Share

Bab 149

Saat sedang merenung, suara sang penjual membuyarkan pikirannya.

"Nona, bubur dan roti susumu sudah siap."

Mendengar ini, Alya tersadar dari lamunannya. Penjual tersebut sudah membungkus makanannya, Alya pun mengulurkan tangan untuk mengambilnya.

"Terima kasih. Aku sudah bayar, ya."

"Oke, hati-hati di jalan. Silakan datang lagi."

Dengan plastik di tangannya, Alya berbalik dan pergi.

Di jalan, dia masih merasa ada orang yang mengawasinya. Begitu dia memasuki pintu perusahaan, rasa ditatap itu pun akhirnya menghilang.

Apakah benar-benar ada orang di dalam mobil hitam tadi?

Sebenarnya saat dia berjalan untuk kembali, dia sempat berpikir untuk menghampiri mobil tersebut dan mengecek. Ada atau tidaknya orang, dia hanya perlu ke sana dan melihatnya, 'kan?

Namun, setelah dipikir-pikir, dia merasakan bulu kuduknya berdiri. Jadi, akhirnya dia tidak pergi.

Apalagi, mobil itu berada di tempat parkir dan parkir di bawah langit siang. Seharusnya tidak ada orang di dalamnya.

Alya menggosok-gosok mat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status