Share

Bab 6: Berkelahi Denganku? Kalian?

Charlotte Shimon yang terbaring di tempat tidur tiba-tiba membuka matanya.

Tuan Randy pun terkejut. Dia telah diberitahu bahwa Charlotte sudah dibius dan tidak akan sadarkan diri selama dua jam. Kenapa sekarang dia bangun?

“Gadis kecil yang cantik. Kenapa… kenapa kau bangun?”

Mata Charlotte yang cerah bersinar dengan riang dan terkesan ingin bermain-main. “Jika aku tidak bangun, bagaimana bisa aku menonton sebuah pertunjukan yang bagus?”

“Kau….”

Charlotte lalu melambaikan tangannya dan Tuan Randy mengendus sebuah aroma aneh sebelum akhirnya dia merasakan badannya melemah lalu terjatuh ke karpet.

Ia tidak bisa mengerahkan kekuatannya sama sekali dan anggota tubuhnya pun kemudian diikat dengan tali. Sekarang dia hanya bisa melihat seorang gadis yang sedang menyeringai ketakutan.

“Cantik... gadis cantik, apa permainannya? Kau bisa melepaskanku dan kita bisa bermain bersama-sama,”

Charlotte mengangkat alisnya agar terlihat terlihat polos dan naif. “Tuan Randy, lihatlah. Apa ini?”

Dua tulang berdaging pun muncul di tangan Charlotte.

“Apa... apa yang kau lakukan dengan tulang-tulang itu?”

“Oh, Tuan Randy, bukankah Laura Yasmeen sudah memberitahumu? Keluarga Shimon memiliki seekor anjing besar. Anjingnya sangat ganas dan camilan favoritnya adalah tulang yang berdaging seperti ini,”

Tuan Randy adalah orang bejat dan sudah lama menginginkan Charlotte Shimon. Seorang anak desa yang menikah dengan mayat hidup, dia merasa pasti bisa mempermainkannya sesuka hatinya.

Namun saat ini, dia merasa kulit kepalanya kesemutan saat melihat gadis itu. Sebuah getaran yang tidak disengaja pun menjalar dalam dirinya.

“Apa... apa yang kau rencanakan?”

Tangan Charlotte lalu bergerak ke bawah dan memasukkan kedua tulang tersebut ke dalam celana Tuan Randy.

“Tuan Randy, permainannya dimulai. Anjing itu nanti akan datang. Berhati-hatilah. Jangan biarkan anjing itu menggigit tempat yang salah dan merusak kejantananmu,”

“Tidak, gadis cantik, nona yang rupawan, aku telah melakukan kesalahan. Cepat lepaskan aku… ini sudah melewati batas. Ini bukan sebuah lelucon. Aku akan mati…” Tuan Randy menjadi berkeringat dingin.

Jika dia memiliki kekuatan, dia pasti akan berlutut di depan Charlotte.

Charlotte beranjak ke pintu dan membukanya. Anjing yang telah mengendus aroma daging itu segera berlari ke dalam ruangan.

“Ah!”

Saat ini, teriakan Tuan Randy adalah satu-satunya hal yang terdengar.

*******

Laura Yasmeen ada di lantai bawah sedang menunggu kabar baik ketika pintu kamar di atas terbuka dengan keras. Tuan Randy bergegas turun sambil memegang celananya seperti tikus yang tenggelam.

Wanita itu tercengang. “Tuan Randy, ada apa denganmu?”

Tuan Randy terlihat sangat ketakutan dan dia bahkan menangis. Dia lalu melemparkan tulang berdaging itu ke Laura Yasmeen dan berbicara dengan nada mengancam, “Laura Yasmeen, ini semua salahmu. Aku akan kembali untukmu!”

Dia kemudian pergi dengan amarah sekaligus ketakutan.

Apa yang terjadi?

Laura Yasmeen bergegas menuju ke kamar atas.

