Share

Bab 700

Pria itu menjawab dengan suara tertahan, "Mengerti."

Akan tetapi, Alya masih belum merasa lega. Dia selalu merasa perkataan Rizki agak aneh. Pria itu selalu berkata bahwa dia setuju dan mengerti, tetapi tindakannya masih semaunya.

Tentu saja sebelum Alya dapat berbicara lagi, dia mendengar Rizki berkata, "Tapi aku rasa aku nggak memengaruhi hidupmu."

Alya bingung mendengarnya.

"Bukankah tindakanmu ini memengaruhi hidupku?"

Pria di ujung telepon itu terdiam sejenak sebelum berkata, "Mau aku menjemputmu atau nggak, kamu 'kan masih harus mengantar anak-anak ke sekolah dan pulang ke rumah setelah kerja. Kalau aku datang, kamu bisa menghemat uang bensin dan uang sarapan."

Sarapan pagi tadi memang dibayarkan oleh Rizki.

"Jadi apa aku harus berterima kasih padamu?" ucap Alya.

"Nggak usah." Rizki berkata dengan sungguh-sungguh, "Sudah seharusnya aku melakukan itu untuk ibu dari anak-anakku."

Alya terdiam.

Dia benar-benar tidak ingin berbicara dengannya.

"Keluarlah, aku menunggumu di luar."

Mun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status