Nick tertarik. Terlihat jelas ini adalah transaksi yang menguntungkan, bukan hanya dia, semua orang di sini juga yakin Arden akan kalah. Begitu batu itu dibelah, dia akan mendapatkan 2 miliar, mana mungkin dia menolak?"Oke, aku akan bertaruh denganmu, tapi kamu harus membayar 2 miliar kalau kalah, kamu tampak sangat miskin, apa kamu punya uang?"Chelsey menatap Arden dengan panik dan marah. 'Kamu sudah memeras uangku untuk membeli sebongkah batu ini, kenapa masih ingin bertaruh dengan pria bermarga Sumata itu? Kamu ingin menghadiahkan uang padanya?'Chelsey hendak melarang Arden, tetapi Arden sudah menunjuknya sambil berkata, "Aku memang nggak punya uang, tapi dia punya. Kalau aku kalah, dia akan memberimu 2 miliar."Chelsey tercengang. 'Berani sekali kamu, apa hari ini kamu bertekad untuk menghabiskan semua uangku?'"Benarkah?" Nick berkata sambil tersenyum sinis, "Nona Chelsey, kamu setuju?"Kalau wanita lain yang berdiri di sini, wanita itu mungkin sudah memutus hubungan dengan Ard
Kaisar Hijau dikenal sebagai jenis langka batu giok. Meskipun Ridwan sudah menggeluti bisnis ini selama satu tahun, ini adalah pertama kalinya dia melihat Kaisar Hijau. Dia pun sangat bersemangat dan segera memerintahkan karyawannya, "Kabar baik, kita harus merayakannya."Baginya, ini adalah kesempatan emas untuk melakukan promosi. Menghasilkan Kaisar Hijau, artinya batu mentah di tokonya adalah batu berkualitas tinggi yang dapat menarik banyak pelanggan kaya untuk datang taruhan batu. Dengan begitu, bisnisnya akan makin berkembang dan makmur.Arden menyuruh Chelsey memberikan tip sebanyak 20 juta untuk juru potong. Setelah dipoles, terlihat dua potong Giok Kaisar Hijau dengan ukuran yang berbeda. Di bawah penerangan cahaya, warna giok sedikit berubah dan tampak sangat transparan.Ridwan segera menawar 60 miliar untuk membeli batu giok yang ukurannya lebih besar dan 40 miliar untuk batu giok yang ukurannya lebih kecil. Arden merasa harga ini dapat diterima, tetapi Chelsey yang memberik
Semuanya saling memandang dengan kaget sambil berpikir, 'Belagu sekali kamu, bisa-bisanya bilang dia pecundang?'Arden yang menghasilkan Giok Kaisar Hijau, berdasarkan keterampilannya dalam menilai, dia pasti adalah ahli taruhan baru.Sebelum Arden bersuara, Chelsey sudah beraksi. Arden sudah membantunya menghasilkan 100 miliar, bagaimana mungkin dia membiarkan orang lain memarahi Arden begitu saja?Dia berkata dengan penuh amarah, "Leon, kurasa otakmu bermasalah. Aku yang membawa Arden datang, apa urusannya denganmu? Kalau kamu diam di sana, nggak akan ada yang mengira kamu bisu."Arden tidak mengucapkan sepatah kata pun. Karena ada yang membelanya, dia tidak perlu membuang-buang tenaga, tetapi dia sangat kesal. 'Sekalipun statusku di Keluarga Savero sangat rendah, kamu juga nggak boleh bersikap seperti itu padaku. Nggak ada kata terlambat untuk balas dendam, lihat saja nanti."Leon tidak menyangka Chelsey akan berseteru dengannya demi membela Arden. Dia sangat malu dan hanya bisa ber
Leon tidak menyangka Arden akan ikut serta dalam penawaran dan bersaing untuk mendapatkan batu mentah itu. Alhasil, harga batu mentah terus naik dan Leon pun mengerutkan keningnya sambil berseru dengan marah, "Jangan ikut campur, kamu itu hanya orang miskin, pecundang. 2 juta pun kamu belum tentu punya, beraninya ikut menawar, cepat pergi."Arden malas menanggapinya, tetapi Chelsey yang berdiri di samping malah menjawab dengan penuh amarah, "Diam kamu, Arden adalah asistenku. Dia nggak punya uang, aku punya. Dia boleh menawar sesuka hatinya, aku mendukungnya."Nick menyiku lengan Leon sambil berbisik, "Nggak usah basa-basi, berapa pun harganya, kita harus mendapatkan batu mentah ini."Leon mengangguk. Hatinya diselimuti dengan amarah, dia tidak mungkin membiarkan Leon memenangkan penawaran. Dia berseru dengan kuat, "36 miliar!"Melihat kedua tuan muda berseteru dengan Chelsey dan Arden, orang-orang lainnya tahu mereka tidak akan punya kesempatan untuk memenangkan penawaran sengit ini.
