Share

Bab 392

Di dalam kamar hotel.

Tirai yang menghalangi cahaya itu pun ditarik terbuka dan seketika ruangan menjadi terang.

Cahaya yang menyilaukan menyinari wajah tampan seorang pria yang sedang terbaring di tempat tidur.

Orang yang tadinya terbaring diam seperti mayat itu akhirnya sedikit bereaksi, mengerutkan kening dan membuka matanya.

"Sudah bangun?"

Sebuah suara pria yang jernih terdengar dari sofa.

Rizki yang baru saja terbangun hanya membutuhkan beberapa detik untuk mengenali pemilik suara tersebut, itu adalah suaranya Andi.

Cahaya yang menyilaukan membuat Rizki memejamkan matanya lagi dengan tidak nyaman. Dia masih berbaring di tempat tidur dan tidak bergerak.

Akan tetapi Andi tahu bahwa dia sudah bangun. Melihat bahwa temannya ini tidak mau berbicara dengannya, dia pun melanjutkan sendiri, "Mau sampai kapan kamu seperti ini?"

Orang yang terbaring di tempat tidur itu masih mengabaikannya.

Tampaknya Andi sudah menebak bahwa Rizki tidak akan menjawabnya. Bahkan tanpa menunggu jawaban, sete
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status