“Tuan, apa maksudmu, penyakitmu sudah mulai membaik?” Tanya Leo.
“Aku juga nggak tahu.” Hanzero terdiam beberapa saat dan menyerngitkan alisnya. “Dia, sepertinya tidak sama dengan wanita yang lain. Tubuhku sama sekali tidak menolaknya dan malah sangat suka saat dia mendekatiku.” Ini belum pernah terjadi sebelumnya! Setelah terdiam, Hanzero kembali berbicara dengan pelan. “Semalam aku tidur cukup tanpa mimpi buruk lagi.” Leo benar-benar terkejut lalu bertanya, “Bagaimana sebenarnya?” Hanzero menggosok alisnya. Suaranya sedikit serak, “Kalau aku tahu, aku nggak akan meneleponmu. Aku juga sedang memikirkannya, apa ini ada hubungannya dengan wanita itu?” Leo segera berkata dengan nada yang cukup serius. “Apa Anda ingin tahu, apa itu ada hubungannya dengan wanita itu? Caranya sangat gampang. Tuan Hanzero bisa mendekati wanita itu sekali lagi. Dengan begitu, Anda akan tahu yang sebenarnya dan apa yang sedang terjadi padamu.” Hanzero lagi-lagi hanya bisa terdiam, sampai Leo kembali berbicara. “Tuan Hanzero, aku sedang tidak bercanda. Kalau semua ini memang benar karena wanita itu, maka dia adalah penyelamatmu!” Penyelamatku? Batin Hanzero. Dunia Hanzero memang telah hilang selama lebih dari 25 tahun dan selama itu dia sudah mulai terbiasa dengan hidupnya yang hampa dan dalam kegelapan. Jika dia tidak pernah merasakan cahaya dan kehangatan, mungkin dia akan terus terbiasa dengan hidupnya yang seperti ini. Namun setelah dia mengalami kejadian yang sangat indah seperti semalam, dia tidak pernah ingin kembali ke dunia gelapnya lagi. Lalu jika benar wanita itu adalah penyelamatnya, artinya dia harus mendapatkan wanita itu bagaimanapun caranya. — Saat ini Ellena sudah sampai di depan rumah sakit. Begitu dia turun dari taksi, dia langsung berlari ke rumah sakit. Dia berlari terlalu cepat dan tergesa-gesa sampai dia hampir terjatuh saat menaiki tangga rumah sakit. Saat itu, Leo berada dalam sebuah mobil Bentley hitam yang terparkir tidak jauh dari sana. Saat Leo melihat Ellena bergegas ke rumah sakit, dia langsung meraih ponselnya untuk menelepon seseorang. Setelah tersambung, dia berbicara dengan penuh hormat. “Tuan Hanzero.” “Ada apa?” jawab orang di ujung telepon sana. Suaranya terdengar rendah tapi dingin. “Aku sudah mengikuti arahan Tuan Hanzero untuk mengikuti wanita itu. Sepertinya telah terjadi sesuatu dengan keluarganya. Dia baru saja naik taksi menuju rumah sakit. Wajahnya terlihat sedih dan dia sangat terburu-buru. Tuan Hanzero, di rumah sakit ini bukankah ada temanmu? Apa Anda ingin berbicara dengannya?” Seperti biasa, Leo tidak akan berani banyak bicara mengenai urusan pribadi bosnya. Apalagi ini adalah pertama kalinya Hanzero memintanya untuk mengikuti orang lain dan orang itu adalah seorang wanita. Wanita itu adalah wanita yang tadi pagi keluar dari kamar Tuan Hanzero. Mengingat hal itu, Leo menduga kalau wanita ini pasti berbeda dengan wanita lainnya karena sebelumnya bahkan tidak ada bayangan wanita di sekitar Tuan Hanzero. Hanzero terdiam beberapa saat, kemudian berkata, “Kamu masuklah, dan lihat dengan teliti.” “Baik, Tuan.” — Saat Ellena tiba, Kelvin masih berada di ruang gawat darurat untuk diselamatkan oleh tim dokter. Setelah menunggu di luar selama lebih dari satu jam, pintu ruang operasi akhirnya terbuka. Para dokter keluar satu demi satu. Ellena buru-buru berjalan menghadang dokter pertama yang keluar untuk bertanya, “Bagaimana kondisi adikku?” Dokter itu membuka maskernya lalu menjawab, “Kondisi pasien sudah stabil. Untuk sementara ini dia tidak dalam