Tumbal Pengantin Wanita : Punya Suami Multimilyader yang Manja

Tumbal Pengantin Wanita : Punya Suami Multimilyader yang Manja

By:  Glazed SnowCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9.4
433 ratings. 433 reviews
1830Chapters
1.7Mviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Menemukan dirinya dalam jebakan jaring konspirasi, gadis desa ini dipaksa untuk kembali ke kota.Dia menjadi pengantin wanita pengganti dari seorang pria - penyatuan yang dirancang untuk menebus kesialan-kesialan hidup sang pria.Mengerikan dan tidak berbakat di bidang medis? Lihat saja…Sang wanita akan menyembuhkan orang sakit dan bekerja dengan hebat, dengan cara yang menakjubkan dan mempesona.Wanita ini mempermalukan beberapa sosialita, yang berlarian dan merengek mengadukannya kepada sang pria, “Tuan Hank!...”Oh jadi...Suaminya yang sakit ini sebenarnya adalah seorang jutawan yang paling berkuasa! Sang wanita menjatuhkan dirinya dan nempel terus pada sang pria. “Suamiku, tidakkah kamu bosan salah satu kakimu berada di liang lahat?”

View More

Chapter 1

Bab 1: Tumbal Pengantin Untuk Keberuntungan

Musim gugur 2015, saat Charlotte Shimon berangkat dengan kereta dari desanya menuju kota tujuannya Barbara Bay. Dia baru berusia sembilan tahun saat dia dicap sebagai yang terbuang dan dibuang dari kota ke pedesaan.

Setelah bertahun-tahun, akhirnya hari ini ia diminta untuk kembali pulang ke rumah. Alasan utama adalah karena keluarga Shimon ingin menikahkan salah satu anak perempuannya kepada Orlane Estate sebagai pemancing keberuntungan. Kabarnya mempelai laki-laki dari Orlane Estate sedang sakit parah. Kedua saudara perempuan Shimon menolak menikahinya, dan  terpaksa keluarganya memaksa Charlotte untuk keluar dari desa dan menjadikannya pengantin tumbal.

Charlotte Shimon sedang duduk di kursi kereta sambil membaca buku dan tiba-tiba pintu gerbongnya terbuka. Udara dingin masuk seketika ke dalam gerbong. Udara kering yang membawa aroma tembaga dari bau darah segar.

Charllote menengadah dan di depannya terlihat sosok tinggi berotot jatuh ke lantai dan pingsan.

Tak lama kemudian, beberapa pria berpakaian hitam datang terburu-buru.

“Bos, Tak ada siapapun disini, Kita kirim dia langsung ke neraka?”

“Siapa bilang tidak ada orang?” Pemimpin geng, dengan bekas luka di wajahnya, menatap tajam ke Charlotte

Charlotte Shimon sedang tidak mengharapkan bencana. Pria yang tiba-tiba pingsan di gerbongnya ternyata membawa ancaman fatal. Niat membunuh yang meluap di mata pria dengan luka di wajahnya adalah bukti. Dia ingin membunuh mereka berdua.

Charlotte melihat sekilas senjata di tangan pria itu dan langsung memohon dengan panik, "Jangan sakiti aku. Saya tidak melihat apa-apa."

Lelaki dengan lupa di wajah maju dan menatap kepada Charlotte. Ia tidak dapat melihat wajah Charlotte dengan jelas, karena ia mengunakan cadar yang menutupi wajahnya, tetapi matanya masih terlihat. Mata yang terang dan bola mata yang indah memikat.

Sudah lama pria itu tidak melihat sepasang mata yang begitu indah, lelaki dengan bekas luka di wajahnya itu seketika terkesima. Tambah lagi sudah lama tidak bercinta, dia mulai dikelimuti nafsu birahinya.

“Gadis cantik, kami bias menyelamatkanmu, tapi kamu harus memperlakukan kami dengan baik.”

