Share

Bab 396

Penulis: Yuki
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-27 18:00:01
"Apa kita bawa payung?" tanya Alya yang duduk di kursi belakang bersama kedua anaknya.

Mendengar pertanyaannya, Hasan menggeleng.

"Nggak, aku nggak mengira kalau hari ini akan hujan."

Alya melihat ke sekeliling mereka, lalu dia membuat keputusan.

"Di depan sana sepertinya ada minimarket 24 jam. Pak Sopir, bisakah nanti kita ke pinggir sebentar?"

Awalnya hujan ini hanya gerimis, tetapi kemudian, hujannya berubah menjadi deras.

Karena visibilitas yang rendah di perjalanan, ketika mereka sampai di tempat acara, mereka sudah telat.

Orang di tempat acara sangat sedikit.

Hasan mengeluarkan surat undangan mereka, sikap orang-orang di pintu masuk pun seketika menjadi penuh hormat.

"Silakan ikuti kami."

Kali ini, Alya sebenarnya mewakili Irfan berpartisipasi dalam lelang amal. Tentu saja status Irfan adalah VIP.

Oleh karena itu, staf pun hendak mengantar Alya dan Hasan ke area VIP.

Namun, karena mereka datang terlambat dan lelangnya sudah dimulai, bila mereka masuk sekarang, artinya mereka akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 397

    Alya tidak membalas perkataannya lagi.Setelah 10 menit, Hasan dengan canggung menggosok hidungnya.Mungkin barusan dia sudah terlalu santai saat mengobrol, sehingga kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutnya.Mengingat apa yang dikatakan dirinya tadi membuat Hasan sangat menyesal.Untungnya beberapa menit kemudian, Alya berinisiatif untuk memecah keheningan dan kecanggungan ini."Pak Hasan, untuk barang lelang yang selanjutnya, tolong bantu aku menawarnya.""Barang yang selanjutnya?" Hasan segera membuka katalog dan melihatnya, menemukan bahwa barang selanjutnya adalah sebuah gelang dengan kualitas sempurna."Nona Alya suka ini?"Hasan agak agresif ketika bertanya, jelas dia tidak melakukan persiapan apa pun.Lagi pula, sebelumnya dia tidak pernah mendengar bahwa Alya menyukai perhiasan.Namun, untungnya, Irfan sudah menginstruksikan dari awal bahwa bila Alya menyukai sesuatu dalam lelang, maka Hasan harus membantunya menawar. Berapa pun harganya, Irfan akan membayarnya.Alya ters

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-28
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 398

    Alya baru saja ingin mengatakan bahwa Hasan tidak perlu menganggap perkataan Irfan bagaikan titah raja, tetapi Hasan sudah mengangkat papannya lagi."Seratus miliar."Bagi keluarga-keluarga kaya, 100 miliar bukanlah jumlah yang besar. Namun Hana tetap tidak menyangka bahwa ada seseorang yang terus berusaha menyaingi tawarannya untuk gelang ini.Apalagi, malam ini dia bersama dengan Rizki. Setidaknya demi kehormatannya, orang-orang di sini akan menghindar untuk bersaing dengannya.Namun, ternyata ....Apakah dia benar-benar telah diremehkan?Dengan pemikiran itu, Hana pun menggigit bibirnya. "Seratus sepuluh miliar."Hasan segera mengejarnya."Seratus dua puluh miliar."Alya tak tahu harus berkata apa.Dia sudah melakukan kesalahan. Seharusnya dia tidak meunjukkan bahwa dirinya menyukai barang ini.Suara bisik-bisik pun terdengar di tempat acara.Mungkin orang-orang tidak menyangka bahwa sebuah gelang juga dapat menarik penawaran seperti ini.Dengan harga tawar yang sudah mencapai 120 m

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-29
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 399

    Hana membolak-balikkan katalog lelang di tangannya, lalu dengan hati-hati mendekat untuk mengingatkan Rizki, "Rizki, benda yang diinginkan ibumu akan segera dikeluarkan.""Hm," jawab Rizki dengan dingin.Tatapannya masih terpaku pada ponselnya.Hana merapatkan bibirnya. Sejak duduk tadi hingga sekarang, Rizki hanya terus melihat ponselnya. Karena fokusnya yang terlalu kuat, Rizki sama sekali tidak tertarik dengan barang-barang yang dilelang sebelum barang terakhir dikeluarkan.Namun meskipun dia tidak tertarik, sebelumnya Rizki bukanlah seseorang yang suka bermain dengan ponsel.Selain itu, sebenarnya apa yang sedang Rizki lihat? Apa yang begitu menarik?Memikirkan hal ini, tatapan Hana pun bergeser ke layar ponsel Rizki.Setelah melihat sekilas, Hana agak tercengang.Dua anak kecil?Rizki sedang melihat dua anak kecil?Apa dia sudah salah lihat?Namun, sebelum Hana sempat melihat untuk yang kedua kalinya, layar ponsel Rizki sudah menjadi hitam.Segera, dia pun dihadapi dengan tatapan

