Share

Bab 705

Author: Yuki
last update Last Updated: 2024-08-27 18:00:00
Selanjutnya, dia hanya perlu Rizki untuk bekerja sama.

Hana sudah menyiapkan mentalnya dan sedang menunggu Rizki menolak permintaannya.

"Lima persen saham? Oke."

"Nggak bisa? Kalau begitu aku ...."

Hana baru saja berbicara ketika kata "oke" itu seketika menghancurkan harapannya. Dia tercengang, tidak dapat memercayai apa yang baru saja dia dengar.

Apa barusan ... dia salah dengar?

Rizki sepertinya menyetujuinya?

Lima persen saham?

Sebelumnya dia sudah mengecek profitabilitas Perusahaan Saputra. Meskipun dia hanya mengerti secara kasar, berdasarkan apa yang dia tahu, bila Rizki benar-benar memberinya 5 persen saham Perusahaan Saputra, maka kekayaannya akan meningkat pesat.

Namun ... bagaimana bisa Rizki menyetujuinya?

Hana menatapnya dengan tidak percaya.

"Rizki, kamu ...."

Rizki benar-benar bersedia memberinya 5 persen saham Perusahaan Saputra? Hanya supaya dia bisa memutus hubungan dengannya?

Dia benar-benar rela berbuat sampai sejauh ini demi Alya?

Menyadari bahwa Rizki melakukan ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Frida
rasanya aku mulai bosan baca novel ini cerita nya panjang n berbelit2..kapan the end nya?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 706

    Dia berbicara dengan sangat tulus, tatapan dan ekspresinya juga sangat tenang, seolah-olah dia sudah benar-benar melepaskan Rizki.Mendengar Hana yang mengharapkan kebahagiaan untuknya dan Alya, kekesalan Rizki pun memudar dan bibirnya mulai tersenyum."Terima kasih."Dada Hana terasa sakit, pria ini benar-benar tahu cara untuk melukainya."Jadi, apa kita bisa menandatangani perjanjiannya sekarang?"Rizki menatapnya. "Aku akan meminta seseorang membuatnya dan mengirimkannya padamu besok.""Nggak." Hana menggeleng. "Malam ini. Ini 10 persen saham, aku takut kamu akan menyesalinya."Alasan utamanya adalah setelah malam ini, dia mungkin tidak akan memiliki kesempatan lagi untuk berduaan dengannya sambil minum alkohol.Dia harus menangkap kesempatan ini.Dia akan mendapatkan saham itu dan tidur dengannya, lalu dia akan hamil.Melihat situasinya yang menyedihkan, mungkin Tuhan akan mengasihaninya dan membantunya. Dia saat ini sedang berada dalam masa tersuburnya.Jika dia bisa hamil, ditamb

    Last Updated : 2024-08-28
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 707

    Hana mengambil gelas di meja, lalu menghabiskan anggur yang tersisa di dalamnya. kemudian, dia mengisi gelasnya lagi di depan Rizki.Dia memegang gelas itu di tangannya, dengan lembut menggoyangkannya."Anggap saja ini untuk membayar utang nyawamu, beri aku sedikit harga diri. Ayo kita berpisah baik-baik, oke?"Rizki merapatkan bibirnya, matanya sangat dingin. Akhirnya dia duduk di seberang Hana."Menemanimu minum dihitung sebagai berpisah baik-baik? Apa 10 persen saham yang kuberikan padamu nggak cukup untuk berpisah baik-baik?"Hana tersenyum sedih."Aku tahu kamu akan berpikir seperti ini. Tapi Rizki, perasaanku padamu sangat tulus. Meskipun hari ini kamu bukanlah Rizki sang CEO dan hanya seorang pria biasa, aku masih tetap akan mencintaimu. Apa kamu tahu kenapa aku menginginkan 5 persen saham itu? Itu karena aku tahu kamu nggak bisa tenang saat berutang pada seseorang. Kalau aku nggak meminta apa pun, kamu nggak akan percaya kalau aku benar-benar ingin memutus hubungan denganmu. Se

    Last Updated : 2024-08-28
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 708