bahaya.” “Jadi adikku sekarang aman kan?” “Begitulah.” “Terima kasih, Dokter, terima kasih.” Ellena merasa begitu lega sampai air matanya jatuh di pipinya yang pucat. --- Di sisi lain, Hanzero duduk di meja hitam di ruangan kantor presiden Brahmana Internasional. Sekretaris Leo meletakkan hasil selidikannya di atas meja kemudian dia mundur ke samping pria itu dengan lembut. “Ini adalah informasi wanita yang memasuki kamar Anda tadi malam.” Hanzero menundukkan kepalanya dan mengecek tumpukan kertas yang baru saja diberikan Leo padanya. Wajah menawannya akan membuat siapapun yang memandangnya menjadi jatuh cinta. Bibir merahnya yang seksi tampak sangat menarik. Leo diam-diam melihat ke arah Hanzero, dia sendiri tidak bisa menahan diri untuk menelan ludah. Bahkan seorang pria seperti Leo pun dapat dibuat terpesona oleh keindahan bosnya ini. Setelah beberapa saat, Hanzero mendongak dan melihat ke atas. Wajah pria itu tetap menawan namun matanya sangat dingin. Tiba-tiba pintu kantor didorong terbuka dan kemudian Kimmy masuk ke dalam ruangan. “Kak Hanzero, apa kamu mencariku?” Kimmy yang baru saja datang ke kantor Hanzero bertanya. Dia mengikat rambutnya dan mengenakan anting berlian hitam yang mengkilap di satu telinganya. Wajahnya terlihat tampan tapi pria itu terlihat sedikit gugup. Setelah dia masuk beberapa langkah, dia tidak berani lanjut berjalan lagi. Dia berdiri dan mengambil jarak dari tempat Hanzero. Wajahnya menunduk seperti sedang sangat khawatir. “Kak Hanz, aku tahu ini salahku. Aku nggak punya hati nurani sampai tadi malam aku melakukan hal yang brengsek semacam itu. Tapi aku hanya menuruti keinginan mereka saja. Ini juga demi kebaikanmu. Kamu boleh memarahi dan memukulku, tapi jangan mengirimku kembali ke luar negeri.” Hanzero mengangkat pandangannya dan mencibir, “Kamu cukup berani ya? Memarahimu sepertinya hukuman paling ringan atas apa yang kamu lakukan semalam. Mungkin melemparmu ke kandang singa baru cukup untuk menghukummu!” “Kak, aku tahu aku salah.” Kimmy sangat takut sampai wajahnya pucat. Dia berjalan ke samping Hanzero lalu berlutut di lantai dan memeluk paha Hanzero. “Aku tidak akan pernah berani mengulanginya lagi. Meskipun keluarga kita memaksaku. Kasihanilah aku. Tolong lepaskan aku kali ini saja. Lagi pula, tadi malam kan, kamu juga nggak kehilangan keperjakaan. Jadi untuk apa menghukumku?” Hanzero langsung menatap Kimmy dengan tajam. “Sebaiknya, kamu jelaskan apa yang terjadi semalam. Kalau tidak, kamu benar-benar akan ku lempar ke kandang singa!” Kimmy sangat terkejut hingga tersedak, dia sungguh tampak menyedihkan. “Kakak, lepaskan aku untuk kali ini. Aku bersumpah! Aku tidak akan pernah melakukannya lagi! Lagipula, wanita cantik itu kecelakaan di jalan dan tidak jadi dikirim ke kamarmu.” Wajah Hanzero tiba-tiba berubah dan kilat aneh melintas di matanya dengan sangat cepat. “Kamu bilang wanita itu mengalami kecelakaan mobil?” “Iya benar. Sekarang dia masih terbaring di rumah sakit.” Kimmy menjelaskan lagi dengan sangat jelas. Wajah Hanzero masih tampak tenang tapi sebenarnya hatinya sudah bergetar. Seharusnya Kimmy tidak akan berani lagi untuk berbohong. Tapi jika wanita yang mereka siapkan untuknya ternyata mengalami kecelakaan mobil, lalu siapa wanita yang tidur dengannya semalam? Hanzero sampai mengerutkan kening dengan kuat. Kimmy tidak hanya terkejut, tapi juga kembali merasa sangat takut saat melihat perubahan ekspresi Hanzero. “Kakak, aku sudah selesai menjelaskannya. Lagipula tidak terjadi apapun pada kakak, kan? Wanita itu juga nggak