Melihat jasnya dirusak oleh seorang berandalan seperti Arden, Kent pun marah. Umumnya, anak orang kaya sangat temperamental, tak terkecuali Kent. Dia berseru dengan wajah pucat, "Sialan ...." sambil melayangkan tamparan ke wajah Arden.Sebelum tamparan itu mendarat di wajah Arden, Arden sudah berseru kaget dan mundur ke belakang sehingga meja di belakang pun terbalik. Kemudian, Arden segera menjauhkan diri. Alhasil, orang-orang yang menertawakannya tadi pun ternodai oleh sisa-sisa makanan dan tampak sangat mengenaskan."Apa-apaan ini! Ini baju baru, sial sekali!""Hari ini aku nggak seharusnya datang, badanku jadi kotor ...."Para tamu berseru dengan kuat. Pesta pernikahan yang semula berjalan dengan lancar pun menjadi kacau, situasi sangat berantakan.Para anggota Keluarga Savero bangkit. Melihat Arden mengacaukan pernikahan, semuanya tidak bisa berkata-kata.Ibu mertua Arden, Mia berseru dengan getir, "Dasar pembawa sial, aku nggak seharusnya membiarkanmu datang untuk mempermalukan k
Arden berkata dengan penuh maksud, "Aduh, aku takut sekali.""Lancang!" Seiring dengan seruan marah ini, Hardy dipapah oleh sekretarisnya yang menawan. Meskipun usianya sudah lebih dari 70 tahun, tubuhnya sangat bugar dan dia tampak sangat energik.Hardy marah besar. Bagaimanapun, pernikahan cucunya dengan Keluarga Sutama merupakan kabar baik. Kelak, Keluarga Savero bisa mengandalkan Keluarga Sutama untuk berkembang menjadi keluarga kaya. Tak disangka, semua ini dikacaukan oleh menantu matrilokal tak berguna itu, besannya marah besar.Harvey yang merupakan putra sulung segera mendatangi ayahnya. Dia berkata dengan nada mengeluh, "Entah apa yang dipikirkan oleh Ibu, bisa-bisanya menyuruh Elsa menikah dengan berandalan ini."Hardy memandang Harris dan istrinya, lalu berkata dengan marah, "Lihatlah perbuatan kalian, apa kalian nggak bisa mendisiplinkan berandalan ini? Malah membiarkannya mempermalukan nama keluarga."Harris adalah tipe anak yang tunduk pada ayahnya, dia tidak berani bersu
Dalam sekejap, keheningan melanda seisi aula!Semua orang kaget, karena mereka dapat melihat bahwa Elsa dan seluruh anggota Keluarga Savero tidak menyukai Arden. Dengan kata lain, cepat atau lambat mereka akan bercerai. Bukankah ini adalah kesempatan bagus untuk memulihkan status dan menggandeng pria kaya? Kenapa malah tidak ingin bercerai?Bibir merah Chelsey sedikit terbuka, dia tersenyum dingin. 'Wanita keras kepala ini nggak akan menundukkan kepala dengan mudah, sangat menarik. Tapi suamimu belum tentu adalah pecundang, mungkin seluruh anggota keluargamu sudah salah menilainya!'Perkataan Elsa membuat kepalan tangan Arden mengendur. Apa pun alasan Elsa, Elsa tidak mencampakkannya di depan umum. Dia sudah membulatkan tekad, selama Elsa tidak meninggalkannya, dia tidak akan menyerah!Memang benar, Elsa memang sangat keras kepala, tetapi dia juga kesal.Dulu mereka yang menyuruhnya menerima nasib, tetapi sekarang mereka juga yang menyuruhnya bercerai. Apa mereka kira dia adalah sepoto
Tak disangka, Rudy malah melewatinya dan hanya terfokus pada Arden, bahkan mengabaikan semua orang di sekitar. Bagaimanapun, dia adalah bagian dari Organisasi Damaro, anak perusahaan Grup Akasia. Tanpa dukungan dari Keluarga Akasia, dia tidak akan bisa memiliki keberhasilan seperti sekarang ini."Tuan Muda ...."Rudy memanggil dengan penuh semangat sehingga membuat semua orang tercengang. Siapa yang dipanggil oleh Rudy? Tuan muda dari mana, bukankah dia adalah menantu matrilokal, Arden?Arden mengenalinya, mereka pernah bertemu di ruang rapat. Rudy bahkan sempat mengobrol dengannya, tetapi dia tidak ingin identitasnya terungkap, jadi dia sengaja berkata dengan kaget, "Paman, siapa yang kamu panggil? Apa kamu adalah sutradara? Sekarang zaman sudah berkembang, siapa yang masih menggunakan panggilan tuan muda."Sebagian besar orang yang mengenal Rudy juga berasal dari keluarga kaya. Selain itu, mereka sangat memahami satu hal, siapa pun yang berani menyinggungnya akan terjerat masalah. Ba