    Dia ketakutan setengah mati. Saat dia keluar dari toilet tadi, dia menemukan bahwa Rizki telah menghilang. Dia terus mencari sampai akhirnya menemukan pria itu, dia kira Rizki telah pergi untuk menemui orang lain.Tentu saja, yang paling dia takutkan adalah Rizki mungkin pergi menemui Alya.Jika Rizki menemui Alya, bukankah artinya dia malah membantu Alya?Dia tidak akan membiarkan itu terjadi.Hana berjalan maju dan berkata dengan sangat lembut, "Angin di luar dingin dan kamu berpakaian tipis, sebaiknya kamu masuk ke dalam."Melihat Hana mendekat, Rizki refleks mundur beberapa langkah untuk menjaga jaraknya.Alis tebalnya berkerut.Dia tidak tahu apakah ini karena Hana yang terus mengganggunya atau karena Cahya yang sampai sekarang belum sampai juga, tetapi dia merasa sangat kesal, bahkan tubuhnya terasa sangat gelisah.Angin malam bertiup. Selain rasa dingin, dia juga merasa nyaman.Perasaan yang aneh ini membuat Rizki makin waspada.Dia melihat Hana di depannya dan menyadari kepanik

    Last Updated : 2024-08-29
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 709

    Alya terpaksa meletakkan pulpennya dan berjalan ke pintu.Karena tinggal sendirian, Alya selalu waspada. Dia sampai memasang lubang pintu dan kamera CCTV di pintunya.Setelah sampai di pintu, dia memeriksa layar CCTV terlebih dahulu untuk melihat siapa yang datang.Ketika sosok dan wajah orang itu muncul di layar, Alya membeku.Rizki?Kenapa dia?Untuk apa pria itu datang kemari malam-malam begini?Meskipun Rizki bukan orang asing dan Alya tidak khawatir Rizki akan melakukan sesuatu padanya, mengingat hubungan mereka, Alya masih tidak begitu ingin membukakannya pintu.Jika ada hal penting yang harus dibicarakan, Rizki bisa saja meneleponnya.Akan tetapi ....Memikirkan kontrak yang akan dia tanda tangani, juga bagaimana Rizki akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan anak-anaknya di masa depan.Karena dia sudah membuat keputusan, tampaknya dia tidak perlu sewaspada itu lagi ....Memikirkan hal ini, Alya pun menghela napas dan membuka pintu.Rizki telah lama berdir

    Last Updated : 2024-08-29
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 710

    Dia tidak boleh berlama-lama di sini. Jika dia tinggal lebih lama lagi di sini, dia bisa menyebabkan masalah.Di depan orang lain, dia mungkin masih bisa mengendalikan dirinya.Namun, yang berdiri di depannya adalah wanita yang dia cintai, itu hanya akan menambah minyak ke dalam api."Tunggu."Akan tetapi, ketika dia berbalik, Alya memanggilnya.Oleh karena itu, Rizki pun berhenti bergerak.Bukannya dia tidak mau bergerak, tetapi tubuhnya tidak mau mendengarkan perintah otaknya.Terjebak dalam konflik antara tubuh dan pikirannya, Rizki pun terpaku di tempatnya. Dia tidak melangkah maju ataupun berbalik.Sebaliknya, Alya menghampirinya dan langsung berdiri di depannya.Dengan wajah tanpa ekspresi, Alya menempatkan tangannya di kening Rizki.Begitu menyentuh kening tersebut, Alya langsung menarik tangannya kembali karena terkejut."Ke ... kenapa kamu panas sekali?"Saat dia melihat wajah Rizki yang memerah tadi, dia kira Rizki hanya mabuk, karena itulah pira ini datang ke sini malam-mala

    Last Updated : 2024-08-30
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 711

    Setelah menyadari bahwa tubuh Rizki begitu panas meskipun tidak mabuk dan tidak demam ....Alya menelan ludahnya.Mungkin karena kaget, mulutnya setengah terbuka. Namun, beberapa saat kemudian, dia perlahan menggigit bibirnya."Jadi? Kamu sendiri sudah tahu kondisimu, kenapa kamu malah datang menemuiku?"Orang yang memeluknya itu terdiam cukup lama sebelum akhirnya menjawab, "Aku ... nggak tahu."Dia terdengar agak bingung."Selain kamu .... Aku nggak tahu harus menemui siapa lagi."Setelah mengatakan itu, dia mengeratkan pelukannya, memejamkan matanya dan menenggelamkan wajahnya di leher Alya.Rizki sangat menderita, tetapi pelukan dan aroma tubuh wanita ini dapat membuatnya lebih tenang.Setidaknya dia tahu, bahwa orang di sisinya adalah Alya dan bukan orang lain."Kamu nggak tahu harus menemui siapa, jadi kamu datang menemuiku?""Nggak ...."Dia terdengar seperti mengigau, dia berbicara dengan terbata-bata, "Aku ... hanya ingin ... menemuimu."Alya sedikit marah, tetapi juga sedikit

    Last Updated : 2024-08-30
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 712