sampai ke kamar kakak karena kecelakaan. Jadi tolong lepaskan aku.” Hanzero menurunkan matanya dan menatap tajam Kimmy, lalu dia mendorongnya dengan satu kaki. “Keluar!”Kimmy melompat dari lantai seperti orang yang baru saja lolos dari kematian. “Baik Kak, aku akan keluar dari sini. Oke! Terima kasih ya?” Dia segera berbalik dan menyelinap pergi. Dalam sekejap mata sosok Kimmy sudah menghilang tanpa jejak.Leo hanya terdiam melihat semua itu. Kimmy benar-benar tidak bernyali, tapi bagaimana bisa dia berurusan dengan Tuan Hanzero tadi malam?Lalu tadi Kimmy mengatakan jika wanita yang tadi malam datang ke kamar Tuan Hanzero ternyata bukanlah wanita yang mereka siapkan untuknya, tapi orang lain? pikir Leo.Saat dia masih merenungkan pertanyaan ini, dia mendengar suara dingin dan dalam. “Pergi dan periksa segera, apa yang terjadi pada wanita yang muncul di kamarku tadi malam!”“Baik, Tuan Hanz!”---Di rumah sakit, akhirnya Kelvin terbangun. Ellena langsung meraih tangan adiknya. Melihat wajah adiknya yang pucat dia merasa sangat sedih. “Kelvin, apa yang kamu rasakan sekarang? Apa Kakak perlu memanggil dokter untuk memeriksamu lagi?” Tanyanya.“Tidak pe
Ellena merasa lebih santai setelah melihat Romi tersenyum padanya. Dia mengangguk dan duduk sambil membalas senyum pria itu. “Presiden, tadi perawat bilang kalau presiden mencariku untuk membicarakan tentang kondisi adikku. Benarkah?” Ellena bertanya dengan agak ragu. “Apa ada perubahan pada kondisi Kelvin?”Romi mengambil cangkir kopi di atas meja dan menyeruput kopinya sedikit, lalu menjawab, “Ya ada yang berubah sedikit.Ellena tiba-tiba menjadi gugup, “Apa itu?,”“Penyakit adikmu seharusnya dioperasi lebih awal agar hasilnya lebih optimal. Tetapi karena serangan jantungnya kambuh lagi kali ini, dia sebenarnya sudah melewati waktu yang optimal untuk operasi.”Wajah Ellena tiba-tiba berubah dan suaranya bergetar. “Apa artinya Kevin sudah melewati periode operasi terbaiknya? Apa artinya dia tidak akan mungkin bisa menjalani operasi lagi?”“Bukannya dia tidak dapat dioperasi, tapi hasil operasinya akan kurang optimal. Nona Ellena operasi adiknya tidak dapat ditunda lagi.”“Aku tahu,”
Karyawan perempuan itu berbicara pada Leo sambil menatap Ellena. Matanya menampakkan kecemburuan. Mungkin karena, meskipun Resta terlihat miskin, tapi memiliki wajah yang sangat cantik."Seseorang mencari Tuan Hanz?" Tanya Leo. Dia melirik ke tempat istirahat di ruang tunggu dengan penasaran. Saat matanya tertuju pada Ellena, dia seketika membeku. Kemudian, matanya tampak terkejut. “Wanita itu? Bukankah itu,.. Nona Ellena yang Tuan minta untuk aku selidiki tadi? Kenapa dia ada di sini?” pikirnya.Karyawan resepsionis itu melihat perubahan ekspresi Leo, dan mengira jika Sekretaris Leo itu juga tidak senang melihat Ellena yang menolak untuk pergi dari sini.Nada bicara karyawan itu terdengar semakin meremehkan. "Saya belum pernah melihat orang yang begitu tak tahu malu seperti wanita itu.”Leo berjalan menuju ruang tunggu sambil mengeluarkan ponselnya dan menelepon. Setelah teleponnya terhubung, ia berkata dengan lembut, "Tuan, Nona Ellena datang ke perusahaan dan mengatakan jika dia se
