"Kamu sengaja? Percaya atau nggak, aku akan menghabisimu." Pria itu membuka pintu mobil dan turun dengan menggebu-gebu. Dia menyisingkan lengan bajunya, seolah-olah siap untuk berkelahi.Namun, pria itu kurus dan lemah. Kalau dia berkelahi dengan Arden, dia mungkin akan remuk dalam satu pukulan.Arden melangkah maju dengan ekspresi muram. Dia menatap pria itu dengan tajam sambil berkata dengan marah, "Coba sentuh aku, aku akan melumpuhkanmu."Ini bukan sekedar ancaman. Sebagai pemimpin Istana Phoenix dan mantan tentara bayaran, entah sudah berapa banyak orang yang dia lumpuhkan.Ketika merasakan hawa yang mematikan, pria itu agak takut. Dia menggertakkan giginya sambil berkata, "Kenapa? Kamu ingin membunuh di tengah jalan, dasar nggak bermoral."Pintu mobil di sisi lain terbuka dan seorang wanita cantik turun dari dalam mobil. Namanya Jessy Chandra, dia adalah sahabat Elsa.Jessy mendelik Arden dengan galak, lalu berseru dengan ekspresi datar, "Arden, kamu itu hanya seorang menantu mat
Menghadapi orang-orang yang meremehkannya, Arden pun berkata sambil tersenyum dingin, "Kalau begitu mari bertaruh. Kalau sopirku mengantarkan Rolls-Royce dalam waktu 15 menit, kalian berlutut untuk meminta maaf padaku dan bilang kalian buta, berani?"Ucapan ini memancing amarah kedua pria itu, Nelson berkata dengan tegas, "Apa yang perlu ditakuti? Kalau Rolls-Royce nggak muncul dalam waktu yang ditentukan, kamu berlutut di hadapan kami dan memanggil kami 'kakek' sebanyak sepuluh kali."Lucky berkata dengan ekspresi muram, "Benar, harus jenis Phantom, yang ingkar janji adalah pengecut."Jessy menggertakkan giginya sambil berkata, "Ya, kita harus memberi pelajaran pada anak ini agar dia nggak lupa diri."Angel menimpali, "Ya, beraninya membohongi kita. Kita harus memberinya pelajaran dan membuatnya berlutut di hadapan kita."Situasi menjadi makin kacau, wajah Elsa memucat. Meskipun dia tidak menyukai Arden, Arden adalah suaminya. Kalau Arden kalah bertaruh dan berlutut pada orang lain, b
Namun Arden memiliki mobil mewah, dia pasti bukan orang biasa. Kalau mereka menyinggungnya, mereka mungkin akan terjerat masalah!Zaman sekarang, orang kaya paling berkuasa. Tentu saja, kedua pria itu memahami prinsip ini. Latar belakang Arden membuat mereka ketakutan dan tidak berani bersikap lancang seperti sebelumnya.Mereka terpaksa membujuk Arden dengan mengatakan bahwa sebelumnya mereka hanya bercanda, jangan dianggap serius, apalagi merusak hubungan.Sikap Jessy dan Angel pun berubah drastis. Mereka meminta Elsa untuk membujuk Arden menyudahi masalah ini. Bagaimanapun, mereka berteman baik dengan Elsa.Arden mendengus dingin, lalu berkata pada kedua pria itu, "Ya sudah kalau mau ingkar janji, berarti kalian pengecut. Kelak jangan memandang rendah orang agar nggak mempermalukan diri sendiri."Wajah Nelson dan Lucky memerah, jantung mereka yang diselimuti dengan amarah hampir meledak, tetapi mereka tidak berani membantah. Bagaimanapun, orang yang mengendarai mobil mewah bekas tida
Melihat sang istri begitu marah, Arden tahu alasannya sulit diterima oleh Elsa. Jadi, dia buru-buru mengatakan bahwa dirinya sudah membayar biaya sewa, sia-sia kalau mereka tidak menikmati fasilitas mobil mewah ini. Dia mengajak Elsa pergi ke restoran Barat dan berjanji akan mentraktir Elsa makan.Elsa menjadi makin marah. Dia mendelik Arden dengan galak sambil berkata dengan kesal, "Makan apaan? Pulang makan mi instan saja."Karena sudah begitu, Arden tidak mempunyai pilihan lain. Dia meminta sopir mengantar mereka pulang.Di tengah perjalanan, Elsa menerima panggilan dari Jessy. Jessy terus mengatakan bahwa Elsa tidak setia kawan dan berubah karena sudah kaya.Masalah terus berdatangan, Elsa terpaksa menjelaskan bahwa mobil itu disewa oleh Arden. Jessy sangat kaget mendengar penjelasan Elsa, tetapi juga senang. Dia mengumpat Arden dengan kasar, bahkan mengatakan Elsa tidak pandai menilai hingga menikah dengan seorang penipu. Hal ini membuat Elsa menjadi makin malu dan ingin menyembun
