Terjerat Cinta Mr. Devil

Terjerat Cinta Mr. Devil

last updateLast Updated : 2024-07-12
By:  Anna Sahara Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
127Chapters
4.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

"DENDAM tapi RINDU Fitnah sang ibu tiri membuat hubungan Nader dan Noura semakin renggang. Awalnya sejoli yang saling mencintai itu akan menikah dengan mimpi-mimpi yang sudah terangkai. Namun keserakahan Heba dan anggota keluarga lainnya menghancurkan semuanya. Noura tidak hanya kehilangan kepercayaan dari Nader, tapi juga berakhir hamil di penjara dan hanya bisa bekerja di sebuah klub malam setelahnya. Kebencian membuat Nader kerap menyiksa batin Noura. Begitu juga sebaliknya. Sampai di manakah kebencian itu akan berakhir atau mereka hanya akan menjadi musuh selamanya?

View More

Chapter 1

Tahanan 201

"Tahanan 201 ...!" Sipir penjara memanggil penghuni rutan dengan lantang.

Seorang gadis bernama Noura Sarah buru-buru mengangkat tubuh dari pembaringannya. Dengan semangat yang masih membara, dia segera berdiri menghampiri petugas. Sambil berpegangan pada jeruji besi penghalang mereka, dia bertanya dengan tergesa-gesa, "Siapa yang berkunjung hari ini?"

"Seorang wanita, aku rasa dia adalah ibumu," sang sipir menjawab dengan acuh.

Noura langsung tertunduk lesu. Api semangat yang menggebu-gebu itu sirna seketika. Dia sedikit kecewa, karena yang ditunggu-tunggu tidak sesuai harapan. Bukan menolak kehadiran ibu angkatnya, tapi dia sudah lama menunggu kehadiran Nader, sang kekasih yang diharapkan sebagai penyelamatnya dari segala tuduhan.

"Kenapa?" petugas itu mencibir melihat diamnya Noura. "Apa kamu berubah pikiran dan tidak ingin menemui ibumu?"

"Tidak, aku tidak berubah pikiran, aku akan menemuinya."

Sudah hampir satu bulan lamanya mendekam di dalam penjara, tidak mungkin Noura menolak kunjungan ibu asuhnya.

Setelah mendengar jawaban Noura, sipir wanita itu segera mengeluarkan borgol dan membuka pintu sel. Dia mengikat kedua tangan Noura, kemudian menggiring wanita itu menuju ruangan lainnya.

Di sebuah ruang kunjungan, Meta tampak duduk menunggu kehadiran Noura. Dia adalah pengasuh Noura mulai sejak bayi hingga gadis itu dianggap sebagai anak kandung sendiri.

"Noura, anakku." Tangis Meta pecah tatkala melihat tubuh Noura yang kian hari semakin kurus saja. "Apa yang terjadi, apa kamu sedang sakit?"

Satu minggu sebelumnya, Meta juga telah datang berkunjung, namun tubuh dan wajah Noura masih terlihat segar. Sangat jauh berbeda dengan hari ini, membuat wanita yang menggunakan tudung kepala itu merasakan khawatir.

"Aku baik-baik saja, Bu, aku hanya sedikit kelelahan. Mungkin belum terbiasa dengan suasana di sini." Noura duduk berhadap-hadapan dengan Meta. Di depan mereka ada pembatas besi juga. Walau dapat saling bersitatap, tapi hanya tangan yang bisa bersentuhan.

"Tapi wajahmu sangat pucat, Noura. Apa kamu tidak berselera makan?" tanya Meta lagi, lalu mengeluarkan sebuah kotak berisi makanan. "Ini, ibu bawa makanan kesukaanmu, semoga kamu suka dan cepat sehat seperti semula."

Noura telah menyadari perubahan dalam dirinya. Nafsu makannya telah menurun drastis. Jam istirahatnya juga tidak teratur. Fisiknya semakin hari semakin lemah dan gampang letih. Namun demikian, dia masih tidak berniat untuk meminta pemeriksaan.

Hingga Meta mengunjunginya, pikiran Noura hanya tertuju pada Nader. Dia pun bertanya pada sang ibu tentang pria itu, "Apa dia sudah kembali, Bu?"

"Maksudmu Nader?" tebak Meta.