Pria baik? Hanzero tertawa, seakan baru saja mendengar sesuatu yang menarik. Dia meletakkan dokumen di tangannya lalu berdiri dan berjalan perlahan ke arah Ellena kemudian dia berhenti tepat di hadapan wanita itu.Ellena menjadi gugup, jarak antara mereka kini sangatlah dekat hingga dia bisa menghirup aroma dari tubuh Hanzero dan hal ini membuat pria itu terlihat semakin menawan di matanya.Setelah mereka saling berpandangan wajah Ellena memerah, dia pun melangkah mundur sambil menggigit bibirnya. “Tuan Hanzero, aku,”“Nona, aku ini seorang pengusaha.” Kata Hanzero sambil memandang Ellena dan sedikit mengangkat bibir tipisnya. “Dalam perhitungan bisnis karena Nona Ellena yang membutuhkan bantuanku, kira-kira keuntungan apa yang bisa Nona berikan padaku?”Ellena terdiam beberapa detik untuk berpikir, lalu menjawab. “Tuan Hanzero, aku tidak tahu apa yang anda inginkan. Aku juga tidak mempunyai apa-apa, tapi kalau anda ingin aku membayar, aku pasti akan mengusahakan, entah meskipun itu c
Meskipun pernikahan ini tampaknya memang sengaja diatur oleh Hanzero, dia tetap bingung saat memandang Ellena yang murung. Hatinya jadi merasa tidak nyaman.Ellena menoleh ke arah Hanzero saat mendengar pria itu berbicara dengannya. Wajah pria itu juga tampak sangat tampan dari samping. Matanya - setengah menyipit dan dua kancing di bagian leher kemeja hitamnya yang bermerk terbuka hingga memperlihatkan tulang lehernya yang seksi. Jakunnya membuatnya terlihat seksi dan nafasnya semakin mendalam.Ellena harus mengakui jika Hanzero memang terlihat sangat menawan dan juga sangat kaya.Dia mulanya mengira Hanzero adalah nama dari anggota keluarga Brahmana saja, tapi ternyata dia adalah pewaris tunggal Perusahaan Grup Brahmana, kini menjabat sebagai presiden perusahaan itu.Keluarga Sanjaya yang dianggap sebagai keluarga yang terkenal, tetapi sepuluh dari keluarga Sanjaya tetap tidak akan sebanding dengan satu keluarga Brahmana. Sebenarnya jika dipikir-pikir , pihak yang mengambil keuntung
Kelvin hanya menjadi salah satu aspek pertimbangan Ellena. Di sisi lain, dia merasa pernikahannya dengan pria ini pasti tidak akan bertahan lama. Mungkin Hanzero hanya tiba-tiba terpikir untuk menikahinya sekarang dan setelah beberapa saat, pria itu akan merasa bosan lalu menceraikannya.Ellena tidak peduli jika orang lain tahu bahwa dia sudah menikah atau belum. Tapi, Kelvin adalah satu-satunya orang yang dia pedulikan. Gadis ini sudah tidak bisa menyembunyikan pikirannya karena Hanzero tiba-tiba bisa menebak apa yang sedang ia pikirkan.Wajah tampan Hanzero berubah suram dan sosok pria itu memancarkan aura dingin. "Jadi maksudmu, kamu ingin merahasiakan pernikahan kita?"Hanzero tidak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya. ‘Wanita-wanita lain yang menginginkanku pasti ingin mendeklarasikan hubungan mereka denganku kepada dunia. Tapi, wanita di depanku ini... Dia malah sangat takut jika orang lain tahu soal hubungan kami. Apa dia hanya berpura-pura atau dia masih ingat mantan tu
Kelvin diam-diam melirik Hanzero dan tiba-tiba memikirkan berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Ia merasa bahwa Hanzero tidak begitu baik.Pria yang mengaku sebagai kakak iparnya ini jelas tidak sama dengan Reno. Dia jauh lebih tampan daripada Reno. Auranya bahkan jauh lebih kuat dan tak terkalahkan hingga tidak akan pernah bisa ditandingi oleh Reno. Jika tidak ada perbandingan, kondisi Reno juga sebenarnya sudah sangat baik. Tetapi, jika dibandingkan dengan pria ini, perbedaannya begitu kentara, seperti langit dan bumi. Satu adalah tuan muda di keluarga biasa, sedangkan satunya lagi adalah pria dengan kekuatan yang berasal dari keluarga kekaisaran. Sama sekali tidak ada bandingannya.‘Kak Ellena memiliki dua pria! Aku rasa perbuatan seperti itu sangat tidak bermoral, seperti menipu. Tapi, Kak Ellena adalah kakak kandungku. Jika Kakak benar-benar melakukan hal seperti itu, apa yang harus aku lakukan?’ pikir Kelvin.Saat Kelvin sedang berpikir dan tidak tahu harus memaafkan Ellena a