    Dia sudah berbicara panjang lebar, tetapi Rizki masih memasang ekspresi dan sikap yang sama, entah apakah pria ini benar-benar mendengarkan ucapannya atau tidak."Kamu dengar nggak?"Rizki mengangkat matanya."Hmm."Alya tak bisa berkata-kata.Ya sudahlah, kelihatannya pria ini tidak mendengar apa yang dia katakan. Mungkin Rizki sudah hampir kehilangan kesadarannya, untuk apa Alya masih berbicara padanya?"Ayo masuk."Alya hanya bisa melangkah mundur dan memberi ruang untuk Rizki masuk.Rizki menatap ke dalam rumah, tetapi dia ragu untuk melangkah."Kenapa? Kamu nggak mau masuk? Kalau begitu aku akan pergi ...."Sebelum dia bisa menyelesaikan perkataannya, Rizki langsung melangkah masuk ke rumah.Brak!Setelah Rizki masuk, Alya menariknya ke sofa di ruang tengah dan menyuruhnya untuk duduk diam di sana sementara dia mengambilkannya segelas air."Air es," ujar Rizki tiba-tiba."Apa?" Alya kira dia sudah salah dengar. "Kamu mau air es?""Air paling enak ... kalau ada es. Kalau nggak ada

    Last Updated : 2024-08-30
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 713

    Namun, siapa sangka, ketika tangan Alya menyentuh kancing baju Rizki, pergelangan tangannya tiba-tiba ditangkap oleh pria itu.Rizki menggenggamnya dengan kuat.Alya mendongak, matanya bertemu dengan mata yang gelap dan dalam itu. Di ruangan yang remang ini, Rizki menatapnya dengan begitu intens, bagaikan seekor serigala.Seolah-olah di saat berikutnya, Rizki akan melompat dan menerkamnya.Alya kaget, tidak tahu sejak kapan pria ini bangun.Baguslah kalau Rizki sudah bangun, dengan begitu dia bisa mengelapkan alkohol itu sendiri. Akan tetapi ... dia tampak tidak beres.Mungkinkah dia kehilangan kesadarannya?Meskipun Alya tidak pernah mencobanya, dia pernah mendengar bahwa bila seseorang terpengaruh oleh obat tertentu, mereka mungkin akan kehilangan kendali. Jika ....Karena cengkeraman pada pergelangan tangannya mengencang, Alya tidak bisa berpikir lagi. Napas Rizki tampaknya menjadi makin berat.Raut wajah Alya berubah, sambil berusaha membebaskan tangannya, dia berkata, "Alkohol dan

    Last Updated : 2024-08-30

Latest chapter

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 750

    Biasanya dalam situasi seperti ini, Hana akan berbalik dan pergi.Namun, sekarang Hana tidak punya apa-apa lagi. Dia maju beberapa langkah, lalu menggigit bibirnya dan berkata, "Apa maksudmu dengan bercanda menggunakan perasaanmu? Kamu nggak berpikir kalau perasaanmu padanya tulus, 'kan? Begitu tulus sampai-sampai kamu nggak peduli kalau dia jatuh ke dalam pelukan pria lain?"Irfan melihat ke arah asistennya. "Bawa dia keluar.""Irfan, Alya akan bersama dengan Rizki. Apa kamu akan membiarkan mereka bersama begitu saja? Aku tahu bahwa selama 5 tahun ini kamu terus menemani Alya, kamu telah menunggunya selama 5 tahun. Bukankah kamu ingin bersama dengannya? Apa kamu bersedia kalau hari ini dia diambil oleh orang lain?"Hana berteriak seperti orang gila dan hampir histeris, tetapi orang di depannya masih tetap tenang."Sudah cukup bicaranya?"Hana tercengang.Apa maksudnya? Dia sudah berbicara panjang lebar, tetapi Irfan bahkan tidak peduli sedikit pun?Ini tidak masuk akal. Bukankah pria

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 749

    Setelah ibunya pergi, Hana jatuh ke tempat tidur rumah sakit, menutupi pipinya yang memar dan menangis kesakitan.Jangankan ibunya, dia bahkan ingin menampar dirinya sendiri.Baru sekaranglah dia sadar, bahwa dia harusnya berhenti sejak dulu ....Namun, tampaknya, sekarang sudah terlambat untuk melakukan apa pun.Apakah ada seseorang yang bisa menolongnya?Mungkin ... ada seseorang yang bisa menolongnya.Hana terpikirkan seseorang dan melompat turun dari tempat tidur. "Nanda, cepat, bawa aku mencari taksi."Malam ini adalah malam yang sibuk.Di teras yang hening.Hasan menuangkan secangkir teh panas untuk Irfan, uap teh mengepul di udara yang dingin. Hana berdiri di hadapannya, dengan Nanda yang menopangnya di samping.Dia sudah cukup lama berdiri sana, tetapi Irfan sama sekali tidak berbicara ataupun mempersilakannya duduk.Bahkan Hasan yang berada di sisinya hanya menuangkan secangkir teh panas.Dia berlari keluar dengan terburu-buru, sehingga dia masih mengenakan gaun rumah sakit da