Bulu mata Charlotte yang panjang gemetar dan ketakutan saat dia berkata, "Aku tidak ingin mati. Aku takut. Aku memperlakukan kalian semua dengan baik selama kalian tidak menyakitiku."

Karena sangat ingin mendengar permohonan gadis itu yang lembut dan ringan, pria yang terluka itu tidak bisa lagi menahan diri saat dia menerkam dan mengurung Charlotte Shimon di bawahnya.

Senang dengan suara lembut dan ketakutan si gadis, lelaki dengan bekas luka itu tidak sanggup menahandirinya untuk menerkam dan memeluknya dengan nafsu.

“Bos, kamu boleh duluan, setelah menghabisi laki-laki ini, kami akan bergabung.”

Pria dengan bekas luka meletakkan senjatanya dan mulai melucuti kancing baju Charlotte Shimon. Di tengah-tengah tawanya yang penuh nafsu, ia mulai merasakan hangatnya tubuh kenyal di balik pakaian itu.

Di detik berikutnya, tangan lembut sang gadis tiba-tiba mencengkeram tangan si lelaki.

Mata si lelaki bertemu mata berbinar sang gadis. Tetapi bola mata bening itu tidak menunjukkan kepanikan dan kepolosan, tetapi berganti dengan tatapan dingin seperti bongkahan es yang tajam.

“Kamu!”

Saat lelaki dengan bekas luka di wajah ingin berbicara, Charlotte Shimon mengangkat tangannya dan menusuk jarum perak persis di kepalanya. Mata si lelaki langsung tertutup dan ia langsung jatuh pingsan.

“Bos!”

Terkaget, kumpulan pria berseragam hitam itupun berlari mendekat, ketika mereka mendekat, lelaki yang tadinya pingsan membuka matanya dan merebut senjata salah satu dari mereka dan menembaknya.

Satu persatu pria berseragam hitam, berjatuhan.

Semuanya terjadi dalam sekejap mata.

Charlotte Shimon terduduk. Dia tahu laki-laki tadi hanya perpura-pura tidak sadarkan diri. Darah yang di bajunya sebenarnya bukan darahnya.

Ia menatap sang pria dan ia kembali menatapnya. Laki-laki ini memiliki mata sipit yang tajam setajam mata elang. Tatapannya sangat dalam dan menghipnotis siapa saja yang melihat matanya.

“Tuna, maaf kami terlambat.”

Bala bantuannya datang terlambat dan mulai membersihkan kekacauan dengan teratur. Salah satu anak buahnya memberinya saputangan bersih.

Lelaki itu mengusap dan membersihkan tangannya lalu berjalan menghampiri Charlotte. Lelaki itu mencubit dagu lancipnya dengan jari-jarinya yang kuat dengan sedikit menggoda. Suaranya lembut tetapi jantan, “Munurutmu apa yang harus aku lakukan padamu?”

Dagunya masih disandera oleh jari-jari yang sedikit kapalan, Charlotte terpaksa menatapnya. Pria itu berdiri tegak dan percaya diri, tampak sangat tampan. Auranya menghipnotis dan dingin seperti malam hari.

Dia sudah mengelap tangannya tetapi masih tercium bau manis tembaga dari darah segar dan tanda-tanda pertarungan sengit.

Charlotte merasa tidak seharus ia menyaksikan kejadian tadi, kecil kemungkinannya dia bisa selamat dari peristiwa mengerikan itu.

Dan Pria ini tampak sangat berbahaya.

PLAK!

Charlotte Shimon menepis tangan pria itu dari dagunya dan berbicara dengan ketus, "Berani-beraninya kamu - aku ini adalah calon pengantin Orlane Estate!"

Calon pengantin Orlane Estate?

Pria itu mengangkat salah satu alisnya dengan wajahnya yang tampan. - Menarik. Dia adalah… mempelai wanita?