"Ya.""Kapan?""Baru hari ini. Kami datang ke kantor urusan sipil, sebelum datang kesini melihatmu."Awalnya, Ellena ingin menyembunyikan pernikahan mereka dari adiknya. Namun karena Hanzero tidak berniat menyembunyikannya, dia tidak akan menyembunyikannya lagi.Kelvin langsung tersedak oleh air liurnya sendiri; dia merasa jika ini semua sangat luar biasa dan seperti mimpi.Bukan hanya Ellena yang sakit, saat mendengar penjelasan kakaknya, Kelvin mengepalkan tangannya. “Tunggu aku sembuh dan dewasa. Aku akan membalas semua perlakuan mereka pada kita. Pada ayah juga.”Ellena tersenyum pahit, “Jangan begitu, ayah adalah satu-satunya orang tua yang kita punya.” Dia hanya berusaha menenangkan hati adiknya. Padahal dia sendiri juga merasa kecewa pada sang ayah."Kakak, sebenarnya apa yang sedang terjadi? Apa kalian melakukan pernikahan kilat?" tanya Kelvin, dia sedikit khawatir jika pengkhianatan Reno lah yang membuat kakaknya mencari pria secara acak untuk segera dinikahi.Tapi, Kakak Ipa
Jujur saja, Kimmy merasa sedih melihat gadis yang selama ini selalu dicintainya itu menderita seperti ini. Tapi dia juga tidak bisa berbuat banyak. Orang yang dicintai Intan sudah memilih wanita lain. Jika dipikir-pikir, tidak ada yang bisa disalahkan dalam hal ini. Hanzero sudah menemukan cintanya. Sejak dulu mereka bersama-sama, semua orang juga tahu jika Hanzero memang tidak pernah menaruh ketertarikan pada Intan. Bukan Kimmy tidak pernah memberitahu Intan, tetapi gadis ini memang sangat keras kepala. Dia selalu yakin jika suatu saat Hanzero akan menaruh hati padanya.Beberapa saat kemudian, Intan terlihat membuka matanya.“Intan, bagaimana? Apa kamu merasa sangat tidak nyaman? Aku akan memanggil dokter untuk kemari agar memeriksamu,” kata Kimmy.Kimmy sudah akan berdiri untuk mengambil ponselnya, tetapi Intan langsung menahan pergelangan tangannya. “Tidak perlu, Kim. Aku baik-baik saja.”Kimmy mengerutkan alisnya. “Baik-baik saja bagaimana? Kamu demam.”“Beri saja aku obat, ini ha
Hanzero keluar dari ruang ganti setelah mengganti pakaiannya, tetapi dia tidak melihat Ellena. Dia pergi ke kamar mandi dan melihat-lihat, tetapi tetap tidak ada orang yang terlihat. Tidak hanya orangnya yang menghilang, ponselnya juga menghilang.Hanzero berpikir sejenak, mengeluarkan ponselnya, dan mengirimkan pesan teks.| Hanzero: Di mana?Tidak ingin melihatnya berganti pakaian, jadi dia takut dan bersembunyi.Ellena segera membalas. Hanzero mengaitkan bibirnya dan segera menjawab.| Ellena: Aku pergi menemui Kelvin. Sekarang masih pagi, kita keluar agak terlambat sedikit saja.| Hanzero: Baiklah, jangan terburu-buru. Bicaralah baik-baik dengannya. Hubungi aku kapan pun kalau kamu membutuhkan bantuanku.Ternyata Ellena pergi untuk menemui Kelvin. Setelah membalas pesan teks itu, Hanzero berjalan keluar dari kamar tidur dan memanggil Ryan.Ryan menyilangkan kedua tangan, berdiri di depan Hanzero dengan hormat, dan bertanya, "Tuan, apa Anda punya perintah?"Hanzero terdiam selama b