Chelsey menatap Arden dengan kaget sambil berseru dengan marah, "Kamu masih punya urat malu, nggak? Kamu nggak mengeluarkan modal sepeser pun, aku malah harus berbagi keuntungan denganmu, mana ada hal yang begitu menguntungkan di dunia ini? Akal sehatmu sudah dibutakan oleh uang?"Arden memutar bola mata sambil berkata dengan nada dingin, "Kalau begitu kamu pergi saja sendiri. Biar kuberi tahu, kalau hari ini kamu nggak kalah, aku ganti marga. Kamu kira taruhan batu semudah itu? Hanya perlu mengikuti kata hati? Ada banyak perhitungan di dalamnya.""Maksudmu, kamu memahami cara taruhan batu?" tanya Chelsey dengan ragu-ragu."Tentu saja!" jawab Arden dengan tegas.Sikap Arden membuat Chelsey marah besar. Apa anak ini tidak menganggapnya sebagai wanita? Selalu membentaknya sesuka hati. Kalau orang lain yang memperlakukannya seperti ini, dia mungkin sudah menghabisi orang itu.Setelah dipikir-pikir, Chelsey tertarik dengan tawaran Arden dan memilih untuk memercayai Arden. Dia menggertakkan
Chelsey menatap pemuda tampan di depannya sambil menarik napas dalam-dalam. Dia berusaha untuk berkata dengan tenang, "Arden, kamu pilih saja. Tunjukkan kehebatanmu padaku, jangan membuatku kecewa."Arden mengangguk. Dia menatap batu mentah beragam ukuran yang tampak tidak asing itu. Batu-batu itu dikategorikan berdasarkan tekstur batu, ada yang berasal dari Damari, Mowaji, Paran dan berbagai tempat lainnya. Ukuran dan harga setiap baru tertera jelas.Terdengar suara entakkan sepatu hak tinggi dari belakang, Chelsey seperti seorang pengikut. Arden sudah berkeliling di sepanjang rak, tetapi tidak mengambil tindakan, sedangkan beberapa batu mentah yang menarik perhatiannya sudah dibeli oleh pelanggan lain. Hal ini membuatnya agak cemas.Dia bergegas ke sisi Arden, lalu memanyunkan bibir merahnya sambil berkata dengan panik, "Masih belum selesai? Ada banyak batu mentah yang sudah dibeli orang lain.""Kamu yang tentukan atau aku yang tentukan? Kalau kamu pandai menilai, untuk apa membawaku
Nick tertarik. Terlihat jelas ini adalah transaksi yang menguntungkan, bukan hanya dia, semua orang di sini juga yakin Arden akan kalah. Begitu batu itu dibelah, dia akan mendapatkan 2 miliar, mana mungkin dia menolak?"Oke, aku akan bertaruh denganmu, tapi kamu harus membayar 2 miliar kalau kalah, kamu tampak sangat miskin, apa kamu punya uang?"Chelsey menatap Arden dengan panik dan marah. 'Kamu sudah memeras uangku untuk membeli sebongkah batu ini, kenapa masih ingin bertaruh dengan pria bermarga Sumata itu? Kamu ingin menghadiahkan uang padanya?'Chelsey hendak melarang Arden, tetapi Arden sudah menunjuknya sambil berkata, "Aku memang nggak punya uang, tapi dia punya. Kalau aku kalah, dia akan memberimu 2 miliar."Chelsey tercengang. 'Berani sekali kamu, apa hari ini kamu bertekad untuk menghabiskan semua uangku?'"Benarkah?" Nick berkata sambil tersenyum sinis, "Nona Chelsey, kamu setuju?"Kalau wanita lain yang berdiri di sini, wanita itu mungkin sudah memutus hubungan dengan Ard
Kaisar Hijau dikenal sebagai jenis langka batu giok. Meskipun Ridwan sudah menggeluti bisnis ini selama satu tahun, ini adalah pertama kalinya dia melihat Kaisar Hijau. Dia pun sangat bersemangat dan segera memerintahkan karyawannya, "Kabar baik, kita harus merayakannya."Baginya, ini adalah kesempatan emas untuk melakukan promosi. Menghasilkan Kaisar Hijau, artinya batu mentah di tokonya adalah batu berkualitas tinggi yang dapat menarik banyak pelanggan kaya untuk datang taruhan batu. Dengan begitu, bisnisnya akan makin berkembang dan makmur.Arden menyuruh Chelsey memberikan tip sebanyak 20 juta untuk juru potong. Setelah dipoles, terlihat dua potong Giok Kaisar Hijau dengan ukuran yang berbeda. Di bawah penerangan cahaya, warna giok sedikit berubah dan tampak sangat transparan.Ridwan segera menawar 60 miliar untuk membeli batu giok yang ukurannya lebih besar dan 40 miliar untuk batu giok yang ukurannya lebih kecil. Arden merasa harga ini dapat diterima, tetapi Chelsey yang memberik