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 748

    "Sebenarnya apa yang terjadi?"Nanda secara singkat menjelaskan apa yang dia tahu."Apa? Rizki datang?" Kegembiraan melintas di mata Tesa, dia maju dan menggenggam tangan Hana. "Hana, kenapa kamu nggak memberitahuku kalau Rizki datang? Dia datang menjengukmu, 'kan?"Sayangnya, mata Hana penuh dengan keputusasaan. Dia terlihat seperti pecundang. Tesa memanggilnya berkali-kali, tetapi dia tidak merespons."Hana? Cepat bicara!"Melihatnya yang seperti ini membuat Tesa kesal.Kemudian barulah Hana mendongak, matanya penuh dengan air mata."Ibu, dia tahu, dia sudah tahu. Selanjutnya dia nggak akan membiarkanku, dia juga nggak akan membiarkan Keluarga Adelia."Tesa mengerutkan keningnya."Tahu apa? Bicaralah yang jelas.""Alya, Alya Kartika, ingatan dia sudah kembali. Dia memberi tahu Rizki kebenarannya. Sekarang Rizki sudah tahu bahwa bukan aku yang menyelamatkannya. Dia akan membereskanku, selanjutnya dia pasti akan membereskan kita. Ibu, kita harus bagaimana?"Meskipun perkataan Hana agak

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 747

    Sekarang Hana pun gelisah.Namun, sekarang dia sudah menenangkan dirinya. Malam ini Rizki datang untuk mempermainkannya.Selama dia menolak untuk mengakuinya, tidak ada yang bisa melakukan apa pun padanya.Memikirkan hal ini, Hana menatap Rizki dan berkata, "Bukankah kamu nggak tahu terima kasih? Apa kamu ke sini untuk mempermainkanku dan memberikan bukti pada Alya? Rizki, biar kuberi tahu kamu, aku nggak akan memberimu apa yang kamu mau. Kamu diselamatkan olehku yang telah mempertaruhkan nyawa. Waktu itu, aku hampir tenggelam di sungai demi menyelamatkanmu. Sementara mengenai Alya, dia bukan urusanku. Tapi, nggak ada satu pun orang yang bisa merebut jasaku. Kalau kamu mau menjadi orang yang nggak tahu terima kasih, silakan. Tapi jangan harap kamu bisa memaksa atau menyogokku untuk mendapatkan bukti apa pun."Setelah mengatakan itu, Hana langsung berbalik dan berjalan ke tepi tempat tidur, dia melepaskan sepatunya, lalu naik ke tempat tidur."Selama belasan tahun ini, akulah yang telah

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 746

    Jawaban ini membuat Hana benar-benar panik.Tadinya, dia kira Rizki menanyakan hal ini karena ingin mendengarnya menceritakan ulang kejadiannya. Namun, ternyata ....Begitu menyadari betapa buruknya nasib yang harus dia hadapi bila Rizki sampai mengetahui kebenarannya, Hana pun seketika menjadi panik dan mulai berbicara dengan tidak jelas."Rizki, waktu itu benar-benar aku yang menyelamatkanmu. Jangan dengarkan omong kosong Alya, dia hanya ingin membohongimu dan membuatmu membuangku."Dari ucapannya ini, Rizki akhirnya mendapatkan kata kunci yang dia cari-cari. Matanya menyipit dengan mengancam, suaranya juga menjadi sangat dingin."Memangnya aku sudah bilang siapa yang mengatakannya?"Hana pun tercengang."Waktu itu, bukankah hanya ada aku dan kamu di tepi sungai? Kenapa kamu mengira Alya yang mengatakan sesuatu padaku? Kalau dia nggak di sana, apa perkataannya itu penting?"Sampai di sini, nada bicara Rizki seketika berubah menjadi tajam."Atau maksudmu, waktu itu bukan hanya ada kit

