Share

Bab 237

Begitu Rizki mengangkat telepon itu, suara lembut Hana terdengar dari ujung telepon.

"Rizki, apa kamu sudah selesai kerja? Aku pikir, saat ini seharusnya kamu nggak sibuk. Jadi aku meneleponmu."

"Hm." Rizki melirik Alya yang berdiri tidak jauh dari sana. "Aku baru selesai kerja."

"Baguslah, aku takut akan mengganggu pekerjaanmu. Bagaimana dengan Nenek? Sebenarnya selama 2 hari ini aku sangat khawatir. Aku nggak bisa beristirahat dengan baik di rumah sakit. Kalau Nenek menyukaiku, aku bisa pergi ke sanatorium untuk menjaganya."

Setiap kalimat yang diucapkan Hana selalu berhubungan dengan Wulan, hal ini membuat RIzki merasa bersalah. Dia pun sedikit melembutkan suaranya.

"Dengan luka seperti itu, kamu masih harus beristirahat di rumah sakit. Jangan pikirkan hal lain dulu."

"Aku tahu, Rizki. Aku hanya mengkhawatirkan Nenek .... Bagaimana kalau kamu menjemputku setelah Nenek masuk ke ruang operasi? Dengan begitu Nenek nggak akan melihatku dan Nenek nggak akan marah."

Pada hari operasi?

Riz
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status