Bagaimanapun, dia masih kesal karena kalah taruhan 2 miliar dari Arden. Dia merasa sangat dipermalukan dan ingin memenangkan kembali harga dirinya."Benar, ayo pergi," kata Leon.Kedua tuan muda itu pergi membayar dengan senang hati. Setelah bayar, batu mentah itu menjadi milik mereka dan akan dibelah di tempat. Batu seharga 70 miliar itu menarik perhatian banyak orang, apalagi itu adalah batu termahal yang pernah ada di tempat ini.Tak lama kemudian, batu itu dibelah. Semuanya mengamati dengan saksama, tetapi hasilnya berbeda dengan dugaan orang-orang."Ada apa? Dalamnya kosong, nggak ada batu giok, sial sekali!""Berarti rugi, dong? Batu seharga 70 miliar nggak ada isinya."Arden tersenyum. Benar, hasilnya sesuai dengan dugaannya."Astaga, benar-benar rugi!" Chelsey meremas lengan Arden, suaranya bahkan gemetaran. Kalau Arden tidak menghentikannya tepat waktu, dia akan rugi 80 miliar, mungkin ususnya pun akan membiru.Berkat Arden, dia berhasil terhindar dari kerugian. Hal ini membua
Di sebuah restoran Barat paling mewah di Kota Bahari. Sekarang waktu menunjukkan pukul lima sore, jumlah pengunjung tidak terlalu banyak dan terdapat satu unit piano besar di tengah aula. Seorang pria bule berambut pirang sedang fokus memainkan piano, alunan musik yang merdu membuat suasana menjadi sangat tenang.Para pelayan yang mengenakan kemeja putih dan dasi hitam sedang melayani tamu dengan teliti. Tentu saja, harga makanan di sini sangat tinggi sehingga orang biasa tidak akan berani memasuki tempat ini.Arden dan Chelsey duduk berhadapan di dekat jendela. Mereka sedang menikmati makanan lezat yang dipadukan dengan segelas anggur merah.Kalau dibandingkan dengan para tamu yang dibaluti dengan pakaian bermerek, pakaian Arden sangat biasa, apalagi kausnya ternodai oleh serpihan batu. Namun, caranya menggunakan peralatan makan dan mengangkat gelas sangat elegan.Terlepas dari cara berpakaiannya, dia tampak sangat berwibawa. Terlihat jelas dia tidak sedang berakting, melainkan semua
Sesaat kemudian, terdengar notifikasi pesan dari saku Arden. Dia mengeluarkan ponselnya dan melirik sekilas sambil berkata, "Uangnya sudah masuk." Ponsel ini sudah tua dan usang, bahkan merupakan ponsel bekas Elsa yang diberikan pada Mia. Kemudian, layar ponsel pecah dan diberikan padanya.Menurut Chelsey, Arden adalah pria kaya yang berpura-pura miskin seperti di film-film. Dia merasa pria ini sangat menarik, jadi dia pun berkata sambil tersenyum, "Karena kamu sudah punya istri, aku akan menjadi orang kepercayaanmu.""Boleh juga, terserah kamu," jawab Arden dengan senang hati. Bagaimanapun, wanita cantik di hadapannya dapat dipercaya dan cocok dengannya."Kalau begitu, jangan hanya memberikan hadiah pada istrimu, berikan padaku juga. Aku nggak peduli dengan harganya, karena hari ini aku berulang tahun," kata Chelsey sambil tersenyum manis."Benarkah? Kebetulan sekali." Arden agak tidak percaya."Tentu saja, kalau kamu nggak percaya, malam ini aku akan mengundangmu datang ke pesta ulan
Keduanya keluar dari restoran Barat, Chelsey yang mengendarai mobil. Dia tidak berani membiarkan Arden mengendarai Ferrari-nya lagi, karena Arden sangat brutal dan menakutkan. Dia takut dirinya tidak akan sanggup bertahan dan memuntahkan makanan lezat yang baru saja dia makan.Jalanan agak ramai sehingga kendaraan melaju dengan lambat. Chelsey bertanya sambil tersenyum, "Arden, bukannya kamu nggak punya pekerjaan? Bagaimana kalau kamu menjadi sekretarisku? Jam kerja fleksibel, kamu boleh menentukan sendiri. Selain itu, gajinya pun tinggi, bagaimana?"Bekerja sebagai sekretaris bos cantik adalah profesi yang diimpikan oleh banyak anak muda. Terlepas dari hal lain, melihat sesuatu yang indah bagus untuk kesehatan, apalagi kalau diberi gaji tinggi.Arden menggelengkan kepalanya untuk menolak. "Lupakan saja, sebenarnya aku sangat sibuk.""Yang benar saja." Chelsey mendeliknya sambil berkata dengan kesal, "Kamu sibuk apa? Kamu dikatai pengangguran, pecundang oleh ibu mertuamu. Lakukan hal y