Share

Kembalinya Menantu yang Kaya Raya
Kembalinya Menantu yang Kaya Raya
Author: Awan Dingin

Bab 1

"Arden, aku sudah selesai membasuh kaki, buang airnya!"

Seorang wanita cantik bertubuh indah duduk di sofa dengan rambut panjang yang tergerai di sekujur bahu. Dia baru selesai merendam kakinya dan sedang mengoleskan pelembap ke pahanya yang putih dan mulus. Wanita ini adalah istrinya Arden, Elsa Savero.

Arden yang baru selesai mencuci piring bergegas keluar dari dapur, dia menyeka tangannya dengan celemek dan segera membuang air bekas rendaman kaki istrinya. Dia tidak berani menunda-nunda, bagaimanapun dia adalah seorang menantu matrilokal yang sudah terbiasa diperintah oleh keluarga ibu mertuanya.

Elsa tampak seperti putri duyung yang baru selesai membersihkan tubuh. Pemandangan ini membuat Arden terpukau, dia menelan seteguk air liur, lalu bertanya dengan hati-hati, "Sayang, kita sudah menikah tiga tahun, kapan kita akan punya seorang anak?"

Elsa menoleh ke arah Arden. Kecantikannya diselimuti dengan suatu kabut es yang dapat membuat orang merinding. "Kamu masih waras? Beraninya mengajukan permintaan seperti ini?"

Tatapannya yang dingin membuat Arden panik. Arden menjawab dengan terbata-bata, "Tapi kita sudah menikah, hubungan kita pasti akan membaik setelah punya anak."

"Konyol sekali, apa kamu pantas menjadi suamiku?" tanya Elsa dengan nada menghina dan tatapan sinis.

Ibu mertua Arden, Mia Arsian, mendengar percakapan mereka dan keluar dari kamar, dia menunjuk Arden sambil berseru, "Sialan, sebaiknya kamu berkaca dulu! Pecundang sepertimu lebih nggak berharga dari seekor anjing, kamu ingin punya anak dengan putriku? Apa kamu pantas?"

"Cukup, aku sudah menikah dengan Elsa selama tiga tahun, apa Keluarga Savero pernah memperlakukanku sebagai manusia? Sekalipun dihina dan ditindas setiap hari, aku tetap melayani seluruh keluarga kalian dengan sepenuh hati. Aku bukan hanya nggak diakui, tapi malah dianggap lebih buruk dari seekor anjing. Apa ada orang di Kota Bahari yang nggak tahu kondisiku? Aku sudah muak!" seru Arden dengan brutal.

Seluruh anggota keluarga istrinya kaget dan merasa Arden sudah kehilangan akal sehat. Biasanya, dia tidak pernah membangkang sekalipun ditindas oleh banyak orang. Hari ini Mia baru mengumpatnya beberapa kata, dia sudah marah.

Elsa mengerutkan kening sambil berseru, "Apa kamu gila? Kamu merasa tersakiti? Kalau bukan karena Nenek memaksaku untuk menikah denganmu, pecundang sepertimu nggak akan bisa menikahiku. Akulah korban dari pernikahan ini, oke?"

Adik ipar Arden, Elvi Savero pun berkata dengan nada sinis, "Haish, si Pecundang marah, nih. Kalau berani, pergi dari Keluarga Savero. Mungkin kamu akan mati kelaparan, bahkan mayat pun tak terlihat."

"Kalau begitu mari lihat saja! Sebaiknya sekarang kalian jangan meremehkanku, suatu hari nanti aku akan membuat kalian tunduk padaku!" Arden mengangkat dagunya dan menegakkan punggungnya dengan percaya diri.

Setelah tiga tahun menikah, dia sama sekali tidak dianggap di Keluarga Savero. Bahkan sampai saat ini pun dia tidak pernah menyentuh ujung jari Elsa!

Untungnya Arden sudah menghitung hari. Hari ini, tuntutan sepuluh tahun berakhir dan peraturan keluarga sudah tidak berlaku!

Dia tidak akan membiarkan orang lain menindasnya lagi, sudah waktunya menunjukkan dirinya yang sebenarnya!

Tak disangka, Mia bergegas menghampirinya, lalu menampar wajahnya sambil berseru dengan galak, "Bajingan, kami sudah menghidupimu selama tiga tahun, apa kamu berhak marah? Benar, kamu memang lebih nggak berharga dari hewan. Aku sudah muak melihatmu, kalau berani, pergi sana. Kelak jangan muncul di hadapanku lagi, pergi jauh-jauh."

Terlihat bekas jari di wajah Arden dan wajahnya pun terasa perih! Dia sangat marah, tatapannya diselimuti dengan amarah dan dia mengepalkan tinjunya dengan kuat hingga buku-buku jarinya pun memutih. Dia sungguh ingin meninju dan menendang wanita jahat itu beberapa kali.

Namun, Mia adalah ibu mertuanya, akal sehatnya memaksanya untuk menahan diri. Bagaimanapun, Mia adalah ibu Elsa, dia tidak boleh berbuat seperti itu. Kalau tidak, dia benar-benar adalah bajingan!

"Tamparan yang bagus, mulai sekarang dendam di antara kita tuntas, aku nggak berutang pada Keluarga Savero." Arden mendelik Mia, lalu membanting pintu dan pergi.

Seluruh anggota Keluarga Savero saling memandang dengan kaget. Pria yang mereka benci benar-benar pergi, sikapnya berbeda jauh dari biasanya!

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Wijaya
lanjutkan value nya belum nampak
goodnovel comment avatar
Tuah Dahagi
Besar sangat kah Nilai Rupiah ?????
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status