SEXY SECRETARY & HER BOSS (INDONESIA)

SEXY SECRETARY & HER BOSS (INDONESIA)

last updateLast Updated : 2021-07-02
By:  Di_evil  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
3 ratings. 3 reviews
26Chapters
14.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Wooww!" Alena berseru cukup keras dengan rasa kaget juga besar. Mata terus tertuju ke cek rekening yang tengah dipegangnya. "Apa masih kurang?" Alena menggeleng cepat dengan gerakan yang mantap. Lalu, pandangan diarahkan lurus. Tepat ke sosok Davae Hernandez, atasan barunya. Pria itu menyeringai seksi. "Sudah lebih dari cukup untuk bayaran awal." Alena menjawab riang. "Kau memberikanku sepuluh juta dollar. Wooww!" Alena mendengar tawa keras Davae. Mata pria itu menampakkan rasa percaya diri dan bangga yang kuat. Alena menyukainya. Davae begitu menarik "Aku bisa memberikan lebih, asal kau bisa bekerja dengan benar. Menghasilkan kerja yang bagus." Alena kali ini menunjukkan seringai lebar. "Kalau kau masih ragu, kau bisa melihat resume hasil kerjaku sebagai bukti nyata." "Hmm, tidak perlu, Miss Alena. Aku selalu yakin jika pilihanku sudah benar." "Dalam kontrak, aku dan kau akan tidur bersama, Mr. Davae? Aku setuju. Sepertinya kau punya pengalaman bagus. Kau membuatku penasaran." "Tidak hanya kau saja yang merasa penasaran, Miss Alena. Aku pun juga. Aku rasa kita mampu menciptakan percintaan yang panas dan puas." ……… … Davae Hernandez tidak bisa menolak pesona Alena Feyord Lewis. Wanita itu cerdas dan begitu seksi. Daya tarik yang bak magnet terus menguat setiap hari karena kebersamaan mereka lalui. Tak akan bisa menyalahkan menyalanya gairah semakin besar pada Alena. Dan, bukan hanya dirinya saja yang menginginkan wanita itu, Alena pun memiliki hasrat membara sama sepertinya. Mereka memutuskan hubungan terjalin tak hanya sekadar rekan kerja. Namun, berakhir di ranjang sesuai kesepakatan.

View More

Latest chapter

Free Preview

1 - Alena Si Seksi

"Miss Alena!"Dipercepat langkah kedua kakinya yang mengenakan high heels dengan tinggi mencapai lima sentimeter. Sudah cukup terbiasa digunakan jadi ia berjalan pun santai, tanpa beban. Walaupun tahu jika masalah baru tengah menantinya.Arah tujuan Alena adalah meja kerja milik Jasmine Vlaour Reyes, sekretaris utama sang atasan. Lambaikan tangan dilakukan wanita itu ditambah akan ekspresi cemas di wajah sudah menjadi tanda jika kehadiran dirinya memang sudah ditunggu-tunggu sejak tadi."Akhirnya kau sampai juga. Untung saja aku tidak jadi menyuruhbodyguardkhusus menjemputmu karena aku berpikir kau tidak akan datang kemari. Untung saja kau masih bisa menunjukkan sikap patuhmu."

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Agus Irawan
Hai kak mampir juga ke Novelku yuuk. judul " Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan.
2023-03-30 20:17:52
0
user avatar
Agus Irawan
Hai kak mampir juga ke Novelku yuuk. judul " Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan.
2023-03-30 20:17:31
0
user avatar
Lailimanosa
hai kaka,mohon maaf numpang promosi cerita aku,,My Unexpected Husband genre romance, buat kak author smagt menulis terimakasih?
2020-11-06 16:03:35
0
26 Chapters

1 - Alena Si Seksi

"Miss Alena!"Dipercepat langkah kedua kakinya yang mengenakan high heels dengan tinggi mencapai lima sentimeter. Sudah cukup terbiasa digunakan jadi ia berjalan pun santai, tanpa beban. Walaupun tahu jika masalah baru tengah menantinya.Arah tujuan Alena adalah meja kerja milik Jasmine Vlaour Reyes, sekretaris utama sang atasan. Lambaikan tangan dilakukan wanita itu ditambah akan ekspresi cemas di wajah sudah menjadi tanda jika kehadiran dirinya memang sudah ditunggu-tunggu sejak tadi."Akhirnya kau sampai juga. Untung saja aku tidak jadi menyuruh bodyguard khusus menjemputmu karena aku berpikir kau tidak akan datang kemari. Untung saja kau masih bisa menunjukkan sikap patuhmu."
Read more

