Bab 8

Arden berkata dengan penuh maksud, "Aduh, aku takut sekali."

"Lancang!" Seiring dengan seruan marah ini, Hardy dipapah oleh sekretarisnya yang menawan. Meskipun usianya sudah lebih dari 70 tahun, tubuhnya sangat bugar dan dia tampak sangat energik.

Hardy marah besar. Bagaimanapun, pernikahan cucunya dengan Keluarga Sutama merupakan kabar baik. Kelak, Keluarga Savero bisa mengandalkan Keluarga Sutama untuk berkembang menjadi keluarga kaya. Tak disangka, semua ini dikacaukan oleh menantu matrilokal tak berguna itu, besannya marah besar.

Harvey yang merupakan putra sulung segera mendatangi ayahnya. Dia berkata dengan nada mengeluh, "Entah apa yang dipikirkan oleh Ibu, bisa-bisanya menyuruh Elsa menikah dengan berandalan ini."

Hardy memandang Harris dan istrinya, lalu berkata dengan marah, "Lihatlah perbuatan kalian, apa kalian nggak bisa mendisiplinkan berandalan ini? Malah membiarkannya mempermalukan nama keluarga."

Harris adalah tipe anak yang tunduk pada ayahnya, dia tidak berani bersuara.

Meskipun Mia juga takut pada ayah mertuanya, dia bergumam dengan kesal, "Kenapa malah menyalahkan kami? Dulu kami juga nggak setuju untuk menikahkan Elsa dengannya, Ibu yang memaksa kami melakukannya, apa yang bisa kamu lakukan?"

Harris berseru dengan penuh amarah, "Diam, suruh Elsa ceraikan dia dan usir dia dari Keluarga Savero."

Wajah Mia diselimuti dengan kegembiraan, dia segera berkata, "Baguslah kalau begitu, Elsa juga nggak menyukai anak ini. Mereka sudah menikah selama tiga tahun, tapi dia nggak pernah membiarkan Arden menyentuhnya dan menyuruh Arden tidur di lantai. Dia masih gadis, aku yakin setelah bercerai, dia pasti akan menikah dengan keluarga kaya, nggak lebih buruk dari Verren."

Begitu ucapan ini dilontarkan, mata semua orang tertuju pada Arden dan terdengar berbagai macam bisikan dari sekitar.

"Pria ini sungguh menyedihkan, awalnya aku iri padanya karena dia bisa memeluk wanita cantik, tak disangka, dia bahkan nggak diizinkan untuk tidur seranjang. Hanya boleh melihat dan nggak boleh menyentuh!"

"Ternyata wanita paling cantik di Keluarga Savero masih perawan dan belum pernah ditiduri oleh monyet, bagus sekali."

Seorang pria paruh baya segera menyatakan keinginannya. "Kalau Nona Elsa bercerai, aku akan menikahinya dengan mahar sebesar 10 miliar."

Pria lain berseru, "Menikah denganku saja, kuberikan mahar 16 miliar."

"Aku berani menawarkan 20 miliar ...."

Para pria di sekitar sangat bersemangat, seolah-olah sedang melelang sesuatu. Mereka semua adalah bos kaya yang rela bercerai demi menikahi Elsa, Mia pun bangga. Dia segera berkata pada putrinya, "Elsa ... lihatlah, ada banyak orang yang ingin menikahimu. Cepat nyatakan bahwa kamu akan bercerai dengan pecundang ini dan memulai hidup baru."

Hardy mendukung Mia, dia mendengus dingin sambil berkata, "Kalau begitu, cerai saja, biarkan anak ini jadi gelandangan atau pengemis. Elsa, jangan ragu lagi, bukankah belakangan ini perusahaanmu sedang kesulitan? Selama kamu bercerai dengannya, Kakek akan mengatasi masalah keuangan perusahaanmu."

Mata semua orang tertuju pada Elsa. Wajah Elsa memucat, mereka berpikir bahwa Elsa pasti akan bercerai, apalagi Harris sudah angkat bicara. Karena Arden memang tidak pantas mendapatkannya dan hanya akan menodai kehidupannya.

Arden pun sedang menunggu dengan ekspresi datar dan tangan terkepal. Begitu Elsa menyatakan ingin bercerai, dia akan langsung setuju dan tidak akan mencoba untuk mempertahankan Elsa.

Chelsey menyaksikan pertunjukan ini dengan penuh minat. Hanya saja, targetnya berbeda dengan yang lain, pandangannya tertuju pada Arden. Menurutnya, Arden tidak seburuk yang dikatakan orang-orang. Kalau tidak, Arden pasti sudah berlutut, bukannya malah bersiap untuk pergi.

Elsa menggelengkan kepalanya dengan wajah pucat sambil berkata dengan nada dingin, "Seburuk apa pun dia, aku nggak akan bercerai. Dulu kalianlah yang bersikeras ingin menikahkanku dengannya, sekarang malah menyuruhku bercerai dengannya? Kalian kira aku ini apa?"