"Tidak masalah. Hanya saja, suasana hati Kelvin sedang buruk. Apa dia akan bersedia pergi keluar dengan kita? Aku masih tidak tahu bagaimana keadaannya sekarang.""Karena suasana hatinya sedang buruk, dia harus jalan-jalan keluar."Setelah memasuki ruang ganti, Hanzero menggendong Ellena dan dengan lembut meletakkannya di satu sofa di samping. Lalu, dia berbalik dan berjalan ke lemari. Dia mengeluarkan satu set kemeja dan celana panjang dari dalam lemari.Ellena mengangkat kepalanya dan melihat bahwa kemeja dan celana panjang di tangan Hanzero sama-sama berwarna hitam. Dia tidak dapat menahan diri dan berceletuk, "Apa semua pakaian dan celana di dalam lemari berwarna hitam? Dan tidak ada warna lain?"Hanzero sangat suka memakai kemeja hitam dan celana panjang hitam. Ellena melihat sekilas ke dalam lemarinya sekarang dan sebagian besar yang dilihatnya adalah pakaian berwarna hitam.Meskipun Ellena juga berpikir bahwa Hanzero terlihat bagus dengan kemeja hitam dan celana panjang hitam k
Hanzero hanya ingin mempermainkan Ellena dengan kurang ajar seperti bajingan.Ellena tidak bisa berkata-kata.Tangan Ellena sangat sakit sekarang. Bahkan, rasanya sangat sakit meskipun dia hanya menggerakkan jari-jarinya saja. Saat Ellena melihat pelakunya berada di depan matanya, dia bangkit dengan sangat berani dan berkata dengan suara yang kejam, "Hanzero, kamu tidak tahu malu.""Ya, aku tidak tahu malu," Hanzero mengangguk, menunjukkan bahwa dia setuju.Di depan istri sendiri, wajah seperti apa yang Hanzero ingin tampilkan? Jika dia peduli dengan reputasinya di depan Ellena, apakah dia masih bisa menikmati kenikmatan seperti barusan? Menurut Hanzero, memikirkan reputasi dan hal semacam ini harus membedakan orang. Sedangkan, jika dia merasa malu dengan istri sendiri, itu adalah sebuah sikap yang bodoh.Ellena tidak bisa berkata-kata.Setelah Hanzero dengan senang hati mengakui bahwa dia adalah seorang bajingan dan tidak tahu malu, Ellena menyadari bahwa sepertinya tidak ada cara la
Seluruh tubuh Ellena menjadi lunak di lengan Hanzero dan seluruh tubuhnya seperti mati rasa. Da merasa hampir tersentuh. Kemampu berciuman Hanzero yang luar biasa membuat Ellena sangat pusing dan dia bertanya dengan terengah-engah, "Ha... Hadiah apa?"Ketika Ellena tidur tadi dia mengulurkan tangannya untuk menarik piyamanya karena - kepanasan. Beberapa kancing piyamanya terlepas, tetapi ia sendiri tidak menyadarinya.Saat ini, Ellena sedang berbaring di pelukan Hanzero. Begitu Hanzero menundukkan kepalanya, pria itu langsung bisa melihat kulit putih yang menyilaukan di dadanya. Ini benar-benar seperti giok yang menyilaukan, namun empuk saat dipegang. Pemandangan ini membuatnya tidak bisa melepaskan matanyaMata Hanzero menggelap dan memanas. la meraih salah satu tangan kecil Ellena, membawanya ke suatu tempat, dan berkata dengan suara serak, "Aku sudah menahannya sepanjang hari dan rasanya sangat tidak nyaman. Sayang, bisakah kamu membantu suamimu menyelesaikannya?"Ellena merasakan
Tidak lama setelah Reno mulai mendiskusikan pernikahan dengan Ellena, Salma langsung hamil. Kemudian, Ellena mengetahui tentang masalah mereka sehingga memutuskan Reno. Karena ada anaknya di kandungan Salma, Reno akhirnya bersama dengan Salma. Saat Reno memikirkan kemungkinan tertentu di dalam hatinya, ekspresi wajahnya berubah menjadi sangat buruk."Kak Reno, kamu... ada apa denganmu?" tanya Salma sambil menatap Reno dengan hati-hati. Hatinya terasa sangat gugup dan dia membatin, Kak Reno jadi seperti ini. Apakah dia... menemukan sesuatu?Reno menatap Salma dengan tatapan yang berat untuk beberapa saat. Dia perlahan-lahan mengerutkan sudut bibirnya, mengulurkan tangan dan menyentuh kepala Salma, seolah berangsur-angsur kembali bersikap normal, "Tidak apa-apa. Aku hanya merasa masih harus membawamu ke rumah sakit untuk memeriksanya, baru bisa tenang. Kalau tidak, aku akan mengkhawatirkanmu."Sekarang, jika Reno memikirkannya, Salma yang selalu mengatakan tentang masalah kehamilannya.