2 - Projek Baru Milyuner

Alena menaikkan sudut bibir bagian kanan. Kemudian, kepalanya diangguk-anggukan dengan ringan. Menandakan bahwa ucapan sang atasan disetujui. Sesuai dengan fakta. Ia tak akan dapat untuk menampik. Mengakui adalah hal yang harus dilakukannya."Aku memang tidak akan pernah membuat kau kecewa, Miss Geovant. Aku juga sadar diri. Jadi, aku akan meminta maaf kepadamu untuk sikapku yang tidak mengenakan," ujar Alena sungguh-sungguh, walau santai saja."Tidak usah. Aku tidak pernah marah. Aku profesional. Hanya aku suka mengatakan apa yang ada di dalam kepalaku jujur. Kau juga sudah tahu sifatku bagaimana bukan?"Alena mengangguk ringan. Senyumannya kian melebar. Tawa diloloskan. Mencairkan suasana yang sedikit tegang. Kemudian, ia menduduki kursi di depan meja kerja atas
Read more

3 - Kesepakatan Jutaan Dollar

Waktu makan siang sudah selesai sekitar 70 menit yang lalu. Dan pertemuan khusus bersama klien penyewa jasanya, terjadwal pukul dua siang, tak berjalan sesuai dengan jam telah ditentukan akibat keterlambatan dirinya datang ke kantor. Alena sengaja. Tak akan peduli jika nanti atasannya bisa marah atau kesal. Sudah biasa baginya dihadapi.Dengan langkah anggun dan juga raut wajah yang tanpa senyuman, Alena berjalan ke arah ruangan kerja Miss Amanda Geovant. Berjarak sekitar dua meter lagi di depannya. Kurang dari satu menit, ia akan sampai. Namun kemudian, kedua kakinya pun berhenti melangkah mendadak, tepat di depan meja kerja Jasmine Vlaour Reyes. Keberadaan dari seorang pria yang tengah bersama sekretaris sang atasan itu.Dengan senyum semakin merekah, Alena bergegas mendekati mereka. Ia yakin jika kehadirannya tidak disadari oleh Jasmine maupun Raynold, mereka berdua begitu tampak larut akan percakapan yang serius. Tampak jelas dari mimik diperlih
Read more

4 - Davae Hernandez si Billionaire

"Cepat masuk Miss Alena!"Alena tak terkejut dengan seruan kencang dari sang atasan. Ada alasan lain yang sudah menyebabkan gerakan kedua kaki menjadi terhenti. Namun, Alena tidak membiarkan hal tersebut berlangsung lama. Ia kembali melangkah menuju ke sofa panjang. Tatapan terpusat pada seseorang berparas tampan dengan tubuh atletis tengah duduk di sana.Benar, sosok pria itulah yang sudah sukses membuatnya terkaget-kaget. Lebih tepat jika dikatakan sebagai bentuk keterpukauan."Jadi, kau klienku selanjutnya?" tanya Alena sopan. Namun, disisipkan juga sedikit nada godaan dalam alunan suara lembutnya."Iya, benar. Perkenalkan aku Davae Hernandez. Kita akan bekerja sama sekitar enam bulan. Aku harap kita bisa bertahan selama itu."Alena menambah kuluman senyum seraya membalas jabat tangan dilakukan oleh pria itu. Kepalanya juga dianggukkan dengan gerakan ringan. Tawa kecil tentu diloloskan untuk mulai mencip
Read more

5 - Keterpesonaan Alena

Alena hanya dapat tidur dengan nyenyak tidak lebih dari empat jam saja. Ia terbangun pukul enam pagi. Walau kurang beristirahat dari waktu yang dirinya telah tentukan, tak dirasakan pengaruh pada energi. Alena tetap bugar. Ditambah dengan mengonsumsi vitamin. Maka, tenaganya tidak akan habis cepat. Bisa bertahan dengan baik hingga malam nanti.Alasannya tak dapat tidur lelap karena masih dalam proses penyesuaian akan tempat baru. Ya, ia sudah pindah ke apartemen luas nan mewah milik Davae Hernandez sejak semalam sesuai kesepakatan yang telah mereka berdua setujui secara bersama-sama.Alena memang memiliki kebiasaan buruk yang tak bisa beradaptasi secara cepat dengan lingkungan dan akan berpengaruh pada pola tidurnya. Walau, rasa nyaman sangat kental menggambarkan situasi di apartemen sang atasan. Tak ada gangguan.Alena tentu sudah bertekad akan mampu sesegera mungkin menunjukkan pengendalian. Turut diberi rangsangan positif
Read more

6 - Rayuan Davae

"Bangun, Mr. Davae!” seru Alena dengan sengajanya dalam intonasi begitu kencang.“Astaga, kau ternyata menyebalkan dan pemalas juga.” Alena mengungkapkan sindiran. Ia kesal.Nyaris seperti berteriak. Insting meminta ia melakukan hal yang demikian agar Davae Hernandez segera bisa mengakhiri tidur lelap. Mengingat waktu bangun sudah ditentukan.Alena juga mengguncang-guncang tubuh klien tampannya itu dengan cukup keras. Tak akan ada pemberlakuan toleransi atas kemalasan yang ditunjukkan.Alena hanya berusaha menjalankan tugas sebagaimana mestinya. Jika tak sesuai, maka ia memiliki hak menegur. Tercantum jelas di kontrak.“Ckck. Kau tidak mendengarkanku?” gumam Alena kesal karena tak mendapat respons.Davae masih tetap tertidur, bahkan sekalipun tidak bergerak. Sungguh, pria itu menciptakan kesan negatif pada dirinya dan ampuh mengurangi kekaguman ia miliki.Berkaitan dengan sifat. Jika secara fisik, tak aka
Read more

