aku selidiki tadi? Kenapa dia ada di sini?” pikirnya.Karyawan resepsionis itu melihat perubahan ekspresi Leo, dan mengira jika Sekretaris Leo itu juga tidak senang melihat Ellena yang menolak untuk pergi dari sini.Nada bicara karyawan itu terdengar semakin meremehkan. "Saya belum pernah melihat orang yang begitu tak tahu malu seperti wanita itu.”Leo berjalan menuju ruang tunggu sambil mengeluarkan ponselnya dan menelepon. Setelah teleponnya terhubung, ia berkata dengan lembut, "Tuan, Nona Ellena datang ke perusahaan dan mengatakan jika dia se
Pria baik? Hanzero tertawa, seakan baru saja mendengar sesuatu yang menarik. Dia meletakkan dokumen di tangannya lalu berdiri dan berjalan perlahan ke arah Ellena kemudian dia berhenti tepat di hadapan wanita itu.Ellena menjadi gugup, jarak antara mereka kini sangatlah dekat hingga dia bisa menghirup aroma dari tubuh Hanzero dan hal ini membuat pria itu terlihat semakin menawan di matanya.Setelah mereka saling berpandangan wajah Ellena memerah, dia pun melangkah mundur sambil menggigit bibirnya. “Tuan Hanzero, aku,”“Nona, aku ini seorang pengusaha.” Kata Hanzero sambil memandang Ellena dan sedikit mengangkat bibir tipisnya. “Dalam perhitungan bisnis karena Nona Ellena yang membutuhkan bantuanku, kira-kira keuntungan apa yang bisa Nona berikan padaku?”Ellena terdiam beberapa detik untuk berpikir, lalu menjawab. “Tuan Hanzero, aku tidak tahu apa yang anda inginkan. Aku juga tidak mempunyai apa-apa, tapi kalau anda ingin aku membayar, aku pasti akan mengusahakan, entah meskipun itu c
Meskipun pernikahan ini tampaknya memang sengaja diatur oleh Hanzero, dia tetap bingung saat memandang Ellena yang murung. Hatinya jadi merasa tidak nyaman.Ellena menoleh ke arah Hanzero saat mendengar pria itu berbicara dengannya. Wajah pria itu juga tampak sangat tampan dari samping. Matanya - setengah menyipit dan dua kancing di bagian leher kemeja hitamnya yang bermerk terbuka hingga memperlihatkan tulang lehernya yang seksi. Jakunnya membuatnya terlihat seksi dan nafasnya semakin mendalam.Ellena harus mengakui jika Hanzero memang terlihat sangat menawan dan juga sangat kaya.Dia mulanya mengira Hanzero adalah nama dari anggota keluarga Brahmana saja, tapi ternyata dia adalah pewaris tunggal Perusahaan Grup Brahmana, kini menjabat sebagai presiden perusahaan itu.Keluarga Sanjaya yang dianggap sebagai keluarga yang terkenal, tetapi sepuluh dari keluarga Sanjaya tetap tidak akan sebanding dengan satu keluarga Brahmana. Sebenarnya jika dipikir-pikir , pihak yang mengambil keuntung
Kelvin hanya menjadi salah satu aspek pertimbangan Ellena. Di sisi lain, dia merasa pernikahannya dengan pria ini pasti tidak akan bertahan lama. Mungkin Hanzero hanya tiba-tiba terpikir untuk menikahinya sekarang dan setelah beberapa saat, pria itu akan merasa bosan lalu menceraikannya.Ellena tidak peduli jika orang lain tahu bahwa dia sudah menikah atau belum. Tapi, Kelvin adalah satu-satunya orang yang dia pedulikan. Gadis ini sudah tidak bisa menyembunyikan pikirannya karena Hanzero tiba-tiba bisa menebak apa yang sedang ia pikirkan.Wajah tampan Hanzero berubah suram dan sosok pria itu memancarkan aura dingin. "Jadi maksudmu, kamu ingin merahasiakan pernikahan kita?"Hanzero tidak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya. ‘Wanita-wanita lain yang menginginkanku pasti ingin mendeklarasikan hubungan mereka denganku kepada dunia. Tapi, wanita di depanku ini... Dia malah sangat takut jika orang lain tahu soal hubungan kami. Apa dia hanya berpura-pura atau dia masih ingat mantan tu