Noura langsung mengangguk cepat. Hingga detik ini, dia belum mengetahui jika pria yang dicintainya adalah sosok yang paling berperan aktif dalam kasusnya saat ini. "Apa dia sudah kembali? Apa dia sudah tahu keadaanku sekarang?"

Meta terdiam untuk beberapa saat. Ingin rasanya mengatakan yang sebenarnya jika Nader termasuk ke dalam daftar orang-orang yang menginginkan kehancuran Noura.

Meta tidak tega melihat Noura menghadapi kenyataan itu.

"Bu, kenapa diam saja?" Noura mendesak. "Katakan sesuatu!"

Pada akhirnya, Meta hanya bisa melakukan kebohongan lagi. "Nader belum kembali. Ibu dengar, masih banyak yang harus dia urus di luar negeri. Jadi butuh waktu lebih lama untuknya kembali."

"Kalau begitu, tolong telepon dia untukku, Bu, aku ingin bicara dengannya!" Noura meminta lagi. "Aku mohon, Bu, hanya dia yang bisa membantuku agar bisa keluar dari sini."

Tanpa diminta, Meta telah melakukannya berulang kali. Dia bahkan sudah bersimpuh di depan Nader dan keluarga pria kaya raya itu agar memberi maaf pada Noura. Akan tetapi, alih-alih memberi keringanan, Nader justru telah mengatur seorang pengacara untuk memperberat hukuman Noura.

"Bu, kenapa diam saja?" Noura mendesak. "Tolong hubungi Nader untukku, aku perlu bicara dengannya!"

Meta tersenyum kecut. Ini tidak adil untuk putri cantiknya. "Nanti ibu coba lagi ya, kalau ada kabar baik, ibu pasti akan langsung mengabarimu!"

Waktu berkunjung telah habis, sang penjaga mendekati kedua wanita beda usia itu. Tanpa mengeluarkan suara, dia menunjukkan wajah bengisnya.

Noura dan Meta langsung paham. Keduanya saling melepaskan tangan, lalu berpisah dalam sekejap.

Seperti permintaan Noura, Meta pun kembali ke kediaman keluarga Othmani. Dia masih dipersilakan masuk dan langsung menemui Nader yang saat itu baru saja selesai berbincang-bincang dengan seorang pengacara.

"Katakan apa yang membawa Bu Meta ke sini?" Nader bertanya tanpa mempersilakan duduk. "Jika hanya tentang wanita itu, lebih baik lupakan, aku tidak ingin membicarakannya," katanya dengan ketus.

"Tolong temui Noura sekali saja!" pinta Meta dengan cepat. "Dia ingin bicara denganmu."

Di saat yang sama, Nader juga membalas tak kalah cepat.

"Silahkan keluar dari rumah ini!" Nader langsung mengusir. "Aku sudah katakan berkali-kali, jangan pernah menyebut nama wanita itu lagi di depanku!"

Pengusiran itu sudah sering terjadi dan Meta juga sudah muak. Pada hari ini, dia juga bersumpah jika kedatangannya kali ini adalah untuk yang terakhir kalinya. Apa yang dilakukan Nader dan keluarganya sungguh tidak adil untuk Noura.

"Apa perlu aku menyuruh security untuk membawamu pergi?" Tidak ada hormat lagi, Nader kembali mengusir secara kejam.

Ucapan ibu dan saudara tirinya telah membutakan mata hati dan pikiran Nader, membuat pria itu berubah menjadi iblis yang sangat kejam.

"Tidak usah repot-repot, aku akan segera pergi." Meta melangkah cepat. Namun, setelah mencapai pintu, dia berbalik lagi. "Ingat satu hal, Nader, ini adalah yang terakhir kalinya aku meminta padamu. Kelak jika kamu ingin kembali pada Noura, dan menyesali kebodohanmu selama ini, aku adalah orang pertama yang akan menentang keinginanmu itu."

Dari lantai dua, Heba, sang ibu tiri menyaksikan perdebatan itu dengan teliti. Dia melipat kedua tangan di dada, berdiri dengan jumawa, menikmati kekalahan Noura dan Meta.

"Itu akibatnya tidak mematuhi perintahku!" Heba berkata dengan sombongnya. "Seandainya kalian memberitahukan tentang wanita itu padaku dari awal dan bernegosiasi denganku, aku tidak perlu menyiksa Noura hingga harus kehilangan kepercayaan dari Nader. Salah kalian sendiri tidak mau diajak bekerja sama."