7 - Godaan Menjadi

"Makanlah cepat, walau rasanya tidak enak. Tapi, bisa mengganjal lapar. Sekarang kau yang memilih. Mau makan atau tidak,” ujar Alena santai. Namun, tetap ada penekanan dalam kalimat-kalimatnya.“Aku akan makan semua ini. Rasanya tidak buruk. Masih bisa diterima oleh lidahku. Hmm harus aku akui kau cukup pandai memasak. Ada bakat.”Alena menyiapkan sarapan yang sederhana. Menu tidak cukup sulit untuk ia buat. Roti panggang serta omelet. Ditambah dengan segelas susu hangat. Dirasanya akan mampu mengisi perut Davae hingga jam makan siang nanti tiba.Tadi, sekitar 30 menit yang lalu, Alena pun sempat dilanda oleh perasaan kesal. Sebab, tugasnya bertambah yakni membuatkan makanan untuk Davae Hernandez. Kewajiban yang tidak pernah tertulis di dalam kontrak.Alena terus berperang dengan ego dan juga rasa iba. Pada akhirnya, ia tak ragu memilih kata hati. Alena berpikir tidak ada salahnya melakukan kebaikan. Membantu pria itu.“Bisa
Read more

8 - Siasat Davae

Biasanya, Davae akan sedikit malas menyambut hari baru karena mengingat sejumlah laporan yang di kantor harus dituntaskan sampai malam.Namun, pagi ini sangat berbeda. Ia tidak terbebani dengan pikiran tentang pekerjaan. Hanya diisi oleh sosok Alena. Mulai dari senyuman manis hingga tubuh wanita itu yang seksi. Membuatnya ingin terus saja berimajinasi. Tetapi, berusaha untuk dikontrolnya.Dan, daripada harus berkhayal menerus dan juga menciptakan fantasi semakin liar, Davae memilih menikmati pemandangan manis yang nyata tengah tersaji di hadapannya berkaitan dengan Alena. Wanita itu tengah memasak, memunggunginya.Barang satu menit pun, tak mampu ia mengalihkan fokus dari Alena. Walaupun, hanya bagian belakang tubuh wanita itu dapat diabadikan. Namun, sudah dapat membangkitkan gairahnya.Terutama, bokong dan pinggang ramping Alena yang ingin sekali ia peluk secara erat. Merebahkan kepala juga di salah satu bahu putih wanita itu.Pastinya akan sangatlah
Read more

9 - Mulut Manis Davae

Berangkat dari apartemen mewah sang atasan saat waktu menunjukkan jam sembilan pagi bersama dengan mengendarai mobil sport mahal dari Davae Hernandez menuju ke kantor pria itu.Mereka berdua hanya membutuhkan 30 menit untuk menempuh jarak. Tidak ada hambatan berarti terjadi, misalkan saja kemacetan yang panjang. New York cukup bisa diajaknya bersahabat pagi ini. Alena tentu berharap hingga nanti malam, kendaraan tidak padat di jalan.“Bagaimana menurutmu, Miss Alena?”Alena segera mengalihkan pandangan dari julangan gedung besar dan berarsitektur modern, berlantai hampir dua puluhan yang baru saja dimasuki oleh kendaraan mewah kemudikan sang atasan. Ia pun menebak bahwa mereka akan menuju ke basement guna memarkirkan mobil sport Davae.Sebagai tanggapan atas pertanyaan diajukan oleh pria itu yang sudah mampu dimengerti maksudnya, kepala dianggukan dengan mantap. “Penilaianku?”“Aku semakin yakin kau
Read more

10 - Rayuan Menantang

Sungguh, sisa waktu selama empat jam lagi bagi Davae sangatlah lama. Ia telah melakukan beragam aktivitas. Ya, termasuk menyibukkan dirinya memeriksa beberapa laporan dan dokumen berkaitan dengan proyek-proyek mall akan dibangun. Namun, tak secara penuh konsentrasi bisa diperoleh seperti hari-hari sebelumnya.Tetap saja, masih ada perhatian yang diberi kepada Alena. Hasratnya semakin membara setiap memandangi lama wajah cantik dan tubuh seksi wanita itu. Terlebih, di bagian dada yang tambah menggoda. Bahkan, tanpa mampu dicegah pikiran kotor nan sensual muncul di dalamnya. Tercipta akibat gairah besar yang tidak kunjung bisa ia salurkan secepatnya. Membuat siksaan kian besar. Belum terpikirkan cara untuk mengatasi."Mr. Davae…,"Bahkan, alunan suara lembut milik Alena tergiang di telinga karena seluruh pikiran yang dikuasai oleh wanita itu. Davae pun  masih terus ingin mengontrol dirinya agar tidak terus terbayang akan sosok Alena dan hal-h
Read more
DMCA.com Protection Status