Kelvin diam-diam melirik Hanzero dan tiba-tiba memikirkan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Ia merasa bahwa Hanzero tidak begitu baik.Pria yang mengaku sebagai kakak iparnya ini jelas tidak sama dengan Reno. Dia jauh lebih tampan daripada Reno. Auranya bahkan jauh lebih kuat dan tak terkalahkan hingga tidak akan pernah bisa ditandingi oleh Reno. Jika tidak ada perbandingan, kondisi Reno juga sebenarnya sudah sangat baik. Tetapi, jika dibandingkan dengan pria ini, perbedaannya begitu kentara, seperti langit dan bumi. Satu adalah tuan muda di keluarga biasa, sedangkan satunya lagi adalah pria dengan kekuatan yang berasal dari keluarga kekaisaran. Sama sekali tidak ada bandingannya.‘Kak Ellena memiliki dua pria! Aku rasa perbuatan seperti itu sangat tidak bermoral, seperti menipu. Tapi, Kak Ellena adalah kakak kandungku. Jika Kakak benar-benar melakukan hal seperti itu, apa yang harus aku lakukan?’ pikir Kelvin.Saat Kelvin sedang berpikir dan tidak tahu harus memaafkan Ellena a
"Ya.""Kapan?""Baru hari ini. Kami datang ke kantor urusan sipil, sebelum datang kesini melihatmu."Awalnya, Ellena ingin menyembunyikan pernikahan mereka dari adiknya. Namun karena Hanzero tidak berniat menyembunyikannya, dia tidak akan menyembunyikannya lagi.Kelvin langsung tersedak oleh air liurnya sendiri; dia merasa jika ini semua sangat luar biasa dan seperti mimpi.Bukan hanya Ellena yang sakit, saat mendengar penjelasan kakaknya, Kelvin mengepalkan tangannya. “Tunggu aku sembuh dan dewasa. Aku akan membalas semua perlakuan mereka pada kita. Pada ayah juga.”Ellena tersenyum pahit, “Jangan begitu, ayah adalah satu-satunya orang tua yang kita punya.” Dia hanya berusaha menenangkan hati adiknya. Padahal dia sendiri juga merasa kecewa pada sang ayah."Kakak, sebenarnya apa yang sedang terjadi? Apa kalian melakukan pernikahan kilat?" tanya Kelvin, dia sedikit khawatir jika pengkhianatan Reno lah yang membuat kakaknya mencari pria secara acak untuk segera dinikahi.Tapi, Kakak Ipa
“Hah?" Sopir mendadak tersedak karena mendengar pertanyaan Ellena. Karena ketahuan, dia menjawab dengan agak gugup, "Jangan salah paham, Nyonya. Saya tidak punya maksud lain. Saya hanya, hanya ingin tahu..." "Ingin tahu?" ulang Ellena, sambil mengerutkan kening dengan ragu. "Ya, saya ingin tahu," jawab sopir itu. Dia melirik ke kaca spion lagi, lalu berkata, "Sebelum Nyonya, tidak ada wanita lain di sekitar Tuan Hanzero. Bahkan, Tuan Hanzero tidak pernah memiliki hubungan asmara dengan lawan jenis. Sudah tak terhitung berapa banyak wanita yang Nyonya Besar perkenalkan, tapi Tuan Hanzero tidak mempedulikan satupun dari mereka. Inilah alasan Tuan Besar dan Nyonya Besar merasa sangat cemas.” "Tidak mungkin! Kamu bilang, dia tidak pernah berpacaran sekalipun?" tanya Ellena dengan terkejut. Pria tampan dan kaya seperti Hanzero pasti akan sangat menarik bagi lawan jenis sejak pandangan pertama. Bagaimana mungkin dia tidak pernah berpacaran? Sopir itu memandang Ellena dari kaca spio
Salma tampaknya baru saja mencoba rok dan berdiri di depan cermin ruang ganti. Lalu, ia berbalik dan mendongak sambil tersenyum kepada pria di sebelahnya."Ya, kelihatan bagus," jawab Reno. Wajah tampan pria itu terlihat lembut dan suaranya juga terdengar sangat lembut. Dia mengulurkan tangannya, kemudian mengelus kepala wanitanya dan berkata, "Sayangku, kamu terlihat cantik memakai baju apapun."Panggilan 'Sayang' Reno kepada Salma membuat para pemilik toko di sekitar mereka iri. Salah satu pegawai toko memuji dan berkata, "Ya, Nona Salma memang sangat cantik.”Para pegawai memang mengenal Salma karena dia sudah sering berbelanja kemari.“Anda sangat cantik dan penampilannya sangat menawan. Sangat pantas memakai pakaian apapun. Tuan Reno juga pria yang luar biasa. Nona Salma dan Tuan Reno sangat cocok dan serasi.”Senyuman di wajah Salma tampak semakin merekah. Dia menatap Reno dengan manis dan berkata, "Lihat. Mereka sangat pandai berbicara. Aku malu kalau sampai nggak beli rok ini.
