Share

Bab 6

"Bibi Mia, mari bersulang ...."

"Dia adalah kakak sepupuku, Elsa."

"Oh, salam kenal ...." Sepasang mata sipit Kent tertuju pada wanita cantik di hadapannya. Napasnya menjadi tidak beraturan, dia berkata dalam hati, 'Manusia memang nggak boleh saling membandingkan, aku sudah sering mendengar wanita ini sangat cantik, memang jauh lebih cantik dari istriku.'

Saat menyadari Kent sedang menatap Elsa dengan lantang, ekspresi Arden berubah muram. Dia mengumpat dalam hati, 'Dasar berengsek, kamu juga punya istri, kenapa malah mendambakan istriku? Air liurmu hampir mengalir, tuh.'

Ekspresi Verren pun berubah. Dia sudah memakai riasan tebal, tetapi tidak bisa menandingi kecantikan alami Elsa. Perhatian semua tamu tertuju pada kakak sepupunya, bukannya pada dirinya yang merupakan pengantin wanita.

Terdengar suara yang membuatnya kehilangan kendali dari samping. "Elsa ... wanita paling cantik di Kota Bahari memang berbeda. Cantik sekali, bahkan aku yang merupakan wanita pun menyukainya!"

"Keluarga Savero memiliki banyak anak perempuan, tapi dia yang paling cantik, nggak usah diragukan lagi ...."

"Kak Elsa, mari bersulang." Saking terpesona, Kent memanggil Elsa dengan akrab.

Ekspresi Elsa berubah muram, sepertinya pria yang menikahi adik sepupunya ini bukan pria baik, bahkan mungkin adalah tipe pria yang mengandalkan uang untuk bertindak sesuka hati. Dia berkata dengan nada dingin, "Aku nggak minum alkohol."

"Nggak masalah, minum jus juga boleh, hanya formalitas saja."

Melihat calon suaminya berusaha untuk mengobrol dengan kakak sepupunya, Verren pun kesal. Dia segera menarik lengan Kent dan berkata dengan marah, "Sayang, selanjutnya biar kuperkenalkan suami Kak Elsa, menantu matrilokal paling terkenal di Kota Bahari. Dia punya banyak julukan lain, seperti pecundang, pengecut, gelandangan ...."

Kata-kata ini menarik perhatian banyak orang. Semuanya menatap Arden sambil tertawa terbahak-bahak, terutama meja di sebelah kanan, mereka bahkan menimpali, "Ucapan pengantin nggak salah, menantu matrilokal memang mempermalukan para pria saja."

"Bahkan wanita pun nggak akan bisa menerima pria nggak kompeten seperti ini!"

Mata Elsa diselimuti dengan amarah, dia merasa Verren sudah keterlaluan. Bagaimanapun, Arden adalah suaminya, kakak ipar Verren, dia juga akan malu kalau Arden dipermalukan di depan umum.

Arden berdiri sambil mengangkat segelas jus jeruk, seolah-olah tidak terjadi apa pun. Dia berkata sambil tersenyum, "Nggak apa-apa, mau menikah dengan siapa pun, kamu tetap akan mentraktir tamu minum bir. Selama ada bir, terserah kamu mau bilang apa."

Tak disangka, Arden malah menyindir Verren. Ekspresinya berubah muram, dia berkata dengan galak, "Apa maksudmu? Ucapan bajingan memang nggak enak didengar."

Selain kesal, Kent juga cemburu karena Arden bisa memiliki wanita cantik berkualitas tinggi seperti Elsa, istrinya bukan apa-apa kalau dibandingkan dengan Elsa. Dia mendelik Arden sambil berkata dengan marah, "Kamu cari masalah? Percaya atau nggak aku akan memukulmu?"

"Ah ...." Arden berakting ketakutan, sekujur tubuhnya gemetaran sehingga gelas di tangannya pun miring. Segelas jus jeruk tumpah ke jas Kent yang dirancang secara khusus. Alhasil, Verren pun berseru dengan kaget, "Hei, bajingan, kamu mengotori jas suamiku yang harganya 360 juta!"

"Maaf ... maaf." Sembari meminta maaf, Arden mengulurkan tangannya yang berminyak untuk menyeka pakaian Kent, tetapi sebenarnya dia sedang membersihkan tangannya.

Kali ini, jas senilai 360 juta itu bukan hanya ternodai oleh jus, tetapi juga ternodai oleh minyak dan rusak total.

Namun, Arden tetap tidak puas, dia malah berkata dalam hati, 'Apa-apaan ini, lebih baik kubersihkan dengan sapu tangan!'

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status