Share

Bab 153

Melihat wajah pucat pria itu, Alya menebak bahwa Candra mengingatnya.

"Bagaimana? Pak Candra nggak lupa dengan apa yang kamu katakan waktu itu, 'kan?"

Seorang teman di sampingnya dengan penasaran bertanya, "Pak Candra, waktu itu kamu bilang apa?"

Pikiran Candra agak kosong. Dia selalu mengira Alya meremehkan latar belakang keluarganya dan hanya ingin bergaul dengan seseorang yang lebih berpengaruh. Namun, dia tidak menyangka bahwa ternyata Alya mendengar perkataannya waktu itu.

Memikirkan bagaimana perkataannya itu mungkin telah membuatnya kehilangan wanita cantik ini, Candra benar-benar ingin menampar dirinya sendiri.

"Bukan seperti itu!" Candra menggertakkan giginya. Dengan mata memerah, dia mencoba menjelaskan, "Perkataanku waktu itu, aku hanya sedang merasa senang jadi aku berkata omong kosong. Aku sama sekali nggak bermaksud untuk menyinggungmu."

Jika dia memang hanya ingin main-main, dia tidak akan jauh-jauh pergi mencari Alya ke pemandian air panas begitu mendengar bahwa Alya ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status