Selamat datang di karya terbaru author! Semoga suka dan betah bacanya. Jangan lupa supportnya ya guys, dengan cara subscribe, komen yang membangun, dan juga vote dengan cara kirim hadiah. Thanks untuk semua yang udah baca.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
127 Chapters
Tahanan 201
"Tahanan 201 ...!" Sipir penjara memanggil penghuni rutan dengan lantang. Seorang gadis bernama Noura Sarah buru-buru mengangkat tubuh dari pembaringannya. Dengan semangat yang masih membara, dia segera berdiri menghampiri petugas. Sambil berpegangan pada jeruji besi penghalang mereka, dia bertanya dengan tergesa-gesa, "Siapa yang berkunjung hari ini?" "Seorang wanita, aku rasa dia adalah ibumu," sang sipir menjawab dengan acuh. Noura langsung tertunduk lesu. Api semangat yang menggebu-gebu itu sirna seketika. Dia sedikit kecewa, karena yang ditunggu-tunggu tidak sesuai harapan. Bukan menolak kehadiran ibu angkatnya, tapi dia sudah lama menunggu kehadiran Nader, sang kekasih yang diharapkan sebagai penyelamatnya dari segala tuduhan. "Kenapa?" petugas itu mencibir melihat diamnya Noura. "Apa kamu berubah pikiran dan tidak ingin menemui ibumu?" "Tidak, aku tidak berubah pikiran, aku akan menemuinya." Sudah hampir satu bulan lamanya mendekam di dalam penjara, tidak mungkin Noura m
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more
Hamil
Pada saat makan malam, Noura sudah merasakan mual sebelum menghabiskan makanannya. Dia segera berlari ke arah wastafel di ujung ruangan. Di sana, dia memuntahkan seluruh isi dalam perutnya. "Hweeek ... hweeek ...!" Suara muntahan Noura sontak membuat tahanan lainnya merasa jijik. Seorang wanita yang paling disegani lebih dulu mendekati Noura.Wanita itu bernama Rachel. Dia berdiri di samping Noura. "Hei ... tidak bisakah kau muntah di tempat lain saja? Apa kau tidak punya mata, apa kau tidak melihat kita semua sedang makan?"Ketika pandangan Noura menyapu orang-orang di sekitarnya, dia terdiam. Sambil memegang perutnya, Noura pun berusaha menahan mual di perutnya. Hampir semua orang menatap Noura dengan pandangan yang sama, jijik dan juga marah."Maaf, aku tidak sengaja," ucap Noura lesu, kemudian meninggalkan semua orang.Akan tetapi, baru beberapa langkah saja, tangan Noura telah ditarik paksa dari belakang. Dia terpaksa menoleh pada Rachel yang tengah didampingi oleh empat wanita
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more
Ancaman
Mengetahui sang kekasih telah bersedia mengunjunginya, Noura tidak bisa membendung rasa sukacitanya. Aura positif, keceriaan terlihat kembali menghiasi wajahnya yang semakin tirus. Kesedihan, kebencian dan kecurigaan yang pernah terlintas juga seketika menghilang."Nader datang padaku?" Noura memastikan. Dia tidak sabar untuk memberitahu keadaannya saat ini."Cepat keluar, tidak usah banyak drama!" seru sipir dengan suara yang keras.Sembari berjalan mengikuti sipir tahanan, Noura mengelus perutnya yang rata. 'Dia pasti bahagia mengetahui kehamilanku. Dia pasti akan membantuku,' pikirnya."Nader ...!" panggil Noura setelah tiba di ruang kunjungan. Dia segera duduk dengan bersemangat.Noura hanya melihat punggung Nader yang tengah berbicara dengan seorang pria lainnya. Namun dia yakin jika pria itu akan segera membebaskannya dari segala tuduhan.'Kenapa dia tidak langsung melihatku?' pikir Noura dan dia mulai bimbang. 'Apa dia tidak merindukanku? Apa dia tidak menginginkanku lagi?''Ah
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more
Siksaan