| Dia memang sangat marah.| Tentu saja, dia jelas sangat menyukaimu. Menyayangimu, memanjakanmu seperti bayi. Kalau kamu mengatakan seperti itu, apa bisa dia bersikap biasa saja dan tidak marah? Tapi kamu jangan terlalu khawatir, karena dia menyukaimu, dia tidak akan benar-benar marah padamu terlalu lama. Kamu harus bersikap manja, mengakui kesalahan, dan membujuknya. Dia pasti segera tidak marah lagi.Ellena menatap layar ponsel dengan sedikit terkejut. Apa sudah sangat jelas kalau Hanzero menyukaiku? Bahkan Yunita pun mengatakan seperti itu, pikirnya. Dia membaca jawaban Yunita sekali lagi lalu menunduk dan merenung.Setelah Hanzero keluar dari kamar, dia langsung mencari Paman Fatih. Dia bertanya dengan wajah tenggelam, “Di mana Nona Intan?”Begitu Paman Fatih melihat wajah Hanzero, dia langsung menyadari jika ada yang salah. Dia juga menjawab dengan hati-hati, “Nona Intan dan Nyonya baru saja jalan-jalan di taman. Apa Tuan muda ada urusan dan mencarinya? Perlukah saya memanggilny
"Jangan pernah berpikir tentang masalah perceraian. Kamu akan menjadi istriku, istri Hanzero, selama sisa hidupmu," kata Hanzero. "Ellena, kamu mengira aku menuduhmu, jadi kamu marah padaku dan sengaja mengatakan sesuatu yang akan membuatku marah setelah mendengarnya. Kalau begitu, pernahkah kamu memikirkan apa yang hatiku rasakan? Apa perasaanku saat mendengar perkataanmu barusan?"Di titik ini, Hanzero berhenti sejenak. Akhirnya, sebuah senyum yang mencibir diri sendiri muncul di sudut bibirnya. "Kamu tidak peduli pada perasaanku. Benar, kan? Jika tidak, kenapa kamu dengan sengaja menusuk hatiku dengan pisau?"Ellena sontak tercengang hingga matanya terbelalak lebar.Hanzero menatap langsung kedua mata Ellena yang merah dan bengkak karena menangis. Ia mengerutkan bibirnya, tetapi tidak ada sedikit pun senyum di matanya. "Kamu tidak peduli jika aku menyukai wanita lain. Jika dilihat, akar masalahnya adalah karena aku sama sekali tidak penting di dalam hatimu. Itu hanya seorang yang a
Begitu Ellena menangis, Hanzero tidak tahu harus berbuat apa dan dia menjadi kebingungan. Dia menunduk dan mencium mata basah gadis di pelukannya, lalu menyeka air mata dari sudut mata Ellena dengan lengan bajunya. Sebagian besar lengan bajunya basah oleh air mata.Air mata Ellena tidak hanya tidak berhenti, tetapi juga semakin bertambah banyak. Tidak ada suara saat dia menangis, tetapi bahunya terus bergerak naik dan turun. Matanya merah dan bengkak. Ellena seperti tercekik."Sayang, maafkan aku. Ini salahku. Jangan menangis. Saat kamu menangis, hatiku hampir hancur." pinta Hanzero. Ia kesal dan cemburu. Namun, saat melihat mata merah Ellena, semua itu menghilang seketika!Setelah Hanzero tersadar kembali ke akal sehatnya, dia tidak bisa mengungkapkan penyesalannya. Dia pernah berjanji bahwa tidak akan membuat Ellena mengalami penderitaan apa pun. Tapi sekarang orang yang membuat Ellena menderita dan menyakitinya hingga menangis adalah dirinya sendiri.Bahkan, jika Ellena membuatnya