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-30
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 400

    Pada akhirnya, barang tersebut didapat oleh seorang individu misterius dengan harga yang tinggi.Semua orang terus menebak siapa orang misterius itu, mereka tidak menyangka bahwa orang itu berasal dari Keluarga Darmawan.Alya teringat sesuatu dan bertanya pada Hasan yang berada di sampingnya, "Keluarga Darmawan ini ...."Dengan ekspresi mengerti, Hasan bahkan tidak menunggu Alya menyelesaikan pertanyaannya dan segera menjawab, "Nona Alya, mereka dari Perusahaan Darmawan yang sebelumnya terus berusaha untuk merekrutmu."Ternyata memang Keluarga Darmawan ini.Melihat suasana acara ini, bibir Alya melengkung menjadi sebuah senyuman."Sepertinya pewaris baru ini cukup kompeten.""Ya." Hasan mengangguk. "Dia memang kompeten, juga cukup berani. Dia bahkan bisa mendapatkan barang yang paling diantisipasi di lelang ini."Tawar-menawar pun telah dimulai.Hasan menghela napasnya. "Dilihat dari situasi hari ini, aku penasaran dengan harga berapa barang itu akan terjual."Karena barang tersebut ad

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-31
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 401

    Hujan semakin deras, setengah lorong pun basah terciprat hujan.Alya mengencangkan syal di tubuhnya.Dia tidak menyangka cuaca di Negara Surya akan sedingin ini.Setelah berdiri beberapa saat, pikiran Alya menjadi agak tidak fokus. Dia teringat akan Pak Rizki yang disebutkan malam ini ....Memang, seperti biasa, mendengar nama tersebut tidak lagi memunculkan emosi apa pun di hatinya.Namun, dia tahu, bahwa Rizki yang didengarnya malam ini bukanlah Rizki yang dia temui di pekerjaannya dulu.Tempat ini adalah Negara Surya, Kota Juwana. Seseorang dengan nama itu yang dapat dengan santai menawarkan 1,2 triliun dan diundang ke acara lelang ini ... hanya ada satu orang.Ternyata ....Sudah 5 tahun berlalu sejak mereka terakhir bertemu.Alya menarik napas dalam-dalam, lalu berbalik dan berjalan ke arah lain."Nona Alya."Beberapa langkah kemudian, sebuah sosok yang tinggi dan tampan menghalangi jalannya.Alya agak kaget dan melihat ke arah orang tersebut.Pria itu mengenakan jas biru dengan d

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-01
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 402

    Sang asisten menggaruk kepalanya. Kenapa malah jadi dia yang disalahkan? Apalagi, dia 'kan hanya bercanda?Setelah Felix pergi, barulah Alya tersadar dan melepas jas yang tadi dipakaikan ke tubuhnya. Namun, ketika dia mengejar Felix, dia tidak dapat melihatnya lagi.Alya pun hanya bisa kembali dan menyerahkan jas Felix pada seorang staf di pintu masuk."Halo, bisakah nanti kamu membantuku mengembalikan jas ini pada Pak Felix?"Saat Alya dan Felix mengobrol barusan, para staf di pintu masuk telah berada di sini dan masih membicarakan mereka.Menurut rumor, Felix adalah seorang penggoda dan suka bermain-main. Akan tetapi, mereka tidak menyangka Felix akan seterang-terangan ini. Pria itu melihat seorang wanita cantik di tempat acara dan langsung memberikan jasnya.Sebagai staf, mereka tidak berani mengambil jas Alya. Lagi pula Felix sendiri yang memberikannya pada Alya, mengisyaratkan ketertarikannya pada wanita ini."Maaf, Nona. Kalau jas ini dari Pak Felix, maka sebaiknya Nona sendiri y

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-02
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 403