Setelah sadar dari pingsannya, Noura kembali bertemu dengan Mike, sang dokter yang telah memeriksa kesehatannya untuk kedua kalinya."Berapa lama aku pingsan?" Noura bertanya acuh. Dari sorot matanya tampak jika dia sudah tidak peduli dengan apapun. Dunia seperti sudah hancur baginya. Mike duduk tepat di sebelah Noura, lalu menjawab. "Kurang lebih lima jam, dan kabar baiknya kamu bisa melewati pendarahan dengan baik. Calon anakmu masih bisa diselamatkan," kata Mike dengan jujur.Noura tidak memberi tanggapan apapun tentang bayinya. Apa yang harus dibanggakan dengan itu? Bukan hanya sekedar menyadari kebodohannya yang sudah terperdaya oleh bujuk rayu Nader, kini dia juga menaruh dendam pada pria itu."Lima jam ya...?" Noura justru tertawa hambar, meledek dirinya sendiri. Dia jijik membayangkan kondisi fisiknya yang sekarang, melemah akibat memikirkan Nader, akan tetapi pria itu tidak peduli sama sekali. Dia telah membuang-buang waktu, tenaga, dan pikiran untuk pria yang tidak bertangg
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more
Hasutan
Masih bertahan dengan rasa sakitnya, Noura hanya bisa meludah ke depan, membuang darah yang mengalir ke mulutnya. Rasa sakit ini tidak seimbang dengan rasa sakit hatinya yang telah dicampakkan oleh Nader. "Sekarang giliran kalian!" Rachel mempersilakan ketiga temannya untuk menganiaya musuh mereka.Sasaran utama mereka tentu saja sama, yaitu wajah cantik Noura.Brugh ... bragh ....Setiap satu orang pun telah mendapatkan bagian masing-masing.Kepala Noura semakin pusing saja. Hantaman dari ke empat wanita itu telah melumpuhkan pertahanannya. Di saat seperti itu, dia ternyata tidak bisa berdiam diri lagi. Jika tubuhnya yang sudah matang saja tidak sanggup menerima penganiyaan, bagaimana dengan janin yang tidak bersalah dalam perutnya? Tiba-tiba Noura merasa buruk jika membiarkan calon bayinya ikut teraniaya.Tepat ketika Rachel ingin menendang perutnya, Noura mulai melakukan perlawanan. Kedua tangannya menangkap kaki Rachel, dan dengan brutal mendorong wanita itu hingga terjungkal ke
last updateLast Updated : 2024-01-17
Read more
Pilihan Nader
Ketika Noura masih berada dalam dekapan Mike, dia merasa janggal dengan sikap pria itu. "Sebenarnya siapa kamu?" tanyanya keheranan.Selama beberapa hari terakhir, Mike cukup perhatian terhadap Noura. Ditambah hari ini, pria berkacamata itu terlihat begitu khawatir dengan keadaan Noura. Hal itu semakin membingungkan wanita berusia 23 tahun itu, karena menurutnya mereka tidak memiliki hubungan apapun.Mike segera melonggarkan pelukannya. Selama beberapa detik, dia memandangi wajah Noura yang penuh dengan luka pukulan. Bahkan wanita di depannya sudah tidak dapat dikenali dengan baik. Keadaan seperti itu tak pelak membuat Mike semakin merasa bersalah."Aku minta maaf, Noura, aku telah gagal memberikan perlindungan padamu," ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Dia sungguh tidak berdaya untuk mengeluarkan Noura dari tempat tersebut hingga menjadi bulan-bulanan para tahanan lain."Apa maksudmu?" Noura kembali bertanya bingung. Kenapa justru pria itu yang meminta maaf?"Bogo ...." Mike hany
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more
Hukuman Seumur Hidup
Tubuh Noura seketika lemas setelah mendengar keputusan hakim. Wanita yang sedang hamil muda itu dijatuhi hukuman seumur hidup dan juga denda bernilai ratusan juta.Sejak kecil, Noura hanyalah seorang anak yatim piatu. Tidak memiliki harta, keluarga atau pun backingan yang bisa membantu untuk mengatasi masalahnya saat ini. Adapun keluarga Mike hanya merupakan pengusaha dari kalangan menengah, masih jauh di bawah keluarga Othmani. "Ini tidak adil." Air mata Noura mulai mengalir. Dengan bercucuran air mata, dia kemudian menatap Nader yang sedang duduk satu barisan bersama Heba, dan Rona, adik perempuan Nader. 'Kalian orang kaya yang sangat kejam!' desahnya dalam hati.Sementara itu, Nader tampak mengangkat wajahnya. "Ini belum seberapa." Dia melempar tatapan kebencian pada Noura. Setiap melihat wajah Noura, Nader ingin sekali membuat wanita itu tersiksa. Dia juga berjanji akan mengubah dunia mantan kekasihnya itu seperti hidup di neraka.Mike segera menghampiri Noura, lalu berbisik pel
