Share

Bab 296

Mendengar perkataan Alya, Hana pun tidak bisa menahan amarahnya. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Jangan bicarakan kejadian itu, kamu tahu kalau itu nggak sama."

"Keduanya melibatkan nyawa manusia, apanya yang nggak sama?"

"Nyawa manusia apanya. Sekarang baru berapa lama? Anak itu masih sebuah embrio!"

"Oh, apa Nona Hana nggak pernah menjadi embrio?"

Hana kehabisan kata-kata.

Dia merasa pembicaraan ini tidak mengarah ke mana-mana.

Dia pun menyadari sesuatu, lalu menyipitkan matanya dan menatap Alya.

"Kenapa sekarang kamu seperti bermusuhan sekali denganku? Apa yang terjadi? Kita tampaknya bukan musuh, 'kan?"

"Nona Hana sudah salah paham, aku sama sekali nggak menganggapmu sebagai musuh."

Alya terdiam sejenak, lalu melanjutkan, "Tapi kita juga bukan teman, 'kan?"

Hana menyetujui bagian ini.

Sedetik pun dia tidak pernah menganggap Alya sebagai teman.

Meskipun dia tahu bahwa Alya adalah temannya Rizki, dia tidak mungkin menggapnya sebagai teman sungguhan. Keberadaan duri ini di keh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status