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 745

    Hana tertegun oleh pertanyaannya dan membeku di tempat, dia menatap Rizki dengan bingung.Setelah waktu yang lama, barulah dia menyadari sesuatu.Mungkinkah Rizki sudah mengetahui kebohongannya?Tidak, itu tidak mungkin.Saat diselamatkan, Rizki masih tidak sadarkan diri. Alya juga telah kehilangan ingatannya. Rizki tidak mungkin mengetahuinya, kecuali Alya mendapatkan ingatannya kembali.Namun, bertahun-tahun telah berlalu, jika Alya ingin mendapatkan kembali ingatannya dia pasti sudah lama melakukannya, kenapa harus menunggu sampai sekarang?Apalagi, jika Alya benar-benar telah mendapatkan kembali ingatannya, apakah dia bisa menahan diri untuk tidak segera datang ke sini dan menemuinya? Dia mungkin sudah memberi tahu seluruh dunia bahwa dialah yang menyelamatkan Rizki.Setelah memikirkan hal ini, Hana merasa bahwa dirinya mungkin hanya terlalu sensitif dan curiga karena mimpinya.Rizki yang sekarang menanyakan hal-hal ini, sebenarnya memberikan kesempatan yang sangat bagus untuknya.

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 744

    Karena di depan Rizki, dia selalu tampil ramah dan lembut, tidak pernah bertingkah seperti perempuan jahat seperti sekarang.Hana panik, dia segera menyibakkan selimutnya dan turun dari tempat tidur."Rizki, kenapa kamu ke sini?"Sebelum Hana selesai bicara, air mata sudah mengalir di pipinya. Dia menangis dan bergegas menghampiri Rizki."Aku kira kamu nggak mau berbicara denganku lagi."Rizki menurunkan matanya, memandang pergelangan tangan Hana."Kenapa kamu marah sekali?"Mendengar ini, Hana buru-buru menjelaskan, "A ... aku kira kamu mengabaikanku, jadi suasana hatiku sangat jelek. Maaf ... aku nggak bermaksud begitu. Nanda, apa kamu baik-baik saja?"Nanda menggeleng. Sambil melangkah mundur, dia membenci Hana yang bermuka dua ini di dalam hatinya. "Kalau begitu aku keluar dulu, kalian berdua silakan mengobrol."Dia segera pergi, bahkan menutup pintu kamar tersebut untuk Hana.Hana tidak tahu sekarang pukul berapa, tetapi seharusnya sudah malam sekali. Dia tidak menyangka Rizki aka

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 743

    Setelah Rizki pergi, Alya berdiri seorang diri di depan pintu, berusaha menenangkan napas dan perasaannya.Beberapa waktu kemudian, dia mengangkat tangan dan menyentuh pipinya.Masih hangat ....Jelas-jelas tadi hanya sebuah pelukan.Akan tetapi, dia tidak menyangka Rizki benar-benar memercayainya dan sama sekali tidak mempertanyakannya.Bukankah ini artinya, hati Rizki selalu lebih condong kepadanya?"Mama?"Tiba-tiba, terdengar suara anak kecil dari belakangnya.Alya kaget dan berbalik, menemukan bahwa Satya sudah bangun entah sejak kapan dan sedang berdiri di sana menatapnya.Melihat putranya, Alya pun terkejut."Satya, kenapa kamu bangun?"Bukankah dia sudah tidur?Mata Alya menghindari putranya. Sudah berapa lama Satya berdiri di sana? Barusan dia tidak melihatnya, 'kan?Sambil memikirkan hal itu, Alya berjalan menghampiri Satya, lalu berjongkok di depannya dan menggendongnya. "Kamu keluar tanpa pakai baju tebal, bagaimana kalau nanti kamu sakit?"Setelah digendong, Satya memeluk

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 742

    "Ya sudahlah." Alya berbalik. "Lagi pula kejadian itu sudah sangat lama berlalu. Kalau aku nggak mengingatnya, siapa pun pasti akan mengira dia yang menyelamatkanmu."Melihat punggungnya, Rizki merapatkan bibir."Kamu tenang saja, aku nggak akan membiarkan pencapaianmu dicuri oleh orang lain tanpa alasan."Alya tertawa dengan dingin."Apa gunanya kamu mengatakan itu sekarang? Semua orang sudah mengira dia yang menyelamatkanmu, kejadiannya juga terjadi bertahun-tahun yang lalu. Apa sekarang kamu akan keluar dan berkata bahwa yang menyelamatkanmu adalah aku dan bukan dia? Apa kamu punya bukti?""Nggak.""Jadi ...."Bahunya terasa berat, Rizki tiba-tiba memegang bahunya dan menariknya, membuatnya bertatap muka dengan pria itu."Bukti adalah sesuatu yang, selama aku inginkan, pasti ada."Alya tertegun. "Apa?"Rizki berkata, "Tadinya, aku hanya ingin memutus hubungan dengannya, lagi pula dia telah menyelamatkanku. Tapi sekarang karena dia nggak menyelamatkanku, ini bukan lagi hanya tentang

DMCA.com Protection Status