“Kamu dari Barbara Bay? Harusnya kamu tahu bahwa putri keluarga Shimons akan menikah dengan Orlane Estate. Pernikahan itu menyebabkan kehebohan dan akulah sang pengantin itu. Jika sesuatu terjadi padaku, bukankah menurutmu, kamu hanya akan menghadapi masalah yang lebih besar? Jadi biarkan aku pergi. Aku tidak melihat apa-apa, aku juga tidak akan mengucapkan sepatah kata pun tentang kejadian ini!"

Charlotte saat ini sangat marah pada ibu tirinya, Laura Yasmeen. Wanita itu memintanya untuk kembali ke Kota Barbara Bay dan membelikannya tiket kereta api yang murah, di sisi lain ia juga yang harus memastikan bahwa pesta pernikahan akan mewah dan sensasional sehingga akan mendapatkan reputasi yang baik.

Keluarga Shimons menikahkan putri mereka dengan Orlane Estate sebagai tumbal dan keberuntungan - ini adalah judul utama tabloid terbesar di Barbara Bay. Charlotte Shimon mempertaruhkan nyawanya dan berharap pria ini tidak menginginkan masalah tambahan.

Pria itu memperlihatkan wajah yang terganggu. Dia baru saja disergap oleh pembunuh bayaran yang disewa saingan bisnisnya hari ini, sehingga bertemu gadis ini adalah kejutan yang tidak pernah ia pikirkan.

Gadis ini berumur tidak lebih dari dua puluh tahun. Dia terlihat pucat dan pakaiannya tidak terawat, tetapi matanya yang bening bersinar dan memancarkan kecerdasan.

Lebih penting lagi, dia adalah sang mempelai wanita.

Pria itu berlalu dan pergi dengan anak buahnya.

Jari-jari Charlotte Shimon yang terkepal karena tegang, perlahan mengendur saat pria di depannya pergi meninggalkannya. Tiba-tiba pria itu berbalik untuk menatapnya. Dia berbicara tanpa suara tetapi dari bibirnya, Charlotte bisa membaca bibirnya, "Kita akan segera bertemu."

Keluarga Shimons mengadakan pernikahan di sini, di Lilith Manor hari ini.

Di ruang ganti pengantin, Shayla Shimon memandangi kakak tirinya, Charlotte Shimon.

“Charlotte Shimon, ibu kandungmu meninggal ketika kamu berumur sembilan tahun dan kamu yang mendorong kakek dari atas tangga. Bahkan peramal berkata bahwa kamu ini adalah pembawa sial. Itu sebabnya ayah mengirimmu ke desa. Jika kamu tidak dikirim untuk menghilangkan kesialan pengantin pria dari Orlane Estate ini, maka kamu mungkin akan tinggal di desa sepanjang hidupmu. Kamu harus sadar, kamu bukan nyonya muda Shimons, tetapi anjing yang kami pelihara!"

“Lalu anjing ini harus menggonggong pada siapa?” Charlotte Shimon menjawab dengan datar dari meja rias.

Dengan tangan terlipat di pinggul, Shayla menjawab, "Anjing ini menggonggong padamu!"

Charlotte tersenyum. “Sekarang aku tahu. Kamu tidak perlu menggonggong lagi."

Saat itulah Shayla Shimon tersadar kalau ia baru saja jatuh ke perangkap Charlotte. Dia hanya bisa menatap mata beningnya. Charlotte telah mengenakan cadar sejak dia kembali, tetapi sepasang matanya yang masih terbuka mengisyaratkan kecantikan yang memikat hanya dengan satu pandangan.

Shayla Shimon sangat cemburu, hingga dia ingin membuka cadar dan merobek mata Charlotte. Bagaimana mungkin gadis desa ini bisa menjadi primadona? Itu pasti tipu dayanya, dia pasti si upik abu jelek!

