Share

Bab 157

Dia memang sudah mempersiapkan mentalnya lebih dulu.

Namun, ketika rahangnya benar-benar dipukul, Irfan tidak menyangka Rizki akan memukulnya dengan begitu kejam.

Setelah memukul orang itu, Rizki tidak melihat seperti apa wajah orang itu.

Dia langsung menarik pergelangan tangan Alya, lalu memosisikan wanita itu di belakangnya untuk melindunginya. Kemudian, dia menunduk dan menatapnya dengan tatapan menegur yang dingin.

Alya tidak tahu harus berkata apa.

Dengan ekspresi galak, Rizki seakan-akan sedang menanyakannya, apakah dia telah disihir atau memang bodoh? Apa dia tidak bisa mendorong orang yang memeluknya?

"Ck." Irfan mengelap darah di ujung bibirnya. Dia tersenyum sambil melirik Rizki, lalu berkata, "Aku baru saja kembali dan kamu sudah memberiku hadiah sebesar ini, bukankah ini nggak terlalu baik, Rizki?"

Suara yang tak asing itu membuat Rizki tertegun. Kemudian, barulah dia mengalihkan pandangannya dari wajah Alya ke Irfan.

Pandangan kedua orang itu pun bertemu. Untuk beberapa sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status