    Kemudian di sampingnya, terdapat sebuah sosok yang cantik dan ramping. Sosok itu mengenakan gaun berwarna merah muda pucat yang panjangnya menyentuh lantai. Meskipun ujung gaunnya yang basah terkena hujan tampak agak berantakan, citranya yang lembut masih sulit untuk disembunyikan.Wanita itu bersandar di sisi sang pria dan dengan lembut memegang tangannya.Di tengah kerumunan yang kacau, kedua orang itu terlihat seperti pasangan yang serasi.Dia tidak pernah menyangka mereka tidak akan bertemu lagi, tetapi dia juga tidak menyangka bahwa reuni mereka akan seperti ini.Bertahun-tahun telah berlalu, kedua orang itu pasti sudah lama bersama, 'kan?Apakah anak mereka seumuran dengan Satya dan Maya?Ketika Alya tengah tenggelam dalam pikirannya, pria tersebut tampak menyadari sesuatu. Tatapannya tiba-tiba beralih ke arah Alya.Alya terkesiap dan buru-buru membalikkan badan.Barusan ... dia tidak kelihatan oleh pria itu, 'kan?Pada saat ini, tubuh Alya bagaikan membeku. Dia terdiam di tempat

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-03
  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 404

    Teringat sesuatu, Alya melirik jam dan bertanya pada Lisa, "Di mana pangeranmu itu?"Akan lebih baik kalau Alya tidak bertanya, karena begitu Alya membicarakannya, ekspresi Lisa seketika hancur."Sekarang sudah jam segini, aku nggak tahu apakah dia akan datang atau nggak."Melihat temannya yang jelas menjadi lesu, Alya tersenyum dan menepuk-nepuk bahu Lisa. "Jangan sedih, anggap saja kamu sedang mencoba peruntunganmu. Kalau dia nggak datang, aku akan menemanimu duduk di sini sebentar. Suasana di sini sangat bagus, nggak ada salahnya duduk di sini untuk 1-2 jam."Lisa segera tersenyum dan mengaitkan lengannya pada Alya dengan mesra."Alya, kamu sangat baik padaku. Sebagai sahabat kita harus bersama selamanya."Setelah itu, mereka berdua pun tinggal di dalam bar.Selama berada di sana, 3-4 orang pria datang untuk duduk di samping Alya dengan minuman mereka. Mereka ingin minum dan berteman dengan Alya, tetapi semuanya Alya tolak.Setelah ditolak olehnya, pria-pria itu pergi dengan sopan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-04

Bab terbaru

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 750

    Biasanya dalam situasi seperti ini, Hana akan berbalik dan pergi.Namun, sekarang Hana tidak punya apa-apa lagi. Dia maju beberapa langkah, lalu menggigit bibirnya dan berkata, "Apa maksudmu dengan bercanda menggunakan perasaanmu? Kamu nggak berpikir kalau perasaanmu padanya tulus, 'kan? Begitu tulus sampai-sampai kamu nggak peduli kalau dia jatuh ke dalam pelukan pria lain?"Irfan melihat ke arah asistennya. "Bawa dia keluar.""Irfan, Alya akan bersama dengan Rizki. Apa kamu akan membiarkan mereka bersama begitu saja? Aku tahu bahwa selama 5 tahun ini kamu terus menemani Alya, kamu telah menunggunya selama 5 tahun. Bukankah kamu ingin bersama dengannya? Apa kamu bersedia kalau hari ini dia diambil oleh orang lain?"Hana berteriak seperti orang gila dan hampir histeris, tetapi orang di depannya masih tetap tenang."Sudah cukup bicaranya?"Hana tercengang.Apa maksudnya? Dia sudah berbicara panjang lebar, tetapi Irfan bahkan tidak peduli sedikit pun?Ini tidak masuk akal. Bukankah pria

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 749

    Setelah ibunya pergi, Hana jatuh ke tempat tidur rumah sakit, menutupi pipinya yang memar dan menangis kesakitan.Jangankan ibunya, dia bahkan ingin menampar dirinya sendiri.Baru sekaranglah dia sadar, bahwa dia harusnya berhenti sejak dulu ....Namun, tampaknya, sekarang sudah terlambat untuk melakukan apa pun.Apakah ada seseorang yang bisa menolongnya?Mungkin ... ada seseorang yang bisa menolongnya.Hana terpikirkan seseorang dan melompat turun dari tempat tidur. "Nanda, cepat, bawa aku mencari taksi."Malam ini adalah malam yang sibuk.Di teras yang hening.Hasan menuangkan secangkir teh panas untuk Irfan, uap teh mengepul di udara yang dingin. Hana berdiri di hadapannya, dengan Nanda yang menopangnya di samping.Dia sudah cukup lama berdiri sana, tetapi Irfan sama sekali tidak berbicara ataupun mempersilakannya duduk.Bahkan Hasan yang berada di sisinya hanya menuangkan secangkir teh panas.Dia berlari keluar dengan terburu-buru, sehingga dia masih mengenakan gaun rumah sakit da