“Charlotte, sudah waktunya. Waktunya berangkat! ” William Shimon dan Laura Yasmeen bersama sekelompok tamu memasuki ruangan.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
90%(391)
9
0%(1)
8
3%(12)
7
0%(2)
6
2%(7)
5
0%(0)
4
1%(3)
3
0%(0)
2
2%(9)
1
2%(8)
9.4 / 10.0
433 ratings · 433 reviews
Write a review
user avatar
Meida Sitanggang
dari sub judulnya seperti nya ceritanya gantung. jadi takut mau lanjutin. ini udah di bab 500 an
2025-01-07 22:01:53
0
user avatar
Onty-nya RikoRiki
gimana ini pengen baca karena sinopsisnya seru tapi kalo ngegantung aku dilema. Kapok sama Mengejar sekretaris kaya yang endingnya dipaksa.
2024-11-28 19:45:47
0
user avatar
Marsya Syailendra Dhonansa
Author, novel ini ada kelanjutannya kah? padahal ceritanya masih belum ada endingnya tapi sudah tamat. tolong update info dong kalau ada judul untuk kelanjutan cerita ini.
2023-12-28 13:40:45
2
user avatar
Cathalina
buset thorrrr ini tamatttttt???? pdhl ceritanya masih nanggung dan menggantung bgt loh dih bete bgt sih thor cerita bagus malah di tamatin pdhl kyk hrsnya masih ada updatenya ckck
2023-07-06 23:01:11
1
user avatar
Titin Mulyani
bagus sekali.
2023-07-04 17:53:00
1
user avatar
Putri Azahra
suka cerita seru banget
2023-06-06 12:25:44
2
user avatar
Alice Louis
Napa cerita Victoria Anne dn James Colomen tdk aku jumpa..
2023-05-18 17:47:23
0
user avatar
Tara
lanjut donk thor.
2023-05-17 06:54:38
1
user avatar
Khania Kandy
hah endingnya blm clear masalah sma bella thor
2023-05-12 09:58:10
0
user avatar
Putri Azahra
suka suka suka
2023-05-07 19:19:09
0
user avatar
Latem Iku Luluk
mengecewakan sekali.... :(
2023-05-07 06:01:24
0
user avatar
Latem Iku Luluk
kok sudah complete thorrr...??
2023-05-07 06:00:48
0
user avatar
Margaretha Limanta
thor, ditunggu update an nya. yuk semangaattt ...
2023-05-02 11:26:53
0
user avatar
Wita Ari
Alur cerita sangat seru dan menarik sampai tidak bisa berhenti membaca ... Semangat untuk Penulis ...
2023-04-23 08:56:44
0
user avatar
Margaretha Limanta
thorrr, update donkkk. yuk3 semangat... dinanti2 ini ...️
2023-04-15 23:14:32
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 29
1830 Chapters
Bab 1: Tumbal Pengantin Untuk Keberuntungan
Musim gugur 2015, saat Charlotte Shimon berangkat dengan kereta dari desanya menuju kota tujuannya Barbara Bay. Dia baru berusia sembilan tahun saat dia dicap sebagai yang terbuang dan dibuang dari kota ke pedesaan. Setelah bertahun-tahun, akhirnya hari ini ia diminta untuk kembali pulang ke rumah. Alasan utama adalah karena keluarga Shimon ingin menikahkan salah satu anak perempuannya kepada Orlane Estate sebagai pemancing keberuntungan. Kabarnya mempelai laki-laki dari Orlane Estate sedang sakit parah. Kedua saudara perempuan Shimon menolak menikahinya, dan  terpaksa keluarganya memaksa Charlotte untuk keluar dari desa dan menjadikannya pengantin tumbal.Charlotte Shimon sedang duduk di kursi kereta sambil membaca buku dan tiba-tiba pintu gerbongnya terbuka. Udara dingin masuk seketika ke dalam gerbong. Udara kering yang membawa aroma tembaga dari bau darah segar.Charllote menengadah dan di depannya terlihat sosok tinggi berotot jatuh ke lantai dan pingsan.Tak lama kemudian, beb
