Share

Bab 165

"Bajingan!"

"Apa katamu?" Rizki menyipitkan matanya dengan tidak senang, auranya tiba-tiba menjadi makin seram.

Nada bicara yang sedingin es itu pun menyadarkan Lutfi kembali.

Sial, bukankah dia hanya sedang mengutuk di dalam hati? Bagaimana bisa dia mengatakannya?

Lutfi kehabisan kata-kata untuk dirinya sendiri.

Akan tetapi, dengan mengandalkan pengalamannya di tempat kerja, dia segera membuat sebuah alasan.

"Maafkan aku Pak Rizki, aku bukan membicarakanmu. Hanya saja kemarin malam, aku menemani ibuku menonton sinetron yang melodramatis. Pemeran utama prianya adalah seorang bajingan!"

Benar, penjelasan ini bagus juga.

Sinetron melodramatis?

Rizki mengerutkan kening dan menatapnya dengan tidak senang. "Kamu memikirkan hal semacam itu di waktu kerja?"

Ck, memangnya kenapa kalau dia memikirkan hal itu? Bukankah Rizki juga mendua dengan wanita lain di waktu kerja? Hahaha!

Tentu saja Lutfi tidak bisa mengatakan hal ini.

"Bukan begitu, Pak Rizki. Dalam perjalanan ke sini aku tiba-tiba terpi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status