Untuk membantu Arden melampiaskan amarah, Rudy sama sekali tidak menghargai Keluarga Sutama dan Keluarga Savero. Karena kedua keluarga ini bukanlah apa-apa jika dibandingkan dengan Arden. Pada saat yang sama, Rudy juga merasa Hardy buta. Dia berusaha keras untuk menyenangkan Keluarga Sutama dan berpikir bahwa Keluarga Sutama dapat membuat Keluarga Savero menjadi keluarga kaya yang sesungguhnya. Padahal kalau dia memperlakukan Arden dengan baik, Arden dapat memakmurkan Keluarga Savero dalam hitungan detik dan melampaui Keluarga Sutama dengan mudah.Melihat punggung Hardy yang pergi menjauh, Arden mengumpat dalam hati, 'Dasar tua bangka, kamu kira kamu itu orang baik? Nenek lumpuh dan meninggal dengan menderita, kamu malah berselingkuh dengan sekretarismu. Setiap hari berolahraga malam, kamu nggak takut mati kelelahan?'Namun, dia malah memasang ekspresi kagum. "Wah ... Kakek sungguh bugar, bisa berjalan secepat itu tanpa bantuan tongkat. Bagus, vitaminnya nggak sia-sia, lihatlah betapa
"Paham." Arden langsung mengiakan. Dia boleh mengabaikan perkataan orang lain, tetapi dia akan menuruti perintah istrinya. Jadi, mereka sekeluarga pun pergi.Karena tidak ada pertunjukan yang menyenangkan lagi, sebagian tamu pun pergi.Melihat Arden meninggalkan aula, Rudy tidak lanjut membuat perhitungan dengan anggota Keluarga Sutama. Lagi pula, sebelumnya dia tidak pernah berselisih dengan Irfan dan hubungan mereka cukup baik. Selain itu, mereka sama-sama adalah pengusaha kaya di Kota Bahari, sulit untuk menghindari satu sama lain.Mengingat hubungan mereka sebelumnya, Rudy merasa dia perlu mengingatkan Irfan. "Pak Irfan, putra Bapak agak emosional. Anak muda harus didisiplinkan, jangan suka menimbulkan konflik, akan lebih baik lagi kalau bisa mengubah musuh menjadi teman."Irfan tidak menerima masukan Rudy, dia merasa Rudy sengaja mempersulitnya. Jadi, dia pun berkata dengan ekspresi muram, "Pak Rudy nggak usah mengkhawatirkan hal ini, bukankah wajar kalau anak muda emosional? Siap
"Kejam sekali kamu ...." Arden mengembuskan napas tak berdaya. "Aku sudah begitu menyedihkan, tolong jangan menaburkan garam di atas lukaku lagi, oke?"Chelsey terkekeh. Aksesori rambutnya yang bergetar tampak seperti gelombang maut yang dapat menikam orang."Jangan salah paham, aku nggak bermaksud menyindirmu, aku hanya nggak tega denganmu. Bagaimana kalau kita pergi menghirup udara segar? Mungkin suasana hatimu akan membaik."Chelsey menepuk mobilnya dengan tangan, dia tampak sangat bangga. Mengenai mobil sport di usia muda dapat mencerminkan kesuksesan seseorang. Dibandingkan dengan Arden yang tidak memiliki apa pun, mereka bagaikan bumi dan langit.Meskipun Arden tidak tahu niat Chelsey, dia melangkah maju. Saking tertarik dengan Ferrari yang dikendarai Chelsey, bola matanya tidak bergerak.15 tahun yang lalu, Arden memiliki banyak mobil sport, seperti Lamborghini, Aston Martin dan berbagai edisi terbatas lainnya, termasuk Ferrari. Setelah menjalani tuntutan keluarga, dia merinduka
Anak ini sungguh pandai membual! Chelsey berkata dengan kesal, "Nggak percaya, lihatlah bagaimana kamu mengendarainya, sombong sekali.""Mau pergi ke mana?""Gedung Palmoro, Jalan Pertis, Distrik Bersi, apa kamu tahu?"Arden mengangguk, lalu memasang sabuk pengaman dan menyalakan mesin. Sering dengan deru mesin Ferrari, badan mobil sedikit bergetar dan jari-jarinya perlahan-lahan mengarahkan setir ke kanan. Dalam sekejap, mobil melaju ke depan."Ah ... hati-hati, hampir kena ...." seru Chelsey. Dia merasa dirinya sangat bodoh karena percaya pada seorang pembual. 'Kita masih di tempat parkir, kenapa kamu berkendara dengan begitu cepat? Kamu ingin mati?'Saat hampir menabrak Cadillac di sisi berlawanan, Arden tiba-tiba banting setir dan Ferrari segera berbelok ke arah lain. Kedua bemper mobil hampir menempel, pengendara mobil itu menelan seteguk liur dan bercucuran keringat dingin.Deru mesin Ferrarti bergema di sepanjang jalan. Chelsey menepuk dadanya, jantungnya hampir copot. Namun, di