“Tapi, aku sangat suka berakting," Salma menggigit bibirnya dengan sedih, "Dia bisa mengatur variety show untukku, tapi jika aku jadi tidak bisa menerima proyek akting sama sekali, aku benar-benar tidak bisa menerimanya. Aku bisa menjanjikan hal lain kepadanya. Tapi, untuk hal ini, aku tidak bisa mendengarkannya.”Salma masih terus mengeluh, "Aku selalu berpikir dia adalah seorang yang mudah bergaul. Aku tidak menyangka, karena hal yang begitu kecil ini, dia akan mengundurkan diri dan meninggalkan Xinghui. Kak Reno, dia jelas-jelas tahu tentang hubunganku denganmu, tapi dia masih melakukan hal seperti ini. Itu berarti dia tidak hanya tidak menganggapku dengan serius, tapi tidak menganggapmu dengan serius juga.""Apakah dia yakin bahwa dia telah melakukan banyak hal dan kamu tidak berani melakukan apa pun padanya?" Salma mengatakan kata-kata ini dengan wajah tidak bersalah. Selesai dia berbicara, dia melihat wajah Reno menjadi lebih gelap dan ada jejak kemarahan di matanya.Salma menat
Reno menghela napas lega. Sepertinya tidak ada yang salah dengan Salma. Dia sedang mengandung seorang anak sekarang. Sang ibu harus lebih peduli pada anak di perutnya daripada dirinya sendiri. Jika benar-benar ada sesuatu, Salma pasti tidak akan menyembunyikannya."Katakan padanya untuk jangan panik. Aku akan segera datang."Ketika Reno tiba di kantor polisi, Salma baru saja selesai menjalani investigasi. Begitu dia melihat Reno, dia berlari ke arah Reno dan melemparkan dirinya ke dalam pelukan Reno.Salma memeluk Reno dengan erat. Matanya merah, dipenuhi air mata, dan tatapan matanya sangat menyedihkan. Dia mengubur wajahnya di dada Reno dan berbisik, "Kak Reno, kamu akhirnya sampai di sini. Huhuhu... aku sangat takut…"Salma tampak sangat ketakutan dan tubuhnya gemetar sepanjang waktu.Begitu Reno menunduk, dia melihat mata Salma yang berkaca-kaca dan wajahnya yang memucat karena ketakutan. Wajah Salma dicakar hingga terluka dan ada dua bekas merah panjang di pipinya yang terlihat m
Sebelum Komisaris Chen bisa berbicara, Reno mengepalkan tinjunya dan menggertakkan gigi, "Dia bukan pegawai dari departemen kecil, kan? Paman Chen, kamu kenal dia, kan? Katakan padaku, siapa dia sebenarnya?"Komisaris Chen mengerutkan kening, menatap Reno sebentar, dan menggelengkan kepalanya. "Reno, ditambah kali ini, Presiden Brahmana dan aku baru bertemu dua kali. Aku tidak benar-benar mengenalnya. Aku juga tidak tahu apa posisinya di Perusahaan Brahmana."Tentu saja, Komisaris Chen tahu identitas asli Hanzero. Namun, karena Hanzero mengatakan seperti itu barusan, itu berarti Hanzero tidak ingin Reno mengetahui identitas aslinya. Komisaris Chen jelas tidak berani mengungkapkannya juga.Bagaimanapun, Komisaris Chen teringat bahwa ekspresi wajah Hanzero tampak tidak terlalu baik ketika pergi. Dia merasa ragu-ragu dan masih berpikir bahwa dia harus mengingatkan junior di depannya ini. Lagi pula, ayahnya juga berteman dengannya. Keduanya juga memiliki kerja sama. Jika Reno menyinggung