Kedua mata marah Hanzero menatap Ellena lekat-lekat. Setelah menatapnya sebentar, Hanzero tiba-tiba mengangkat bibirnya dan tertawa penuh dengan cibiran. "Apa aku tidak seharusnya membuang-buang pikiran dan perasaan untukmu? Tidak peduli seberapa baik diriku, aku masih tidak bisa dibandingkan dengan kekasih masa kecil yang telah berhubungan denganmu selama sepuluh tahun? Bahkan, meskipun pria itu sudah mengkhianatimu, dia masih menempati posisi terpenting di dalam hatimu? Apa kamu ingin aku menyukai wanita lain karena jika seperti ini, kamu akan punya alasan untuk bercerai denganku? Jika bukan karena aku menggunakan Kelvin untuk mengancammu, sejak awal kamu memang tidak bersedia menikah denganku,"Ironis di mata Hanzero menjadi semakin kuat dan dalam. Kata-kata yang diucapkannya menjadi semakin menyakitkan, "Kamu mengatakan padaku kalau Intan menyukaiku. Apa kamu ingin aku menyukainya juga? Ellena, apa sampai sekarang kau juga tidak pernah berpikir untuk menerima pernikahan ini dan me
Hanzero bahkan tidak tahu jika Intan menyukainya atau tidak. Sedangkan Ellena, hanya bertemu Intan sekali saja sudah langsung dapat melihatnya. Mereka sudah saling kenal selama lebih dari 20 tahun dan Hanzero benar-benar percaya kalau Intan hanya memperlakukannya sebagai seorang kakak? Terlalu naif, pikir Ellena."Apa ada masalah?” Hanzero bertanya dengan curiga saat melihat ekspresi Ellena yang tak bisa dijelaskan.Saat Ellena menatap kedua matanya yang terlihat ragu, ia tidak bisa menahan diri dan menghela napas lagi. “Kamu sama sekali tidak pernah berpikir kalau Intan itu mungkin menyukaimu?"Hanzero tertegun. Matanya yang gelap menunjukkan keterkejutan dan ia langsung mengerutkan keningnya, "Dia menyukaiku?"Melihat reaksi Hanzero, Ellena tiba-tiba merasa kalau Intan juga agak menyedihkan. Intan menyukai Hanzero selama bertahun-tahun dan hal itu juga sudah cukup terlihat jelas, namun ternyata Hanzero bahkan tidak menyadarinya.Ini bisa dilihat. Jika siapa pun menaksir seorang pria
Dari tahun ke tahun, semakin banyak orang yang diperkenalkan pada Intan. Di antara pria yang dikenalkan padanya ada banyak putra kaya dengan kondisi luar biasa. Tetapi, dia menyingkirkan mereka semua. Intan bahkan belum pernah melihat mereka sebelumnya, jadi dia langsung menolaknya. Itu bukan hanya karena ada Hanzero di hatinya, melainkan karena orang yang ingin menikahinya juga hanya Tuan Muda Hanz mereka.Sikap tergila-gila seperti ini menunjukkan jika Intan sangat menyukai Hanzero. Sekarang, Hanzero tiba-tiba sudah menikah, dan itu pasti menjadi pukulan besar bagi Intan. Paman Fatih takut Intan tidak akan bisa menerimanya untuk sementara waktu, dan dengan dorongan hati, ia akan melakukan sesuatu yang buruk. Karenanya, begitu tadi Paman Fatih melihat Intan berjalan keluar dari kamar Ellena dengan wajah dingin, dia segera datang untuk melapor kepada Hanzero."Intan pergi ke kamar Ellena?" Hanzero mengerutkan kening.Paman Fatih mengangguk. "Iya."Hanzero langsung teringat pesan teks
