Share

Bab 385

"Apa maksudmu bahwa selain Hana, nggak ada wanita lain di mataku? Dari mana kamu mendengar perkataan itu?"

Felix sejujurnya tidak tahu bagaimana kalimat itu masih dapat membuat Rizki marah.

Untuk sesaat, dia tidak tahu apakah Rizki marah karena tidak setuju dengan pernyataan itu atau karena orang lain membicarakan Hana.

Beberapa waktu kemudian, dia pun hanya bisa memilih kata-katanya dengan hati-hati.

"Itu hanya rumor, semuanya hanya candaan orang-orang. Jangan terlalu diambil hati."

"Rumor?" Rizki menatapnya dengan dingin. "Karena hanya rumor, kenapa kamu membicarakannya di depanku? Apa ini? Pewaris Perusahaan Darmawan juga mewarisi sikap suka gosip dari orang-orang?"

Di depan ucapan ini, Felix tidak berani berbicara sembarangan lagi dan hanya bisa cepat-cepat berlutut memohon maaf.

"Oh, Rizki. Aku sudah salah bicara. Seharusnya aku nggak menggosipkan urusanmu. Aku yang salah karena terlalu banyak bicara. Bagaimana aku bisa meredakan amarahmu?"

Rizki tidak mengatakan apa-apa lagi, tet
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status