Read more
Bab 2: Suaminya yang Baru Dinikahi
Laura Yasmeen, ibu tiri Charlotte adalah aktris pemenang penghargaan ketika ia masih muda dan pernah menggemparkan dunia bisnis pertunjukan. Setelah melahirkan dua anak perempuan, dia masih menjaga dirinya dengan baik dan mempertahankan penampilan dari seorang wanita yang menawan.Meskipun awalnya dia adalah kekasih gelap, taktiknya sangat luar biasa. Ia tidak hanya menyembunyikan fakta bahwa dia adalah seorang simpanan, dia juga terus menumbuhkan pijakannya dalam lingkaran ibu rumah tangga yang kaya raya. Setelah menjadi istri kedua Shimon, dia telah melawan situasi yang tidak menguntungkan ini dengan pendekatan terbaiknya.Laura Yasmeen melakukan pekerjaan luar biasa dengan pernikahan hari ini. Gaun pengantin mewah Charlotte Shimon dipesan khusus dari Milan dan semua orang memuji Laura Yasmeen.Charlotte Shimon berpura-pura lupa dan mempertahankan wajah malu-malunya saat menatap pintu. “Sudah waktunya, tapi kenapa… pengantin pria belum menemuiku?”Laura Yasmeen langsung terlihat ter
Read more
Bab 3: Negosiasi
Beberapa ketukan di pintu pun terdengar saat suara Kepala Pelayan Harry terdengar. "Tuan,”Lucas Hank perlahan menjawab. "Masuklah."Harry pun masuk dan bertanya, “Tuan, apa yang harus kita lakukan dengan… Nyonya?”Lucas Hank berdiri di samping tempat tidur dengan sikap pongah. Tingginya sedikit di atas enam kaki. Ia mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Meskipun pakaiannya polos dan sederhana, bahannya yang mahal dan mirip dengan pakaian yang dijahit secara eksklusif membuatnya terlihat bagus dan menakjubkan.Tatapan tertunduk pada jari-jarinya yang sedang mempermainkan manset perak yang berkilauan di lengan bajunya. Lucas lalu mengalihkan pandangannya ke arah Charlotte dengan tatapan acuh tak acuh. “Kau pasti tidak tahu. Orlane Estate memiliki dua ekor serigala di halaman belakang. Mengapa kita tidak… mengumpankanmu kepada mereka?”Charlotte terkejut.Pernikahan mereka diatur oleh orang-orang dari generasi yang lebih tua. Ada empat keluarga kaya yang terkenal di Barbara Bay, K
Read more
Bab 4: Menyuapinya Dengan Sendok
Singkatnya, pergerakan jari-jari Lucas Hank pun terhenti. Dia tidak jadi membuka kerudung wajah Charlotte.Dia lalu menatap gadis yang tertidur di tempat tidurnya. Jika gadis itu membuka matanya, dia akan bisa menyaksikan matanya yang indah dan berwarna hitam pekat seperti mata anak kucing. Menatap bola mata tersebut seperti anak kucing yang sedang bermanja-manja, ada kombinasi kemurnian dan sensualitas.Lucas menatap bekas kemerahan di leher Charlotte. Kulitnya terlihat halus. Saat itu dia hanya mencekiknya dengan ringan tetapi sudah ada bekas sejelas itu.Dia pun berbalik dan kembali berbaring di sofa.Gangguan tidurnya semakin parah. Ini bukanlah sesuatu yang bisa disembuhkan oleh jarum perak tipisnya. Namun gadis itu memang ahli. Tadi dia memang mendapatkan istirahat di tangannya sekitar 10 menit.Sudah lama sekali dia tidak tidur seperti itu bahkan hanya dalam waktu 10 menit saja.Lucas menatap sosok mungil itu dan berpikir bagaimana tangannya bisa begitu kecil dan lembut...Keeso