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 748

    "Sebenarnya apa yang terjadi?"Nanda secara singkat menjelaskan apa yang dia tahu."Apa? Rizki datang?" Kegembiraan melintas di mata Tesa, dia maju dan menggenggam tangan Hana. "Hana, kenapa kamu nggak memberitahuku kalau Rizki datang? Dia datang menjengukmu, 'kan?"Sayangnya, mata Hana penuh dengan keputusasaan. Dia terlihat seperti pecundang. Tesa memanggilnya berkali-kali, tetapi dia tidak merespons."Hana? Cepat bicara!"Melihatnya yang seperti ini membuat Tesa kesal.Kemudian barulah Hana mendongak, matanya penuh dengan air mata."Ibu, dia tahu, dia sudah tahu. Selanjutnya dia nggak akan membiarkanku, dia juga nggak akan membiarkan Keluarga Adelia."Tesa mengerutkan keningnya."Tahu apa? Bicaralah yang jelas.""Alya, Alya Kartika, ingatan dia sudah kembali. Dia memberi tahu Rizki kebenarannya. Sekarang Rizki sudah tahu bahwa bukan aku yang menyelamatkannya. Dia akan membereskanku, selanjutnya dia pasti akan membereskan kita. Ibu, kita harus bagaimana?"Meskipun perkataan Hana agak

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 747

    Sekarang Hana pun gelisah.Namun, sekarang dia sudah menenangkan dirinya. Malam ini Rizki datang untuk mempermainkannya.Selama dia menolak untuk mengakuinya, tidak ada yang bisa melakukan apa pun padanya.Memikirkan hal ini, Hana menatap Rizki dan berkata, "Bukankah kamu nggak tahu terima kasih? Apa kamu ke sini untuk mempermainkanku dan memberikan bukti pada Alya? Rizki, biar kuberi tahu kamu, aku nggak akan memberimu apa yang kamu mau. Kamu diselamatkan olehku yang telah mempertaruhkan nyawa. Waktu itu, aku hampir tenggelam di sungai demi menyelamatkanmu. Sementara mengenai Alya, dia bukan urusanku. Tapi, nggak ada satu pun orang yang bisa merebut jasaku. Kalau kamu mau menjadi orang yang nggak tahu terima kasih, silakan. Tapi jangan harap kamu bisa memaksa atau menyogokku untuk mendapatkan bukti apa pun."Setelah mengatakan itu, Hana langsung berbalik dan berjalan ke tepi tempat tidur, dia melepaskan sepatunya, lalu naik ke tempat tidur."Selama belasan tahun ini, akulah yang telah

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 746

    Jawaban ini membuat Hana benar-benar panik.Tadinya, dia kira Rizki menanyakan hal ini karena ingin mendengarnya menceritakan ulang kejadiannya. Namun, ternyata ....Begitu menyadari betapa buruknya nasib yang harus dia hadapi bila Rizki sampai mengetahui kebenarannya, Hana pun seketika menjadi panik dan mulai berbicara dengan tidak jelas."Rizki, waktu itu benar-benar aku yang menyelamatkanmu. Jangan dengarkan omong kosong Alya, dia hanya ingin membohongimu dan membuatmu membuangku."Dari ucapannya ini, Rizki akhirnya mendapatkan kata kunci yang dia cari-cari. Matanya menyipit dengan mengancam, suaranya juga menjadi sangat dingin."Memangnya aku sudah bilang siapa yang mengatakannya?"Hana pun tercengang."Waktu itu, bukankah hanya ada aku dan kamu di tepi sungai? Kenapa kamu mengira Alya yang mengatakan sesuatu padaku? Kalau dia nggak di sana, apa perkataannya itu penting?"Sampai di sini, nada bicara Rizki seketika berubah menjadi tajam."Atau maksudmu, waktu itu bukan hanya ada kit

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 745

    Hana tertegun oleh pertanyaannya dan membeku di tempat, dia menatap Rizki dengan bingung.Setelah waktu yang lama, barulah dia menyadari sesuatu.Mungkinkah Rizki sudah mengetahui kebohongannya?Tidak, itu tidak mungkin.Saat diselamatkan, Rizki masih tidak sadarkan diri. Alya juga telah kehilangan ingatannya. Rizki tidak mungkin mengetahuinya, kecuali Alya mendapatkan ingatannya kembali.Namun, bertahun-tahun telah berlalu, jika Alya ingin mendapatkan kembali ingatannya dia pasti sudah lama melakukannya, kenapa harus menunggu sampai sekarang?Apalagi, jika Alya benar-benar telah mendapatkan kembali ingatannya, apakah dia bisa menahan diri untuk tidak segera datang ke sini dan menemuinya? Dia mungkin sudah memberi tahu seluruh dunia bahwa dialah yang menyelamatkan Rizki.Setelah memikirkan hal ini, Hana merasa bahwa dirinya mungkin hanya terlalu sensitif dan curiga karena mimpinya.Rizki yang sekarang menanyakan hal-hal ini, sebenarnya memberikan kesempatan yang sangat bagus untuknya.