Ellena menekankan pelafalannya saat menyebutkan 'orang luar.' Wajah Intan tiba-tiba berubah dan akhirnya dia tidak bisa menahan ekspresi wajahnya lagi. "Nona Ellena, kamu benar-benar berpikir bahwa jika kamu menikahi Hanz, kamu akan bisa mendapatkan posisi sebagai Nyonya Brahmana di keluarga Brahmana ini?""Itu juga tidak ada hubungannya denganmu," jawab Ellena. Dia menjadi semakin tidak sabar dan semakin tidak ingin berurusan dengan Intan lagi. Sekali lagi, Ellena seperti memberi perintah untuk mengusir tamu, "Nona Intan, bisakah kamu pergi?"Intan adalah orang yang ingin dihargai. Jika dia berulang kali 'diusir' oleh Ellena begitu saja, bagaimana bisa dia menahannya? Tidak ada lagi seringai anggun di wajah Intan, dan matanya menjadi suram.Intan memandang Ellena dengan wajah dingin untuk beberapa saat, lalu mencibir. "Aku harap kamu bisa terus percaya diri seperti ini. Aku akan menunggu dan melihat berapa lama Nona Ellena akan menjadi Nyonya Muda Brahmana.""Terima kasih," kata Elle
"Tapi, sekarang setelah kupikir-pikir, aku juga bisa mengerti. Bagaimanapun, Nona Ellena adalah satu-satunya wanita yang tidak akan menyebabkan dia mengalami reaksi alergi. Di titik ini, kamu memang sangat istimewa dan sangat langka. Jika Hanz ingin menyembuhkan penyakitnya, dia harus melakukannya. Setelah dia tinggal bersama Ellena untuk waktu yang lama, Dokter Romi bisa memeriksa dari mana asal keunikannya ini."Setelah berbicara sampai di sini, Intan berhenti, seolah sedang memikirkan sesuatu. Setelah beberapa detik, dia melihat ke arah Ellena sambil tersenyum dan berkata lagi, "Ngomong-ngomong, aku sangat ingin tahu tentang sesuatu. Bagaimana Nona Ellena dan Hanz saling mengenal sebelumnya? Dari cara apa Hanz tahu kalau dia tidak akan mengalami reaksi alergi ketika menyentuhmu? Bisakah Nona Ellena membantuku menghilangkan keraguanku?"Intan benar-benar bingung. Hanzero tidak akan membiarkan wanita mana pun mendekatinya dan menyentuhnya, termasuk dirinya tanpa terkecuali. Tapi baga
Tiga tahun lalu, Alena berpartisipasi dalam pertunjukan bakat dan menang sebagai juara pertama dalam kompetisi menyanyi. Suaranya sangat unik dan halus. Dia telah merilis beberapa album dan semuanya menjadi sangat populer. Beberapa konser yang digelar juga selalu penuh penonton. Belum lagi, kekuatannya yang luar biasa. Penampilannya juga sangat seksi dan cantik. Setelah debut resminya, Alena menjadi populer dengan cepat.Dengan kekuatan dan sumber daya Alena, dia pasti bisa melangkah lebih jauh dan lebih stabil sejak awal. Namun, ketika Alena sedang berada di puncak dan terlihat memiliki masa depan yang cerah, entah kenapa dia tiba-tiba mengadakan konferensi pers dan mengatakan bahwa dia akan mengundurkan diri dari industri hiburan. Kemudian, Alena benar-benar meninggalkan industri hiburan dan berhenti menyanyi.Sejak itu, Ellena sangat jarang melihat berita yang berhubungan dengan Alena lagi. Wanita itu sepertinya telah menghilang begitu saja. Ellena tidak mengerti kenapa Intan tiba-