Di sana Charlotte Shimon terlihat sedang menyeruput teh sambil duduk dengan santai di kursi. Dia mendongakkan kepalanya dan matanya yang cerah menatap wajah kaget Laura Yasmeen.

“Bibi Yasmeen, kau ada di sini?”

Dia telah menunggunya!

Laura Yasmeen pun tahu rencananya telah gagal.

_Itu tidak mungkin! Charlotte Shimon telah menghabiskan mangkuk sup sarang burung beracun itu tepat di depan matanya._

Apa yang salah?

“Charlotte Shimon, kau tahu bahwa sup sarang burung itu telah diberi obat bius. Kau telah membalikkan keadaan untuk melawanku, ya?” tanya Laura Yasmeen.

Sambil menyeringai, Charlotte menjawab, “Aku hanya ingin tetap disini dan melihat kartu apa lagi yang kau miliki. Laura Yasmeen, aku harus bilang padamu bahwa aku sedikit kecewa dengan trik kecilmu itu,”

Laura Yasmeen akhirnya mendapatkan kembali ketenangannya dan mulai terlihat kejam. “Charlotte Shimon, mari berhenti berdebat. Tuan Randy pergi begitu saja dengan sangat marah. Sekarang izinkan aku mengikatmu dan mengirimmu ke kamar tidurnya sebagai permintaan maaf. Pengawal, masuklah!”

“Baik nyonya.”

Lima sampai enam pengawal yang berpakaian serba hitam segera menyerbu masuk. Semuanya tampak gagah.

“Charlotte Shimon, aku telah menghabiskan banyak uang untuk pengawal kelas atas ini. Apakah kau pikir kau bisa mengalahkan mereka?”

Matanya yang cerah berubah menjadi sedingin es. Charlotte sudah memperkirakan bahwa Laura Yasmeen akan datang untuk menunggunya di sini. Apa lagi yang dia takutkan?

“Pergi! Tangkap dia!”

Atas perintah Laura Yasmeen, seorang pengawal bergegas menuju Charlotte Shimon dengan tangan terulur untuk menangkapnya.

Dengan sedikit gerakan, tangan gadis itu langsung mencapai pinggulnya ...

Namun, sebuah tangan besar yang terlihat seperti sambungan tangannya mendadak muncul dan mematahkan pergelangan pengawal itu. Dengan sebuah suara retakan yang lembut, lengan bawahnya pun patah.

Pengawal itu kemudian didorong mundur dengan kekuatan yang sangat kuat dan menyebabkan pengawal lainnya tersandung dan juga terjatuh.

Charlotte Shimon langsung mendongak untuk melihat sosok tampan yang tinggi itu. Lucas Hank ada di sini.

“Mengapa kau di sini?” Charlotte terlihat bingung.

Lucas Hank tampak acuh tak acuh. Suaranya terdengar dalam.

“Sepertinya aku melewatkan sebuah pertunjukan yang bagus,”

Laura Yasmeen tidak menyangka seseorang akan masuk tanpa izin ke rumah keluarga Shimon. Dia mengamati pria yang berdiri di samping Charlotte Shimon.

Pria dengan kemeja putih bersih dan celana panjang hitam itu terlihat tinggi dan menawan. Saat itu gerakannya begitu tajam dan tepat. Ada aura jarak dan tanpa ampun yang memancar dari dirinya.

Mengingat reputasinya, Laura Yasmeen cukup akrab dengan para elit di Barbara Bay. Namun, dia belum pernah melihat orang seperti pria tersebut.

Shayla telah memberitahunya bahwa Charlotte Shimon memiliki gigolo. Mungkinkah itu dia?

“Charlotte Shimon, ini pacar gelapmu?”

Pacar gelap?

Lucas Hank mengerutkan alisnya ketika mendengar istilah itu seolah-olah dia merasa kecewa. Dia lalu menatap Charlotte Shimon. “Pacar gelap, itu yang kau katakan padanya?”