Read more
Bab 5: Aroma Parfum?
Lucas Hank sudah tidak asing lagi dengan aroma berbagai parfum pada wanita. Aroma buatan itu membuatnya jijik. Namun, wangi pada gadis ini begitu menyenangkan.Dia membuka sabuk pengamannya dan perlahan bertanya, “Parfum apa yang kau pakai?”Parfum?Charlotte Shimon menggelengkan kepalanya. “Aku tidak memakai apapun,”“Lalu kenapa baumu harum sekali…”Lucas mendongak tetapi langsung membeku karena gerakannya itu membuat bibirnya menyapu bibir Charlotte.Masih ada kerudung wajah di antara mereka tapi mereka telah berciuman.Charlotte berkedip, lalu berkedip lagi dengan cepat. Itu ciuman pertamanya!Dengan cepat Lucas mundur dan matanya yang dalam dan sipit menatap bibir merah gadis itu yang tersembunyi di balik kerudungnya. Dia menelan ludahnya. “Aku minta maaf. Aku bisa… emm.. sebagai gantinya aku bisa membiarkanmu menciumku?”Charlotte menatapnya. “Aku pikir... aku seharusnya memberimu sebuah tamparan.”Lucas menyeringai. Gelak tawanya yang terdengar lucu telah menyelamatkannya. Cha
Read more
Bab 6: Berkelahi Denganku? Kalian?
Charlotte Shimon yang terbaring di tempat tidur tiba-tiba membuka matanya.Tuan Randy pun terkejut. Dia telah diberitahu bahwa Charlotte sudah dibius dan tidak akan sadarkan diri selama dua jam. Kenapa sekarang dia bangun?“Gadis kecil yang cantik. Kenapa… kenapa kau bangun?”Mata Charlotte yang cerah bersinar dengan riang dan terkesan ingin bermain-main. “Jika aku tidak bangun, bagaimana bisa aku menonton sebuah pertunjukan yang bagus?”“Kau….”Charlotte lalu melambaikan tangannya dan Tuan Randy mengendus sebuah aroma aneh sebelum akhirnya dia merasakan badannya melemah lalu terjatuh ke karpet.Ia tidak bisa mengerahkan kekuatannya sama sekali dan anggota tubuhnya pun kemudian diikat dengan tali. Sekarang dia hanya bisa melihat seorang gadis yang sedang menyeringai ketakutan.“Cantik... gadis cantik, apa permainannya? Kau bisa melepaskanku dan kita bisa bermain bersama-sama,” Charlotte mengangkat alisnya agar terlihat terlihat polos dan naif. “Tuan Randy, lihatlah. Apa ini?”Dua tula
Read more
Bab 7: Membeli Kue Untuk Nyonya Shimon-ku
Apa maksudnya?Tatapan Lucas Hank mengarah ke bibir merahnya dengan berani seolah mengisyaratkan sesuatu. Cara terbaik seorang wanita bisa berterima kasih kepada seorang pria, tentu saja dengan memberinya ciuman.Charlotte Shimon merasakan jantungnya berdegup kencang dan telinganya mulai memerah seperti terbakar. “Tidak, aku tidak tahu,”Setelah itu, dia berbalik menghadap jendela sebagai tanda akhir dari percakapan mereka.Lucas menganalisis tindakan mengelaknya. Dia cerdas, terus terang, mandiri, dan tidak bergantung pada orang lain. Dia enggan memperlihatkan dirinya yang sebenarnya dengan begitu mudahnya. Namun, dia baru berusia 19 tahun dan kehidupan cintanya adalah selembar kertas kosong. Ia tidak bisa menerima sedikit pun godaan dari seorang pria.Ketika mobil berhenti di lampu merah, mata Charlotte tertuju pada sebuah toko kue paling populer di Barbara Bay saat ia terus menempel ke jendela.“Apakah kau ingin makan kue?” Suara berat Lucas terdengar.Mata Charlotte yang cerah diw
Read more
Bab 8 Membuatnya Jatuh