last updateLast Updated : 2024-02-03
Read more
Terlihat Cantik Dan Menarik
"Untuk apa dia mengunjungiku?" Noura kebingungan. "Lihat dan temui saja!" Kehamilan Noura telah menginjak bulan ke enam, tapi bentuk perut bulatnya masih tidak terlihat jelas. Pakaian yang dikenakan juga sangat longgar membuat wanita itu tidak tampak seperti wanita hamil. Hanya saja, kehidupan Noura yang tidak pernah kekurangan nutrisi dan selalu mendapat istirahat cukup membuatnya berbeda hari ini. Noura lebih segar dari bulan-bulan sebelumnya. Meski menjalani hidup di dalam penjara, Noura masih tampak cantik dan fresh. Wajah yang tadinya sudah sempat tirus, tidak terurus juga terlihat semakin berisi dan lebih enak untuk dipandang.Hal itu membuat Nader semakin curiga dengan Noura. Dia tidak terima wanita itu mendapatkan kebahagiaan. Noura harus tersiksa lahir dan batin. Parahnya lagi, Nader mulai beranggapan sama seperti yang dikatakan ibunya, jika mantan kekasihnya itu pasti menjual diri di dalam penjara. Jika tidak, mana mungkin Noura masih terlihat cantik dan menarik.'Kenap
last updateLast Updated : 2024-02-04
Read more
Bukan Aku Yang Berlutut, Tapi Kamu
Tendangan bayi di dalam kandungan Noura semakin menjadi. Sakitnya mulai terasa, hingga Noura harus memejamkan mata sambil mencengkram lengan Cupi. Nader yang melihatnya sontak tertawa puas. Dia bahagia melihat perasaan Noura hancur. "Kamu yang merancang semua, tapi wanita lain yang akan menikmatinya. Bagaimana rasanya sekarang, Noura?" tanya Nader dengan senangnya. "Jangan khawatir, aku akan mengirimkan video pernikahanku nantinya. Kamu harus melihat hasil akhir dari rancanganmu!"Terus bertahan dan menenangkan diri sendiri, rasa sakit di perut Noura lambat laun mulai berkurang. Dia yakin jika calon anaknya tengah menyuruhnya untuk membela diri, akan tetapi dia tidak terpancing. Satu hal yang paling Noura khawatirkan adalah kondisi kandungannya. Amarah yang tidak terkontrol tentu saja dapat mengakibatkan kontraksi dini jika meladeni kemarahan Nader. Bagi Noura, ada saatnya untuk membalas perlakuan Nader di mana pria itu harus membayar semuaperbuatannya. Cupi segera membimbing No
last updateLast Updated : 2024-02-04
Read more
Kenangan Indah Bersama Noura
Bab 10."Aku ingin tahu tentang kehidupan seorang pria bernama Mike Mbarki. Dia seorang dokter muda dan sering berkunjung ke penjara untuk menemui Noura Sarah," Nader memberi sedikit indentitas yang dia ketahui tentang Mike. "Pastikan tidak ada yang kalian lewatkan, laporkan semua yang berhubungan tentang pria itu!"Setelah memberi perintah, Nader terdiam sejenak. Namun, tidak lama kemudian, dia kembali melempar sebuah botol yang masih berisi minuman tepat mengenai lampu tidur di atas nakas. "Akhhh ... kenapa aku tidak bisa melepaskanmu, Noura? Kenapa ... kenapa kamu melakukan semua ini padaku?" Malini yang masih berada di depan pintu kamar sontak terkejut. Suara pecahan itu sempat berhenti sejenak, tapi kini kembali terulang dan disertai dengan jeritan histeris dari seorang pria."Nader ... buka pintunya, aku mohon buka pintunya!" Malini resah dan khawatir. Dia tidak berhenti menggedor-gedor pintu. Seandainya, dia memiliki kekuatan lebih, dia pasti sudah mendobrak pintu berwarna ab
last updateLast Updated : 2024-02-04
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status