Charlotte berdiri tegak dan melambaikan tangannya. “Tentu saja tidak. Aku tidak mengatakan apa-apa,”

Laura Yasmeen menjadi tidak sabar. “Untuk apa kalian berdiri diam di sana? Tidak bisakah kalian menghajar si gigolo itu? Ayo cepat!”

Para pengawal ingin melangkah maju, tetapi Lucas Hank mengangkat tatapannya dengan malas dan menatap mereka dengan auranya yang mendominasi. “Berkelahi denganku? Kalian?”

Alih-alih berkelahi, para pengawal malah terintimidasi dan langsung melarikan diri.

Laura Yasmeen bergetar saking murkanya. Dia belum pernah melihat gigolo yang begitu sombong. Untuk seseorang yang mata pencahariannya bergantung pada wanita, dia bertindak seperti bos yang kuat dan berwibawa.

Pria itu bahkan terlihat seperti orang yang memiliki rumah Keluarga Shimon ini. Jika seseorang benar-benar dapat menyaksikan segala macam karakter yang berarti mereka telah hidup cukup lama.

Pengawalnya yang bergaji tinggi telah kabur, jadi dia hanya bisa memelototi mereka dengan sia-sia.

“Apakah kau akan tetap tinggal untuk makan malam? Ayo kita pergi,” Lucas Hank menatap Charlotte Shimon.

“Oh baiklah.”

Charlotte dengan cepat mengikuti Lucas dan beranjak pergi. Ketika melewati Laura Yasmeen, ia lalu berkata, “Lain kali tunjukkan kemampuanmu yang sebenarnya. Aku akan menunggumu. Jangan biarkan aku menertawakan usaha menyedihkanmu lagi,”

“…..”

Laura Yasmeen yang telah diserang dua kali itu pun hampir muntah darah mendengar kalimatnya.

*******

Di dalam mobil mewah, Charlotte menatap pria di sampingnya. Dia terlihat fokus dan ada aura berpengalaman dalam tindakannya. Dia sama sekali tidak terlihat seperti baru saja meninggalkan pertarungan.

Lucas menatapnya. “Apa yang akan terjadi padamu jika aku tidak ada di sana?”

Sambil tersenyum, Charlotte menjawab, “Aku akan berkelahi. Aku juga tahu caranya berkelahi. Bahkan jika kau tidak ada di sana, aku juga bisa mengalahkan mereka,”

Lucas Hank lalu mengingat biodata-nya. Dia ditinggalkan di pedesaan pada usia sembilan tahun sehingga selalu diasingkan dan diintimidasi oleh anak-anak lainnya. Mereka memanggilnya anak haram tanpa orang tua.

Pada saat itu dia mungkin telah melatih keterampilan berkelahinya dan ditambah lagi dengan kemampuan medis dan bagaimana dia bisa dengan tenang menaklukkan pria di kereta itu. Jadi segelintir pengawal itu tidak akan menjadi masalah baginya.

“Seorang gadis seharusnya tidak berkelahi. Itu pekerjaan pria,”

“Aku tidak suka bergantung pada orang lain. Tapi terima kasih atas apa yang kau lakukan tadi, Tuan Hank.”

Melihat matanya yang tulus dan merasa bersyukur, Lucas mengangkat alisnya. “Begini caramu berterima kasih padaku?”

“Apa lagi yang kau mau?” Charlotte terkejut.

Tatapan Lucas berpindah dari matanya yang cerah ke bibir merahnya yang tersembunyi.

“Apakah kau tidak tahu bagaimana seorang wanita harus berterima kasih kepada seorang pria?”
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nyno
rasakan Tuan Randy yang rakus!! hey, kalian para orang jahat, tak semudah itu kalian meracuni Charlotte Tuan Hank, aku berterimakasih padamu ............
goodnovel comment avatar
Kia Qirana
Tuan Hank minta kiss ..................
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status