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 744

    Karena di depan Rizki, dia selalu tampil ramah dan lembut, tidak pernah bertingkah seperti perempuan jahat seperti sekarang.Hana panik, dia segera menyibakkan selimutnya dan turun dari tempat tidur."Rizki, kenapa kamu ke sini?"Sebelum Hana selesai bicara, air mata sudah mengalir di pipinya. Dia menangis dan bergegas menghampiri Rizki."Aku kira kamu nggak mau berbicara denganku lagi."Rizki menurunkan matanya, memandang pergelangan tangan Hana."Kenapa kamu marah sekali?"Mendengar ini, Hana buru-buru menjelaskan, "A ... aku kira kamu mengabaikanku, jadi suasana hatiku sangat jelek. Maaf ... aku nggak bermaksud begitu. Nanda, apa kamu baik-baik saja?"Nanda menggeleng. Sambil melangkah mundur, dia membenci Hana yang bermuka dua ini di dalam hatinya. "Kalau begitu aku keluar dulu, kalian berdua silakan mengobrol."Dia segera pergi, bahkan menutup pintu kamar tersebut untuk Hana.Hana tidak tahu sekarang pukul berapa, tetapi seharusnya sudah malam sekali. Dia tidak menyangka Rizki aka

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 743

    Setelah Rizki pergi, Alya berdiri seorang diri di depan pintu, berusaha menenangkan napas dan perasaannya.Beberapa waktu kemudian, dia mengangkat tangan dan menyentuh pipinya.Masih hangat ....Jelas-jelas tadi hanya sebuah pelukan.Akan tetapi, dia tidak menyangka Rizki benar-benar memercayainya dan sama sekali tidak mempertanyakannya.Bukankah ini artinya, hati Rizki selalu lebih condong kepadanya?"Mama?"Tiba-tiba, terdengar suara anak kecil dari belakangnya.Alya kaget dan berbalik, menemukan bahwa Satya sudah bangun entah sejak kapan dan sedang berdiri di sana menatapnya.Melihat putranya, Alya pun terkejut."Satya, kenapa kamu bangun?"Bukankah dia sudah tidur?Mata Alya menghindari putranya. Sudah berapa lama Satya berdiri di sana? Barusan dia tidak melihatnya, 'kan?Sambil memikirkan hal itu, Alya berjalan menghampiri Satya, lalu berjongkok di depannya dan menggendongnya. "Kamu keluar tanpa pakai baju tebal, bagaimana kalau nanti kamu sakit?"Setelah digendong, Satya memeluk

  • Kehamilan yang Kusembunyikan   Bab 742

    "Ya sudahlah." Alya berbalik. "Lagi pula kejadian itu sudah sangat lama berlalu. Kalau aku nggak mengingatnya, siapa pun pasti akan mengira dia yang menyelamatkanmu."Melihat punggungnya, Rizki merapatkan bibir."Kamu tenang saja, aku nggak akan membiarkan pencapaianmu dicuri oleh orang lain tanpa alasan."Alya tertawa dengan dingin."Apa gunanya kamu mengatakan itu sekarang? Semua orang sudah mengira dia yang menyelamatkanmu, kejadiannya juga terjadi bertahun-tahun yang lalu. Apa sekarang kamu akan keluar dan berkata bahwa yang menyelamatkanmu adalah aku dan bukan dia? Apa kamu punya bukti?""Nggak.""Jadi ...."Bahunya terasa berat, Rizki tiba-tiba memegang bahunya dan menariknya, membuatnya bertatap muka dengan pria itu."Bukti adalah sesuatu yang, selama aku inginkan, pasti ada."Alya tertegun. "Apa?"Rizki berkata, "Tadinya, aku hanya ingin memutus hubungan dengannya, lagi pula dia telah menyelamatkanku. Tapi sekarang karena dia nggak menyelamatkanku, ini bukan lagi hanya tentang

DMCA.com Protection Status