Saat dia berbicara, Charlotte Shimon menunjuk ke arah Shayla Shimon sambil menatap Lucas Hank. “Dialah yang mengatakannya.”Shayla dan Jessica tercengang. Apakah pria ini benar-benar pacar gelap Charlotte Shimon? Ya Tuhan!Shayla merasa seperti baru saja ditampar dengan keras di wajahnya.Manajer toko kue rumah tiba-tiba keluar dengan sebuah kue selai stroberi. Lucas Hank lalu mengambilnya dan berkata, “Ayo. Mari kita pulang,” “Baiklah.” Charlotte berjalan bersamanya dan bahkan berbalik untuk melambaikan tangannya pada Shayla Shimon dan berkata, “Selamat tinggal.”Shayla Shimon tercengang. Dia benar-benar tidak menyangka Charlotte Shimon memiliki gigolo yang bagus. Jessica Kirk masih terus berbicara tetapi dengan ekspresi terpana, “Shayla, sepertinya sekarang kau harus memanggil Charlotte Shimon ratumu yang paling cantik,”Shayla melotot tajam ke arahnya. Jessica tertawa dengan canggung dan berkata, “Maksudku tadi.... Shayla, gigolo Charlotte Shimon sangat tampan! Menurutmu berapa ni
Read more
Bab 9 Memeluk Charlotte Dalam Tidurnya
Mata Lucas Hank terbelalak sesaat sebelum akhirnya dia langsung bergegas mengambil kotak P3K dan merawat luka Charlotte Shimon dengan kapas yang dicelupkan ke dalam alkohol.“Sekarang ingatlah. Ini adalah konsekuensi karena membuatku mengulangi perkataanku untuk ketiga kalinya,”Charlotte melihat rahangnya yang terkatup rapat. “Konsekuensi yang kau maksudkan itu mengarah kekerasan dalam rumah tangga ya, Tuan Hank?Lucas merapikan plester luka di dahinya dan tersenyum kecil. “Tapi kau tetap berani masuk meskipun tahu di sisi lainnya ada kekerasan dalam rumah tangga. Tindakan yang cukup berani, ya?”“Tuan Hank, yang lain takut padamu tapi bukan aku,” Mata indah Charlotte menatap matanya.Ada sedikit jeda dari pergerakan jari-jari Lucas. Dia menatap wajah Charlotte yang sekarang tampak lebih menyedihkan dengan adanya plester luka dan berkata, “Keluarlah. Biarkan aku tinggal di sini sendirian,”Dia kemudian membantu gadis itu berdiri.Dengan cepat, Charlotte mengulurkan lengan mungilnya da
Read more
Bab 10: Bekas Gigitan di Bahunya
Charlotte Shimon dikirim ke pedesaan ketika dia baru berusia sembilan tahun. Dia seharusnya tidak lagi berharap pada orang yang disebut ayahnya itu. Seperti yang diperkirakan, panggilan telepon ini tidak mengejutkannya.William Shimon tetaplah William Shimon yang ia kenal, terobsesi dengan praktik medis, hanya memikirkan dirinya sendiri, dan egois. Dia ingin Perusahaan Medis Shimon menjadi sejahtera. Kebanggaan dan kegembiraan William Shimon saat ini adalah putrinya, Megan Shimon. Sedangkan putri yang lainnya yang baru saja kembali dari pedesaan dapat digunakan untuk mendapatkan keberuntungan dan sebagai pendamping saja.“Aku tahu, Ayah. Besok aku akan pergi,”Kepatuhan Charlotte membuat nada suara William Shimon melembut. “Charlotte, pernikahanmu adalah untuk melawan kesialanmu. Suamimu yang sakit-sakitan itu akan segera mati. Ketika masalah Tuan Randy diselesaikan, aku akan mencarikanmu suami yang lain,”“Terima kasih, Ayah.” Charlotte lalu menutup teleponnya.Setelah mematikan pons
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status